Melakukan Olahraga Malam

Aroma nasi goreng yang begitu harum tercium dari dapur yang ada di rumah Raka. “Nasi goreng dengan telur ceplok siap di santap...” Raka menyajikan di atas meja nasi goreng yang baru dia masak, lalu dia mulai acara makan malam sambil melihat acara tv yang sedang menayangkan sebuah berita.

Sambil menyuapkan makanan ke mulutnya, Raka juga fokus mendengarkan berita yang di sampaikan presenter tv.

Setelah menyampaikan berita tentang perekonomian negara yang mulai stabil setelah kemunculan portal yang menghancurkan perekonomian negara, sang presenter beralih menyampaikan berita tentang kemunculan portal yang akhir-akhir ini semakin sering terjadi.

Selain kemunculan portal tingkat D dan E yang setiap harinya mencapai lebih dari seratus kali, akhir-akhir ini sering muncul monster melalu portal acak, dan monster yang keluar melalui portal acak setidaknya memiliki level diatas 50.

Tak lengkap rasanya memberitakan portal tanpa menyinggung keberadaan para hunter, dan presenter tv dengan bangga mengumumkan lahirnya hunter tingkat Raja untuk pertama kalinya di Indonesia.

Raka seketika tersenyum saat melihat siapa hunter tingkat Raja yang di maksud presenter tv. “Kedudukannya akan semakin tinggi. Aku harap dia tidak melakukan hal yang aneh-aneh padaku.” Raka hanya melihat sekilas seorang hunter wanita yang sedang diwawancarai, lalu dia segera mematikan tv nya.

Olahraga malam setelah makan sepertinya bagus untuk ku...” Raka melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam, yang artinya dia punya waktu dua jam untuk melakukan olahraga malam hari.

Keluar rumah dengan stelan baju dan spatu olahraganya, Raka di langsung di suguhi suasana sepi jalanan yang melintas di depan rumahnya. “Sejak kemunculan portal, semakin jarang orang yang keluar malam...” Ucap Raka yang mulai berlari menyusuri jalanan di sekitar rumahnya.

Tiga puluh menit berlari, Raka sampai di sebuah taman dan dia melihat keberadaan empat orang hunter yang tengah melakukan patroli malam.

Salah satu hunter menghampiri Raka begitu dia melihat keberadaan seorang remaja yang tengah melakukan olahraga di malam hari.

Raka menghentikan larinya saat ada seseorang berdiri menghadang larinya. “Ah ya nona hunter, selamat malam...” Raka dengan ramah menyapa hunter wanita yang berdiri dua meter di depannya.

Hunter wanita di depan Raka merasa aneh dengan sikap Raka yang begitu santai di saat keadaan malam yang begitu bahaya karena monster lebih sering keluar di malam hari.

“Apa kamu tidak tahu akan larangan manusia biasa di larang keluar lewat jam 8 malam?.” Ucap hunter wanita melayangkan sebuah pertanyaan pada Raka.

“Bukannya larang keluar itu berlaku setelah jam 10 malam?. Kenapa sekarang menjadi jam 8 malam?.” Ucap Raka kebingungan.

Hunter wanita merasa wajar jika masih ada yang belum tahu akan peraturan baru yang pagi tadi di keluarkan oleh pemerintah. “Hari ini peraturan di perbarui, dan mulai hari ini setelah jam 8 malam, para manusia yang tidak memiliki kekuatan dilarang keluar rumah kecuali ada hunter yang mengawalnya.” Balas hunter wanita menjelaskan.

Raka mengangguk-anggukkan kepalanya. “Aku baru mengetahuinya, dan memang lebih baik aku segera pulang!...” Raka membalik arah tubuhnya dan dia bersiap lari kembali ke rumahnya.

“Aku akan mengantarmu sampai rumah...” Ucap hunter wanita dan dengan cepat dia sudah berada di samping tubuh Raka.

“Hunter tingkat C memang luar biasa...” Ucap Raka membatin lalu dia mengucapkan penolakan atas tawaran hunter wanita yang kini ada di sampingnya. “Aku bisa pulang sendiri, lebih baik nona melanjutkan tugas yang sedang nona lakukan...”

“Mengantarkan manusia biasa sepertimu juga bagian dari tugasku. Sekarang lebih baik kamu diam dan segera pulang!...” Ucap hunter wanita yang kekeh mengantarkan Raka pulang.

Akhirnya Raka pulang dengan di antarkan hunter wanita yang diam-diam mencuri pandang ke arahnya. “Pemuda ini, aku merasa dia bisa bergerak lebih cepat dari hanya berlari seperti yang sedang dia lakukan.” Ucap hunter wanita membatin.

Saat Raka dan hunter wanita melewati jalan di mana terdapat rumah kosong di sisi jalan yang mereka lewati, mereka berdua melihat dua ekor monster keluar dari portal yang muncul secara acak.

Hunter wanita langsung berdiri di depan Raka dan dia sudah menggenggam sebuah pedang yang dia keluarkan dari gelang hunter nya. “Tetap di belakang ku, aku akan mencoba mengalahkan mereka...” Hunter wanita di depan Raka tiba-tiba menoleh. “Lari secepat yang bisa kamu lakukan kalau aku gagal mengalahkan mereka!.” Ucap hunter wanita lalu dia kembali fokus pada dua monster yang berjalan mendekat ke arahnya.

“Wanita ini memiliki level 59, artinya dia belum lama di promosikan menjadi hunter tingkat C. Sedangkan dua monster serigala itu memiliki level 34 dan 58. Satu lawan satu dengan serigala setinggi tiga meter tak akan membuatnya kesusahan, tapi dia akan kalah jika serigala yang lebih kecil ikut menyerangnya.” Raka membatin, tapi tak lama dia melihat apa yang baru dia ucapkan dalam batinnya.

Dua serigala terlihat bekerjasama menyerang hunter wanita yang berusaha melindungi Raka.

Baammm... Tubuh hunter wanita terpental beberapa meter setelah dia menahan tendangan kaki serigala berwarna abu-abu dengan tinggi lebih dari tiga meter.

Merasa tidak mampu melindungi pemuda yang bersamanya, hunter wanita yang sudah sedikit kelelahan menolehkan kepalanya untuk melihat Raka.

Tetapi hunter wanita seketika kaget dan terkejut saat melihat Raka sudah menggenggam dua buah belati di tangan kanan dan kirinya. “Aku akan melawan yang kecil...” Ucap Raka dan dia langsung menerjang serigala perak yang tingginya hanya setengah dari serigala perak yang kini menjadi lawan hunter wanita.

“Dia seorang hunter?. Tapi kenapa dia tidak memakai seragam akademi?. Bukannya hunter seusianya seharusnya menjadi bagian dari salah satu akademi hunter!...” Hunter wanita terus berpikir sambil melakukan perlawanan pada lawannya.

Sring... Sring... Raka berhasil memotong dua kaki serigala yang menjadi lawannya dengan menggunakan teknik yang baru dia kuasai.

“Teknik tingkat S sangatlah luar biasa, tapi aku hanya bisa satu kali menggunakannya karena keterbatasan MP milikku...” Gumam Raka. “Tapi tanpa adanya dua kaki, kekuatannya pasti menurun...” Lanjut Raka yang mulai melakukan serangan pada serigala berbulu perak yang sudah kehilangan dua kaki.

Di sisi lain hunter wanita sudah berhasil membunuh serigala berbulu perak yang menjadi lawannya dengan hanya mendapatkan luka kecil, dan setelah mengumpulkan tenaga setelah terkuras dalam pertarungan yang baru dia lakukan, hunter wanita berniat membantu Raka.

“Kemana perginya pemuda tadi?.” Hunter wanita melihat ke tempat pertarungan Raka, tapi yang dia temukan hanya tubuh serigala berbulu perak yang sudah tak berdaya karena sudah mati.

Melihat kekiri dan kanan, hunter wanita tak menemukan keberadaan Raka, bahkan dia tak merasakan keberadaan orang lain dalam radius seratus meter darinya. “Pemuda itu, siapa dia sebenarnya?.” Hunter wanita melihat luka di tubuh serigala perak yang dibunuh Raka. “Cepat dan rapi, kekuatan pemuda itu setidaknya berada satu tingkat di atas ku...” Lanjut hunter wanita yang salah menilai tingkat kekuatan Raka.

Wusshh... Wusshh... Wusshh... Tiga hunter muncul dan melihat dua monster serigala berbulu perak yang sudah tak lagi bernyawa.

“Nona Jeni, apa anda tidak apa-apa?.” Tanya seorang hunter yang baru saja datang.

Hunter wanita yang di panggil nona Jeni menggelengkan kepalanya. “Bereskan tubuh mereka, dan untukmu Kaori, cari identitas pemuda yang tadi bersamaku.” Jeni begitu saja pergi setelah menuntaskan ucapannya.

Kaori segera pergi ke markas pusat setelah mendapatkan tugas dari Jeni, dan dua hunter lainnya segera membereskan tubuh monster serigala berbulu perak yang tergeletak di sembarang tempat.

Di sebuah rumah yang berjarak satu kilometer dari lokasi munculnya monster serigala berbulu perak, seorang pemuda tengah membaringkan tubuhnya di sofa yang ada di ruang tamu rumahnya.

Gluk... Gluk... Gluk... Sosok pemuda yang tak lain adalah Raka meneguk air mineral di dalam botol yang baru dia ambil dari lemari es.

“Beruntung aku memakai masker, jadi kecil kemungkinan hunter wanita tadi mengenaliku..” Raka membayangkan jika dirinya akan kembali di tarik masuk kedalam akademi kalau saja hunter wanita tadi mengenalinya.

“Lebih baik aku istirahat, tubuhku terasa sakit semua setelah melawan dua monster yang levelnya jauh di atas ku...” Ucap Raka lalu dia mencari posisi nyaman untuk memulai tidur malam di sofa ruang tamunya.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alice Crooper

Alice Crooper

si MC makin lama makin op mirip solo leveling good job Thor semangat terus

2023-02-03

1

밤비(♡ω♡ ) ~♪

밤비(♡ω♡ ) ~♪

412

2022-02-10

0

Mukhlis B

Mukhlis B

Calon pahlawan berhati dewa tak perlu menonjolkan diri bagus

2022-01-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!