Keesokan harinya, tepat jam 10.00 setelah Alena dan yang lainnya selesai sarapan, mereka mendengar bunyi bel. Mereka saling menatap, mengira jika itu adalah Arion.
"Biarkan aku yang membuka pintu."
Mereka mengangguk dan Lea segera berjalan keluar membuka pintu, tapi ketika pintu terbuka, itu bukan Arion tapi orang lain. Mereka tampak seperti pengawal.
"Apakah nona Alena tinggal di sini?"
Lea mengernyit, dan membiarkan dua orang berpakaian seperti pengawal itu masuk.
Dua pengawal itu juga saling menatap, mereka terkejut dengan kewaspadaan yang ditunjukan oleh gadis kecil yang membuka pintu untuk mereka.
Setelah mempersilakan mereka masuk, Lea melangkah ke ruang keluarga di mana Alena dan yang lainnya berada.
"Kakak, ada dua orang berpakaian pengawal mencari mu."
Alena dan yang lainnya juga tampak mengernyit, karena mereka baru saja berada di kota G ini dan tidak mengenal siapa pun kecuali Arion dan tim-nya.
Alena menatap Stuart.
"Buatkan aku pistol dan peluru!"
Stuart juga tidak menolak dan langsung bergerak mengambil benda di sekitarnya secara acak dan membuat apa yang diminta oleh Alena. Setelah selesai, dia memberikannya pada Alena.
Mengambil pistol, dan menaruhnya di balik pakaian, dan berjalan keluar.
Benar saja, dia melihat dua orang pengawal yang berdiri di ruang tamu, dan mereka tidak duduk sama sekali.
"Aku Alena, ada perlu apa mencari ku?"
Ketika dua pengawal itu melihat wajah Alena, mereka sangat terkejut, karena itu sangat mirip dengan wajah nona muda mereka.
"Nona, Tuan kami ingin bertemu dengan Anda, bisakah Anda ikut dengan kami?"
Alena menatap kedua pengawal tersebut, dia tentu dapat mengetahui apa yang ada dipikiran kedua pengawal ini, dan dia sedikit tertarik dengan nona muda yang tampak mirip dengannya.
Karena tidak ada bahaya, dia mengangguk.
"Kalian bisa menungguku di mobil, aku akan mengambil sesuatu dan memberitahu saudaraku untuk mengikuti kalian."
"Ya."
Dua pengawal itu keluar dan Alena juga menatap enam sosok tertentu yang menatapnya dari balik tembok.
"Aku akan pergi dengan mereka, kalian tinggal di rumah! Tenang, tidak akan ada bahaya."
Lea dan yang lainnya mengangguk dan tidak khawatir lagi, karena jika Alena mengatakan hal tersebut, itu pasti benar.
Alena berjalan keluar menuju mobil yang terparkir di depan gerbang. Dia masuk dengan tenang dan meminta dua orang tersebut untuk pergi.
Mobil itu melaju meninggalkan taman laut biru. Melihat kota G ini, dia tampak ingin tahu, di kehidupan sebelumnya, walaupun dia dibesarkan layaknya seorang putri oleh keluarga Manuelo, tapi dia sama sekali tidak pernah keluar negeri.
Butuh satu jam, mobil akhirnya memasuki gerbang komunitas mewah lainnya.
Alena juga tidak berbicara sampai mobil berhenti di depan gerbang vila yang sangat mewah, dia juga melihat pintu gerbang di buka dan mobil kembali melaju ke area parkir.
Mengetahui jika itu telah sampai, Alena segera membuka pintu dan turun dari mobil.
"Nona, ikuti kami!"
"Oke, pimpin jalan!"
Dua pengawal itu memimpin Alena menuju vila, di sepanjang jalan menuju vila, Alena melihat beberapa pekerja memotong dan menyiram bunga.
Memasuki vila, dia melihat jika dekorasi vila tampak elegan dan mewah. Di bagian dinding dia bisa melihat beberapa lukisan berharga, ada juga beberapa vas dan guci yang harganya tidak murah. Di tengah ruang tamu, dia bisa melihat lampu kristal mewah tergantung di atas, ada juga lukisan besar yang hanya terdiri dari dua orang. Itu hanya ada pria tua dan gadis yang tampak mirip dengannya.
"Nona, Anda bisa duduk dulu, saya akan memberitahu Tuan tentang kedatangan Anda."
Alena tidak menolah, dia hanya mengangguk dan duduk di sofa merah mencolok itu.
Beberapa saat kemudian, pengurus rumah tangga menghampiri Alena.
"Nona, Tuan mengundang Anda untuk memasuki ruang kerja miliknya."
"Pimpin jalan!"
Mengikuti pengurus rumah tangga itu, Alena menginjak setiap anak tangga dan langkah kakinya dapat di dengar di seluruh ruangan.
Mencapai lantai dua, dia masih mengikuti pengurus rumah tangga dan berhenti di depan salah satu ruangan yang mungkin adalah ruang kerja Tuan besar itu.
"Nona, silakan masuk!"
Mendapatkan izin, Alena mengetuk pintu, ketika mendengar suara dari dalam, dia segera membuka pintu dan memasuki ruang belajar.
Melihat suasana ruang belajar yang begitu berat, Alena tidak memiliki ekspresi tambahan di wajahnya, dia tetap tenang dan melangkah maju mendekati meja pria tua itu.
"Tuan, apakah ada sesuatu yang Anda perlukan?"
Faktanya, Alena tidak perlu bertanya, dia telah mengetahui pikiran pria tua di depannya. Namun, setelah mengetahui garis besarnya, Alena memutuskan untuk tidak terus membaca pikiran pria tua itu.
"Duduk!"
Dengan aura pria tua itu, Alena sedikit patuh dan duduk, tapi dia terus menatap langsung pada pria tua di depannya.
Melihat Alena duduk, pria tua itu tidak langsung berbicara, tapi membaca dokumen di tangannya. Dokumen tersebut berisi informasi milik Alena yang merupakan putri keluarga Manuelo sampai berita tentang menghilangnya dirinya, dan ditemukan oleh pihak militer dalam keadaan sekarat.
Namun, dari informasi tersebut, tidak ada yang menyatakan jika Alena merupakan anak adopsi dari keluarga Manuelo.
"Alena Axelia, kan?"
"Ya."
Pria tua itu meletakkan dokumennya di atas meja dan menatap serius pada Alena.
"Saya memiliki cucu perempuan, kebetulan namanya agak mirip denganmu dan dia juga memiliki kalung liontin yang sama persis dengan yang kau kenakan."
Menunduk, Alena melihat jika kalung liontin miliknya tidak berada di balik pakaiannya, jadi dia tidak tersinggung, tapi agak tertarik.
Melihat Alena tidak berniat untuk berbicara, Franky melanjutkan ucapannya.
"Nama cucuku adalah Aluna Axenia, kalung liontin miliknya berwarna perak. Jadi, aku ingin memastikan, apakah kau anak kandung keluarga Manuelo atau bukan?"
Terkejut, Alena sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh pria tua di depannya, dia tidak menyangka ada seseorang yang memiliki wajah serupa dengannya dan nama yang sedikit mirip.
Setelah mempertimbangkan pro dan kontra, Alena akhirnya menjawab dengan serius.
"Tuan, saya hanya anak angkat dari keluarga Manuelo, saya tidak sengaja mendengar mereka berbicara tentang identitas saya dan menjadikan saya sebagai jimat keberuntungan, jadi ketika mereka semua tidak berada di rumah, saya memutuskan untuk meninggalkan keluarga itu, tapi diperjalanan, saya diculik oleh orang besar dan kekar."
Alena tidak menceritakan tentang pengalaman hidupnya berada di pulau, tapi dia menjawab dengan jujur.
Pria tua itu juga tersenyum, dia hanya ingin menguji Alena, apakah gadis kecil di depannya dapat dipercaya atau tidak. Setelah mendengar jawaban Alena dia cukup puas.
"Baiklah, karena kau tidak ingin memiliki hubungan dengan keluarga itu, maka jadilah cucuku!"
Ini bukan permintaan, tapi secara pribadi mengklaim Alena sebagai cucu dan tidak memberi Alena kesempatan untuk membantah.
........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dewa ⏤͟͟͞R eceh
ayo alena mau aja..lumayan kan jadi pemimpin anbu
2021-12-18
1
eva
lanjuuutt...
2021-11-08
1
(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤
crazy up dong thor 🤧
up up up up up up up up
crazy up dong thor 🤧
2021-09-18
1