Membeli Skill Dan Teknik

Raka melanjutkan perjalanan menuju toko tempat dia bisa menjual tubuh para monster buruannya. Lima teman sekelasnya sudah pergi meninggalkannya jadi dia bisa bebas pergi kemanapun tanpa merasakan risih karena terus dibuntuti.

Setengah jam berjalan akhirnya Raka sampai di toko yang menjadi tujuannya.

“Selamat datang di toko kami, apa tuan membutuhkan sesuatu?.” Wanita penjaga toko menyambut kedatangan Raka dengan menunjukkan ekspresi wajah ramahnya. Dia juga dengan sopan menanyakan apa yang dibutuhkan pelanggan yang mengunjungi tokonya.

Raka tersenyum ramah saat kedatangannya di sambut dengan baik, lalu dia mengutarakan tujuannya. “Aku ingin menjual beberapa tubuh monster yang berhasil aku buru di dalam portal. Selain itu aku juga ingin membeli beberapa skill dan teknik yang cocok dengan kemampuan ku.”

“Kau datang di tempat yang tepat...” Ucap wanita penjaga toko lalu dia mengajak Raka ke ruangan yang lebih luas sehingga dia lebih leluasa untuk mengeluarkan tubuh monster hasil buruannya.

Sampai di ruangan yang bisa di bilang cukup luas, Raka mulai mengeluarkan satu persatu tubuh monster yang dia simpan di gelang miliknya. Tak butuh waktu lama ruangan itu sudah dipenuhi oleh tubuh monster yang di keluarkan Raka dari gelangnya.

Wanita penjaga toko tak terkejut dengan apa yang dia lihat, karena dia sudah terlalu sering melihatnya, tetapi mungkin saja dia akan terkejut saat tahu jika Raka hanyalah seorang hunter yang baru naik ke tingkat E.

Satu persatu tubuh monster hasil buruan Raka mulai di hitung dan di kelompokkan menurut jenis dan kualitasnya. Biarpun banyak, tubuh monster yang di jual Raka di hargai dengan sangat murah karena memang level monster itu yang sangatlah rendah, hanya monster jenis black spider king yang harganya mencapai tiga juta rupiah.

Dari uang yang berhasil dia kumpulkan, Raka menggunakan dua juta uangnya untuk membeli dua tiket yang dapat dia gunakan untuk memutar papan putar, yang mana di dalam papan putar itu terdapat ratusan skill atau pun teknik yang bisa dia miliki.

Skill dan teknik mulai dari tingkat F sampai tingkat SS memang di jual dengan cara memutar papan putar yang terdapat di toko khusus. Biasanya toko khusus itu hanya melayani pembelian dan penjualan tubuh monster hasil perburuan di dalam portal.

Skill maupun teknik yang di jual, adalah skill dan teknik para hunter yang sudah tidak lagi mereka gunakan. Skill dan teknik biasa di jual oleh para hunter setelah mereka mendapatkan skill dan teknik yang lebih kuat.

Biasanya skill dan teknik dapat di peroleh setelah para hunter menghancurkan sebuah portal, dan hanya di portal tingkat D keatas lah para hunter bisa mendapatkan sebuah item berupa gulungan skill ataupun teknik.

Munculnya item berupa gulungan skill dan teknik setelah hancurnya sebuah portal juga membuat banyak orang memikirkan sebuah teori tentang munculnya portal yang berisikan monster. Semua teori itu merujuk pada makhluk kuat yang sengaja memunculkan portal sebagai awal dari permainan, dan dia juga yang menaruh item gulungan itu sebagai hadiah permainan yang tengah dia lakukan.

Tetapi teori itu hanyalah sekedar teori tanpa ada seorangpun yang bisa membuktikan teori yang mereka cetuskan.

Raka yang telah memegang dua lembar tiket segera pergi ke papan putar untuk menguji keberuntungannya. Kalau dia beruntung bisa saja dia mendapatkan skill ataupun teknik tingkat SS.

Dengan memiliki skill dan teknik tingkat SS, tentu dia akan mengalami perkembangan pesat dari segi kekuatan, tetapi sayangnya di papan putar hanya ada 5 skill tingkat SS, dan 3 teknik tingkat SS. Hunter dengan 200 tiket di tangannya sekalipun tidak berhasil mendapatkan satupun skill ataupun teknik tingkat SS, apa lagi Raka yang hanya memiliki dua lembar tiket, tetapi keberuntungan seseorang juga berpengaruh pada apa yang akan dia dapatkan.

Raka langsung menggunakan dua tiketnya miliknya di papan putar yang berbeda. Satu tiket di papan putar yang berisikan gulungan skill, dan satunya di papan putar yang berisikan berbagai gulungan teknik.

Dua papan putar di depan Raka mulai berputar. Raka tidak perlu menekan suatu tombol menghentikan papan putar, karena papan putar dengan sendirinya akan berhenti setelah satu menit berputar.

Lima puluh detik berlalu putaran papan putar mulai melambat dan semakin melambat.

Dengan penuh harap Raka menatap papan putar di depannya, dia fokus pada dua jarum yang akan menunjukkan gulungan seperti apa yang akan dia dapatkan.

“Kalau bukan tingkat SS, setidaknya jangan tingkat F...” Gumam Raka dengan suara yang begitu lirih.

Raka sangat ingin mengejar ketertinggalannya dari Helen dan dua temannya yang lain. Dengan memiliki skill dan teknik yang mumpuni, dia yakin bisa mengejar ketertinggalan dari mereka bertiga.

Tepat di detik ke 60 jarum di papan putar berhenti, dan seketika mata Raka terbuka lebar melihat apa yang dia dapatkan di kedua papan putar.

“Sungguh keberuntungan seorang pemula...” Ucap wanita penjaga toko yang mengamati Raka dari kejauhan.

Di tempat papan putar, Raka sudah memegang dua gulungan yang dia dapatkan dari memutar dua papan putar. “Ini seperti mimpi, skill tingkat S, dan teknik tingkat S. Memang bukan tingkat SS, tapi ini sudah sangat liar biasa.” Gumam Raka dengan senyum indah yang menghiasi wajahnya.

Raka tidak membuka dua gulungan yang dia dapatkan. Dia memilih menyimpan dua gulungan itu dan akan membukanya setelah berada di rumah.

“Nona, terimakasih atas bantuannya...” Raka menemui wanita penjaga toko untuk mengucapkan terimakasih, lalu dia segera berlari menuju rumahnya.

***

Akademi Garuda, laboratorium penelitian akademi.

Tiga orang guru dan lima murid dengan tingkat tertinggi di akademi tengah mengamati tubuh Blood Devil yang mereka temukan di sekolah SMA yang tak begitu jauh dari akademi.

“Ini jelas merupakan hasil kerjasama beberapa hunter yang sudah cukup terlatih. Dari luka yang mereka hasilkan, setidaknya dua dari mereka hampir setara dengan hunter tingkat D, dan sisanya merupakan hunter tingkat E. Apa benar kalian tidak melihat siapa saja mereka?.” Emmi, salah satu guru di Akademi Garuda baru saja selesai mengamati tubuh monster yang di bawa oleh beberapa muridnya, dan dia cukup terkejut dengan cara hunter yang membunuh monster yang kini ada di laboratorium tempatnya bekerja.

“Kami tidak tahu siapa mereka, tapi kami sempat melihat enam murid SMA pergi melalui gerbang belakang sesaat setelah kami sampai di lokasi munculnya monster ini.” Ucap Briyan, ketua regu yang mendatangi lokasi kemunculan monster di sekolah SMA yang hanya berjarak dua kilometer dari lokasi berdirinya Akademi Garuda.

Tiga orang murid yang bekerja di bawah kepemimpinan Briyan menganggukkan kepalanya, mereka juga melihat seperti yang di lihat ketua mereka, tetapi mereka juga tak mengetahui identitas dari enam murid yang wajahnya saja tidak berhasil mereka lihat.

Di saat Emmi dan ke-empat muridnya masih membicarakan tentang enam hunter misterius yang identitasnya belum mereka ketahui, alarm tanda munculnya portal berbunyi. Lampu alarm yang menyala kuning, menandakan portal yang muncul setidaknya di atas tingkat D, dan itu cukup berbahaya.

“Kalian semua ikut denganku!. Kita akan hancurkan portal ini, dan kita berharap saja para hunter misterius itu muncul jadi kita bisa melihat siapa mereka yang sebenarnya.” Ucap Emmi yang merupakan hunter tingkat SS.

Briyan dan ketiga murid lainnya segera menggunakan perlengkapan hunter mereka, dan setelahnya mereka pergi mengikuti Emmi yang juga telah memakai perlengkapan hunter miliknya.

“Teknik penggunaan belati kembar yang mengakhiri hidup monster itu, aku sepertinya tahu siapa saja mereka, dan kali ini penilaian ku tentang mereka sangatlah benar. Selama ini mereka benar-benar menyembunyikan kekuatannya, dan mereka melakukannya dengan sangat rapi...” Ucap Emmi membatin sambil memikirkan enam remaja yang merupakan mantan muridnya di kelas hunter tingkat F.

Meninggalkan Akademi Garuda, Emmi dan empat muridnya pergi ke tempat munculnya portal yang berada di arah utara Akademi. Satu kilometer setelah meninggalkan Akademi, Emmi melihat seorang pemuda yang wajahnya sangat familiar tengah berjalan santai di pinggir jalan.

Emmi hanya sekilas melihat pemuda itu lalu dia kembali fokus pada tujuannya, tetapi senyum di wajah Emmi tak mau menghilang setelah melihat keberadaan pemuda yang sifatnya cukup dia sukai. “Terlalu santai, dia memang tak akan pernah berubah...” Ucap Emmi membatin.

***

Berjalan santai kearah utara, Raka sejenak menghentikan langkah kakinya setelah melihat beberapa hunter dengan seragam yang dia kenali melintas di atasnya dengan cara terbang.

Hmm.... Raka bergumam tak jelas saat melihat siapa saja hunter yang baru melewatinya.

“Guru Emmi dan empat murid terbaik Akademi Garuda. Sebelum aku sampai ke lokasi, portal itu pasti sudah berhasil mereka hancurkan.” Raka bergumam sambil menggelengkan kepalanya.

“Lebih baik aku pulang dan melihat dua gulungan yang baru aku dapatkan...” Raka tersenyum lalu dia segera memutar arah untuk kembali pulang ke rumahnya.

Tak butuh waktu lama untuk Raka sampai ke rumahnya. Ketika matahari telah berada di peraduannya, Raka telah bersiap membuka kedua gulungan yang dia dapatkan setelah memutar papan putar.

Dengan dada bergemuruh, Raka membuka gulungan pertama, dan tak lama tulisan yang ada di gulungan itu berubah menjadi butiran cahaya, lalu butiran cahaya itu melayang dan masuk ke kening Raka.

Wusshh... Angin bertiup pelan menerpa wajah Raka setelah seluruh butiran cahaya masuk kedalam keningnya.

Raka memejamkan mata saat energi yang begitu nyaman memasuki tubuhnya, dan setelah energi yang dia rasakan menyatu dengan tubuhnya, Raka melihat layar transparan yang muncul di atas gelang yang ada di pergelangan tangannya.

[Skill : Thunderstorm] [S]

[Dapat mengeluarkan hujan petir tanpa henti dalam radius area 100 m². Musuh yang berada di area skill akan kehilangan 100 HP tiap detiknya]

[Memerlukan 100 MP untuk mengaktifkan skill selama satu menit]

Raka tersenyum lebar melihat skill barunya. “Benar-benar skill tingkat S, apalagi ini merupakan skill tipe area, sungguh keberuntungan ku sangat luar biasa.” Raka berucap sambil tersenyum lebar.

Melihat gulungan skill yang sudah kosong, Raka beralih pada gulungan teknik yang belum dia buka.

Tanpa membuang banyak waktu, Raka segera membuka gulungan teknik, dan tak lama hal yang sama terjadi seperti saat Raka membuka gulungan skill.

Raka kembali memejamkan mata menikmati kenyamanan yang diberikan oleh energi yang memasuki tubuhnya. Seperti tadi, Raka membuka matanya saat energi yang dia rasa sudah menyatu dengan tubuhnya, dan terakhir dia melihat keterangan dari teknik yang baru dia dapatkan.

[Teknik : Sword Style] [S]

[Teknik Sword Style terbagi menjadi tiga tingkatan]

[Tingkat pertama, illusion sword : Mengeluarkan bayangan sembilan pedang untuk melakukan serangan pada lawan.]

[Mengurangi 1000 HP lawan setiap kali digunakan]

[Memerlukan 200 MP untuk satu kali penggunaan]

[Tingkat kedua, twin sword dance : Level pengguna belum mencukupi]

[Tingkat ketiga, death sword slash : Level pengguna belum mencukupi]

Melihat keterangan teknik barunya, Raka sedikit mengerutkan keningnya. Teknik barunya memiliki tiga tingkatan, dan di saat ini dia hanya bisa menggunakan teknik tingkat pertama. Tingkat kedua dan ketiga belum bisa dia gunakan karena levelnya yang masih terlalu rendah.

“Teknik tiga tingkatan?. Entah kenapa aku merasa teknik ini lebih baik dari teknik tingkat SS saat aku menguasai ketiga tingkatan teknik ini.” Raka menutup layar transparan yang muncul dari gelang di tangannya, lalu dia melihat status terbarunya.

[Nama : Raka Adjie Syahputra]

[Umur : 16 Tahun]

[Level : 18]

[Rank : Hunter Tingkat E]

[Job : All Job ]

[HP : 1150/1150]

[MP : 310/310]

[STR : 18]

[AGI : 23]

[VIT : 23]

[DEX : 18]

[LUK : 18]

[Skill : Thunderstorm [S] ]

[Teknik : Sword Style [S] ]

Raka tersenyum kecil melihat status terbarunya. “Aku butuh 12 level lagi untuk dapat di promosikan ke hunter tingkat D, tapi aku masih jauh ketinggalan dari Helen. Aku yakin dia saat ini telah mencapai hunter tingkat B, bakatnya memang luar biasa, dan pantas dia masuk sebagai lima murid terbaik di Akademi Garuda.” Raka hanya bisa tersenyum kecut saat mengingat peringkatnya di akademi.

“Peringkat 550 dari 550 murid, itu sangat buruk...”

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

CLEON

CLEON

bilang aja ada 8 skill rank ss

2022-12-07

0

zan(^^)

zan(^^)

gw yakin orang jawa

2022-03-09

0

mr. Lucifer

mr. Lucifer

p

2021-09-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!