Hanya Firasat Buruk

Raka terus menyerang monster yang mendekat ke arahnya. Sambil sesekali memberi perlindungan pada Cindi dan Laura, Raka telah berhasil membunuh puluhan monster dan melukai puluhan lainnya.

Terlihat kerutan di kening Raka saat dia melihat jumlah monster yang tak kunjung berkurang.

“Apa aku bisa menggunakan skill tipe area di wilayah ini?...” Tanya Raka pada sistem sambil terus menghalau dan membalas serangan monster yang tak ada habisnya.

[Tuan bisa menggunakan skill tipe area di wilayah ini, untuk mengurangi dampak skill tuan pada lingkungan sekitar, tuan dapat mempersempit area jangkauan skill tipe area yang tuan miliki...]

“Mempersempit area jangkauan skill?...”

Raka lalu mulai membayangkan area lima puluh meter persegi yang akan masuk dalam area jangkauan skill nya. Ia melihat hanya ada tanah kosong di area yang masuk area skill nya, dan itu cukup membuatnya lega.

Melihat tanah kosong yang masuk dalam area jangkauan skill yang akan dia keluarkan, Ia sangat yakin dapat mengurangi jumlah monster secara signifikan.

[Mempersempit area jangkauan skill yang tuan miliki akan meningkatkan damage dari skill tuan. Dengan mengorbankan jumlah MP yang sama, skill tuan akan memiliki damage dua kali lipat lebih besar dari damage aslinya...]

Raka menyimpan pedangnya lalu dia bersiap mengeluarkan skill nya di area yang sudah dia tandai. Awan hitam mulai muncul di sekitaran portal yang masih terus mengeluarkan monster dari dalamnya. Dari awan gelap yang semakin tebal, kilatan petir mulai terlihat dan beberapa petir mulai menyambar beberapa monster tipe terbang yang terbang terlalu dekat dengan awan petir yang terlihat semakin mengerikan.

Dengan jumlah MP yang dia miliki, setidaknya Raka ingin mengaktifkan skill nya selama dua menit sambil menunggu kedatangan Daisy dan yang lainnya.

“Thunderstorm...” Teriak Raka begitu lantang, dan tak lama hunjan dengan badai petir yang mengerikan mulai menghujani para monster yang berada di area jangkauan skill Raka.

Raka hanya memiliki jumlah MP yang sangat terbatas, karena itu dia hanya membatasi pengaktifan skill nya selama dua menit. Raka bisa saja menghabiskan seluruh MP miliknya untuk mengaktifkan skill selama lebih dari dua menit, tapi setelah itu dia akan kehilangan MP dan tentu dia akan kesulitan dalam menghadapi monster yang belum mati setelah terkena skill miliknya.

[Tuan telah membunuh 100 monster level 65. Mendapat 5.000.000 point sistem, level up 5 kali...]

Raka mendapatkan cukup banyak point sistem dan level up sebanyak 5 kali setelah membunuh 100 monster level 65. Sekarang dia merasa lebih kuat dari sebelumnya, dan dia semakin bersemangat untuk membunuh seluruh monster yang keluar dari dalam portal.

Di sisi lain Cindi dan Laura terpukau melihat kekuatan Raka, mereka sama sekali tidak menyangka jika Raka memiliki skill tingkat [S], dan saat melihat skill raka yang bertahan lebih dari setengah menit, mereka tahu jika Raka memiliki jumlah MP yang lebih banyak dari mereka.

Daisy dan yang lainnya telah sampai di tempat yang tak begitu jauh dari kelompok Raka, tetapi mereka belum bergerak mendekat karena melihat hujan yang di sertai badai petir masih terjadi di depan mereka.

“Skill tingkat [S] dan lagi ini sudah lebih dari satu menit. Kira-kira siapa dari mereka yang menguasai skill ini?...” Daisy bertanya pada enam orang yang berdiri di dekatnya.

“Cindi dan Laura hanya memiliki skill tingkat B sebagai skill terkuatnya, dan setahuku mereka belum memiliki skill baru yang lebih tinggi dari skill tingkat B. Kemungkinan besar skill itu milik Raka...” Gisel mengucapkan apa yang dia tahu tentang kekuatan dua temannya, dan dia menyimpulkan Raka lah pemilik skill yang sekarang terlihat akan segera berakhir.

”Bocah itu, dia sepertinya telah menyiapkan banyak kejutan untuk kita...” Ucap Daisy lalu dia segera maju untuk menyerang monster yang selamat dari skill yang di keluarkan raka.

Enam orang lainnya mengikuti tepat di belakang Daisy sambil melakukan serangan pada monster yang berada dalam jangkauan area serangan mereka.

Raka mengajak Cindi dan Laura bergerak ke belakang kelompok yang dipimpin Daisy. Mereka bertiga sedikit mengambil jarak lebih jauh di belakang kelompok Daisy, karena mereka ingin sejenak memulihkan tenaga dan kekuatan yang telah banyak terkuras setelah bertarung tanpa henti selama beberapa menit.

“Sistem, apa di toko sistem terdapat pil yang bisa memulihkan Health Point dan Mana Point?...”

[Terdapat banyak jenis pil di toko sistem, termasuk jenis pil yang baru tuan tanyakan. Terdapat lima tingkatan pil Health Point dan Mana Point yang tersedia di toko sistem...]

[Pil pemulih HP dan MP tingkat buruk > Dapat memulihkan 5% HP/MP > 10 Point sistem setiap butir nya]

[Pil pemulih HP dan MP tingkat rendah > Dapat memulihkan 20% HP/MP > 50 Point sistem setiap butir nya]

[Pil pemulih HP dan MP tingkat menengah > Dapat memulihkan 40% HP/MP > 100 Point sistem setiap butir nya]

[Pil pemulih HP dan MP tingkat tinggi > Dapat memulihkan 70% HP/MP > 200 Point sistem setiap butir nya]

[Pil pemulih HP dan MP tingkat sempurna > Dapat memulihkan 99% HP/MP > 500 Point sistem setiap butir nya]

Melihat harga yang sangat murah, Raka segera membeli masing-masing tiga pil pemulih HP dan MP tingkat sempurna, lalu dia membaginya pada Cindi dan Laura sebelum mereka mengkonsumsi pil yang mereka miliki.

“Pil-pil itu berada di tingkat sempurna, dan setelah meminumnya kondisi kalian akan kembali normal seperti sedia kala...” Ucap Raka lalu dia meminum dua pil yang dia genggam, dan tak lama kondisi tubuhnya telah pulih seperti sedia kala. Baik Health Point ataupun Mana Point miliknya, semua kembali terisi penuh.

Merasakan sesuatu yang luar biasa dari pil yang baru dia konsumsi, Raka segera membeli puluhan pil pemulih HP dan MP tingkat sempurna, dan dia menyimpan seluruh pil yang dia beli ke dalam inventori nya.

Cindi dan Laura yang sempat ragu segera menelan pil pemberian Raka setelah melihat kondisi Raka yang kembali segar bugar setelah mengkonsumsi pil yang sama dengan yang di berikan pada mereka.

Tak butuh waktu lama, Cindi dan Laura juga merasakan apa yang baru Raka rasakan. HP dan MP mereka telah pulih, dan mereka kembali siap untuk memasuki ronde kedua.

“Pil tingkat sempurna?... Aku belum pernah mendengar pil dengan tingkat sempurna, tapi efek pil ysng diberikan Raka sangat luar biasa...” Batin Cindi yang bersiap membantu Daisy dan kelompok yang dia pimpin.

Sedangkan Laura, seperti biasa dia hanya diam, tapi dia juga merasakan hal yang luar biasa dari pil pemberian Raka.

“Hanya tersisa beberapa ratus monster. Mari kita bantu mereka!... Lebih cepat selesai, lebih cepat kita bisa istirahat...” Ucap Raka lalu mereka bertiga mulai maju ke barisan depan dan menyerang monster yang sebagian besar susah mengalami banyak luka.

Sepuluh anggota Guild Silver Mask akhirnya saling bekerjasama dan dalam kurun waktu satu jam mereka telah membunuh seluruh monster yang keluar dari portal acak.

Sesaat sebelum Guild Silver Mask mengakhiri pertarungan mereka dengan para monster, beberapa hunter dari akademi datang dan melihat pertarungan mereka dari jarak jauh. Di saat yang bersamaan, Natasya dan beberapa anggotanya juga melihat pertarungan Guild Silver Mask setelah mereks membereskan portal tingkat S yang telah berevolusi menjadi portal tingkat SS.

Untuk portal lainnya, beberapa Guild dan pihak akademi telah menghancurkan portal lainnya, termasuk salag satu portal acak yang muncul di tengah-tengah kota.

Beberapa murid akademi membicarak Daisy dan anggota Guild nya, tapi kebanyakan dari mereka mencibir kekuatan Guild Silver Mask yang baru beberapa minggu ini berdiri.

“Menggunakan topeng untuk menutupi identitas mereka sebagai orang lemah, sangat menjijikkan...” Salah satu hunter tingkat B yang dimiliki Akademi Garuda mencibir kekuatan yang di tunjukkan Daisy dan anggotanya.

“Aku tahu siapa mereka. Guild Silver Mask, Guild kecil peringkat seratus dari seratus Guild kecil kecil yang ada di Indonesia. Mereka baru berdiri beberapa hari ini, dan mereka hanya memiliki sepuluh anggota...” Hunter tingkat C dengan kacamata tebalnya mengucapkan apa yang dia ketahui tentang Guild Silver Mask.

“Pantas saja mereka lemah...” Ucap hunter lainnya yang masih bagian dari murid Akademi Garuda.

“Sebelum merendahkan orang lain, lihat yang sudah mereka lakukan dan bandingkan dengan apa yang sudah kalian lakukan. Lihat, mereka dapa mengalahkan ratusan monster dari level 60 sampai level 180 dengan begitu mudah, tapi aku masih ingat dengan kalian. Melawan dua monster level 75 saja kalian kewalahan dan butuh waktu lama untuk mengalahkan mereka...

Asal kalian tahu, Guild Silver Mask mungkin saja akan menjadi Guild besar di masa depan. Memiliki pemimpin seorang hunter tingkat SS dan tiga wakil yang merupakan hunter tingkat S, itu sudah membuktikan jika mereka bukan Guild kecil sembarangan. Apa lagi dengan enam anggota mereka yang masih sangat muda dengan satu diantaranya telah menjadi hunter tingkat C. Mungkin setelah malam ini nama mereka akan menyebar dan semakin banyak orang yang tahu akan keberadaan Guild Silver Mask...”

Natasya mengakhiri ucapannya lalu dia pergi meninggalkan beberapa hunter yang masih terbengong setelah mendengar apa yang baru dia ucapkan.

“Seorang hunter tingkat SS dan tiga hunter tingkat S. Sepertinya nona Natasya benar, mereks bukan Guild sembarangan...” Para murid Akademi Garuda mulai sadar jika mereka jauh lebih lemah dari para hunter Guild Silver Mask.

Melihat Guild Silver Mask telah memenangkan pertarungan, banyak hunter yang segera pergi, tapi tidak dengan Natasya. Dia masih berdiri melihat salah satu anggota Guild Silver Mask yang tengah memunguti tubuh monster yang berhasil dia kalahkan.

Begitu melihat seluruh anggota Guild Silver Mask memisahkan diri, Natasya segera mendekati salah satu anggota Guild Silver Mask yang dari auranya dia tahu identitas orang di balik topeng yang kini ada di sampingnya.

“Hunter tingkat B, perkembangan mu terlalu mengerikan...” Ucap Natasya pada orang bertopeng di sebelahnya.

Raka yang merasa identitasnya sudah di ketahui, dia segera melepaskan topeng miliknya dan menyimpannya di gelang hunter yang ada di lengan kirinya.

“Banyak monster malam ini yang aku bunuh, jadi level ku bisa naik dengan cepat...” Ucap Raka sambil terus melanjutkan perjalanannya.

Natasya menganggukkan kepalanya karena malam ini dia juga beberapa kali level up setelah membunuh ratusan monster, tapi Natasya masih penasaran akan Raka yang tahu tentang kemunculan portal tingkat S yang berevolusi menjadi portal tingkat SS.

Raka memasuki rumahnya dengan Natasya yang mengekor tepat di belakangnya.

“Dari tadi sebenarnya aku penasaran dengan informasi yang kamu berikan padaku. Aku sempat tidak mempercayainya, tapi setelah aku melihat langsung kebenaran dari informasi yang kamu berikan, aku jadi penasaran. Darimana kamu mendapatkan informasi itu?...” Tanya Natasya sambil melihat Raka yang tanpa sungkan membuka baju di depannya.

Natasya sendiri sudah terbiasa melihat Raka bertelanjang dada, tapi baru kali ini dia melihat bentuk tubuh Raka yang terlihat semakin sempurna. Wajah Natasya seketika memerah dan buru-buru dia memalingkan wajahnya sambil menunggu jawaban dari pertanyaan nya.

“Itu hanya firasat buruk yang aku rasakan, dan aku juga tidak menyangka jika firasat buruk yang aku rasakan benar-benar terjadi...” Jawab Raka dengan santai.

Thunder Armor milik Raka telah dia simpan sebelum kedatangan Natasya, jadi saat melakukan perjalanan pulang, Raka hanya mengenakan kaos lengan panjang yang sedikit basah setelah menyerap keringat yang dikeluarkan tubuhnya.

“Apa benar itu cuma firasat?... Tapi entah kenapa aku merasa kamu telah menyembunyikan sesuatu dariku...” Ucap Natasya sambil melirik ke arah Raka.

Rasa tersenyum mendengar kecurigaan Natasya padanya. “Bukannya setiap manusia punya rahasia?... Kamu sendiri bukannya juga punya banyak rahasia yang kamu tutup-tutupi dari orang lain...”

Natasya hanya bisa mengerucutkan bibirnya saat mendengar balasan Raka. Dia tahu setiap manusia pasti memiliki rahasia, begitu juga dengannya yang menyimpan rahasia besar tentang kehidupan Raka, dan hanya dia yang tahu akan rahasia itu.

Raka tersenyum melihat ekspresi lucu yang ditunjukkan Natasya. Dia sendiri tahu akan Natasya yang menyimpan beberapa rahasia darinya, dan karena itu dia merasa tak ada salahnya jika dirinya merahasiakan beberapa hal dari Natasya.

“Hei Raka, apa benar kamu cuma membangkitkan job assasin?... Lalu bagaimana kamu bisa menjelaskan padaku tentang seorang assasin yang bisa menggunakan skill layaknya seorang mage?...”

Raka kembali tersenyum. “Job milikku memang bukan sekedar job seorang assasin, tapi job ku juga tak sebaik job yang telah kamu bangkitkan...” Raka sengaja memasang wajah santainya untuk menghindari pertanyaan yang akan semakin menyudutkannya.

Natasya mengerutkan keningnya saat mendengar jawaban Raka. Dia tak terlalu mempercayai jawaban Raka, tapi saat melihat ekspresi wajah Raka, dia merasa jawaban itu adalah sebuah kebenaran yang di bumbui dengan sedikit rahasia di dalamnya.

“Kali ini aku mempercayai mu, tapi tidak untuk lain kali....” Ucap Natasya lalu dia masuk ke kamar Raka untuk melanjutkan tidurnya yang tadi sempat terganggu.

Ekspresi wajah Raka terlihat jelek saat melihat Natasya memasuki kamarnya. “Sofa ku tercinta, malam ini aku akan kembali meniduri mu...” Gumam Raka lalu dia segera merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan bertelanjang dada.

***

Bersambung...

Maaf, hari ini cuma bisa up 1 part dikarenakan author ada kegiatan di hari Minggu...

Besok up normal seperti biasa...

Terpopuler

Comments

Alsimar Jaafar

Alsimar Jaafar

terbaik lah .aku harap thor up lah setiap hari

2023-01-06

1

cah kabur kanginan

cah kabur kanginan

keren Thor
alurnya juga g terkesan buru2



lanjutkan thor

2022-01-18

0

SinsGa174

SinsGa174

kalo masalah jin harusnya MC lebih bagus dari kata bagus yah?

2021-12-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!