Saat akan menuju parkiran mobil Afifa dan Ardiansyah berpapasan dengan dokter Nicholas.
"Siang Dokter Afifa" sapa dokter Nicholas.
"Siang Dokter Nicholas" jawab Afifa membalas sapaannya.
Ardiansyah yang melihat itu merasa sangat tak menyukai Dokter Nicholas yang berusaha mencuri perhatian Afifa.
"Kok sudah mau keluar lagi Dokter Afifa" tanya Dokter Nicholas
"Iya dok ada yang harus saya kerjakan diluar dan ini sangat penting, kalau begitu saya permisi dulu ya" kata Afifa dan menyudahi percakapan dengan Dokter Nicholas karena Afifa tahu saat dokter Nicholas mendekat ada rasa gak nyaman dan gak suka dalam diri Ardiansyah.
Afifa pun terpaksa menarik tangan Ardiansyah dan membawanya pergi meninggalkan Dokter Nicholas.
Ardiansyah sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Afifa.
Hatinya langsung menghangat karena Afifa menggandeng tangannya.
Dia tersenyum tipis karena merasa sangat bahagia dengan hal itu.
POV Ardiansyah
Aku merasa bahagia saat bunda memperkenalkan aku dengan kamu saat bunda dirawat dan betapa terkejutnya aku ternyata yang dimaksud bunda akan menjodohkan aku dengan dokter itu adalah kamu.
Aku sangat antusias sekali, karena bunda kelihatan sangat menyukaimu, padahal tidak mudah untuk melunakkan hati bunda.
Bunda mendukung dan juga sangat antusias banget aku menikah denganmu.
Saat bunda keluar dari rumah sakit aku dari kantor buru-buru menuju rumah sakit dan meninggalkan meeting penting kolega hanya karena ingin menjemput bunda dan juga melihat kamu, tetapi aku sedikit kecewa karena saat itu kamu sudah berada diparkiran hendak pulang.
Tapi aku masih tidak putus asa, bertahun-tahun aku menjaga perasaan ini dan berkali-kali pula kamu sudah menolak ku.
Tapi kali ini aku akan berusaha dengan keras untuk membawamu kepelaminan.
Aku berusaha Bisa dekat dengan kamu, ternyata doaku bersambut tiba-tiba tuan Hamid menyerahkan proyek itu kepada kamu yang ternyata notabene adalah putrinya.
Aku merasa banyak kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan mu karena kamu menerima proyek yang diamanahkan kepada kamu.
Siang ini aku sangat antusias setelah menyelesaikan beberapa dokumen aku langsung bergegas menuju rumah sakit tempatmu bekerja tetapi sebelumnya aku sudah meminta ijin tuan Hamid dan ternyata tuan Hamid mengijinkannya aku menjemputmu untuk pergi bersama menuju kantor ayahmu.
Saat menuju parkiran ada seorang dokter tampan yang menyapamu dan mencari perhatianmu rasanya hatiku terbakar cemburu saat itu, kalau tidak mengingat ada kamu sudah pasti aku akan melempar dokter tengik itu agar jauh-jauh dari dirimu.
Tetapi aku sangat tidak menyangka ternyata kamu masih tetap menjaga jarak sama siapapun. Dan lelaki yang waktu kita bertemu dicafe itu siapa apakah saudara kamu.
Dan yang sangat membuat aku semakin terkejut ketika kamu menggandengku untuk menjauh dari hadapan Dokter Nicholas.
Ada rasa hangat yang menjalar di seluruh tubuh dan hatiku serasa aku sedang memenangkan sebuah tender.
POV end.
Ketika sudah jauh dari Dokter Nicholas Afifa langsung melepaskan tangan Ardiansyah.
"Maaf kak, saya tidak bermaksud apa-apa" kata Afifa setelah melepaskan tangan Ardiansyah.
"Ah gak papa kok fa santai saja, aku juga sudah mengerti kok" jawab Ardiansyah sedikit canggung.
Sejurus kemudian Ardiansyah segera membukakan pintu mobil untuk Afifa.
"Silahkan dokter cantik" goda Ardiansyah sambil menyungging kan senyuman.
"Terima kasih kak" balas Afifa.
Setelah menutup pintu mobil Ardiansyah berlari menuju kursi kemudi.
Terjadi kecanggungan diantara keduanya.
"Aduh aku kok jadi semakin deg-degan gini sih sama kak Ardiansyah, dah gitu jantung ini kenapa pula harus berdetak kencang" batin Afifa.
Ditempat lain dari kejauhan dokter Nicholas masih saja memperhatikan Afifa dengan sejuta kesedihan dihatinya.
Dia merasa seakan ribuan belati menancap dihatinya.
Hatinya begitu hancur sekali.
"Siapa pria tadi ya? apakah kekasih atau tunangan Dokter Afifa ya sampai-sampai Dokter Afifa menggandeng tangannya" monolog Nicholas.
Aku harus mencari tahu siapa dia.
Tak menunggu lama Nicholas langsung mengambil hp nya disaku dan langsung menelepon orang kepercayaannya.
"Tolong kamu awasi dokter Afifa yang sekarang sedang pergi bersama pria lain dan tolong selidiki pria itu" kata Nicholas dari balik hp nya dengan sedikit ada kemarahan.
"Baik tuan" jawabnya patuh
Setelah mengakhiri teleponnya Nicholas kemudian mengirimkan foto lelaki tadi yang secara diam-diam dia ambil dan memfoto mobil yang Afifa dan Ardiansyah tumpangi.
Didalam mobil Ardiansyah memulai pembicaraan untuk memecahkan kecanggungan diantara mereka
"Fa kita makan siang dulu ya, kebetulan aku belum makan nih dan perut aku sudah tidak bisa diajak kompromi" kata Ardiansyah penuh harap.
"Gak usah kak nanti saya makan dikantor Abi saja" tolak Afifa halus.
"Ayolah fa aku mohon, nanti kamu sakit lho.
Lagian kan masih ada 2 jam kita ke meeting nya" bujuk Ardiansyah agar Afifa menurut.
"Tapi kak, aku kan belum mempelajari materi meetingnya juga" kata Afifa.
"Tidak ada tapi-tapian" ucap Ardiansyah tegas.
Dan tak jauh dari tempat melaju Ardiansyah memasukkan mobilnya kehalaman sebuah restoran yang cukup mewah.
"Lho kak" kata Afifa
"Sudah pokoknya kamu harus ikut makan, masak aku makan sendirian kan gak enak" kata Ardiansyah.
Ardiansyah dan Afifa keluar dari mobil nya dan langsung memasuki restoran tersebut dan langsung menuju ke private room yang khusus untuk 2 orang.
Sebelum berangkat Ardiansyah sudah melakukan reservasi tempat itu.
Mereka duduk berhadapan dan tak lama pelayan datang membawa buku menu.
"Kamu pesan apa fa" tanya Ardiansyah.
"Aku mau tenderloin steak aja deh kak, banyakin sayurannya ya" kata Afifa yang akhirnya mau tidak mau memesan makanan juga karena memang perutnya yang sudah lapar juga karena Ardiansyah yang sudah memaksanya dan membuat dia tidak bisa berkutik untuk menolak.
"Minumnya apa fa" tanya Ardiansyah lagi
"Jus wortel campur tomat aja kak" jawab nya.
"Baiklah kalo gitu"
"Mbk pesan 2 tenderloin steak, jus wortel tomat sama cappucino ya.
Eh tambah 1 lagi air mineral kecil 2 botol" kata Ardiansyah menguraikan menu yang dipesannya bersama Afifa.
Setelah mencatat semua pesanan Afifa dan Ardiansyah pelayan itu keluar dan tinggallah Afifa berdua bersama Ardiansyah.
Afifa berusaha menutupi kegelisahannya karena ini adalah pertama kali dia makan berdua dengan pria yang bukan muhrimnya apalagi pria itu adalah orang yang selalu mengisi hatinya selama bertahun-tahun.
"Fa apa boleh aku menanyakan sesuatu" Tanya Ardiansyah meminta ijin Afifa.
"Iya kak silahkan" jawab Afifa mengijinkan.
"Setelah meeting direstoran dulu aku melihat kamu bersama lelaki lain apakah dia tunanganmu atau suamimu" kata Ardiansyah to the point karena itu yang selama ini membuat Ardiansyah tidak tenang dan uring-uringan.
"Oh kemarin adalah kakak sepupu aku namanya Aziel" kata Afifa.
Sebenarnya Ardiansyah sudah menyelidiki Aziel itu tetapi tidak banyak yang didapat karena minim nya informasi mengenai keluarga Aziel.
Dan Ardiansyah juga tahu kalau Aziel adalah seorang CEO.
"Benarkah, kok aku tidak tahu ya" kata Ardiansyah
"Ya mana bisa kakak tahu kan kami selalu hidup terpisah" kata Afifa
"Betul juga ya" kata Ardiansyah sambil menyengir karena ingat dengan kebodohannya.
"Kenapa dihadapan Afifa aku begitu konyol dan bodohnya ya" batin Ardiansyah.
"Fa kamu sudah menikah atau tunangan atau memiliki pasangan gitu" tanya Ardiansyah yang ingin memastikan.
"Aku masih single kak" jawab Afifa tertunduk malu.
"Ih kamu fa kamu malu-malu gitu ingin rasanya aku memelukmu dan menciummu tapi sayang karena kita bukan muhrim" batin Ardiansyah yang mulai jiwa lakinya keluar.
Ardiansyah sangat senang mendengar dari mulut Afifa sendiri kalau Afifa masih sendiri alias single.
Dia merasa jalan dia untuk meminang Afifa terbuka lebar.
Dia sudah tidak sabar ingin membawa Afifa menuju halal karena dia tahu begitu banyak lelaki diluaran sana yang sedang mengincar Afifa.
Ardiansyah tidak mau Afifa menjadi milik orang lain.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang
Mereka makan penuh dengan hikmat.
Hanya dentingan suara piring sendok dan garpu yang mengalun.
Setelah menikmati makanan dan membayar makanan yang mereka pesan mereka keluar beriringan menuju mobil Ardiansyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
duuuchhh Seneng nya yh kak adriansyah mbgetahui klo affifah single ..
2021-08-15
1