"Minta uang" teriak Tarjo.
"Nggak ada Mas" jawab Siti.
"Haaah kamu pasti bohong. Minta uaaaaang" ucapnya lagi.
"Aku gak bohong Mas, tidak ada. Aku belum gajian" tolak Siti.
Plaaaaak...
"Aaaaw.. jangan Mas. Sakiiiiit" rintih Siti.
"Jadi istri itu harus manut apa kata suami" ucap Tarjo.
"Bener Maaaas aku tidak punya uang" jawab Siti.
"Huh dasar. Punya istri kok gak ada gunanya" umpat Tarjo.
Tangan Tiara mengepal di dalam kamarnya sambil memeluk kedua adiknya.
Dasar Pria tak tau untung, sudah tidak memberi nafkah, pemalas dan mabuk-mabukan malah sukanya minta uang istri untuk membeli minumannya. Bisanya cuma memukul wanita saja. Kenapa gak mati saja dia. Itu lebih baik. Umpat Tiara.
"Minta sama Tiara, dia kan juga bekerja. Pasti dia punya uang" perintah Tarjo.
"Tiara juga belum gajian Mas, kalaupun sudah semua uangnya dia berikan padaku" jawab Siti
"Halaaaah cuma alasan. Mana anak itu" teriak Tarjo dari luar.
Sontak Tiara dan kedua adiknya ketakutan. Dua anak kecil yang berumur sembilan dan tujuh tahun itu terlihat tubuhnya bergetar hebat sambil memeluk pinggang Tiara.
"Kaaaak" ucap mereka.
"Tenang Bapak tidak akan kemari" jawab Tiara menenangkan dia adiknya.
"Jangan kamu sakiti anak- anak Mas. Ingat perjanjian kita. Selama ini semua keinginan kamu aku penuhi. Kamu pukul aku, aku tidak perduli. Tapi jangan sekalipun kau sakiti mereka, kalau tidak.. " ancam Siti.
"Kalau tidak apa? Kamu akan pergi meninggalkanku" balas Tarjo.
"Iya.. hanya itu pintaku Mas" isak Siti.
"Ciiiih kamu terlalu melindungi anakmu. Biarkan sekali - sekali mereka berguna untukku" ujar Tarjo.
"Tidak Mas, jangan pernah kamu lakukan itu. Kalau sampai itu terjadi aku tidak akan takut untuk membunuhmu. Dengar perkataanku ini" kali ini Siti benar-benar mengancam.
"Dasar perempuan sialan, tidak berguna" Tarjo menendang Siti sambil berlalu.
"Aaaaw.... " rintihan Siti.
Bammb..... Suara pintu di banting.
Tak lama hanya terdengar isak tangis dan rintihan Siti, tidak ada lagi suara teriakan Tarjo.
Pelan - pelan Tiara membuka pintu kamarnya dan mengintip dari celah pintu. Tidak ada sosok Tarjo di sana.
"Buuuuu" panggil Tiara.
"Hiks... hiks... " tangis Siti.
"Ibuuuuu" teriak Dewi dan Ali.
Mereka berlari memeluk Siti dan menangis.
"Ibu jangan nangis, ada Ali di sini" ucap Ali adik bungsuku.
"Sakit ya Bu?" tanya Dewi sambil membelai sudut bibit ibu yang terluka dan mengeluarkan darah.
Pasti tadi Tarjo sialan itu menampar Ibu dengan kuat sampai bibir Ibu terluka seperti itu. Batin Tiara.
Tiara mengambil kotak P3K, dia membersihkan luka di bibir Siti dengan kapan dan alkohol kemudian memberikan betadi* diatas luka tersebut.
"Aaaaw.. pelan sedikit Ra" ucap Siti.
"Bu.. kita pergi saja yuk" ajak Dewi.
"Iya Bu, Bapak jahat. Kerjanya cuma memukul Ibu dan minta duit. Aku benci melihat Bapak seperti itu" sambung Ali.
"Kalian tidak boleh seperti itu. Bagaimanapun juga dia adalah Bapak kalian" jawab Siti.
Tiara hanya diam sambil membereskan kotak P3K yang barusan dia buka.
"Kamu sudah simpan uang kamu di Bank kan?" tanya Siti.
Tiara menganggukkan kepalanya.
"Jangan sampai Bapak kalian tau. Itu semua uang untuk kuliah dan sekolah adik-adik kamu" ucap Siti.
" Iya Bu" balas Tiara
"Ya sudah kalian makan setelah itu belajar ya, Ibu sudah tidak apa-apa" suruh Siti.
Tiara menyiapkan makan malam untuk dia, Ibu dan kedua adiknya. Dalam keheningan malam mereka makan malam bersama di meja makan.
Setelah itu Tiara mencuci piring kotor di dapur sedangkan dua adiknya sedang belajar di depan TV.
"Bu... " panggil Tiara.
"Kamu mau menasehati Ibu lagi Ra?" tanya Siti.
"Bukan begitu Bu, aku cuma tidak tega melihat Ibu diperlakukan seperti ini. Kita bisa ke kantor polisi membuat laporan. Dia pasti akan di tangkap" jawab Siti.
"Terus kamu mau Bapak kamu di penjara?" tanya Siti
"Dia bukan Bapakku" balas Tiara.
Dia sudah menjadi Bapak kamu hampir dua belas tahun Ra. Semua orang di kampung ini taunya dialah Bapak kamu" ucap Siti
"Tapi mereka kan tau dia itu cuma Bapak Tiri" jawab Tiara.
"Apapun namanya dia tetap Bapak kamu" tegas Siti.
"Bapak apa kerjanya cuma bisa memukuli istri. Tidak pernah menafkahi dan melindungi. Juga tidak bisa memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya. Malah memberikan contoh yang buruk kepada kami. Apa Ibu tidak berfikir kalau Budi semakin besar. Dia itu laki-laki lho Bu dan sudah semakin besar, nanti dia bisa mencontoh dan mengikuti sikap Bapak" ujar Tiara.
"Kalau di didik dan disekolahkan dengan baik dia pasti akan tau mana perbuatan yang salah dan yang buruk" bela Siti.
"Terus saja membela pria itu Bu" ujar Tiara kesal.
"Dia punya nama panggilan Tiara, bukan pria seperti orang asing saja. Dia Bapak kamu" balas Siti.
"Iya Bapak.. Bapak.. Semoga Bapak segera dipanggil" oceh Tiara.
"Tiara jaga ucapan kamu" bentak Siti
"Aku kan belum selesai bicara Bu. Semoga Bapak segera dipanggil hatinya untuk bertobat" balas Tiara.
Siti hanya diam, dia tau anaknya sudah besar dan bertahun-tahun menahan kekesalan dalam dirinya. Tapi Siti harus tetap mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menghormati orangtua mereka.
Seburuk apapun orangtua kita, kita harus tetap hormat dan selalu berdoa agar dia berubah. Fikir Siti.
"Bu.. " panggil Tiara.
"Hemmmm" gumam Siti.
"Minggu depan aku izin menginap ya" pinta Tiara.
"Kamu mau kemana?" tanya Siti.
"Ada acara kampus Bu, kami diundang ke acara tersebut. Sebentar lagi kan kami sudah mau selesai Bu, tinggal nyusun skripsi. Ada juga yang sudah mau sidang. Jadi pada pengen ngumpul buat acara sebelum semua tamat dan berpisah" jawab Tiara.
"Ya sudah kamu boleh pergi, tapi ingat.. Hati - hati dan jaga diri. Ibu tidak mau terjadi sesuatu kepada kamu" ucap Siti mengingatkan anaknya.
"Iya Bu, Terimakasih ya Bu" balas Tiara.
*****
Sementara di sebuah tempat karaoke pinggir kota.
"Cup.. pinjem uang kamu buat minum malam ini" ucap Tarjo.
"Pinjam... pinjam... hutang kamu yang lalu saja belum lunas" jawab Ucup kesal.
"Nanti aku ganti, tenang saja. Sebentar lagi aku punya proyek" balas Tarjo.
"Hah.. kamu punya proyek? Proyek bulu ketek kali" sindir Budi.
"Hahahaa..... " tawa Ucup pecah.
"Sialaaan.. Aku punya proyek ni. Mau ngawanin Tiara sama Juragan" ungkap Tarjo.
"Tiara? Serius kamu? Aku juga mau Jo" ungkap Ucup.
"Iya, aku juga mau" sambung Budi.
"Kalian? Berani bayar berapa? Hahaha... Tiara itu mahal, masih suci, cantik dan terpelajar. Nikahin dia juga aku bakal pilih - pilih. Bukan orang sembarangan seperti kalian. Kalau kalian mau kecipratan untung bantuin aku aja" ajak Tarjo.
"Boleh.. boleh.. gimana caranya?" tanya Budi dan Ucup.
"Sini aku bisikin.... " ujar Tarjo.
Budi dan Ucup mendekat ke arah Tarjo. Mereka membisikkan sesuatu dan menyusun rencana untuk menikahkan Tiara dengan Juragan orang terkaya di kampung mereka yang sangat terkenal doyan mengawaini gadis cantik di kampungnya.
Dan rencana pun di mulai...
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 331 Episodes
Comments
Anih Setiyanih
ibu tiara tolol
2023-03-17
1
Prapti
ibuknya egois atau oneng yak,,,
2022-09-11
1
Aretha
emaknya begoooii......huff..maaf thor...aku esmoci..kr di dunia nyata ada yg gt.....😤
2022-07-24
1