"Dik, gawat. Tiara tidak ada di kamar mandi" ujar Ida.
"Kamu serius? Sudah cari dia di kamar mandi?" tanya Diki terkejut.
"Sudah, aku juga sudah cari Tiara di dalam diskotik" jawab Ida.
"Wah bahaya ni. Kita pasti di habis nih di hajar Pak Tarjo dan Juragan" balas Diki.
Diki bangkit dari kursinya dan berkeliling diskotik untuk mencari Tiara.
"Kemana ya Tiara? Dia kan udah mabok tadi. Gak mungkin pulang sendiri" ucap Ida.
"Jangan - jangan dia pingsan" balas Diki.
"Bisa jadi Dik, dia gak pernah mabok. Makanya minum satu gelas aja udah mabok" sambung Ida.
"Ya sudah, coba kita tanya dulu ya" ujar Diki.
Diki mendekati petugas yang berjaga di dalam diskotik.
"Pak tadi ada cewek pingsan gak di dalam diskotik?" tanya Diki.
"Gak ada Mas, dari tadi saya jaga gak ada tuh satu orangpun yang pingsan di sini" jawab petugas.
"Mas lihat cewek rambut hitam lurus sepinggang memakai baju kemeja warna biru dan celana jeans?" tanya Ida.
"Nggak Mbak" jawab petugas itu.
Diki mengacak rambutnya.
"Habis deh kita kali ini. Juragan pasti marah besar" ucap Diki.
"Iya, Pak Tarjo juga pasti marah banget ini" sambung Ida ketakutan.
"Ya sudah kita susun aja rencana. Nanti kalau Pak Tarjo dan Juragan datang. Kita bilang Tiara mabok berat dan merayu seorang pria. Dia pergi dengan pria itu gak tau kemana" ucap Diki.
"Kalau Pak Tarjo tanya, kenapa kita gak mencegahnya?" tanya Ida.
"Bilang saja kita sudah melarangnya tapi Tiara gak mengenal kita dan gak mau dengar omongan kita" jawab Diki.
"Iya deh" balas Ida.
"Ya sudah, kita kembali lagi. Lanjutkan bersenang - senang. Kan masih ada modal kemarin yang dikasih Juragan" ucap Diki.
"Bener kamu Dik, mending kita habisin dari pada nanti diminta balik sama Juragan" sambung Ida.
Diki dan Ida kembali ke meja mereka tadi dan melanjutkan aksi mereka bermabuk - mabukan dan berdisko. Tanpa beban dan rasa bersalah telah menjebak Tiara untuk datang ke tempat seperti ini.
*******
Di tempat lain Tiara yang terlihat kedinginan berjalan di tuntun Pria asing yang ditemuinya di dalam diskotik.
Pria tersebut melepaskan jasnya dan memasangkannya ke tubuh mungil Tiara yang kedinginan.
"Dimana rumah kamu?" tanya Pria itu.
"Rumahku?" Tiara balik bertanya.
"Iya" jawab Pria itu singkat.
"Rumahku dibawah langit luaaaaas" jawab Tiara meracau.
"Hei gadis mungil. Coba kamu ingat dimana rumah kamu? Aku tidak bisa meninggalkan kamu sendirian di sini malam - malam begini? " perintah pria itu.
"Rumahku jauuuuuuh sekali.. Naik gunung, turuni lembah, mendaki puncak.. gemilang cahayaaa... " Tiara bersenandung.
"Kamu sepertinya sudah mabuk. Berapa gelas kamu minum?" tanya Pria itu.
"Aku mabuk? hahaha.. kamu bilang aku mabuk. Minum alkohol saja aku gak pernah, aku tadi cuma minum soda. Kata Ida sodanya enaaaak... jadi aku minum. Bener kata Ida sodanya enak banget. Aku minumnya sampai habis satu gelas. Enak saja kamu bilang aku mabuk. Yang suka mabuk itu laki-laki menyebalkan itu Si Tarjo. Bisanya cuma minum saja, minta uang sama Ibu untuk minum - minum. Kalau Ibu gak kasih uang habis Ibu dipukuli sampai babak belur. Awas kamu Tarjo aku akan membalasmu" Tiara berjalan dengan memukul angin. Tangannya terkepal ke depan.
Sial, wanita ini benar-benar mabuk berat. Kemana aku harus membawanya. Gak mungkin dia aku tinggalkan di jalan. Dari kata-katanya aku yakin sepertinya wanita ini dijebak temannya. Pasti minuman yang dia katakan soda tadi adalah minuman beralkohol. Melihat tampangnya sepertinya dia wanita baik -baik. Batin pria itu.
Pria itu membawa Tiara masuk ke dalam mobilnya dan membawa Tiara ikut bersamanya kembali ke apartemen.
Didalam mobil Tiara terus saja meracau, tak jelas apa yang dia katakan.
"Hei Tarjo awas kamu ya. Nanti kalau aku sudah kaya aku akan melaporkan kamu ke penjara. Aku sudah menyimpan bukti - bukti kamu menyakiti Ibuku. Aku sudah foto kamu saat memukul Ibu. Lihat saja, aku akan jobloskan kamu ke penjara" ucap Tiara ke arah Pria asing yang membawanya pulang.
"Gadis mungil aku bukan Tarjo. Aku punya nama, namaku Bintang" ucap Pria yang bernama Bintang.
"Bintang?" tanya Tiara.
"Ya Bintang" tegas Bintang.
"Nama kamu bagus seperti wajah kamu hahaha.. Tapi aku tidak tertarik. Kamu tetap saja pria jahat sama seperti Tarjo. Aku tidak percaya pada laki-laki. Laki-laki hanya bisa menyakiti wanita saja. Ayahku juga laki-laki tapi dia juga menyakiti Ibuku. Dia meninggalkan kami saat aku kecil hiks.. hiks.. kasihan Ibu berjuang sendiri membesarkanku" ucap Tiara sambil menangis.
Waaah parah nih cewek ini. Sekarang malah nangis. Bintang menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Bintang melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Kecepatan di malam yang kelam, memecah malam. Hanya tiga puluh menit mereka sudah sampai di apartemen Bintang.
Bintang memapah Tiara yang sudah semakin mabuk.
"Kita mau kemana?" tanya Tiara.
"Ke apartementku. Aku tidak tau dimana rumah kamu. Dari pada kamu tidur di jalanan malam ini, lebih baik kamu menginap di rumahku" jawab Bintang.
Kini mereka sudah masuk ke dalam apartemen. Bintang meletakkan Tiara yang sedang mabuk duduk di sofa ruang TV apartemennya.
"Malam ini kamu tidur di sini" ucap Bintang.
Tiara berbaring di Sofa empuk milik Bintang. Karena tubuhnya yang mungil sofa itu muat menampung tubuhnya.
Bintang berjalan ke kamar, dia membersihkan tubuhnya yang bau karena muntahan Tiara tadi saat di diskotik. Bintang mandi dibawah guyuran shower kamar mandinya.
Ingatannya kembali pada wajah Tiara.
Wanita cantik dengan tubuh mungil. Bibirnya tipis, wajahnya mulus dan rambutnya bagus. Hah.. tidak.. tidak.. dia bukan siapa-siapa. Dia hanya wanita yang dijebak oleh teman-temannya. Ucap Bintang pada diri sendiri.
Setelah Bintang selesai mandi, Bintang berganti pakaian dan langsung berbaring di atas tempat tidurnya. Karena tubuhnya memang sangat letih, dengan cepat Bintang sudah terlelap dalam mimpi panasnya.
Tiara yang sedang berbaring di sofa merasakan gejolak ingin ke kamar mandi. Dia berjalan ke arah kamar Bintang. Tiara masuk ke kamar Bintang dan masuk ke kamar mandinya.
Kemudian setelah selesai dari kamar mandi Tiara tergoda melihat tempat tidur ukuran king size. Tiara berjalan mendekat dan naik ke atas tempat tidur. Berbaring tepat di samping Bintang yang sedang bermimpi.
Haaah hangat sekali tempat ini, aku jadi teringat ranjangku di rumah. Jauh sekali bedanya, ranjang ini empuk dan besar. Tiara meraba-raba ranjang dan mencari - cari sesuatu.
Guling mana guling... aaaah ini dia guling nya. Tiara memeluk tubuh Bintang yang sudah tertidur nyenyak. Dia meraba-rabanya dan kemudian memeluk erat tubuh Bintang. Entah mengapa Tiara merasakan sensasi aneh dalam tubuhnya. Tubuhnya disentuh sepasang tangan kekar milik Bintang menyentuh bagian vital tubuhnya. Membuat Tiara seperti melayang.
Bintang yang malam itu juga sedang bermimpi terbang ke langit ke tujuh merasakan sensasi yang sangat nyata. Tubuhnya di raba dengan lembut. Tangan halus seorang wanita membuat hasratnya semakin tinggi.
Bintang membalas dan mereka saling meraba. Hingga Bintang merasakan tubuh yang hangat dalam pelukannya. Seketika Bintang terbangun.
Alangkah terkejutnya Bintang melihat Tiara sudah berada di atas ranjangnya.
"Hey mengapa kamu ada di sini?" tanya Bintang berusaha menjauh.
Tapi sepertinya Tiara sedang bermimpi seperti mimpi yang dia alami tadi. Desahan dari bibir tiara kembali terdengar dan tanpa sempat bersiap- siap Tiara sudah mencium lembut bibir Bintang.
Bintang kembali merasakan sensasi manis, hangat dan lembut seperti saat dia mencium bibir Tiara di diskotik tadi.
Bukan aku yang memaksamu tapi kamu sendiri yang menyerahkan dirimu dan datang kepadaku. Besok saat kamu terbangun, jangan salahkan aku atas semua perbuatanku padamu malam ini.
Kamu tau Nona, serigala tidak akan menolak makanan empuk tersaji di depan matanya. Seperti itulah aku. Batin Bintang.
Bintang memulai malam panasnya. Kali ini bukan lagi mimpi panas tapi berubah menjadi malam yang panas untuknya dan Tiara.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 331 Episodes
Comments
dyah
gara2 alkohol ni
2022-01-08
2
S
selamat datang hari hari kelammu tiara
2021-10-21
1
Mari ani
lanjut
2021-10-05
1