Sudah satu bulan Tiara memantapkan hatinya untuk menutup aurat. Awalnya Ridho sangat terkejut melihat perubahan Tiara tapi Ridho semakin terkesima dengan penampilan baru Tiara. Tiara tampak lebih kalem dan cantik.
Sekarang Tiara sudah tidak peduli tatapan orang kepadanya. Wanita berjilbab hamil di luar nikah. Yang ada di dalam hatinya dia ingin merubah hidupnya menjadi lebih baik lagi.
Hari ini adalah Sabtu dan setiap weekendnya cafe pasti ramai pengunjung. Tiara bekerja dengan sangat semangat hari ini walau perutnya sudah terlihat besar.
Di ruangan khusus untuk pengunjung VIP.
"Yan rame ya cafe kamu?" tanya salah satu teman Dian yang bernama Bagas.
Dian duduk bersama tiga sahabat kuliahnya yang sudah lama tidak bertemu. Maklum saat ini mereka sudah tinggal dan bekerja berpencar.
Ada yang kerja di luar negeri, ada juga yang bekerja di dalam negeri tetapi di luar Jakarta. Ada juga yang kerja di Jakarta tapi karena sibuk dengan pekerjaannya membuat mereka jarang bertemu.
"Alhamdulillah apalagi weekend seperti ini biasa selalu penuh" jawab Dian.
"Mau donk Ra kerjasama dengan kamu buka cafe seperti ini. Sepertinya memang lagi ngetrend untuk teman anak muda nongkrong" sambut temannya yang lain yang bernama Roy.
"Kamu kan udah punya perusahaan besar ngapain ngurusin bisnis seperti ini Roy" jawab Dian.
"Masak kamu cuma sama Bintang aja mau kerjasama" jawab Roy.
"Habis cuma dia yang ada di Jakarta, walau jarang bertemu" jawab Dian.
"Aku kan cuma mau nolong Dian. Yang penting usaha Dian lancar" jawab Bintang.
"Btw Bin kemarin aku lihat Siska di Hotel Angkasa bareng laki - laki lho" ucap Dian.
"Itu Bosnya Yan, katanya mereka ada meeting di Hotel itu" jawab Bintang.
"Masih sama Siska lo Bin?" tanya Roy.
"Dia mah cinta mati sama si Siska" ledek Bagas.
Bintang hanya menanggapi ucapan teman - temannya dengan senyuman.
Sementara di dapur Cafe Ridho dan Tiara sedang sibuk menyiapkan pesanan.
"Ra tolong kamu tanya pengunjung di ruangan khusus" suruh Ridho.
"Siapa tamu khusus kita malam ini?" tanya Tiara.
"Katanya teman kuliahnya Mbak Dian pada reuni, udah lama gak ngumpul bareng" jawab Ridho.
"Oke Dho, aku segera ke sana ya" jawab Tiara.
Tiara masuk ke dalam ruangan khusus dia melihat tiga orang pria sedang duduk dan ngobrol bersama Mbak Dian..
"Ra tolong catat pesanan mereka" perintah Dian begitu dia melihat Tiara masuk ke ruangan khusus untuk pengunjung VIP.
"Baik Mbak, selamat malam Pak. Bisa disebutkan pesanan malam ini?" tanya Tiara kepada para sahabat Dian.
"Kok tanya lagi Yan, kamu donk yang service kami" ucap Roy.
"Yah aku kan gak tau kalian pengen makan apa malam ini. Lihat aja di buku daftar menu" jawab Dian.
"Kamu sediakan aja menu unggulan di Cafe kamu ini" ucap Roy.
"Ra tolong buatkan menu andalan kita ya buat mereka" perintah Dian.
"Baik Mbak. Minumnya apa Mbak?" tanya Tiara tanpa berani menatap satu persatu pria yang ada di sekeliling Dian.
"Kalian mau minum apa?" tanya Dian pada tiga laki - laki yang ada di dekatnya.
"Aku kopi latte" jawab Roy.
"Sama" sambung Bagas.
Mereka menatap Bintang yang lagi sibuk memainkan ponselnya.
"Kamu Bin?" tanya Dian.
Bintang masih serius memainkan hpnya tanpa mendengar pertanyaan teman - temannya.
"Woi... " Roy menyenggol lengan Bintang.
"Ha... apa? Kalian tanya apa tadi?" tanya Bintang dengan wajah terkejut.
"Kamu mau minum apa?" tanya Dian.
Tiara menunggu Bintang menjawab sambil menatap wajah Bintang. Alangkah terkejutnya Tiara melihat siapa pria yang ada di hadapan Bosnya itu.
"Aku kopi pahit aja deh. Gak pakai susu dan gulanya satu sendok saja" ucap Bintang berkata kepada Tiara.
Sontak wajah Tiara berubah pucat dan keringan dingin.
"Ra... Tiara... " panggil Dian yang melihat bengong dan wajahnya memucat.
"Eh iya Mbak" jawab Tiara.
"Kamu kenapa Ra, sakit? wajah kamu kok pucat?" tanya Dian khawatir.
"Ha... eh gak apa - apa Mbak. Bapak mau pesan apa tadi?" tanya Tiara.
"Kopi pahit, gak pakai susu dan gula hanya satu sendok saja" ulang Bintang.
"Ba.. baik Pak" jawab Tiara.
Tiara mencatat semua pesanan para sahabat Dian dengan hati tak karuan. Rasanya ingin sekali dia menghilang secepatnya.
Tapi dari sikap Bintang sepertinya Bintang tidak mengenalinya. Bintang terlihat cuek saja dan kembali memainkan ponselnya.
"Kalau begitu saya pamit dulu ya Mbak" ucap Tiara dan langsung bergegas meninggalkan ruangan khusu VIP.
"Cantik ya karyawan kamu, tapi sayang sudah ada yang punya dan sedang hamil" celetuk Bagas.
"Iya, cantik, pintar dan baik anaknya. Rajin lagi ibadahnya. Tapi sayang dia dijebak teman kuliahnya sampai mabuk dan tanpa sadar tidur dengan laki - laki yang tidak dia kenal dan akhirnya hamil" jawab Dian.
"Trus dia gak nyari tuh cowok yang menghamilinya?" tanya Roy.
"Aku udah saranin seperti itu. Tapi katanya dia takut. Takut di tuduh menjebak cowok itu dan juga takut di suruh menggugurkan kandungannya. Dia memutuskan untuk membersihkan sendiri anak yang ada dalam kandungannya. Dan malangnya lagi nasibnya, dia di usir sama Bapak Tirinya karena hamil di luar nikah" ungkap Dian.
"Kasihan, masih muda udah menjalani hidup seberat itu di Jakarta ini" sambut Roy.
"Iya makanya aku tetap menerima dia bekerja di sini. Selain dia rajin dan jujur, gadis itu juga pinter masak" ucap Dian.
"Begitulah hidup di Jakarta Bro kita semua kan tau kejamnya Jakarta ini dan lo salah satu perusak itu" sindir Bagas
"Tapi aku pria bertanggung jawab bro. Aku akan bermain bersih, yah kalaupun bocor pasti akan aku tanggung jawabi" jawab Roy.
Bintang tampak sedang berfikir, walaupun teman - temannya tidak tau karena dia sedang asik memainkan ponselnya. Ingatannya kembali pada malam itu tepatnya sekitar lima bulan yang lalu.
Saat dia terbangun di pagi harinya, Bintang menemukan noda di atas seprai tempat tidurnya. Bercak darah yang ditinggalkan wanita itu sebagai bukti panasnya pertempuran mereka malam harinya.
Bintang terkejut ternyata wanita yang dia bantu malam itu masih suci. Dia mengira wanita itu sama dengan wanita-wanita lain yang menyerahkan tubuhnya segampang itu pada pria lain.
Betapa terkejutnya Bintang hanya di tinggal sendirian pagi itu. Wanita itu pergi hanya meninggalkan jejak kesuciannya di atas tempat tidur Bintang.
Bintang keluar dan mencari wanita itu di dalam apartemennya tapi dia tidak menemukannya. Kemudian Bintang mengecek rekaman CCTV di dalam apartemennya. Dia melihat wanita itu keluar dari kamarnya sambil menangis.
Wanita itu berjalan sangat pelan seperti sedang menahan rasa sakit di bagian bawah tubuhnya. Alangkah merasa bersalahnya Bintang.
Dia merasa menjadi pria bejat malam itu. Niat hatinya ingin membantu wanita itu dari dua pria hidung belang saat di diskotik tetapi malah dia yang menggantikan dua pria itu.
Bintang merasa menjadi orang jahat yang memanfaatkan situasi. Dia sangat tau kalau malam itu wanita itu sedang mabuk berat dan pasti melakukan hal itu tanpa dia sadari.
Sejak malam itu Bintang selalu di bayang - banyangi wajah wanita misterius itu dan dia berusaha mencari keberadaan wanita itu. Jangankan tau dimana rumahnya, nama wanita itu saja dia tidak tau.
Hampir setiap malam Bintang datang kembali ke diskotik dan berharap bertemu dengan wanita itu lagi tetapi dia tidak pernah bertemu lagi dengan wanita itu.
Apa kabarmu? Mudah - mudahan apa yang kita lakukan malam itu tidak menyakitimu dan semoga kamu tidak apa - apa. Karena malam itu aku melakukannya tanpa pengaman. Batin Bintang merasa bersalah.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 331 Episodes
Comments
Chu Shoyanie
Ternyata Bintang tmn kuliahnya mbak Dian,bkn saudaranya...tp Alhamdulillaah seridaknya mbak Dian jd saksi kebaikan&kesucian Tiara di depan Bintang nnti
2022-11-18
1
boenda_ silla
sudah ku duga pasti ada hubungannya dg mbk dian entah pacar, kwn atw saudar trnyata benar...thk's thor sdh mmpertemukann bintang dg tiara wlauoun bintang blm mnyadari...😍
2022-08-27
1
N Wage
maaf,apa itu gak mengumbar aib orang lain?
walaupun karena simpati atw kasihan,kan jd banyak yg tau.
2022-03-31
1