Tiara

Tiara

Prolog

Namaku Tiara Purnama, kata ibu aku lahir saat bulan purnama dan saat malam itu aku lahir dalam keremangan malam dan hanya dibantu alat penerang berupa lilin kecil.

Namun karena aku lahir dengan kulit putih bersih, Ibu melihat saat itu kulitku terlihat berkilau sehingga Ibu memberiku nama Tiara Purnama.

Aku adalah anak pertama. Ayahku meninggalkan Ibu dan entah pergi kemana saat aku berusia tiga tahun.

Sejak saat itu Ibu merasa sangat kecewa dan kesepian. Ibu membawaku pergi dari kampung dan dia membesarkanku sendirian hingga aku berusia sepuluh tahun.

Saat aku duduk di kelas 4 SD Ibu menikah dengan seorang pria di kampung tempat kami tinggal. Pria itu terkenal suka mabuk-mabukan dan sangat pemalas. Kalau pagi dia tidur sampai menjelang maghrib. Dan kalau malam dia akan keluar rumah untuk bermabuk - mabukan bersama teman-temannya.

Setiap dia ingin pergi, ayah tiriku selalu meminta uang pada Ibuku dan kalau Ibu tidak mempunyai uang dia akan memukuli Ibuku habis - habisan.

Setiap dia marah pada Ibuku dia selalu mengusir Ibu dan aku. Herannya walau dengan wajah dan tubuh penuh luka Ibu tidak pernah berkeinginan untuk meninggalkan ayah tiriku.

Sering aku dengar orang-orang menasehati Ibuku untuk meninggalkan ayah tiriku tapi dia tidak mau.

Pernah sekali aku mengajak Ibu pergi saat itu Ibu sedang hamil anaknya yang pertama dari ayah tiriku.

"Bu kita pergi saja, lihatlah tubuh Ibu sudah penuh luka. Aku berjanji akan menjadi anak yang baik dan menurut apa kata Ibu, aku akan menjaga adik saat dia lahir nanti. Aku akan membantu Ibu mencari uang asalkan kita pergi dari sini Bu" bujukku.

"Tidak mudah membesarkan seorang anak tanpa seorang suami" ucap Ibuku.

Aku yang saat itu sudah kelas 1 SMP perlahan mulai mengerti dan membujuk Ibuku

"Tapi dia bukan suami yang baik Bu, ada atau tidak ada dia sama saja. Bahkan kita lebih baik tanpa dia. Kita bisa hidup bebas dan damai tanpanya" bujukku.

Sambil menangis Ibu berkata.

"Ini adalah jalan hidup yang Ibu pilih. Ibu mencintai Bapak tiri kamu. Cukup, kamu hanya seorang anak kecil, jangan campuri hidup Ibu. Kamu cukup sekolah saja jangan urus kehidupan Ibu" jawab Ibu.

Aku hanya bisa apa, aku hanya bisa memeluk dan menangis dalam pelukannya.

Taukah Ibu hatiku begitu terluka melihatnya seperti ini. Wajah penuh luka, badan kurus dan hanya berisi di bagian perut saja karena Ibu sedang hamil.

Tapi seperti yang Ibu katakan aku hanyalah anak kecil yang tidak tau apa - apa. Mungkin bagi Ibu aku tidak tau artinya cinta yang tulus memberi tanpa mengharapkan balasan. Aku tidak tau artinya pengorbanan dan kesepian.

Tapi aku mengerti artinya sedih dan bahagia. Aku sedih setiap melihat Ibu di pukuli oleh laki-laki itu. Ibu selalu berteriak kesakitan dan menangis. Tapi mengapa Ibu malah berkata dia bahagia menikah dengan pria itu?

Hingga adikku yang pertama dari ayah tiriku lahir tapi sikap ayah tiriku tidak pernah berubah. Bahkan semakin parah, dia semakin sering membawa botol minuman kerumah.

Dua tahun kemudian Ibu mendapat pekerjaan baru, dia bekerja sebagai buruh di pabrik. Selama ini dia hanya bekerja sebagai pembantu di beberapa rumah. Kerjanya mencuci dan menyetrika baju.

Tiba-tiba Ibu mendapat tawaran dari temannya untuk kerja di Pabrik. Gajinya lumayan untuk makan kami dan biaya sekolahku.

Melihat hal itu ayah tiriku semakin sering mendesak Ibu memberikannya uang untuk membeli minuman. Dan kalau Ibu jawab tidak ada Ibu akan di pukul.

Walau saat itu Ibu sedang hamil anak keduanya dari ayah tiriku tapi laki-laki itu tak perduli. Dia menampar dan memukul wajah Ibuku.

Aku pernah berusaha ingin membantu dan menolong Ibu tapi Ibu melarangku. Ibu menyuruhku diam saja dan tutup mulut. Atau jika aku tidak tahan, Ibu menyuruhku pergi.

Yang lebih parahnya lagi dia memfitnah Ibu berselingkuh dengan teman kerjanya di pabrik sampai hamil. Semua tetangga tau bahwa Ibuku tidak pernah melakukan hal itu.

Mereka sering menyuruh Ibuku untuk pergi saja dan meninggalkan suaminya tapi lagi - lagi Ibu menolak dengan alasan cinta.

Aku yang saat itu berusia lima belas tahun mulai bisa berfikir, apakah cinta harus menderita, berkorban dan terluka.

Kalau memang benar cinta serumit ini lebih baik aku tidak mengenal cinta. Biarlah aku hidup tanpa laki-laki kalau hanya harus tersakiti.

Suatu malam saat ayah tiriku tidak ada di rumah. Ibu baru saja selesai menyusui adikku yang paling kecil. Kami duduk di teras depan rumah.

"Nanti kalau kamu sudah dewasa kamu akan tau artinya cinta" ucap Ibu.

"Kalau aku boleh tau, apa makna cinta bagi Ibu?" tanyaku penasaran.

"Cinta bagiku tulus ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan seseorang" jawab Ibu.

"Walaupun harus terluka dan tersiksa?" tanyaku.

"Iya walaupun harus seperti itu. Ibu tidak bisa meninggalkan cinta begitu saja karena Ibu pernah di tinggalkan. Ibu tau bagaimana rasanya sakit di tinggalkan tanpa tau apa salah dan kekurangan Ibu" jawab Ibu.

"Apakah itu Bapak?" tebakku.

"Ya, Bapak kamu. Ibu tidak bisa hidup sendiri tanpa suami. Saat Ibu ditinggal pergi Bapak kamu, Ibu berjanji pada diri sendiri. Kalau nanti aku menemukan cinta lagi dan menemukan pria yang mencintaiku aku akan menerima dia seutuhnya dan rela mati untuknya" ujar Ibu.

"Itu bukan cinta Bu tapi bunuh diri" protesku.

"Apa Ibu tidak merasa kesakitan?" tanyaku penasaran.

"Pada saat itu ya sakit, tapi besok- besok pasti sembuh" jawab Ibu.

"Semudah itu Ibu memaafkannya, setelah apa yang Ibu alami?" tanyaku lagi.

"Ya.. semua karena cinta" balas Ibu.

"Kalau seperti itu cinta biarlah aku tidak mengenal arti cinta bu. Aku tidak mau menjadi dewasa agar aku tidak mengenal cinta" tegasku.

"Kamu tidak akan bisa menolaknya Tiara. Jika cinta menghampirimu, sangat sulit untuk berfikir jernih" ujar Ibu sambil menepuk lembut punggung adikku agar dia tertidur nyenyak.

"Ternyata cinta bisa membuat orang gila ya bu, karena kata Ibu kalau cinta menghampiri akan sangat sulit untuk berfikir jernih" balasku.

Ibu hanya tersenyum menatap kedepan seperti sedang memikirkan sesuatu. Entah apa yang ada dalam benak Ibu saat itu. Aku tidak bisa mengerti jalan fikiran Ibu.

Satu yang aku yakini malam itu, aku tidak ingin seperti Ibu. Kalaupun tiba waktu untukku saat cinta datang menghampiri aku mohon Tuhan jangan butakan aku pada cinta.

Tetaplah tuntun otakku untuk berfikir yang benar. Jangan biarkan cinta yang menguasai fikiranku setelah dia berhasil menguasai hatiku. Batinku saat itu.

.

.

BERSAMBUNG

Hay reader setia.. Kita istirahat dulu ya dari keluarga Barrakh dan ADS corp.

Aku tiba-tiba mendapat ide untuk membuat novel yang lebih serius. Empat novelku sebelumnya isinya becanda melulu.

Kuharap kalian suka ya.. Please.. jangan lupa like dan komentarnya aku tunggu.

Kalau kalian lebih berbaik hati masukkan novel ini ke dalam daftar favorit ya, aku tunggu hadiah dan vote dari kalian biar aku lebih semangat lagi berkarya.

Terimakasih....

😍😍😍😍

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

favorit dulu🙏

2023-06-13

1

Erni Kusumawati

Erni Kusumawati

isshhh baru baca bab 1 udh kesel bgt ya.. kok ada orang sebodoh itu dlm mencintai ciptaannya.. melebihi rasa cinta dia kpd apapun.. ckckckkc

2023-06-12

1

Chu Shoyanie

Chu Shoyanie

ibunya Cinta sprti almh.kakakku thor...diam saja ketika disakiti,dikhianati oleh ayah dr anak2nya,tp ketika adik2nya disakiti oleh pasangannya belaiu sll membela kami...😭

2022-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pria Menyebalkan
3 Acara Ulang Tahun
4 Malam Kelam
5 Hancurnya Sebuah Masa Depan
6 Musuh dalam selimut
7 Hari - hari tak seindah dulu
8 Kecurigaan Ibu
9 Aku diusir
10 Kemana aku harus pergi
11 Dirawat di Rumah Sakit
12 Tempat Tinggal Baru
13 Lulus Kuliah
14 Wisuda
15 Kenyataan Pahit
16 Tidak bisa bertemu Ibu lagi
17 Menjauhi Ridho
18 Bertemu
19 Kontraksi Palsu
20 Kusimpan Namamu dihatiku
21 Harus belajar sendiri
22 Persalinan
23 Baby Boy
24 Memakai Namanya
25 Harus pergi
26 Pindah keluar kota
27 Pamit
28 Selamat Tinggal Jakarta
29 Grand Opening
30 Bertemu Dia
31 Malam yang menegangkan
32 Meeting
33 Izin Cuti
34 Jogja
35 Pernikahan Papa Dho
36 Pertemuan tidak terduga
37 Maaf aku berbohong
38 Hampir saja
39 Rencana Roy
40 Bertemu Ibu
41 Pertemuan yang direncanakan
42 Rahasia terbongkar
43 Mencarimu
44 Aku adalah Papamu
45 Tegar masih punya Papa
46 Makan bersama untuk pertama kalinya
47 Kembali ke Jakarta
48 Dilema
49 Bisik Tetangga
50 Lamaran Roy
51 Menjaga jarak
52 Nasehat Roy
53 Teguran Pak RT
54 Masak Bersama
55 Ada yang berbeda
56 Liburan
57 Canggung
58 Nasehat Ridho
59 Pertemuan Keluarga
60 Peringatan Ibu
61 Cemburu
62 Cemburu Part2
63 Galau
64 Orang asing seperti keluarga dekat
65 Jujur pada hati
66 Memantapkan hati
67 Melamar
68 Bebas Memilih
69 Rindu
70 Sebuah keputusan
71 Will You Marry Me?
72 Aku Mau
73 Patah Hati
74 Menjemput Ibu
75 Rahasia terbongkar
76 Restu Ibu
77 Menebar kabar bahagia
78 Senangnya Menggodamu
79 Senangnya Menggodamu Part. 2
80 Persiapan Pernikahan
81 Persiapan Pernikahan Part. 2
82 Kembali ke rumah itu
83 Bertemu Mama
84 H -1
85 Tawaran Untuk Ibu
86 Menjelang Pernikahan
87 Mendebarkan
88 Akad Nikah
89 Amanah Mama
90 Resepsi
91 Makan Duren
92 Hari Setelah Pernikahan
93 Kepulangan Ibu
94 Hampir saja ketahuan
95 Kehangatan Keluarga
96 Di pukul Bapak lagi
97 Menyelamatkan Ibu
98 Beratnya Berpisah
99 Pengganggu
100 Kesal
101 Menggodanya
102 Berbuka dengan yang manis
103 Puasa lagi
104 Waktunya berbuka
105 Bertanya tentang perasaan Ibu
106 Kembali ke Jakarta
107 Trauma
108 Kehidupan yang nyata
109 Pertemuan yang tidak di sengaja
110 Semakin dekat
111 Semakin sayang
112 Kejutan siang hari
113 Kejutan untuk Dian
114 Terbukanya rahasia Dian
115 Numpang Lewat
116 Lamaran Dian - Roy
117 Ketetapan tanggal pernikahan
118 Sebuah Undangan
119 Undangan Reuni
120 Sebuah kejutan
121 Reuni
122 Rumah Baru
123 Syukuran rumah baru
124 Dua tahun lagi
125 Rahasia Bagas
126 Rumah Pak Bambang
127 Rahasia mulai terbongkar
128 Wajah kecilmu
129 Sandiwara
130 Ungkapan hati
131 Melepas rindu
132 Kunjungan balasan dari Mama
133 Tegar punya adek
134 Cek Kandungan
135 Bagas di Bandung
136 Terus berusaha
137 PDKT
138 Gagal percepat pernikahan
139 Tegar hilang
140 Rahasia Terbongkar
141 Penyelamatan Tegar
142 Papa terluka dan kritis
143 Saling memaafkan
144 Dua keluarga yang saling kenal
145 Kisah Masa lalu
146 Pemulihan
147 Akhirnya aku tau perasaan Ibu
148 Kejutan yang mengejutkan
149 Kesalah pahaman
150 Pencarian
151 Kamu dimana?
152 Putus Asa
153 Berfikir logika
154 Keputusanku
155 Tiara dan Tegar pulang
156 Bapak
157 Menatapmu dari kejauhan
158 Ucapan selamat yang terlambat
159 Niat mempersatukan Bapak dan Ibu
160 Pembicaraan dua pria
161 Memeluk Bapak
162 Meminta Ibu bercerai
163 Bapak akan menjadi Bapak kalian
164 Sidang Akhir Tarjo
165 Putusan Hakim
166 Perketat Penjagaan
167 Keputusan untuk tetap pulang
168 Tinggal bersama lagi
169 Nostalgia...
170 Penjaga Dewi
171 Kencan dengan anak di bawah umur
172 Guru kencan dibawah umur
173 Lanjut kencan dengan gadis dibawah umur
174 Kamu sangat polos, lugu dan lucu
175 Niat Bagas ketahuan
176 Kalahkan Siska
177 Bagas, kamu ketahuan
178 Isi hati Dewi
179 Pelajaran hidup
180 Adeknya Tegar
181 Adek Tegar Dua...
182 Dewi di culik
183 Penyelamatan Dewi part. 1
184 Penyelamatan Dewi Part. 2
185 Penyelamatan Dewi Part. 3
186 Pergi untuk selamanya
187 Dewi selamat
188 Pemakaman Tarjo
189 Menghibur Dewi
190 Wanita Penggoda
191 Bagas di tolak
192 Pengakuan Bagas
193 Akhir pekan di rumah Wijaya
194 Sakitnya patah hati
195 Makan siang bersama
196 Hikmah dari setiap peristiwa hidup
197 Perasaan Dewi
198 Ungkapan hati Pak Wijaya
199 Isi hati Dewi dan Ali
200 Masih tentang Dewi
201 Panggilan pertama untuk Dewi
202 Saran untuk Dewi
203 Akhirnya....
204 Kalian ketahuan...
205 Kencan pertama
206 Pembicaraan mesra siang hari
207 Rencana pernikahan
208 Makan siang berdua
209 Aku berubah karena kamu
210 Alasan Dewi
211 Keluhan Bagas
212 Mempersiapkan Dewi untuk lebih kuat
213 Bertemu calon mertua
214 Dewi diintrogasi
215 Nasehat dalam pernikahan
216 Meyakinkan Papa dan Mama
217 Bagas gila karena cinta
218 Keinginan Siti
219 Tak sengaja bertemu lagi
220 Jalan bersama mertua
221 Makan siang bahagia
222 Persiapan tujuh bulanan
223 Amarah Sekar
224 Tak ingin dendam
225 Sungguh tak disangka
226 Tujuh bulanan
227 Mengikat Dewi
228 Keputusan Dewi
229 Persiapan
230 Memesan Gaun Pernikahan
231 Menebus kesempatan yang dulu
232 Pengganggu
233 Merancang masa depan
234 Menebus masa lalu
235 Kecelakaan
236 Operasi penyelamatan Tiara 1
237 Operasi penyelamatan Tiara 2
238 Operasi penyelamatan Tiara 3
239 Semua memberikan semangat untuk Tiara
240 Tiara sadar
241 Nama adek bayi
242 Diundur dua tahun lagi
243 Aqiqah Zia
244 Rencana pernikahan Bapak dan Ibu
245 Doa yang mengkhawatirkan
246 Keresahan Dewi
247 Sibuknya Sekar
248 Kuras ATM Part. 1
249 Kuras ATM Part. 2
250 Pernikahan Bapak dan Ibu
251 Pengantin Baru
252 Honeymoon
253 Kerjasama Morgan
254 Nasehat Teman
255 Jadwal ke Dokter
256 Pulang Umroh
257 Lamaran Bagas
258 Racun jelang pernikahan
259 Persiapan pernikahan Bagas - Dewi
260 Mulai beraksi
261 Terakhir kali
262 Kekhawatiran semua orang
263 Suasana tegang
264 Kebenarannya
265 Hikmah dari semuanya
266 Menerima dengan baik
267 Cobaan jelang pernikahan Part. 1
268 Cobaan jelang pernikahan Part. 2
269 Dibakar api cemburu
270 Nasehat kehidupan
271 Mantan playboy jadi guru
272 Bodyguard calon istri
273 Mencari jalan keluar
274 Yes... setuju
275 Percepatan pernikahan
276 Pengganggu datang lagi
277 Menuju hari - H
278 Dewi ngambek
279 Menuju Halal
280 Saaaah...
281 Akad Nikah
282 Sabaaar...
283 Merana..
284 Nasib apes berlanjut
285 Balik ke Jakarta
286 Belanja Bersama
287 Melayani suami
288 Sarapan pagi pertama berdua saja
289 Belajar terbuka
290 Belanja.. belanja..
291 Rencana masa depan
292 Pacaran
293 Indahnya menikah
294 Calon mantu
295 Sangat sulit untuk ikhlas
296 Akhirnya...
297 Honeymoon di rumah saja part. 1
298 Honeymoon di rumah saja part. 2
299 Honeymoon di rumah saja part. 3
300 Semangat baru Tiara
301 Kejutan pagi hari
302 Tamu pertama setelah menikah
303 Seminar di Jogja
304 Siasat
305 Harus jujur
306 Saling percaya
307 Pesta Resepsi Bagas - Dewi
308 Acara berjalan dengan lancar
309 Honeymoon dimulai
310 Sore hari di Pantai Kuta
311 Musibah
312 Penyelamat
313 Bincang Malam
314 Keliling Kota
315 Keanehan Bagas
316 Dewi hamil
317 Tak berdaya part. 1
318 Tak berdaya part. 2
319 Karma
320 Permintaan Maaf Part. 1
321 Permintaan Maaf Part. 2
322 Permintaan Maaf Part. 3
323 Bagas sembuh
324 Siska pergi
325 Berdamai Part. 1
326 Berdamai Part. 2
327 Ending
328 Extra Part 1
329 Give Away
330 Kabar Gembira
331 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 331 Episodes

1
Prolog
2
Pria Menyebalkan
3
Acara Ulang Tahun
4
Malam Kelam
5
Hancurnya Sebuah Masa Depan
6
Musuh dalam selimut
7
Hari - hari tak seindah dulu
8
Kecurigaan Ibu
9
Aku diusir
10
Kemana aku harus pergi
11
Dirawat di Rumah Sakit
12
Tempat Tinggal Baru
13
Lulus Kuliah
14
Wisuda
15
Kenyataan Pahit
16
Tidak bisa bertemu Ibu lagi
17
Menjauhi Ridho
18
Bertemu
19
Kontraksi Palsu
20
Kusimpan Namamu dihatiku
21
Harus belajar sendiri
22
Persalinan
23
Baby Boy
24
Memakai Namanya
25
Harus pergi
26
Pindah keluar kota
27
Pamit
28
Selamat Tinggal Jakarta
29
Grand Opening
30
Bertemu Dia
31
Malam yang menegangkan
32
Meeting
33
Izin Cuti
34
Jogja
35
Pernikahan Papa Dho
36
Pertemuan tidak terduga
37
Maaf aku berbohong
38
Hampir saja
39
Rencana Roy
40
Bertemu Ibu
41
Pertemuan yang direncanakan
42
Rahasia terbongkar
43
Mencarimu
44
Aku adalah Papamu
45
Tegar masih punya Papa
46
Makan bersama untuk pertama kalinya
47
Kembali ke Jakarta
48
Dilema
49
Bisik Tetangga
50
Lamaran Roy
51
Menjaga jarak
52
Nasehat Roy
53
Teguran Pak RT
54
Masak Bersama
55
Ada yang berbeda
56
Liburan
57
Canggung
58
Nasehat Ridho
59
Pertemuan Keluarga
60
Peringatan Ibu
61
Cemburu
62
Cemburu Part2
63
Galau
64
Orang asing seperti keluarga dekat
65
Jujur pada hati
66
Memantapkan hati
67
Melamar
68
Bebas Memilih
69
Rindu
70
Sebuah keputusan
71
Will You Marry Me?
72
Aku Mau
73
Patah Hati
74
Menjemput Ibu
75
Rahasia terbongkar
76
Restu Ibu
77
Menebar kabar bahagia
78
Senangnya Menggodamu
79
Senangnya Menggodamu Part. 2
80
Persiapan Pernikahan
81
Persiapan Pernikahan Part. 2
82
Kembali ke rumah itu
83
Bertemu Mama
84
H -1
85
Tawaran Untuk Ibu
86
Menjelang Pernikahan
87
Mendebarkan
88
Akad Nikah
89
Amanah Mama
90
Resepsi
91
Makan Duren
92
Hari Setelah Pernikahan
93
Kepulangan Ibu
94
Hampir saja ketahuan
95
Kehangatan Keluarga
96
Di pukul Bapak lagi
97
Menyelamatkan Ibu
98
Beratnya Berpisah
99
Pengganggu
100
Kesal
101
Menggodanya
102
Berbuka dengan yang manis
103
Puasa lagi
104
Waktunya berbuka
105
Bertanya tentang perasaan Ibu
106
Kembali ke Jakarta
107
Trauma
108
Kehidupan yang nyata
109
Pertemuan yang tidak di sengaja
110
Semakin dekat
111
Semakin sayang
112
Kejutan siang hari
113
Kejutan untuk Dian
114
Terbukanya rahasia Dian
115
Numpang Lewat
116
Lamaran Dian - Roy
117
Ketetapan tanggal pernikahan
118
Sebuah Undangan
119
Undangan Reuni
120
Sebuah kejutan
121
Reuni
122
Rumah Baru
123
Syukuran rumah baru
124
Dua tahun lagi
125
Rahasia Bagas
126
Rumah Pak Bambang
127
Rahasia mulai terbongkar
128
Wajah kecilmu
129
Sandiwara
130
Ungkapan hati
131
Melepas rindu
132
Kunjungan balasan dari Mama
133
Tegar punya adek
134
Cek Kandungan
135
Bagas di Bandung
136
Terus berusaha
137
PDKT
138
Gagal percepat pernikahan
139
Tegar hilang
140
Rahasia Terbongkar
141
Penyelamatan Tegar
142
Papa terluka dan kritis
143
Saling memaafkan
144
Dua keluarga yang saling kenal
145
Kisah Masa lalu
146
Pemulihan
147
Akhirnya aku tau perasaan Ibu
148
Kejutan yang mengejutkan
149
Kesalah pahaman
150
Pencarian
151
Kamu dimana?
152
Putus Asa
153
Berfikir logika
154
Keputusanku
155
Tiara dan Tegar pulang
156
Bapak
157
Menatapmu dari kejauhan
158
Ucapan selamat yang terlambat
159
Niat mempersatukan Bapak dan Ibu
160
Pembicaraan dua pria
161
Memeluk Bapak
162
Meminta Ibu bercerai
163
Bapak akan menjadi Bapak kalian
164
Sidang Akhir Tarjo
165
Putusan Hakim
166
Perketat Penjagaan
167
Keputusan untuk tetap pulang
168
Tinggal bersama lagi
169
Nostalgia...
170
Penjaga Dewi
171
Kencan dengan anak di bawah umur
172
Guru kencan dibawah umur
173
Lanjut kencan dengan gadis dibawah umur
174
Kamu sangat polos, lugu dan lucu
175
Niat Bagas ketahuan
176
Kalahkan Siska
177
Bagas, kamu ketahuan
178
Isi hati Dewi
179
Pelajaran hidup
180
Adeknya Tegar
181
Adek Tegar Dua...
182
Dewi di culik
183
Penyelamatan Dewi part. 1
184
Penyelamatan Dewi Part. 2
185
Penyelamatan Dewi Part. 3
186
Pergi untuk selamanya
187
Dewi selamat
188
Pemakaman Tarjo
189
Menghibur Dewi
190
Wanita Penggoda
191
Bagas di tolak
192
Pengakuan Bagas
193
Akhir pekan di rumah Wijaya
194
Sakitnya patah hati
195
Makan siang bersama
196
Hikmah dari setiap peristiwa hidup
197
Perasaan Dewi
198
Ungkapan hati Pak Wijaya
199
Isi hati Dewi dan Ali
200
Masih tentang Dewi
201
Panggilan pertama untuk Dewi
202
Saran untuk Dewi
203
Akhirnya....
204
Kalian ketahuan...
205
Kencan pertama
206
Pembicaraan mesra siang hari
207
Rencana pernikahan
208
Makan siang berdua
209
Aku berubah karena kamu
210
Alasan Dewi
211
Keluhan Bagas
212
Mempersiapkan Dewi untuk lebih kuat
213
Bertemu calon mertua
214
Dewi diintrogasi
215
Nasehat dalam pernikahan
216
Meyakinkan Papa dan Mama
217
Bagas gila karena cinta
218
Keinginan Siti
219
Tak sengaja bertemu lagi
220
Jalan bersama mertua
221
Makan siang bahagia
222
Persiapan tujuh bulanan
223
Amarah Sekar
224
Tak ingin dendam
225
Sungguh tak disangka
226
Tujuh bulanan
227
Mengikat Dewi
228
Keputusan Dewi
229
Persiapan
230
Memesan Gaun Pernikahan
231
Menebus kesempatan yang dulu
232
Pengganggu
233
Merancang masa depan
234
Menebus masa lalu
235
Kecelakaan
236
Operasi penyelamatan Tiara 1
237
Operasi penyelamatan Tiara 2
238
Operasi penyelamatan Tiara 3
239
Semua memberikan semangat untuk Tiara
240
Tiara sadar
241
Nama adek bayi
242
Diundur dua tahun lagi
243
Aqiqah Zia
244
Rencana pernikahan Bapak dan Ibu
245
Doa yang mengkhawatirkan
246
Keresahan Dewi
247
Sibuknya Sekar
248
Kuras ATM Part. 1
249
Kuras ATM Part. 2
250
Pernikahan Bapak dan Ibu
251
Pengantin Baru
252
Honeymoon
253
Kerjasama Morgan
254
Nasehat Teman
255
Jadwal ke Dokter
256
Pulang Umroh
257
Lamaran Bagas
258
Racun jelang pernikahan
259
Persiapan pernikahan Bagas - Dewi
260
Mulai beraksi
261
Terakhir kali
262
Kekhawatiran semua orang
263
Suasana tegang
264
Kebenarannya
265
Hikmah dari semuanya
266
Menerima dengan baik
267
Cobaan jelang pernikahan Part. 1
268
Cobaan jelang pernikahan Part. 2
269
Dibakar api cemburu
270
Nasehat kehidupan
271
Mantan playboy jadi guru
272
Bodyguard calon istri
273
Mencari jalan keluar
274
Yes... setuju
275
Percepatan pernikahan
276
Pengganggu datang lagi
277
Menuju hari - H
278
Dewi ngambek
279
Menuju Halal
280
Saaaah...
281
Akad Nikah
282
Sabaaar...
283
Merana..
284
Nasib apes berlanjut
285
Balik ke Jakarta
286
Belanja Bersama
287
Melayani suami
288
Sarapan pagi pertama berdua saja
289
Belajar terbuka
290
Belanja.. belanja..
291
Rencana masa depan
292
Pacaran
293
Indahnya menikah
294
Calon mantu
295
Sangat sulit untuk ikhlas
296
Akhirnya...
297
Honeymoon di rumah saja part. 1
298
Honeymoon di rumah saja part. 2
299
Honeymoon di rumah saja part. 3
300
Semangat baru Tiara
301
Kejutan pagi hari
302
Tamu pertama setelah menikah
303
Seminar di Jogja
304
Siasat
305
Harus jujur
306
Saling percaya
307
Pesta Resepsi Bagas - Dewi
308
Acara berjalan dengan lancar
309
Honeymoon dimulai
310
Sore hari di Pantai Kuta
311
Musibah
312
Penyelamat
313
Bincang Malam
314
Keliling Kota
315
Keanehan Bagas
316
Dewi hamil
317
Tak berdaya part. 1
318
Tak berdaya part. 2
319
Karma
320
Permintaan Maaf Part. 1
321
Permintaan Maaf Part. 2
322
Permintaan Maaf Part. 3
323
Bagas sembuh
324
Siska pergi
325
Berdamai Part. 1
326
Berdamai Part. 2
327
Ending
328
Extra Part 1
329
Give Away
330
Kabar Gembira
331
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!