Afifa menginap dirumah Uma Aisyah.
Tetapi sebelumnya Uma Aisyah sudah mengabari Abi dan Uma Afifa kalau Afifa sedang berada ditempatnya dan menginap disana.
Keesokkan hari Afifa mengabari Aqila dan Ardiansyah agar bisa bertemu setelah pulang sekolah disalah satu rumah makan yang dekat dengan sekolah.
Afifa masih tidak masuk sekolah.
Dengan ditemani Uma Aisyah, Afifa berangkat menuju rumah makan tersebut.
Tapi sebelumnya Afifa sudah reservasi private room dirumah makan itu.
Afifa masih harap cemas dia kelihatan gelisah.
"Sudah nak kamu tenang aja dulu, semua pasti bisa terselesaikan kok atas ijin Allah SWT" Uma Aisyah mencoba menenangkan hati Afifa agar tidak gelisah lagi.
"Udah kamu banyak-banyak istighfar sama baca sholawat ya biar tenang hatinya" lanjut Uma Aisyah.
Afifa menuruti perkataan Uma Aisyah dan sambil menarik nafas dalam
"Gimana sudah tenang nak" kata Uma Aisyah
"Alhamdulillah sudah Uma" jawab Afifa
Tak beberapa lama kemudian Aqila datang menuju room private dimana Afifa dan Uma Aisyah berada.
"Duduklah nak Aqila, Aku hanya menemani Afifa aja."
Aqila pun menuruti perkataan Uma Aisyah dan duduk persis didepan Afifa.
Afifa pun akhirnya menjelaskan semuanya kepada Aqila tentang kesalahpahaman yang terjadi itu.
Tak beberapa lama kemudian Ardiansyah juga datang ke sana dimana mereka sudah menunggu.
"Assalamu'alaikum" ucap Ardiansyah memberi salam kepada semuanya.
"Wa'alaikumsalam" Jawab Uma Aisyah dan Afifa serentak.
"Silahkan duduk nak" perintah Uma lembut kepada Ardiansyah.
"Kalian selesaikan semua persoalan kalian dengan tenang biar tidak ada kesalahpahaman lagi ya" jelas Uma Aisyah menasehati semuanya
Disini Uma Aisyah hanya sebagai penengah atas kesalahpahaman ini.
Ardiansyah pun duduk menghadap Uma Aisyah
"Kenalkan saya Uma Aisyah dan saya disini adalah Uma dari Afifa"
Aqila dan Ardiansyah terkejut dan tidak menyangka kalau perempuan cantik yang lebih cocok sebagai kakak Afifa adalah Uma nya Afifa.
"Saya Ardiansyah uma" Ardiansyah memperkenalkan diri
Aqila masih sedikit angkuh dan masih tetap menganggap penjelasan Afifa itu adalah suatu kebohongan.
Afifa menjelaskan kepada Ardiansyah alasan kenapa dia mengundangnya kesini.
Ardiansyah memahami ini semua karena kejadian itu menjadikan Afifa dengan sahabatnya bertengkar dan mengakibatkan semua orang menghina dan membully Afifa.
Akhirnya Ardiansyah pun menjelaskannya kejadian yang sebenarnya sekaligus mengungkapkan perasaannya pada Afifa.
"Maaf sebenarnya memang waktu itu saya menarik tangan Afifa karena ada suatu hal yang ingin saya bicarakan dengan Afifa"
"Saat saya menarik tangan Afifa, dia kehilangan keseimbangan jadi sebelum dia jatuh saya menangkap pinggangnya agar dia tidak ter jatuh"
"Emangnya apa yang ingin nak Ardiansyah bicarakan kepada anak saya" tanya Uma Aisyah.
"Saya mempunyai perasaan yang lain terhadap Afifa tetapi selama ini Afifa selalu menghindari saya dan saat kemarin itu adalah waktu yang tepat karena saat itu tidak ada orang saya sangat ingin mengungkapkan perasaan saya terhadap Afifa tapi terjadilah kejadian Afifa yang saya tolong akibat kesalahan saya, setelah itu Afifa langsung segera pergi meninggalkan saya"
"Afifa, Uma Aisyah saya meminta maaf karena kesalahan saya mengakibatkan Afifa mengalami hal yang tidak menyenangkan." dengan tulus Ardiansyah memohon maaf.
Disisi lain Aqila semakin membenci Afifa karena Ungkapan perasaan Ardiansyah terhadap Afifa.
"Aku juga minta maaf sebelumnya kak Ardiansyah, aku tidak bisa menerima perasaan kakak."
"Aku lebih takut dengan Allah makanya aku menghindari kakak selain itu karena saya disana niat untuk menuntut ilmu bukan Untuk hal lainnya" jelas Afifa menyesal karena secara tidak langsung telah melukai perasaan Ardiansyah.
"Betul kata Afifa, nak Ardiansyah"
"Kita sebagai muslim dilarang untuk berpacaran karena itu mendekatkan kita pada perzinahan"
"Afifa bukan bermaksud membenci nak Ardiansyah, tetapi Afifa lebih ingin menjaga pandangannya juga menjaga kehormatannya Dimata Allah" jelas Uma Aisyah.
"Saya mengerti Uma, maka dari itu saya meminta maaf yang sebesar-besarnya." Ardiansyah tulus meminta maaf kepada Uma dan Afifa.
"Saya juga minta maaf atas kesalahan saya karena telah berbuat jahat kekamu dengan menyebarkan video itu dan menghina kamu" Akhirnya Aqila meminta maaf meskipun itu tidak tulus dari hati karena hati Aqila masih terasa sangat sakit.
"Aku sudah memaafkan kamu dan kak Ardiansyah kok" balas Afifa sambil memeluk Aqila.
Tak beberapa lama Uma keluar sebentar dan memanggil pelayan untuk menghidangkan pesanan yang telah dipesan tadi.
Selang beberapa menit pesanan tiba mereka semua menikmati hidangan yang telah dipesan oleh Uma Aisyah.
Mereka makan dalam keheningan dan hanya ada suara dentingan sendok dan garpu.
Setelah makan selesai mereka akhirnya berpamitan dan pergi kerumah masing-masing.
Dalam perjalanan Afifa bertanya terhadap Uma Aisyah.
"Uma apa sebaiknya kepindahan ku dari sekolah dipercepat aja Uma"
"Aku gak mau akan terus-menerus mengakibatkan fitnah" jelas Afifa.
"Iya sayang ini Uma sudah mengurus semuanya, tetapi kamu harus menyelesaikan semester ini baru bisa pindah sekolah" jelas Uma Aisyah.
"Tapi Uma.. " Afifa dengan wajah sendu nya tidak setuju menunda kepindahannya ke sekolah lain.
"Tidak ada tapi - tapi an ya sayang, kamu harus menurut oke" tolak keberatan Afifa sambil mencolek hidungnya dengan sayang.
"Besok kamu harus sekolah biar Uma yang mengantarkan kamu" perintah Uma Aisyah.
"Baik Uma, Afifa besok akan berangkat ke sekolah seperti biasa." dengan wajah yang masih sedih.
"Sabar ya nak kan cuma kurang 1 bulan aja kan kamu sudah ujian semester. Setelah itu kamu baru bisa pindah" kata Uma sambil tersenyum manis.
"Iya Uma" akhirnya Afifa dengan berat menerima keputusan Uma nya.
"Oh ya kamu masih mau menginap dirumah Uma atau mau pulang nih" Tanya Uma Aisyah.
"Aku menginap lagi dirumah Uma ya" mohon Afifa.
"Baiklah kalau begitu" kata Uma.
"Pak langsung kerumah saja ya" pinta Uma Aisyah kepada sopir pribadinya.
Saat tiba di rumah mereka langsung masuk.
"Assalamu'alaikum" kata Uma dan Afifa serentak.
"Wa'alaikumsalam" jawab Syekh Muhammad Arsyad.
"Abi sufah pulang" tanya Uma Aisyah
"Baru saja masuk" jelas Syekh Muhammad Arsyad.
"Bagaimana persoalannya sudah selesai?"
"Sudah Abi" jawab Afifa mencium punggung tangan Syekh Muhammad Arsyad.
"Alhamdulillah, barokallah" syekh Muhammad Arsyad bersyukur.
"Abi sudah makan" tanya Uma Aisyah.
"Alhamdulillah sudah" jawabnya.
Setelah perbincangan sesaat itu mereka menuju kamar masing-masing untuk istirahat.
Ditempat lain Aqila masih saja tidak bisa menerima kenyataan pahit ini yang mana Ardiansyah secara terang-terangan mengatakan mencintai Afifa.
Disisi lain Aqila sudah terlanjur jatuh hati pada Ardiansyah dan terlanjur mengatakan kepada semua temannya bahwa Ardiansyah adalah pacarnya yang sengaja ditikung oleh Afifa.
Meskipun sudah meminta maaf Aqila semakin membenci Afifa karena dia merasa Afifa telah merebut hati Ardiansyah walau kenyataan bukan seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Fadhil
sadar sadar qila cinta tidak bisa dipaksakan
2024-05-13
0
susi 2020
😍🥰
2023-10-23
0
susi 2020
🙄🙄😘
2023-10-23
0