Seminggu telah berlalu. Malam ini Tiara dan teman-temannya akan menghadiri acara kampus yang diadakan teman seangkatannya.
Karena mereka sudah kuliah tingkat akhir membuat mereka jarang sekali bertemu. Semua sedang sibuk menyusun skripsi dan bekerja.
Seperti Tiara yang bekerja paruh waktu sebagai pelayan di sebuah cafe yang tak jauh dari kampusnya. Gajinya cukup lumayan untuk membantu Ibunya membiayai kuliahnya dan sekolah adik - adiknya.
Beruntung Tiara juga mendapatkan beasiswa di kampusnya karena dia adalah mahasiswi berprestasi. Sehingga gaji dia bekerja bisa di simpan untuk membantu Ibunya membiayai sekolah adik - adiknya.
Acara kampus selesai jam sepuluh malam. Sebelumnya Tiara sudah janji menginap di rumah temannya yang masih sekampung dengannya.
"Ra kita ketemu pacarku sebentar ya, ada temannya pacarku ulang tahun malam ini. Jadi mereka undang kita. Aku tadi bilang datangnya berdua dengan kamu" ajak Ida.
"Tapi jangan malam banget pulangnya ya Da, aku takut" jawab Tiara.
"Iya gak larut malam, lagian nanti juga kita di antar mereka kok pulang ke rumah" balas Ida.
"Baiklah" ucap Tiara.
Ida dan Tiara naik taxi menuju suatu tempat. Perjalanan sekitar tiga puluh menit, sampailah mereka ke tempat tujuan.
Tiara membaca plang nama DISKOTIK RINDU yang terletak di tengah pusat Kota Jakarta
"Da ini diskotik Da" ucap Tiara takut, dia terlihat sangat enggan untuk masuk.
"Iya acaranya di sini, gak apa- apa Ra. Kita gak ngapa- ngapain kok" jawab Ida.
"Aku takut Da, banyak orang gak bener di sini" ucap Tiara.
"Ada pacar aku di dalam, nanti dia yang jagain kita" bujuk Ida.
Ida menarik tangan Tiara dan mereka masuk ke dalam. Tiara duduk kaku di kursi yang tadi dipersilahkan Diki pacarnya Ida.
"Kamu mau minum apa Ra?" tanya Ida.
"Air mineral aja Da" Jawab Tiara.
"Di sini gak ada air mineral Ra" ucap Ida.
"Ya sudah jus saja" pinta Tiara.
"Tiara... paling ringan soda" jawab Ida
"Ya udah soda aja" balas Tiara
Ida memesan minuman kepada pelayan sambil mengedipkan sebelah matanya.
Tak lama minuman mereka sampai. Tiara memberikan minuman pesanan untuk Tiara.
Tiara yang sudah haus dari tadi langsung meneguk minumannya.
"Rasa sodanya kok lain ya?"tanya Tiara.
"Ini soda racikan khusus diskotik ini" jawab Ida.
Walau terasa sedikit pahit tapi berakhir dengan manis. Herannya mengapa aku seperti ketagihan. Pengen lagi dan lagi. Batin Tiara.
Minuman Tiara kandas sesaat. Karena Tiara terlihat menyukai minumannya.
Ida dan Diki saling pandang dan menunggu reaksi tubuh Tiara selanjutnya.
Tiga puluh menit berikutnya, Tiara mulai merasa pusing dan dia berjalan ke arah kamar mandi dengan sempoyongan.
"Kamu mau kemana Tiara?" tanya Ida.
"Aku mau ke kamar mandi Da" jawab Tiara.
Kenapa kepala aku pusing sekali dan perutku terasa mual ya. Tiara memukul kepalanya sendiri.
Setelah selesai dari kamar mandi Tiara berjalan ke sebuah meja.
"Lho mana temanku?" tanya Tiara.
Pria yang duduk di meja itu menyipitkan matanya.
"Siapa teman kamu?" pria itu balik bertanya.
"Ida Hayati" jawab Tiara.
"Aku tidak tau siapa yang kamu cari. Dari tadi hanya aku sendiri di sini" ucap sang Pria.
"Kamu pasti sudah mengusir temanku, ya kan?" Tiara yang terlihat sudah mabuk tidak melihat dengan jelas kalau dia salah mendatangi meja.
"Cih... dasar wanita. Dimana - mana sama saja. Kamu moduskan ingin mendekatiku. Katanya lagi cari teman, halaaaah pasti alasan kamu saja" sindir sangat pria.
"Apa, aku modus untuk ngedekatin kamu? Haaah semua pria sama saja, dimana - mana kerjanya cuma minum. Pasti saat ini kamu sedang mabuk kan karena terlalu banyak minum?" tanya Tiara.
"Kamu yang kebanyakan minum Nona" bantah pria itu.
"Maksud kamu aku mabuk? Bagaimana bisa aku mabuk, minum saja aku tidak pernah" jawab Tiara.
Pria tersebut menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba...
ueeeek... ueeeek.... Tiara muntah tepat di baju pria itu.
"Sialaaan.. dasar perempuan menyebalkan. Taunya cuma merepotkan saja" ucap Pria itu kesal.
Pria itu hendak meninggalkan mejanya dan juga meninggalkan Tiara tetapi baru saja dia melangkah beberapa langkah meninggalkan Tiara ada dua orang pria yang menghampiri Tiara dengan pura-pura ingin membantunya.
Pria itu merasa tak tega meninggalkan wanita itu sendiri. Dari tampilannya yang terlihat polos, sederhana dan sedikit kampungan pria itu bisa memastikan bahwa wanita ini bukanlah seorang wanita pemain ataupun pemabuk.
Entah apa alasannya sehingga dia bisa berada di diskotik seperti ini. Dengan sisa- sisa hati nuraninya yang tertinggal Pria itu berusaha membantu Tiara.
"Kamu tidak usah sok jual mahal kepada kami. Ayolah kita lewati malam ini dengan indah cantik" bujuk salah satu pria yang ada di dekat Tiara.
Sedangkan pria yang satu lagi berusaha merangkul paksa Tiara yang sedang setengah sadar dan berusaha menghindari dua orang pria yang sedang memaksanya untuk pergi bersamanya.
"Heii.... aku tak kenal kalian. Kalian laki-laki brengsek. Dimanapun semua laki-laki sama bisanya hanya menindas wanita. Aku benci kalian" racau Tiara setengah sadar.
"Jangan mengganggunya. Dia milikku" ucap Pria yang tadi baru saja dimuntahin Tiara.
"Siapa kamu?" tanya salah satu pria itu.
"Dia pacarku" jawab Sang Pria.
"Cih pacar, wanita ini saja dari tadi duduk sendiri" bantah salah satu pria yang sedang merayu Tiara.
"Apa kalian tidak melihat kalau wanita ini tadi yang memuntahiku?" ujar Sang Pria.
"Hahahaha... kamu pasti sama dengan kami Bung. Ayolah bermain secara adil. Atau lebih baik kita bekerja sama saja. Kami yang lebih dulu menikmatinya, setelah itu baru kami serahkan wanita ini kepada kamu selamanya" ujar teman pria itu.
"Kalian tidak percaya? Apa aku harus membuktikan pada kalian kalau wanita ini adalah pacarku?" bela Sang Pria.
Pria itu langsung merangkul pinggang Tiara dan mengecup lembut bibir Tiara. Tiara yang sedang dalam keadaan setengah sadar terkejut dan tak siap dengan sikap Pria itu yang melakukan suatu tindakan dengan tiba-tiba.
Seketika mata Tiara tertutup, ingin menolak dan berteriak tapi tubuhnya sangat lemas dan kepalanya sangat pusing.
Awalnya Sang Pria merasa sangat jijik karena Tiara baru saja muntah tadi tapi entah kenapa perasaan itu berubah menjadi manis dan hangat. Pria itu merasakan sesuatu yang aneh saat dia menyentuh bibir Tiara. Ada perasaan ingin lebih untuk menikmati manis dan lembutnya bibir Tiara.
Secara spontan Tiara juga membalas ciuman Sang Pria membuat kedua pria yang tadi hendak mengganggu Tiara mundur karena kemesraan mereka malam itu di diskotik ini.
Setelah tersadar Sang Pria mengantikan kegiatannya dan kemudian menarik Tiara keluar dari diskotik itu.
Sementara di sisi lain di dalam diskotik tersebut.
"Da mana Tiara?" tanya Diki.
"Ke kamar mandi" jawab Ida yang sudah mulai berjoget karena tubuhnya mulai merasa panas akibat minuman alkohol yang baru saja dia teguk.
"Coba kamu susul gih, sebentar lagi Juragan akan datang menjemputnya dan membawanya" ucap Diki.
Dengan sedikit malas Ida bangkit dan berjalan menuju kamar mandi tapi alangkah terkejutnya dia tidak menemukan Tiara di kamar mandi. Dia berusaha mencari Tiara di sekeliling diskotik tapi dia tidak menemukan Tiara.
Ida kembali ke mejanya semula dan menghampiri Diki pacarnya.
"Dik, gawat. Tiara tidak ada di kamar mandi" ujar Ida.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 331 Episodes
Comments
Murti Yatni
Tiara punya teman tak punya akhlak
2022-04-16
1
Yayun Hamsa
temeeen laknaaat nii yg kyak gini modelnya
2022-04-12
1
Sulfia
beneran ini sih kisah hidup kaum pinggira yg d angkat k novel, semoga tiara bkn tipe lemah
2022-03-07
1