Setelah mendapatkan tempat tinggal yang baru Tiara menjalani hari - harinya dengan tekun belajar untuk menghadapi sidang meja hijau nya sambil dia terus bekerja di Cafe.
Rencananya setelah selesai meja hijau dia akan menemui Dian dan menceritakan semuanya. Semoga Mbak Dian menerima keadaannya saat ini dan mau menerima serta membantunya untuk tetap bekerja di cafe.
Hari ini Tiara bangun pagi - pagi sekali karena pagi ini dia akan menghadapi ujian sidang meja hijau.
Ridho sudah rapi menunggu di depan kamarnya. Pagi ini Ridho akan menemani dan memberi semangat kepada Tiara untuk menghadapi ujian sidang meja hijau.
Dengan memakai rok pendek di bawah lutut, kemeja putih dan blazer hitam. Tiara mengikat satu rambutnya dibelakang. Tampak sederhana tapi cukup menampilkan kecantikan Tiara.
Walau wajahnya tampak tegang tetapi tidak bisa menghapus wajah cantiknya. Ridho menatapnya dengan senyuman.
"Kenapa kamu senyum - senyum gitu?" tanya Tiara penasaran.
"Kamu cantik hari ini Ra. Aku yakin sidang kamu akan berjalan mulus dan kamu akan lulus dengan nilai terbaik" hibur Ridho.
"Aamin.. " sambut Tiara.
"Kamu sudah siap?" tanya Ridho.
"Siap Tuan" jawab Tiara.
"Let's Go Tuan Putri" Ridho menggandeng tangan Tiara dan menuntunnya naik ke atas sepeda motonya.
Dengan kecepatan santai mereka melaju menuju kampus Tiara dan tiga puluh menit kemudian mereka sudah sampai di kampus Tiara.
Tiara menjalani ujian sidang meja hijau dengan persiapan yang sangat matang. Semua pertanyaan dosen penguji dan dosen pembimbing dapat dia jawab dengan baik dan benar.
Tiara mendapatkan nilai A untuk sidang skripsinya. Dia sangat senang sekali dan langsung keluar dari ruang sidang untuk menemui Ridho.
"Gimana Ra?" tanya Ridho tak sabar.
"Aku lulus Dho, dapat A" Tiara menunjukkan hasil sidangnya.
"Alhamdulillah, selamat" Ridho tanpa sadar memeluk Tiara erat.
Tiara terkejut dan berusaha melepaskan pelukan Ridho.
"Sorry Ra, aku keceplosan sangkin senangnya" ucap Ridho.
"Iya gak apa - apa Dho, aku mengerti" jawab Tiara.
"Kemana nih" tantang Ridho.
"Kemanapun kamu mau" jawab Tiara.
"Serius? Nanti kamu nyesal Ra, tumpur dalam waktu satu hari" balas Ridho dengan senyum nakal.
"Gak akan tumpur. Aku sudah persiapkan semuanya. Kamu mau makan dimana hayuuuk aku bayarin" ujar Tiara.
"Aseeeeek" sambut Ridho.
Mereka pergi ke sebuah restoran mewah untuk makan siang bareng merayakan kelulusan Tiara.
"Kapan kamu wisuda?" tanya Ridho saat mereka sedang duduk menunggu makanan yang mareka pesan.
"Bulan depan Dho" jawab Tiara.
"Kamu gak kabari Ibu kamu?" tanya Ridho balik.
"Aku akan kabari Ibuku Dho dan memintanya untuk hadir dalam wisudaku. Ibuku orang paling berjasa dalam hidupku. Dia pasti senang mendapat kabar gembira seperti ini. Saat aku pergi itulah pesan yang Ibu sampaikan. Aku harus menyelesaikan kuliahku" ungkap Tiara.
"Iya Ra, aku yakin Ibu kamu pasti sangat senang mendengarnya. Sekali lagi selamat ya Ra" ucap Ridho tulus.
Hari ini mereka makan besar, kalau kata anak kos perbaikan gizi. Maklumlah mereka kan kerja sambil kuliah dengan biaya sendiri jadi harus irit - irit agar penghasilan mereka bisa mencukupi kehidupan di kota besar Jakarta.
Ridho juga harus mengirimi orangtuanya sedikit dari gajinya untuk membantu orang tuanya menyekolahkan adik - adiknya.
Pelayan datang menghidangkan makanan yang mereka pesan.
"Wuiiih makan besaaaar. Aku udah laper banget" ucap Ridho.
"Ayo makan, habiskan semuanya. Hari ini aku yang terakhir" balas Tiara.
"Terimakasih Tuan Putri" jawab Ridho.
Tiara tak henti - henti nya tersenyum. Dengan lahap mereka menghabiskan semua hidangan yang tersaji di meja.
Bersyukur kehamilan Tiara tidak merepotkan. Setelah keluar dari rumah sakit rasa mual Tiara hilang dan nafsu makannya bertambah.
Mungkin anak dalam kandungannya mengerti atas apa yang dihadapi Ibunya jadi bayinya tidak banyak permintaan yang aneh - aneh.
Dia makan dengan lahap tanpa ada drama mual dan muntah lagi. Ridho juga sangat perhatian kepadanya. Sering Ridho pulang dari kampus atau pulang dari cafe membelikan Tiara makanan dan cemilan.
Setelah selesai makan mereka kembali ke kosan dan bersiap - siap untuk berangkat ke Cafe. Malam ini Tiara berniat untuk bercerita kepada Mbak Dian pemilik Cafe yang terkenal sangat baik kepada para karyawannya.
"Kamu yakin hari ini bicara dengan Mbak Dian tentang kehamilan kamu?" tanya Ridho.
"Yakin Dho. Aku tidak bisa menyembunyikannya pada Mbak Dian. Cepat atau lambat pasti akan ketahuan juga. Aku tidak akan bisa menyembunyikannya perutku yang semakin membesar. Dan aku tidak mau orang salah sangka pada kita Dho. Aku gak mau kamu menanggung malu atas apa yang aku alami" ungkap Tiara.
"Maksud kamu?" tanya Rihdo bingung.
"Kita selalu bersama Dho, kita tinggal satu kos. Kemana - mana selalu bersama. Lambat laun perutku akan semakin membesar, aku takut orang akan berfikiran buruk pada kita terlebih kamu" ucap Tiara.
"Aku gak masalah Ra, biarin saja mereka berkata sesukanya. Aku gak keberatan, malah sebaliknya aku sangat senang jika kamu mau menerimaku sebagai Bapak anak itu" tembak Ridho.
Tiara terdiam, akhirnya saat seperti ini terjadi juga. Tiara selalu mengelak setiap Ridho memberikan perhatian berlebihan kepada Tiara. Bahkan kalau Ridho sudah berbicara menyinggung tentang hubungan mereka Tiara selalu mengalihkan pembicaraan dan tak ingin melanjutkan pembahasan.
Kali ini Tiara tidak mau mengelak lagi. Dia harus tegas. Sangat tidak adil kalau dia terus memberikan harapan palsu kepada Ridho. Bagaimanapun Ridho harus mendapatkan kejujuran walaupun itu pahit.
"Dho.. kamu berhak mendapatkan wanita yang lebih baik dariku di luar sana" ucap Tiara.
"Kamu itu baik Ra, diluar sana tidak ada wanita yang lebih baik dari kamu yang aku temukan" jawab Ridho.
"Itu karena kamu tidak mau mencarinya dan kamu tetap fokus padaku sehingga tidak ada kesempatan wanita lain masuk dalam hati kamu" tegas Tiara.
"Aku mencintai kamu Ra, aku bisa menerima kamu apa adanya" ungkap Ridho tulus dan jujur.
Tiara menatap mata Ridho lebih dalam, dia bisa melihat ketulusan dan keseriusan di sana tapi dia tidak bisa menerimanya. Cukup sudah dia menghancurkan hidupnya sendiri, dia tidak mau kalau hidup Ridho juga hancur.
Orang tua Ridho sangat berharap Ridho sukses dan mendapatkan masa depan yang sempurna dengan wanita sempurna juga sebagai pasangan Ridho. Bukan wanita yang sudah ternoda seperti dirinya.
"Maaf Dho.. aku tidak bisa menerimanya. Aku.. aku.. sangat kotor Dho. Carilah wanita lain yang lebih baik dariku. Masih banyak diluar sana Dho dan aku yakin kamu pasti menemukannya" tolak Tiara.
"Tapi aku maunya kamu Ra yang akan menemani aku kelak" bujuk Ridho.
Tiara menggelengkan kepalanya.
"Maaf Dho aku gak bisa. Biarlah aku hidup sendiri menjalani hidupku kelak bersama anakku. Aku akan menebus semua dosaku yang telah aku lakukan. Aku tidak bisa menerima hati kamu, maafkan aku" Tiara meneteskan air matanya.
"Tapi izinkan aku tetap membantu kamu membesarkan anak kamu dan menganggapnya sebagai anakku?" pinta Ridho.
"Dho itu akan menghalangi masa depan kamu. Aku gak mau" elak Tiara.
"Please Ra, kamu mungkin tidak bisa menerima aku karena kamu tidak mencintaiku. Tapi aku sudah terlanjur sayang pada anak kamu Ra, walaupun dia belum terlahir ke dunia ini. Biarkan saat dia lahir nanti dia mengenal aku sebagai Bapaknya" pinta Ridho.
"Aku tidak bisa menjawabnya sekarang Dho. Lebih baik sekarang kita berangkat. Sudah dekat jam buka Cafe, nanti Mbak Dian menunggu kita" ucap Tiara menolak halus permintaan Ridho.
.
.
BERSAMBUNG
Hai Readeeeers.. aku pengen buat kejutan nih diakhir novel ke lima ku ini. Bagi pembaca setia yang rajin memberikan komentar yang unik, bagus dan bersifat membangun dan memberikan semangat padaku. Di akhir novel ini aku akan memberikan hadiah.
So... teruslah setia membaca novel ini sampai akhirnya ya.. Jangan lupa like, koment, vote dan hadiahnya. Aku tunggu... 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 331 Episodes
Comments
Ida Zahara
smoga berjodoh sama yg menghanilinya
2022-07-28
1
Murti Yatni
pertemukan Rara Dengan pria yang sudah tidur dengannya Thor
2022-04-16
1
Fifit Holida
diantara 1000 cowok didunia ini cuma 1 yg punya sifat seperti ridho.
2022-04-08
0