Kabar Buruk Untuk Akademi Hunter

Matahari pagi menyapa Raka yang baru keluar dari rumahnya. Dengan memakai seragam sekolah putih abu-abu khas seragam anam SMA, Raka akan memasuki sekolah umum untuk pertama kalinya.

Roti kering yang merupakan menu sarapannya, menemani perjalanan Raka menuju sekolah yang hanya berjarak satu kilometer dari rumahnya. Tak ada teman ataupun orang yang dia kenal, sampai di sekolah hanya tatapan asing yang dia terima dari banyak murid yang dia temui.

Raka tetap memakai gelang hunter nya. Orang-orang tak ada yang mencurigai Raka kalau dia merupakan seorang hunter. Manusia biasa banyak yang memiliki gelang hunter karena mereka sangat terbantu akan kegunaan gelang yang satu unitnya di jual seharga 100 juta untuk yang paling murah, dan harga bisa mencapai angka satu milyar lebih untuk gelang hunter kualitas terbaik.

Akan sangat wajar melihat seseorang memakai gelang hunter. Bagaimanapun juga benda itu dijual bebas di pasaran. Perbedaan gelang hunter dan gelang manusia biasa terdapat pada corak warna. Gelang hunter yang di miliki seorang hunter akan memiliki garis warna sesuai tingkatan mereka. Sedangkan gelang hunter milik manusia biasa, gelang itu hanya akan berwarna hitam polos tanpa adanya corak warna lainnya.

Raka pergi menemui petugas pengaturan kelas untuk menanyakan letak kelas barunya. Begitu tahu letak kelas barunya, dia dengan santai berjalan menuju kelas barunya. Karena hari masih pagi, hanya ada beberapa murid yang sudah berada di sekolah.

Begitu sampai di kelasnya, Raka hanya melihat lima murid yang akan menjadi teman satu kelasnya, dan dia mengenali mereka.

“Ternyata kalian juga melanjutkan sekolah di tempat ini...” Ucap Raka melihat lima orang yang merupakan teman satu kelasnya di akademi hunter, dan mereka juga di keluarkan dari akademi karena tidak bisa mengembangkan kekuatan yang mereka miliki.

“Hai, kita satu kelas lagi...” Cindi, satu dari tiga wanita menyapa Raka yang baru saja duduk di kursi yang sudah tertulis namanya.

Raka tersenyum melihat sosok wanita yang selalu ramah padanya. “Sepertinya aku akan kembali merepotkan kamu...” Ucap Raka lalu dia mengambil sebuah buku dan pena dari dalam tasnya.

Saat Raka mengambil buku dan pena dari dalam tasnya, Cindi dan empat orang lainnya tersenyum saat melihat garis warna di gelang hunter milik Reinar.

“Dia juga sama...” Batin Gisel sambil melihat temannya yang lain.

Aldo dan Riki hanya menganggukkan kepalanya saat Gisel melihat kearah mereka. Di sisi lain Laura hanya acuh seperti biasa walau dia juga cukup senang dengan apa yang dia lihat. “Mereka membuang sekumpulan orang yang akan membuat mereka menyesal...” Ucap Laura membatin lalu kembali dia memejamkan matanya.

Raka tidak menyadari tatapan lima orang di sekitarnya, karena dia saat ini hanya fokus pada dirinya sendiri.

“Sepulang sekolah aku akan menjual hasil buruanku, dan aku akan membeli skill dan teknik yang tepat untuk ku.” Pikir Raka sambil melihat pemandangan yang terlihat dari jendela kelasnya.

30 menit berada di dalam kelas, Raka melihat kelasnya sudah penuh, dan layaknya seperti seorang idola baru, sejak tadi banyak murid wanita yang mengajak Raka berkenalan. Raka yang memang terkenal akan sikap ramahnya, dia menyambut baik para murid wanita yang mengajaknya berkenalan. Tetapi sesekali tubuh Raka merinding saat merasakan tatapan menusuk dari murid pria yang ada di kelasnya.

“Hei... Hei... Hei, aku hanya beramah-tamah dan berkenalan dengan mereka...” Ingin Raka meneriakkan itu, tapi pada akhirnya dia hanya diam dan membiarkan para murid pria terus menatap tajam kearahnya.

Tak lama bel tanda pelajaran dimulai berbunyi dan seorang guru wanita memasuki ruang kelas yang ditempati Raka.

Sang guru tersenyum dan melihat enam murid barunya yang mengambil tempat duduk di barisan paling belakang. “Seperti biasa, mereka terlihat berbeda dengan murid pada umumnya, ya biarpun pada akhirnya mereka tetaplah remaja biasa layaknya murid yang lain...” Daisy, guru wanita yang mengajar di jam pertama di kelas Raka membatin saat melihat enam murid barunya.

“Tapi mereka sepertinya berbeda dari yang sudah-sudah...” Lanjut Daisy yang masih membatin saat melihat dengan teliti gelang hunter milik ke-enam murid barunya.

Daisy yang merupakan seorang hunter tingkat SS tentu memiliki indra penglihatan yang lebih baik dari manusia pada umumnya, dan dia baru saja tahu jika enam murid barunya bukanlah hunter tingkat F yang gagal seperti yang di rumorkan. “Dua diantara mereka mungkin bisa di promosikan menjadi hunter tingkat D, dan untuk sisanya, mereka sepertinya baru saja mencapai tingkat E, tetapi itu merupakan kabar buruk untuk akademi...”

Hunter tingkat E adalah aset berharga bagi akademi karena hunter tingkat E dapat di jadikan sapi perah untuk menghancurkan portal tingkat E. Melepas hunter tingkat E sama halnya dengan mereka membuang permata berharga yang tak akan pernah ternilai harganya.

Daisy yang memiliki mimpi mendirikan sebuah Guild tentu tidak akan membiarkan enam permata nya pergi. Walaupun nantinya Guild miliknya hanya terdiri dari orang-orang lemah, setidaknya dia memiliki Guild dan bisa menghancurkan portal, minimal dia ingin Guild nya mampu menghancurkan portal tingkat D.

***

Jam pelajaran Daisy telah berakhir, dan kini waktunya istirahat jam pertama.

Raka pergi ke kantin seorang diri, tetapi tak lama lima orang berjalan dan mengekor di belakangnya.

Tidak ada yang mengejutkan dari tingkah mereka berlima, karena sejak di akademi hunter, Raka sudah sering melihat mereka melakukannya, dan kadang murid di akademi akan mengira jika mereka berlima adalah pengawal pribadi Raka.

Tiba di kantin Raka hanya memesan semangkok bakso dan dia membeli satu botol air mineral. Lima orang yang mengikutinya juga memesan hal yang sama, dan setelahnya mereka mengambil duduk di dekat Raka.

Tak ada yang memperhatikan Raka dan lima orang lainnya. Semua murid sibuk dengan urusan mereka masing-masing, dan mereka juga tengah asik membicarakan topik yang tak jauh-jauh dari pembahasan tentang keberadaan portal dan para hunter.

“Peringkat kekuatan Indonesia naik satu posisi setelah kemarin negara kita mendapatkan tambahan tiga hunter tingkat Jenderal.”

“Peringkat negara kita memang naik, tapi kita masih dipandang sebelah mata oleh lima negara yang kekuatannya berada di atas kita.”

“Amerika, China, Rusia, Japan, dan Jerman. Mereka lima kekuatan besar yang tak akan pernah tersentuh oleh negara lainnya.”

“Daripada membahas itu, lebih baik kita bahas beberapa hunter yang akan mengunjungi sekolah kita. Aku dengar-dengar ada hunter tingkat SS diantara mereka, dan ada satu hunter wanita yang baru naik ke tingkat B. Banyak yang bilang kalau hunter wanita itu adalah kecantikan nomor satu di negara ini.”

Beberapa murid pria langsung heboh setelah mendengar apa yang di ucapkan salah satu teman mereka.

“Para hunter adalah sekumpulan makhluk suci. Biarpun tidak bisa memiliki kekasih seorang hunter, setidaknya aku ingin berfoto dengan wanita itu...”

Raka yang melihat suasana semakin heboh dia segera mengakhiri makannya dan berjalan kembali ke kelasnya. “Helen ya, dia sudah terlalu terkenal...” Batin Raka dengan senyum kecut yang menghiasi wajahnya.

***

Hari menunjukkan pukul dua sing saat seluruh kegiatan sekolah berakhir.

Raka ingin segera pergi ke toko yang akan membeli semua barang yang akan dia jual. Di toko itu dia juga dapat membeli skill maupun teknik yang akan berguna untuknya.

Tapi saat Raka berada di halaman sekolah, sebuah portal muncul dan tiba-tiba seekor monster dengan tinggi lebih dari lima meter keluar dari portal. Monster itu memiliki tubuh layaknya manusia, tapi kulitnya berwarna merah dan dia memiliki sepasang tanduk besar di kepalanya.

[Nama : Blood Devil]

[Level : 50]

[HP : 32.000/32.000]

[MP : 5.500/5.500]

Banyak murid yang lari menjauh melihat kemunculan monster yang begitu tiba-tiba.

Wusshh... Blood Devil mengayunkan pedang di tangannya dan mengarah pada beberapa murid yang tengah berlari.

Baammm...

Dentuman keras terjadi saat Raka menahan ayunan pedang Blood Devil. Perbedaan level yang sangat jauh membuat Raka terpental, tapi beruntung dia berhasil menyeimbangkan tubuhnya sebelum menghantam dinding sekolah.

“Kekuatannya setara dengan hunter tingkat C, aku bukan lawan sebanding untuknya.” Raka melihat pedangnya memiliki retakan setelah dia gunakan untuk menghadang ayunan pedang Blood Devil.

“Pedang tua ini sudah mencapai batasnya...” Batin Raka lalu dia mengganti pedangnya dengan dua belati kembar andalannya.

Dari kejauhan Raka melihat bala bantuan datang saat Cindi dan empat orang lainnya bergerak mengelilingi Blood Devil dan tak lupa mereka memakai perlengkapan hunter yang mereka miliki.

Cindi, Gisel dan Laura memiliki job yang mengandalkan serangan jarak jauh. Cindi dengan job archer, Gisel dengan job mage, dan Laura dengan job dark mage. Sedangkan Aldo dan Riki, mereka memiliki job serangan jarak dekat. Aldo akan berada di barisan terdepan dengan job fighter, dan Riki akan mendukungnya dengan job assasin miliknya.

Lima orang itu melakukan kerjasama yang sangat rapi untuk membuat Blood Devil kerepotan. Raka tersenyum melihat kerja sama mereka, dan dia memutuskan untuk ikut membantu mereka.

Dengan serangan terorganisir dari ke-enam orang yang memiliki kekuatan berlebih, dalam waktu singkat Blood Devil berhasil mereka tumbangkan. Namun mereka berenam memilih pergi meninggalkan tubuh Blood Devil saat melihat kedatangan beberapa hunter dari akademi yang telah membuang mereka.

Mereka berenam keluar dari sekolah melalui gerbang belakang, dan mereka bersikap santai seolah tak pernah melakukan sesuatu yang telah berhasil menyelamatkan banyak orang.

Di tempat yang tak dapat mereka lihat, seorang wanita tersenyum melihat Raka dan lima orang lainnya. “Bocah itu kelihatannya saja lemah, tapi dia terlihat berbeda saat sudah memegang peralatan hunter.” Sosok wanita itu kemudian menghilang setelah menyelesaikan ucapannya.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alice Crooper

Alice Crooper

itu wanita yang ngomong diakhir si guru kah

2023-02-03

0

dsnbl

dsnbl

sebagai cewe yang gagal, ternyata Laura punya sikap yang ga cocok dengan kemampuannya

2023-01-26

3

Savira Rasela

Savira Rasela

anak *

2023-01-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!