Pelatihan yang diberikan oleh organisasi, bahkan lebih menakutkan daripada pelatihan bertahan hidup di pulau terpencil yang tak berpenghuni itu.
Tiga bulan pertama hampir membuat mereka mengalami gangguan mental dan membuat mereka gila. Secara alami tidak hanya ada mereka bertujuh saja, ada beberapa anak lainnya yang bahkan tak mampu menahan siksaan untuk belajar 18 bahasa dan pelajaran lainnya hingga tingkat mahasiswa yang belajar di universitas.
Kamera pengintai di ruangan Alena dan yang lainnya dilepas setelah satu bulan.
Jadi, setelah satu bulan, jika mereka berada di kamar mereka, mereka akan melepas topeng kulit untuk membiarkan wajah mereka dapat bernapas.
Pelatihan tiga bulan kedua bahkan lebih menakutkan. Mereka tidak hanya diminta untuk mengenai dan belajar menggunakan senjata hingga mahir, tapi mereka juga dilatih untuk menghindari peluru.
Meski itu hanya peluru kosong, tapi jika terkena tubuh, tetap akan sakit. Menghindari peluru hingga kecepatan tinggi bukanlah perkara mudah. Itu sangat sulit dilakukan, apalagi di antara peluru kosong, akan ada lima peluru asli yang akan membunuhmu jika tak mampu menghindar.
Di pelatihan tiga bulan kedua ada beberapa yang meninggal akibat terkena peluru asli tepat di dahinya. Itu sangat mengerikan
Pelatihan tiga bulan ketiga. Mereka diajarkan untuk mengemudi motor, mobil, pesawat, hellycopter dan kapal. Karena ukuran tubuh mereka yang kecil, maka kendaraan juga di sesuaikan dengan ukuran tubuh mereka, khususnya di alat transportasi darat.
Berbagai teknik balap mereka pelajari hingga hampir mengalami kecelakaan dan merenggut nyawa mereka.
Ron sendiri hampir tewas, beruntung Alena berhasil menyelamatkannya dengan menabrak mobil Ron ke sisi lain jalan, membuat seolah-olah itu hanya tabrakan acak.
Pelatihan tiga bulan terakhir, mereka hanya perlu menyembunyikan aura pembunuhan mereka hingga tidak ada yang menyadari, jika mereka adalah seorang pembunuh.
Alena dan yang lainnya saat ini berada di kamar mereka. Mereka mendiskusikan tentang rencana mereka untuk menghancurkan markas organisasi di mana mereka berada saat ini.
Setelah satu tahun berada di tempat terkutuk, mereka telah mengetahui seluk beluk markas di mana mereka berada.
"Jadi kapan kita bergerak?" Ron sudah tidak tahan untuk tetap berada di tempat penyiksaan ini.
"Sebelum kita bergerak, aku ingin bertanya?"
"Apa itu?"
Mereka semua mengerutkan dahi menatap Alena dengan bingung.
"Setelah kita keluar, ke mana tujuan kalian?"
Ya, setelah mereka keluar dari tempat terkutuk ini, ke mana tujuan mereka selanjutnya? Itu masih belum terpikirkan oleh mereka.
Stuart tidak berpikir lama dan kemudian dengan tegas menjawab.
"Aku akan pergi ke mana Alena pergi, selama satu tahun ini, Alena dan kalian adalah keluargaku."
"Ya, aku akan ikut kemana kakak pergi. Sejak awal hanya kakak yang peduli padaku." Lea juga ikut menambahkan.
Mengetahui pikiran Stuart dan Lea, mereka mengangguk. Tidak peduli apa, mereka bertujuh adalah keluarga sekarang, saling bergantung dan saling percaya tanpa syarat dan tidak pernah saling mengkhianati.
"Baiklah kalau begitu, setelah keluar dari sini, kita akan mencari tempat tinggal terlebih dahulu."
Mereka segera setuju, di antara mereka yang paling tua tentu adalah Alena dan dia juga yang paling kuat. Secara alami dia merupakan pemimpin dari semuanya yang telah dia anggap sebagai adiknya sendiri.
Dengan tubuh yang berusia 12 tahun, dia memiliki usia mental gadis 20 tahun, jika usia mentalnya di hitung, itu sudah berusia 22 tahun.
Selain mereka yang saling mempercayai tanpa syarat, juga tidak ada yang mengetahui tentang kemampuan khusus mereka.
Bisa dikatakan, seseorang yang memiliki kemapuan khusus tentu sangat jarang, kemungkinannya adalah 1 banding satu juta. Namun, mereka secara kebetulan dikumpulkan menjadi satu kelompok.
Masing-masing individu tentu memiliki kemampuan khusus berbeda dari yang lainnya.
"Untuk sekarang, kita hanya bisa mengandalkan Ron, Stuart dan Levi."
Mereka bertiga mendengar nama mereka disebut oleh Alena, mengangguk dengan serius.
"Stuart pertama kau buat laptop terlebih dahulu, agar aku dapat meretas Cctv di tempat ini. Setelah laptop jadi, buatlah bom sebanyak mungkin."
Perlu diketahui, meski Stuart mampu membuat barang sesuai yang dia inginkan dari objek apa saja, barang yang dihasilkan hanya bisa digunakan selama 2 hari dan itu tidak selamanya ada.
Dengan cepat Stuart membuat laptop untuk Alena. Setelah laptop selesai, dia melanjutkan membuat banyak bom.
Melihat hal tersebut, Alena tersenyum tipis dan mulai menyalakan laptopnya, lalu menyambungkan dengan internet di tempat tersebut.
Jari-jarinya bergerak cepat di atas keyboard, sederet angka rumit terpampang jelas di layar laptop dan dengan cepat berubah. Layar tidak lagi menampilkan banyak angka pemrograman melainkan ruangan yang diberikan kamera pengintai.
Bibir Alena tersenyum miring, dan dengan cepat membuat kamera tidak dapat merekam jika seseorang lewat.
Melihat jika bom telah selesai, dia segera memerintahkan Ron dan Levi untuk menyelinap dan meletakan bom di tempat tersembunyi di seluruh bangunan di mana mereka berada.
Dengan kemampuan mereka berdua, sangat sulit untuk dideteksi, mengganggu jaringan CCtv hanya untuk berjaga-hanga jika Levi muncul dari dalam bayangan.
Segera setelah semua bom telah diselesaikan oleh Levi dan Ron, mereka kembali ke ruangan dengan senyum lebar.
Di antara mereka yang telah menganggap diri mereka seperti saudara dan saudari, tidak ada penyamaran di antara mereka. Ekspresi dan raut wajah serta tingkah mereka adalah asli tanpa kepalsuan.
"Semua beres."
Senyum di bibir 5 orang lainnya bertambah lebar.
"Baik, mari bawa senjata seperlunya saja. Kita tidak bisa membawa banyak barang bawaan dari sini." Dengan ucapan Jo, mereka semua setuju.
Meski mereka sangat ingin memiliki barang di tempat tersebut, mereka tidak bisa membawa terlalu banyak.
Mereka hanya membawa belati dan handgun untuk berjaga-jaga, jika ada yang menghalangi jalan mereka.
Dengan cepat mereka bertujuh keluar dari ruangan dengan pakaian latihan seperti biasa, dan tidak ada yang mencurigakan.
Namun, arah yang mereka lewati bukanlah arah menuju tempat latihan, melainkan arah menuju pintu keluar.
Tidak ada kepanikan dan ketegangan yang terlihat di wajah mereka bertujuh, tapi mereka tahu jika mereka sangat gugup.
Namun, ketika mereka berbelok ke kiri, mereka bertemu dengan tiga orang instruktur yang sangat kejam ketika melatih mereka.
"Ke mana kalian akan pergi?"
Salah satu instruktur memandang mereka dengan jahat dan tahu jika mereka akan meninggalkan markas saat ini.
"Tentu saja keluar dari sini." Lea menjawab dengan tak peduli.
"Tidak semudah itu bocah-bocah."
Ketiga instruktur bergerak dengan cepat ingin menangkap Alena dan yang lainnya, tapi Ron dan Levi lebih cepat menggunakan keterampilan mereka dan menghilang dari pandangan ketiga instruktur.
Tepat saat belati akan menggores Alena, Alena menghindar dan melemparkan belati miliknya tepat di jantung instruktur ketiga.
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dina⏤͟͟͞R
mantul dah
2021-12-18
2
eva
sugoooooiiii
2021-11-08
1
Xiao Yue
Aku belajar satu bahasa aja sampe sekarang belum clear, itu sampe 18 bahasa dalam 3 bulan plus pelajaran yang lain, salut aku sama keteguhan kalian.. Semangat terus ya.. bentar lagi bebas..
2021-07-25
8