Pesta

Alena mengikuti keluarga Manuelo menuju sebuah hotel berbintang nan megah di Kota N, yang hanya berjarak beberapa Kilometer dari kediaman keluarga Manuelo.

Hotel tersebut adalah hotel Jade Palace yang hanya dapat dimasuki oleh kalangan atas. Pesta peresmian diadakan di lantai atas hotel yang di mana dikhususkan untuk acara besar semacam ini.

Setelah sampai di lantai atas, Alena memisahkan diri dari keluarga Manuelo dan berkeliling sendiri. Di kehidupan pertamanya, keluarga Manuelo mencari alasan agar Alena bermain sendiri, supaya keluarga Manuelo tidak memperkenalkannya di depan para kolega.

"Mom! Alena ingin berkeliling, apakah boleh?"

Joana tersenyum lembut dan mengangguk.

"Boleh, Asal Alena tidak nakal, oke?"

"Oke mom, Alena janji gak akan nakal."

"Anak baik."

Segera Alena memisahkan diri, dia mencari tempat yang agak sepi, dan mengambil minuman tanpa alkohol dan beberapa makanan ringan.

Dia dengan santai duduk menikmati cemilannya, tidak memperdulikan keluarga Manuelo yang berusaha menjilat pengusaha sukses lainnya.

Dia menatap tak tertarik dengan interaksi seperti itu. Bagi dirinya yang telah hidup di dua kehidupan, hal semacam itu hanyalah mainan kecil baginya.

Sambil menikmati cemilannya, Alena mengedarkan pandangannya. Dia tertegun saat melihat seorang anak lelaki berusia 12 tahun. Matanya menyipit mengamati anak tersebut.

"Aku seperti mengenalnya."

Deg

Hatinya entah mengapa merasa tidak ingin jauh dari anak tersebut. Namun, dia tidak akan segila itu, untuk menghampiri anak itu dan bertindak menjijikan.

Alena tidak lagi memperhatikan anak lelaki itu dan memilih melanjutkan cemilannya.

"Pesta ini sungguh membosankan."

Melihat cemilannya sudah habis, dia melangkah ke arah balkon dan menatap pemandangan di luar.

Banyak kendaraan berlalu lalang, Alena menghirup napas dalam-dalam. Dia kembali merenung tentang rencananya.

"Sebulan sudah cukup untuk semua persiapan. Setidaknya setelah kabur dari sana, aku tidak akan hidup menderita di luar."

Alena kembali menatap langit biru dengan awan putih yang bergerak perlahan, senyum manisnya merekah ketika membayangkan pemuda yang menolongnya.

"Di mana kau berada saat ini? Kuharap, aku bisa bertemu denganmu dalam waktu dekat ini."

Meninggalkan balkon, Alena menyusuri aula di mana diadakan pesta mewah. Banyak tamu undangan berpakaian rapi dan mewah.

Tiba-tiba Alena mengernyit saat melihat anak lelaki 12 tahun diseret ke sudut, hingga Alena sadar jika kejadian ini pernah terjadi di kehidupan pertamanya.

"Cih, orang-orang yang hanya bisa mebully saja." dia mengikuti ke mana anak lelaki itu diseret dan ternyata dia dibawa menuju toilet.

Alena melirik kiri dan kanan mencari orang dewasa, hingga matanya menangkap seorang pelayan pria tampan. Dia memutuskan mendekati pria itu.

"Kakak tampan, bisakah anda membantu Alena menyelamatkan teman Alena yang sedang diseret ke toilet?"

Pemuda itu menatap Alena sejenak lalu mengangguk.

"Oke adik manis, ayo kita pergi membantu temanmu itu!"

"Uhm."

Mereka berdua terburu-buru berjalan ke arah toilet. Benar saja, anak lelaki itu sedang disiksa oleh anak lainnya.

"Hei, kalian apa yang kalian lakukan? Aku akan melaporkan ini pada yang berwajib."

3 anak yang menyiksa anak lelaki itu segera menjadi ketakutan. Mereka memandang anak lelaki yang mereka siksa dengan mata penuh cemoohan.

"Kali ini kau selamat."

Melihat ketiganya telah pergi, Alena segera menghampiri anak lelaki itu.

"Hei, kau tak apa?"

"Terima kasih, aku baik-baik saja. Hanya sedikit memar."

Alena kembali memandang pelayan pria tampan yang membantunya. Dia menunduk sedikit dan berterimakasih.

"Kakak, terima kasih telah membantu Alena."

"Tidak masalah, sebaiknya kalian pergi. Temanmu perlu mengganti pakaiannya."

"Baik."

Segera pelayan itu pergi dan Alena kembali menatap anak lelaki itu.

"Kau bisa berdiri?"

"Uhm."

"Mari aku bantu!"

Alena membantu anak lelaki tersebut ke ruangan kosong, dia lalu mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Kakak, berapa ukuran pakaianmu?"

Anak lelaki tersebut segera memberitahu ukurannya, Alena juga dengan sigap memberitahu pada orang yang berada di seberang telepon.

Hanya butuh setengah jam, orang yang ditelepon oleh Alena datang membawa bungkusan.

Ternyata orang yang ditelepon oleh Alena merupakan petugas butiq terpercaya.

"Kakak berapa semuanya."

"3 juta." Alena mengangguk dan mengeluarkan kartu tabungannya, tapi dihentikan oleh anak lelaki itu.

"Biar aku yang membayar pakaianku sendiri."

"Oke kalau begitu."

Setelah pembayaran selesai, Alena keluar dari ruangan tersebut.

"Kakak, siapa namamu?"

Anak lelaki itu tersenyum kecil memandang Alena.

"Lucas Alven Clooney, kamu?"

"Aku Alena Axelia, salam kenal kak Lucas. Kalau begitu, aku pergi dulu ya."

"Uhm, sekali lagi terima kasih Alena."

"Oke."

Alena keluar meninggalkan Lucas sediri di ruangan itu. Melihat kepergian Alena, Lucas memilih mengganti pakaiannya.

"Cih, para cecunguk itu semakin menjadi-jadi saja." dia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Steve, hancurkan mereka!"

Setelah memberi perintah, Lucas menampakkan senyum kecilnya.

"Biar bagaimanapun, aku berhutang budi padamu Alena. Aku tidak pernah berpikir, di keluarga pebisnis yang keras dan kotor masih memiliki seorang keturunan yang berhati bersih."

Tangan Lucas mengeluarkan cahaya hijau, dia perlahan mengarahkan cahaya hijau lembut itu pada memarnya. Ajaib, memar yang di alami oleh Lucas langsung menghilang.

Lucas bersiap untuk keluar, tapi pandangannya berhenti pada sesuatu yang berkilauan.

Sesuatu itu tidak lain adalah cincin. Cincin yang entah kenapa tiba-tiba muncul di tempat itu.

"Heh, kau bahkan begitu ceroboh menjatuhkan benda berhargamu. Aku akan menjaga cincin ini sampai kita bertemu lagi." Lucas tersenyum misterius lalu keluar dari ruangan itu.

...

Alena lagi-lagi menghela napas, dia sudah sangat bosan. Tanpa dia sadari, tanda aneh terbentuk di lengan kanannya.

Di kehidupan pertamanya, tanda serupa juga terbentuk. Namun, Alena hanya mengira jika itu hanya tanda lahir acak dan tidak memikirkannya lagi.

Hingga hari mulai sore, pesta juga akhirnya berakhir.

Keluarga Manuelo beserta Alena kembali ke kediaman Manuelo. Ketika mereka sampai, Andreas langsung menelpon layanan penyedia internet untuk menyambungkan jaringan internet di kediamannya, dia juga tidak lupa memesan laptop keluaran terbaru untuk Alena.

Baginya barang kecil itu tidak layak di matanya, dia bersedia membelikan apa pun untuk Alena, asal itu tidak berhubungan dengan saham.

Memberikan apa pun untuk Alena sebelum mereka mengusirnya, jika mereka tidak lagi membutuhkannya.

"Mom! Dad, Kak! Alena naik ke kamar dulu ya, Alena lelah."

"Baiklah sayang, laptop yang kau inginkan akan tiba saat kau bangun nanti."

"Thank you, Dad."

Alena dengan langkah lelah menaiki tangga menuju kamarnya.

Sepergiannya Alena, Andreas mengajak istri dan anak lelakinya menuju ruang kerjanya.

"Dad, apakah tidak berlebihan memanjakannya?"

"Tidak, justru dengan memanjakannya akan membuat dia semakin bodoh dan malas. Hal itu tidak akan menyusahkan kita saat mengusirnya nanti."

"Hehehehe dad, kau tetap yang terbaik."

.......

Terpopuler

Comments

Ayay Nya Yuda

Ayay Nya Yuda

cihhh anak bapak emak sama aja sama2 keji

2024-12-29

0

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2023-12-04

1

🌹🌼🍁embun nirmaladewi🍀🌻🌺

🌹🌼🍁embun nirmaladewi🍀🌻🌺

mau tanya...lanjutannya AGAseaon 2 yg mana yah

2022-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 Berakhir
2 Kembali
3 Pesta
4 Star Night
5 Diculik
6 Pulau
7 Bertahan Hidup
8 Kemampuan Khusus
9 Perkenalan
10 Membentuk Kelompok
11 Pelatihan Setahun
12 Menghancurkan
13 Kabur
14 Apakah Dia?
15 Mimpi
16 Flashdisk
17 Keluar Dari Rumah Sakit
18 Menyelam
19 Bangun
20 Bertemu
21 Bertemu (2)
22 Yang Masih Berharap
23 Pulih
24 Kedamaian
25 Menuju Dermaga
26 Dermaga Terbengkalai
27 Pilihan Lea
28 Memberitahu Tentang Harta Karun
29 Dipimpin Lumba-lumba
30 Mengambil Harta Karun
31 Pindah
32 Pembicaraan
33 Persiapan
34 Bermain di Laut
35 Jalan Penuh Duri
36 Jari Diri
37 Pertarungan
38 Pemuda Itu
39 Start
40 Nona Racun
41 Menyelamatkan
42 Percaya
43 Kembali Ke Vila Moran
44 Keluarga Draken
45 Waktu 5 Tahun Tiba
46 Menagih Bunga
47 Menemukan Kebenaran Gila
48 Takdir Pertemuan Singkat
49 Sekolah
50 Black Star Academy
51 Perasaan Sekolah
52 Pembajakan Di Sekolah
53 Pembajakan Di Sekolah (2)
54 Pemuda Misterius
55 Pertemuan
56 Pengalihan Perhatian
57 Rencana Selanjutnya
58 Tiba di Negara F
59 Tembakan
60 Pengaturan
61 Aksi
62 Membunuh Jazz
63 Memulai
64 Mengambil Alih Serigala Malam
65 Mimpi
66 Terpapar
67 Perkembangan
68 Tak Terduga
69 Leri Horsen
70 Kembali ke Negara B
71 Bertemu Meilan
72 Kedatangan Tuan Louis
73 Rencana 3 Orang
74 Lea Yang Sebenarnya
75 Memberikan Informasi Pada Tuan Louis
76 Alven Datang
77 Warisan Garis Darah
78 Pengakuan Lea
79 Alasan
80 Bertindak
81 Konferensi Pers Mengejutkan
82 Akhir
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Berakhir
2
Kembali
3
Pesta
4
Star Night
5
Diculik
6
Pulau
7
Bertahan Hidup
8
Kemampuan Khusus
9
Perkenalan
10
Membentuk Kelompok
11
Pelatihan Setahun
12
Menghancurkan
13
Kabur
14
Apakah Dia?
15
Mimpi
16
Flashdisk
17
Keluar Dari Rumah Sakit
18
Menyelam
19
Bangun
20
Bertemu
21
Bertemu (2)
22
Yang Masih Berharap
23
Pulih
24
Kedamaian
25
Menuju Dermaga
26
Dermaga Terbengkalai
27
Pilihan Lea
28
Memberitahu Tentang Harta Karun
29
Dipimpin Lumba-lumba
30
Mengambil Harta Karun
31
Pindah
32
Pembicaraan
33
Persiapan
34
Bermain di Laut
35
Jalan Penuh Duri
36
Jari Diri
37
Pertarungan
38
Pemuda Itu
39
Start
40
Nona Racun
41
Menyelamatkan
42
Percaya
43
Kembali Ke Vila Moran
44
Keluarga Draken
45
Waktu 5 Tahun Tiba
46
Menagih Bunga
47
Menemukan Kebenaran Gila
48
Takdir Pertemuan Singkat
49
Sekolah
50
Black Star Academy
51
Perasaan Sekolah
52
Pembajakan Di Sekolah
53
Pembajakan Di Sekolah (2)
54
Pemuda Misterius
55
Pertemuan
56
Pengalihan Perhatian
57
Rencana Selanjutnya
58
Tiba di Negara F
59
Tembakan
60
Pengaturan
61
Aksi
62
Membunuh Jazz
63
Memulai
64
Mengambil Alih Serigala Malam
65
Mimpi
66
Terpapar
67
Perkembangan
68
Tak Terduga
69
Leri Horsen
70
Kembali ke Negara B
71
Bertemu Meilan
72
Kedatangan Tuan Louis
73
Rencana 3 Orang
74
Lea Yang Sebenarnya
75
Memberikan Informasi Pada Tuan Louis
76
Alven Datang
77
Warisan Garis Darah
78
Pengakuan Lea
79
Alasan
80
Bertindak
81
Konferensi Pers Mengejutkan
82
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!