bab 11

zafa merasa bersalah sudah merepotkan mereka sampai larut malam. kenapa nggak dari kemaren tugas ini di serahkan saja ke divisi disain. ulahnya yang terlalu percaya diri akhirnya semua orang jadi susah dan repot.

Zafa memang sempat kuliah di jurusan disain mengingat bisnis sang papa lebih banyak bergerak di bidang disain. tapi karena bakat dan minatnya tak ada disana Zafa menjalankannya hanya karena permintaan sang papa.

ehem... suara berat Zafa berdehem

"kalian pulang duluan saja, biar saya dan Jira yang akan mengurus sisanya. sebentar lagi kami juga akan pulang" katanya ikut memerintah

"tapi pak" sela Lila

"udah kalian pulang di antar Tristan. Tris antar mereka pulang kerumahnya masing-masing, udah malam.saya nggak mau gara-gara saya mereka celaka" titah Zafa dingin pada Tristan.

mereka pamit pada Jira dan Zafa untuk pulang. tinggal lah Zafa dan Jira di ruangan itu.

Zafa mulai membuka jas dan dasinya, lalu menggulung lengan kemeja hingga siku. sebenarnya sejak tadi Zafa merasa gerah, tapi ia sangat menjaga wibawa didepan karyawan.

"kopi" tawar Jira menyodorkan segelas kopi.

"hhmm... terimakasih" balas Zafa dingin.

mereka berdua kembali fokus pada pekerjaan. tak ada obrolan lain selain diskusi tentang pekerjaan yang sedang mereka buat.

jam menunjukkan pukul 2 pagi.Jira yang sudah kelelahan mulai memejamkan mata untuk istirahat di atas meja beralaskan lengan. Zafa tak menyadarinya karena ia terlalu fokus pada kertas dan laptopnya.

"selesai" ucap Zafa senang karena tugas yang diberikan Jira padanya selesai dikerjakan.

"kamu sudah sele... " ucap Zafa terpotong kala melihat Jira yang sudah tertidur lelap.

Zafa menghembuskan nafas kasar. diliriknya jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan pukul 3 pagi. pulang itu yang ada di otaknya. tapi bagaimana dengan Jira. Zafa tak tau dimana gadis ini tinggal. Zafa hendak membangunkan Jira tapi urung dilakukan melihat wajah lelah gadis didepannya Zafa merasa sedikit bersalah.

Zafa memutuskan membawa Jira ruangannya. pelan-pelan Zafa membawa Jira kedalam gendongannya lalu Zafa berjalan menuju lift pribadi agar langsung sampai di lantai tempat ruangannya berada.

sampai diruangannya Zafa meletakkan Jira yang tertidur pulas di atas kasur. ya di sana Zafa memang memiliki kamar pribadi untuknya istirahat.

membaringkan Jira dengan pelan lalu menyelimuti gadis cantik itu, setelahnya Zafa memilih istirahat disofa.

......................

mentari pagi telah menampakkan dirinya. orang-orang pun sudah mulai melakukan aktifitas mereka salah satunya bersiap berangkat kerja.

satu persatu karyawan ZF Corp mulai berdatangan termasuk Andika, Lila dan Banyu.

"sepertinya mereka lembur sampai pagi" kata andika melihat ruang kerja masih berantakan.

"hhmm... " angguk Lila "tapi dimana mereka? " apa mereka pulang atau tidur di kantor?" tanya Lila menebak nebak

"bisa jadi, kan pak Zafa punya kamar pribadi di ruangannya" Jawab Banyu yang tau tentang bosnya itu. "tapi miss Jira nggak mungkin tidur di sana, kalaupun dia pulang siapa yang mengantarnya kontrakannya sangat jauh" sambung banyu kawatir karena ia melihat tas dan ponsel Jira masih ada di atas meja.