Mereka bertujuh akhirnya menepuk perut mereka yang terisi penuh. Meski ikan yang mereka bakar tidak memiliki rasa apa pun, tapi itu sangat enak ketika mereka memakannya bersama.
Ron kemudian dengan serius memandang Alena dan Lea.
"Kami berlima memiliki kemampuan khusus. Aku mengatakan pada kalian karena aku memiliki sesuatu untuk dibicarakan."
Alena dan Lea memandang Ron dengan tenang dan mengangguk.
"Aku tidak menyembunyikan, Lea juga memilikinya. Dia dapat melihat apa pun dengan jarak 5 km."
Kelimanya kemudian memandang Lea yang tampak santai dengan perutnya yang penuh.
"Begini, aku ingin kita membentuk kelompok kita dengan 7 orang saat ini." Mendengar itu, Alena tersenyum. Sejujurnya dia sudah mengetahui pikiran Ron.
Jo dan yang lainnya terkejut dengan ide Ron, tapi mereka setuju.
"Tujuan kau ingin membentuk kelompok ini untuk membalas dendam pada mereka yang menculik kita?" Apa yang dikatakan Alena bukanlah pertanyaan melainkan pernyataan.
Ron memandang Alena dengan kaget, karena Alena mengetahui apa tujuannya.
"Tidak perlu banyak berpikir, aku setuju dengan ide mu, Ron. Namun, aku yang akan memegang posisi ketua." Alena tampak memandang Ron dengan senyum miring.
Ron dan yang lainnya sontak memandang Alena dengan aneh, karena Alena langsung mengatakan jika dia yang akan menjadi ketua dalam kelompok.
"Aku tahu jika kalian meragukan ku. Percayalah, diantara kita bertujuh, aku yang terkuat. Selain itu, aku memiliki kemampuan khusus lebih dari satu. Aku bisa bernapas di dalam air. sejujurnya, kemapuan bernapas di dalam air ini, aku tidak bisa mengatakan jika itu adalah kemampuan khusus." Alena memegang kalungnya yang memiliki liontin kerang dan mutiara itu.
"Kenapa begitu?"
"Karena aku seorang Mermaid."
Sontak, Ron dan yang lainnya memandang Alena dengan tak percaya, bahkan Lea juga. Selama setahun ini, dia tidak pernah melihat Alena memiliki ekor.
Tidak menunggu mereka pulih, Alena melanjutkan ucapannya.
"Kemampuan khusus yang aku miliki adalah dapat membaca pikiran seseorang hanya dengan menatap mata mereka, jadi aku tahu apa yang kalian pikirkan dan tentu, aku tahu tentang kemampuan khusus kalian."
Ron dan yang lainnya akhirnya pulih dan mereka menghela napas.
"Posisi ketua kami berikan padamu, dan aku yang akan memegang wakil ketua." Ron memilih berkompromi, karena kemampuan Alena lebih berbahaya dari siapapun.
"Jadi nama kelompok kita apa?"
"Aku tidak setuju dengan kelompok, lebih keren jika kita menyebutnya dengan Squad." Lea kembali membantah apa yang dikatakan Adam.
Alena terkekeh dan mengacak rambut Lea.
"Oke, lalu apa nama Squad kita?"
Mereka semua saling memandang dan memikirkan apa nama Squad mereka.
Mendengar pikiran mereka semua, Alena sontak merinding.
"Nama yang kalian pikirkan terdengar aneh."
"Alen, lalu menurutmu apa yang keren?"
"Bagaimana dengan Sovereign? Karena aku bernecana ingin membangun kerajaan bisnis dengan nama ini. Selain terdengar mendominasi, Sovereign adalah posisi tertinggi yang hanya akan memandang rendah pada mereka yang tidak memiliki kualifikasi.
"Kami setuju."
Tidak menunggu lama, semua langsung setuju.
Senyum memesona menghiasi bibir Alena, menambah kesan kesan imut miliknya.
"Baiklah, langkah pertama Sovereign adalah keluar dari pulau ini dan satu tahun kemudian, menghabisi organisasi yang menculik kita. Namun, kita harus berbaur dan belajar di dalam organisasi selama satu tahun sebelum kita memusnahkan mereka."
Rencana Alena cukup membuat mereka kagum, belajar sedikit dari organisasi tersebut mungkin tidak buruk.
"Kami akan mengikutimu."
Alena mengangguk mendengar jawaban mereka.
"Bersiap! kapal yang akan menjemput kita sudah dekat, mungkin membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai ke sini."
Segera mereka mempersiapkan diri dan mental mereka untuk berbaur dalam organisasi.
Mereka juga menghilangkan bekas mereka membakar ikan, agar tidak ada yang curiga.
Setelah membereskan semuanya, mereka kembali ke dalam hutan dan mengotori diri mereka dengan darah mayat yang masih segar, tidak lupa membuat luka baru di tubuh mereka agar tidak dicurigai.
Sebelum mereka berpisah, Alena memperingatkan agar mereka tidak mengekspos kemampuan khusus mereka.
Benar saja, setelah satu jam kemudian, satu kapal pesiar yang tidak mencolok berhenti agak jauh dari pulau, dan beberapa orang turun menggunakan perahu kecil untuk mencapai pantai.
Beberapa orang tersebut mengernyit melihat pulau yang tanpa kehidupan tersebut. Tentu mereka tahu, pulau di depan mereka telah menghancurkan mayat dengan jumlah tak terhitung.
Orang yang datang untuk melihat apakah ada yang selamat, merupakan orang yang berbeda dari orang yang membawa Alena dan yang lainnya ke pulau.
"Hei Scorpio! Menurutmu berapa banyak kali ini yang lolos?"
Pria yang dipanggil Scorpio tidak menjawab, tapi hanya memandang ke depan dengan dingin.
Tepat saat perahu kecil itu mencapai pantai, 3 orang keluar lebih dulu. Seluruh tubuh mereka di penuhi darah dan beberapa luka menganga.
Meski tubuh mereka berdarah, tidak ada expresi di wajah ke-tiga orang itu. Namun, dua orang yang baru menginjakkan kaki mereka di pantai, dapat merasakan aura pembunuhan di seluruh tubuh ketiganya sangat kental.
Setelah 3 orang tersebut keluar, tidak lama kemudian 4 lainnya juga keluar dengan terpisah. Wajah mereka sangat dingin, jangan melihat usia mereka yang sangat muda, karena mereka telah membunuh ratusan saingan mereka hanya untuk bertahan hidup.
Meski saat ini mereka kuat dengan kemampuan khusus yang mereka miliki, mereka tidak akan cukup bodoh untuk menyerang kedua orang tersebut.
Mereka jelas tahu, jika kemampuan mereka saat ini belum bisa mengalahkan kedua orang di depan mereka.
Dengan wajah datar dan aura pembunuh yang menyelimuti mereka, dua orang yang menjemput mereka sangat puas.
"Apa masih ada yang bertahan selain kalian?"
Mendengar itu, Lea tersenyum dengan sarkasme jelas di wajahnya.
"Orang lemah itu, tidak perlu kalian cari. Sejujurnya, aku masih ingin membunuh mereka yang tersisa, tapi kalian datang terlalu cepat."
6 orang lainnya yang mendengar ucapan Lea, mereka sweatdrop dan mengutuk dalam hati mereka.
Untuk dua orang lain yang menjemput mereka, mendengar jawaban Lea, mereka cukup puas.
Hanya yang kuat yang bisa bertahan dan yang lemah akan mati. Kedua nya saling melirik dan memiliki pemahaman diam-diam.
7 orang merupakan jumlah terbanyak kali ini, biasanya yang akan selamat setelah dibuang selama satu tahun di pulau, yang bertahan selalu di bawah dari 5 orang.
"Kerja bagus, naik ke perahu dan kita akan kembali ke organisasi untuk melatih kalian untuk menjadi lebih kuat."
Alena dan yang lainnya mengangguk dan saling melempar tatapan membunuh satu sama lain, hal tersebut tentu untuk mengecoh kedua orang yang menjemput mereka.
Melihat mereka seperti itu, Scorpio yang sangat dingin akhirnya membuka suara.
"Persaingan di dalam organisasi sangat ketat, sebaiknya kalian bekerjasama untuk saat ini." Alena dan yang lainnya tidak menjawab dan memilih mengikuti Scorpio dan rekannya untuk naik ke perahu menuju kapal yang tidak bisa mencapai pantai.
........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Zulvianti
author otak anda terlalu encer, air pun akan iri saat tau
2022-03-17
5
valensia
sovereign..hmmm keren
2021-12-17
1
eva
mantuuullll
2021-11-08
1