Seketika wajahnya berubah menjadi sangat datar, tatapannya pada anak laki-laki itu menjadi sangat dingin. Seringai di bibirnya menambah kesan menyeramkan padanya.
Lea mengeluarkan belati yang telah menemaninya selama setahun ini dan memainkan di tangannya dengan santai.
Dia berdiri dengan aura pembunuhan yang kuat, tiba-tiba dengan gerakan yang sangat cepat, dia menyerang anak laki-laki tersebut.
Beruntung, anak laki-laki itu memiliki reflek dan kewaspadaan yang tinggi, sehingga dia bisa menghindari serangan Lea.
Dia memandang Lea dengan aneh dan kemudian membentuk posisi menyerang, anak laki-laki itu juga mengeluarkan belati dengan ukuran agak panjang dari pinggangnya.
Dia menyeringai keji menatap Lea, dan detik berikutnya pertempuran keduanya terjadi. Alena memandang datar pada Lea yang tampak bersemangat.
Lea menyerang tanpa ragu-ragu, memperlakukan lawannya sebagai musuhnya. Hal yang sama juga berlaku pada anak laki-laki tersebut.
Pertempuran keduanya hanya berlangsung beberapa menit dan belati anak laki-laki itu terlepas dari tangannya. Lea sendiri sudah berdiri di belakang anak laki-laki itu dengan belati mengarah tepat di punggung yang akan menembus jantung anak laki-laki itu.
"Kamu kalah." Suara kekanakan Lea yang dingin membuat anak laki-laki itu merinding.
Dia tahu jika Lea tidak berniat membunuhnya dan hanya ingin menunjukan kekuatannya.
Gerakan Lea sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan gerakan aliran bela diri semacam karate dan yang lainnya, tapi gerakan tersebut murni miliknya ketika bertarung dengan binatang buas serta anak-anak yang ingin membunuhnya.
Empat anak laki-laki yang lainnya menatap hal tersebut dengan santai, dan mendekat ke arah Alena yang masih dengan santai membakar ikan.
"Bolehkah kami bergabung?"
Alena tidak bersuara dan hanya mengangguk. Lea sendiri sudah melepaskan anak laki-laki itu dan dengan senyum lebar bergabung dengan Alena membakar ikan.
"Kakak! Aku berhasil mengalahkannya." Perubahan tingkah lakunya saat berkelahi tadi dan sekarang terlalu jauh, sehingga kelima anak laki-laki yang telah bergabung dengan mereka tampak tercengang.
"Ya, masih banyak kekurangan dari gerakanmu. Berlatihlah lebih keras!"
"Oke."
Suara acuh milik Alena menarik atensi kelima anak laki-laki tersebut, dan mereka memandang Lea dan Alena secara bergantian.
Dari raut wajah mereka, terlihat jelas jika mereka berpikir Alena dan Lea adalah sepasang saudara yang di culik bersama.
"Sebaiknya kalian berlima berlatih untuk menyembunyikan pemikiran kalian di wajah kalian agar tidak mudah dibaca oleh orang lain." Kelimanya tersenyum malu dan mengangguk.
"Aku hanya tahu cara membunuh dan bertahan hidup. Kalian semua bisa memanggilku Jo, lengkapnya Jonathan Stroud."
Alena tersenyum kecil dan mengangguk.
"Aku Alena Axelia, panggil aku Alen. Dia adikku Lea Michelle." Alena tidak menyebutkan nama keluarga Lea, Lea juga tidak keberatan tantang hal itu. Ia hanya mengendikkan bahu dan mengangguk tanda persetujuan.
"Aku Adam As, kami berlima juga merupakan sahabat." Adam merupakan anak laki-laki yang tadi berkelahi dengan Lea.
"Aku Levi Kyle, yang dikatakan Adam benar."
"Ronald Loan."
"Jangan pedulikan Ron, dia selalu seperti itu. Perkenalan aku Stuart Miller."
Senyum aneh tampak menghiasi bibir Alena dan Lea, keduanya saling memandang kemudian tersenyum lebar.
"Tidak heran kalian tampak rukun."
Ikan yang dibakar Alena dan Lea akhirnya matang, keduanya juga mempersilakan kelima sahabat itu untuk bergabung.
"Kakak! Sepertinya kita kekurangan ikan kalau mereka bergabung, kau tahu sendiri porsi makan ku."
"Kau gadis, tidak bisakah kau menahan perutmu."
"Kakak! Kau sendiri yang mengatakan untuk kita makan lebih banyak." Alena dengan tak berdaya menatap Lea.
Sedangkan Jo dan yang lainnya tampak tersenyum tipis.
"Biarkan kami yang menangkap"
"Tidak." Adam segera menawarkan diri dan ditolak secara langsung oleh Lea.
"Kenapa?"
"Kakak lebih ahli dalam menangkap ikan."
Mereka semua menatap Alena yang tampak cuek tengah berdiri dan berjalan menuju laut.
"Kalian kumpulkan saja beberapa kayu kering untuk kita pesta ikan sebentar."
Mereka semua segera setuju, dan Alena juga tidak menunggu lama untuk langsung terjun dan berenang ke dalam laut.
Hingga beberapa menit kemudian, Alena belum muncul ke permukaan membuat kelima sahabat itu tampak khawatir, mereka kemudian melirik Lea yang tampak santai menyusun kayu dan ranting kering di tempat mereka membakar ikan.
"Apakah Alen baik-baik saja? Dia belum muncul setelah menyelam cukup lama."
Lea melirik Stuart dan tersenyum penuh makna.
"Tidak usah khawatir, kakak bisa bernapas di dalam air layaknya bernapas di darat." Kelimanya tercengang mendengar pengakuan Lea.
"Kau serius?"
"Ya."
Setelah mereka selesai mengatur kayu dan ranting kering, mereka bisa melihat Alena keluar dari air dengan seekor Hiu martil.
Lagi-lagi kelimanya tercengang melihat hasil tangkapan Alena. Lea dengan cepat berdiri dan membantu Alena untuk memotong Hiu tersebut menjadi beberapa bagian.
Melihat Lea yang menghampiri Alena, Stuart memandang keempat sahabatnya.
"Sepertinya bukan hanya kita yang memiliki kemampuan khusus."
"Hn."
"Sangat merepotkan."
Pada dasarnya Stuart, Jo, Adam, Levi dan Ron juga memiliki kemampuan khusus mereka. Kemampuan khusus tersebut muncul semenjak mereka berada di pulau tempat mereka berada sekarang.
Jo dapat berkomunikasi dengan burung. Adam memiliki kemapuan copy, dia sangat gampang meniru siapapun, tapi kemampuannya memiliki kekurangan karena suaranya tidak dapat berubah dan dia hanya bisa diam ketika melakukan Copy. Ron dapat membuat dirinya menjadi transparan. Stuart dapat mengubah objek apapun sesuai dengan keinginannya dan Levi dapat bergabung dan bersembunyi di dalam bayangan apa pun itu.
Kemampuan mereka bisa dikatakan sangat luar biasa. Namun, mereka tidak tahu jika kemampuan khusus milik Alena bukanlah bernapas di dalam air, tapi dapat membaca pikiran seseorang hanya dengan menatap mata mereka.
"Hanya kita bertujuh yang selamat dan bertahan hidup dari sekian banyak anak. Aku memiliki ide konyol untuk dibicarakan ketika Alen dan Lea telah selesai dengan kegiatan mereka."
Semua memandang Ron yang berbicara panjang lebar, mereka sejujurnya tidak percaya jika Ron bisa berbicara sebanyak itu. Yang mereka tahu adalah Ron yang hanya akan menggumamkan kata 'Hn' jika di tanya atau berbicara hanya seperlunya saja.
"Apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?"
"Apakah kau kesurupan, tumben kau berbicara banyak."
Mendengar itu, Ron segera memberi tatapan mematikan pada Stuart.
"Aku serius."
"Oke, tapi sebaiknya kita membantu mereka untuk memotong Hiu itu menjadi beberapa bagian."
Dengan usulan Jo, mereka semua berdiri dan mendekati Lea dan Alena yang sibuk memotong Hiu menjadi beberapa bagian.
Segera Hiu yang cukup besar itu selesai dipotong menjadi beberapa bagian, setelah Stuart dan yang lainnya bergabung.
.......
Note:
Jonathan Stroud
Adam As
Ronald Loan
Levi Kyle
Stuart Miller
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
Alena nya mna kok yg lain sdah Alena sndiri blum
2024-03-29
0
Siti Munawaroh
visual Alena mana thoor
2022-01-21
3
onalia Sukatendel
tak kirain Levi itu cewek ternyata cowok
2021-12-04
1