"astaga saya lupa" balas Jira menepuk jidatnya. "boleh saya minta no ponsel pak Tristan?
Tristan pun menyebutkan nomor ponselnya dan langsung di save Jira di telpon genggamnya. " saya miscall ya pak, nanti bisa save no saya" jelasnya lagi.
"kita panggil nama saja, biar santai" pinta Jira
selama perjalanan Tristan dan Jira asik mengobrol. sesekali mereka tertawa tanpa peduli pada orang yang tengah duduk dibangku belakang.
Zafa pun hanya menatap kesal pada 2 orang yang duduk didepannya.
"berani-beraninya mereka cuekin gue" umpat Zafa dalam hati
20 menit perjalanan mereka sampai di sebuah restoran mewah bergaya clasik. di sana memang menyediakan ruangan khusus privasi. mereka pun masuk menuju ruangan yang sudah di reservasi oleh tristan.tak berselang lama klien yang ditunggu pun datang.
" selamat siang pak Jaka" sapa Zafa menjabat tangan pria yang seumuran dengan papanya.
"perkenalkan ini Jira kepala disain kami yang baru dan ini Tristan asisten saya" jelas Zafa
mereka saling berjabat tangan dan tanpa berlama-lama mereka memulai meeting siang itu. 45 menit mereka pun mendapatkan hasil akhir " deal" kerjasama antara 2 perusahaan dan dilanjutkan makan siang bersama.
"terimakasih pak atas waktunya" ucap Zafa
"sama-sama paka Zafa, saya senang bekerja sama dengan anda. apalagi sekarang ada mbak Jira. saya percaya dengan kinerja beliau".balas Jaka "dan lagi pengalamannya tak perlu diragukan lagi, kalau saya jadi pak Zafa akan saya pertahankan di perusahaan saya".
Jira hanya tersenyum mendengar pujian dari Jaka. selesai berbasa-basi mereka pun keluar dari restoran.
ketika hendak masuk mobil Jira dihadang oleh Zafa
" kamu duduk dibangku belakang dengan saya" titah Zafa menarik pergelangan tangan Jira
"tapi.."
"masuk" perintah Zafa tegas
dengan terpaksa Jira masuk. ia bingung dengan sifat Zafa. kenapa ia tak boleh duduk didepan lagi. tristan hanya tertawa kecil melihat tingkah Zafa. ia paham Zafa kesal karena tak mau lagi dicuekin kerena dirinya dan Jira terus mengobrol.
ditengah perjalan mereka hanya diam, bahkan Jira dan Tristan pun tak lagi mengobrol seperti tadi.
"kenapa diam?" tanya zafa dingin
Jira dan Tristan bingung dengan pertanyaan bos mereka. apalagi Zafa mulai membuka suara padahal sejak tadi di tengah perjalanan pergi dia hanya diam saja.
"tadi kau sangat akrab mengobrol dengan supir ku, dan sekarang kau hanya diam" tanya Zafa lagi
Jira pun menunjuk dirinya sendiri "bapak bertanya pada saya?"
"kau pikir aku bertanya pada siapa" jawab Zafa kesal
"tapi bapak tidak menyebut nama saya" jelas Jira
Tristan tertawa mendengar jawaban Jira.
Zafa yang duduk dibelakang kemudi dan merasa dirinya ditertawakan mendorong kepala tristan.
"berani kau tertawa" ancam Zafa
Tristan pun memilih diam dan fokus pada jalanan didepannya.
Jira memilih diam kembali karena memang merasa tak ada hal yang perlu dibicarakannnya pada Zafa. apalagi melihat sifat Zafa yang dingin dan cuek membuat Jira merasa tak akan nyambung bicara pada pria disampingnya itu, sangat berbeda dengan Tristan pikir Jira
"kenapa kau diam lagi?" tanya Zafa semakin kesal
Jira menghembuskan nafas kasar " bapak mau saya ngobrol dengan bapak?" tanya Jira
"tidak"...
" lalu, kenapa bapak marah saat saya diam?"
"saya hanya bertanya tadi kenapa kau sangat akrab mengobrol dengannya" tunjuk Zafa pada Tristan "tapi sekarang saat kau duduk di belakang dengan saya kau hanya diam" jelas Zafa dingin
jangan lupa like 👍 komen dan vote nya 🙏
mohon dukungan nya ya
terimakasih 😊🌹🥀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
KaylaKesya
hahahahahaha🤣🤣
2024-07-20
0
Zzzz
wht the hell, wht do u want?🤣
2023-03-03
0
atong oenk
seru sih,,,mudahan Tamba seru lagi
2023-01-17
0