Hari - hari disekolah

Hari - hari disekolah Afifa selalu bertemu dengan Ardiansyah entah itu disengaja oleh Ardiansyah atau hanya kebetulan saja yang jelas Afifa semakin resah dengan keadaan ini.

Seperti Siang ini saat dikantin sekolah tiba-tiba Ardiansyah menghampirinya dan duduk dihadapannya.

"Hai fa, dah lama dikantin" sapa Ardiansyah

"Baru aja datang kok kak" jawab Afifa.

"Dah pesan makanan" tanya Ardiansyah

"Sudah kok kak, tuh dipesankan sama Aqila" jawab Afifa sambil menunjuk Aqila yang saat itu datang membawa makanan menghampiri Afifa dan Ardiansyah.

" Eh ada kak Ardiansyah" sapa Aqila ketika sudah sampai dimeja Afifa sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman mereka

" Iya, tadi kebetulan aja aku juga mau membeli makan" kata Ardiansyah menjelaskan.

"Kakak udah persen?" tanya Aqila

" Ni baru mau pesan" jawab Ardiansyah

" kakak mau apa biar aku pesankan" Aqila berusaha mencuri perhatian Ardiansyah

" Boleh kalau tidak keberatan sih" menerima permintaan Aqila sambil matanya sekilas melihat kearah Afifa karena ingin tahu bagaimana reaksi Afifa.

Sedangkan Afifa hanya diam dan masih menundukkan pandangan matanya ke makanannya.

Ardiansyah heran karena hanya Afifa aja yang begitu tak terpengaruh sama skali dengan pesonanya padahal disini hampir semua siswi disekolah ini mengejar-ngejar nya.

Hal ini yang membuat Ardiansyah begitu ingin sekali dekat dengan Afifa selain itu dia merasa jantungnya berdebar ketika berada disamping Afifa seakan ada kenyamanan dan kehangatan disana.

"Oh ya kakak mau makan apa nih" tanya Aqila lagi

" Aku mie ayam bakso aja deh" jawab Ardiansyah.

"Oke tunggu sebentar ya kak" sambil berlalu menuju tempat yang jual mie ayam bakso dengan hati yang berbunga-bunga karena dia merasa bisa sedekat ini dengan Ardiansyah yang menurut semua orang sangat sulit untuk didekati.

"Fa ada yang ingin aku bicarakan denganmu bisa" kata Ardiansyah memecah perhatian Afifa pada makanannya.

"Silahkan kak, kakak tinggal ngomong aja sekarang" Afifa menjawab tetapi masih tetap menikmati makanannya dengan santai.

"Tapi gak disini, nanti pulang sekolah aku antar ya" pinta Ardiansyah.

"Maaf kak kayaknya gak bisa deh, kita bukan muhrim juga"

"tidak baik seorang lelaki dan perempuan berduaan" jelas Afifa

"Tapi fa ini sangat penting banget" mohon Ardiansyah

"Maaf kak sebelumnya saya benar-benar tidak bisa, kasian mang Diman nanti mencari Afifa dan pasti kalau tidak menjemput Afifa mang Diman bisa disalahkan Abi" jelas Afifa yang masih kekeh menolak permintaan Ardiansyah.

Tak berapa lama Aqila sudah datang menghampiri mereka dengan membawa pesanan Ardiansyah.

" nih kak pesanannya" kata Aqila sambil menyodorkannya kehadapan Ardiansyah

"Terima kasih ya" sambil tersenyum manis

Aqila begitu terpesona dengan senyum Ardiansyah yang membuatnya seakan melayang di awan.

Sambil duduk ditatapnya wajah tampan Ardiansyah dengan mata yang penuh pesona.

Afifa yang mengetahui itu langsung dehem untuk menghentikan tingkah konyol sahabatnya itu.

Tapi Aqila tak menghiraukannya dan masih menatap wajah tampan itu.

"Aqila, aku dah selesai nih makannya. Aku kembali ke kelas dulu ya" berusaha memecah perhatian Aqila terhadap Ardiansyah.

Aqila hanya mengangguk dan masih tetap menatap Ardiansyah.

"Kak, maaf aku kembali ke kelas dulu ya" pamitnya dan langsung melaju menuju kelas tanpa menunggu jawaban dari Ardiansyah.

"Kenapa terburu buru sih Afifa" teriak Ardiansyah saat tau Afifa sudah pergi meninggalkan mereka berdua.

Ardiansyah pun akhirnya juga ikut beranjak dari duduknya ingin mengejar Afifa.

"Lho kak, mau kemana kan makanannya belum habis" tanya Aqila ketika melihat Ardiansyah beranjak pergi juga.

" Maaf aku lupa tadi aku ada urusan sama Fano untuk membahas pertandingan persahabatan atas sekolah" alasan Ardiansyah agar tak mendatangkan kecurigaan dihatinya Aqila.

"Oh ya sudah, semoga sukses ya kak pertandingannya" kata Aqila kemudian.

"Kak Ardiansyah ada hubungan apa ya sama Afifa kok akhir-akhir ini kelihatan sekali kak Ardiansyah berusaha menarik perhatian Afifa" monolog Aqila dan masih berusaha keras menerka-nerka apa yang dipikirkan

" apa jangan-jangan kak Ardiansyah mempunyai perasaan ya sama Afifa, ah tapi mana mungkin Afifa begitu cuek gitu sama kak Ardiansyah"

masih berputar-putar dengan pikirannya sendiri dan akhirnya Aqila menggendikkan bahunya karena tidak menemukan jawaban atas apa yang dipikirkan.

Setelah selesai makan Aqila kembali ke kelas dan menjumpai Afifa. Sedangkan Afifa yang dicari dikelas tak kunjung kelihatan batang hidungnya.

"Kemana ya Afifa ya" monolog Aqila

"Ah udahlah mending aku pergi duduk di teras kelas"

tak beberapa lama kemudian Afifa kelihatan dari kejauhan sambil membawa beberapa buku.

Saat sudah dekat Aqila mulai memberondong Afifa dengan pertanyaan - pertanyaan.

"Dari mana aja sih fa, dari tadi aku cari juga"

"Oh hanya meminjam beberapa buku ke perpustakaan" jawabnya sambil duduk di samping sahabatnya itu.

"Kamu ada hubungan apa sih sama kak Ardiansyah kelihatannya dia akhir-akhir ini mendekatimu deh, jangan bilang kamu juga naksir kak Ardiansyah ya karena setahuku kamu begitu dingin sama kak Ardiansyah." masih menyerangnya dengan banyak pertanyaan.

"Ah itu hanya perasaanmu saja kali la, aku sama kak Ardiansyah gak ada hubungan apapun beneran."

" Aku disini sekolah dan aku mau fokus untuk belajar."

"Aku tidak ada waktu untuk suatu hubungan" jelas Afifa memberi pengertian ke sahabatnya itu.

"Beneran kamu tidak bohong kan fa?" tanya Aqila sambil menatap dua Bola mata Afifa mencari kebenaran tapi dia tidak bisa mengartikan apa yang dilihat. begitu datar dan misterius.

"Ih kamu nih, ngapain juga aku bohong."

" Kamu lihat sendiri kan sikap ku ke kak Ardiansyah karena aku memang gak ada hubungan apapun".

" Ya dah yuk masuk dah bunyi tuh bel nya" ajak Afifa

mereka pun beriringan memasuki kelasnya.

seperti hari - hari biasanya pelajaran demi pelajaran diselesaikan dengan baik dan penuh perhatian.

Saat bel pulang seperti biasa Aqila menuju mushola.

Saat selesai menjalankan ibadahnya Afifa beranjak pergi menuju gerbang tetapi tangannya ditarik oleh seseorang dari arah belakang.

"Afifa, kenapa kamu seakan - akan menghindari aku sih" tanya Ardiansyah yang membuat Afifa sangat terkejut dan hilang kendali mau terjatuh tapi untung pinggangnya dipegang oleh Ardiansyah.

"Astaghfirullah... maaf ka" kata Afifa berusaha menjauhkan dirinya dari Ardiansyah.

"Maaf gara - gara aku kamu jadi mau terjatuh" sesal Ardiansyah.

Saat Ardiansyah memegang pinggang Afifa dari kejauhan ada sepasang mata yang lagi mengintai mereka.

Aqila begitu terkejut melihat adegan itu dan kemudian direkamnya adegan tadi dengan hp nya.

Dengan wajah marah dan penuh emosi Aqila pergi meninggalkan mereka

Aqila merasa dibohongi oleh Afifa sahabatnya itu.

Tapi apa yang dilihat Aqila tidak seperti yang dipikirkannya.

Afifa memang benar-benar tidak melakukan kesalahan apapun disini dan dia adalah korban disini.

"Maaf kak aku harus segera pulang, mang Diman sudah menunggu aku didepan" ucap Afifa dan segera mempercepat langkahnya pergi meninggalkan Ardiansyah.

"Afifa kasih aku kesempatan untuk berbicara dengan mu."

"Aku mohon fa sekali ini saja" Dengan penuh harap agar Afifa mau berbicara dengannya berdua.

"Maaf kak, saya tidak bisa dan sekarang saya sudah ditunggu"

"Saya kasihan jika mang Diman menunggu lama" Ucapnya dan terus mempercepat jalannya dan berharap Ardiansyah tidak mengejarnya.

Tapi harapan tinggal harapan karena Ardiansyah masih membuntuti nya.

Saat melihat mobil jemputan nya dengan langkah seribu Afifa berlari dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Cepat jalan mang" perintah Afifa sambil melihat keluar kearah Ardiansyah yang masih mengejarnya.

"Baik non" jawab mang Diman lalu dengan cepat melajukan mobilnya.

"Afifa tunggu" teriak Ardiansyah saat mobil Afifa sudah melaju.

tapi mobil yang dikendarai mang Diman dan Afifa tetap melaju.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤩🥰

2023-10-22

0

susi 2020

susi 2020

😍

2023-10-22

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

hmmm slh phm dech... si ardiansyah suka sm affifah tpi shbt nya Aqila yg suka sm Ardiansyah.. belibet .. jd cnta segitiga donk .. pdhl gk respon juga tuch sm Aqila atmrdiansyahnya ... hmm lnjutttt smngtt thorrr

2021-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan dengan cinta pertamanya
2 Cinta pertama
3 Hari - hari disekolah
4 Kebencian seorang Aqila.
5 Pertemuan
6 Disekolah hari ini
7 Tak sengaja bertemu.
8 Pertemuan Rahasia
9 Bertemu tanpa sengaja.
10 Pertemuan dengan tuan Hamid Abdullah
11 Perasaan yang berkecamuk
12 rahasia yang terkuak.
13 Kebetulan yang tidak disengaja.
14 Dokter baru
15 Cinta pandangan pertama
16 Dimarkas three Angel
17 Strategi baru
18 strategi awal dimulai
19 Makan siang berdua
20 Dikantor tuan Hamid
21 Dikediaman Ardiansyah
22 Berhasil lolos dari pengintaian Dokter Nicholas
23 Makan malam special
24 Markas Three Angel
25 Abang Aziel mengambil alih.
26 Kemarahan yang terpendam
27 Kejutan disaat makan siang.
28 Rencana pertama dimulai
29 Pertemuan rahasia musuh
30 Kegelisahan Ardiansyah
31 Janji bertemu Reina
32 Pengumuman
33 Keresahan Ardiansyah
34 Aziel jatuh cinta
35 Pergerakan profesor Alfaro mulai tercium
36 Perubahan rencana profesor Alfaro
37 kedatangan Abi Hamid dimarkas
38 Penemuan titik masalah dari suatu musibah yang mewabah.
39 Kekacauan dirumah sakit
40 Dokter Rio
41 Titik terang pergerakan Profesor Alfaro
42 Misi pertama Ardiansyah yang membuahkan hasil
43 Ardiansyah akhirnya bertemu dengan Afifa
44 Kemarahan profesor Alfaro
45 Penjelasan Afifa
46 Afifa berhasil menghajar Nicholas
47 Penyesalan Ardiansyah
48 Kejadian yang tak disangka-sangka
49 Afifa dan Reina tertangkap
50 Reina dan Afifa berhasil diselamatkan
51 Keterkejutan Uma Hamida
52 Jati diri Ardiansyah
53 Restu keluarga
54 Dua kebahagiaan sekaligus.
55 Ibadah bersama
56 penyelidikan Anna dan dokter Ridwan
57 Pembicaraan tentang misi penting
58 kecurigaan profesor Alfaro
59 Rencana penyelidikan pondok milik orangtua Afifa
60 Makan bakso
61 Dokter Anwar masuk dalam perangkap Fano
62 Mendapatkan Informasi dari dokter Anwar
63 Diapartemen Fano
64 Penyesalan Reina
65 Ke kantor Ardiansyah
66 Bertemu sang mantan
67 Niat Clara yang tak sesuai ekspektasi
68 Berlatih dan memasak
69 Misi dimulai
70 Misi 1 dijalankan
71 Misi terus berjalan
72 Visual tokohnya
73 Sepak terjang Afifa dan Reina dalam menjalankan misi
74 Diruang pemantauan
75 Terbongkarnya identitas Mr. X
76 Lolosnya profesor Alfaro
77 Kejujuran Nicholas
78 Kecemburuan Ardiansyah
79 Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
80 Pesta pernikahan Afifa dan Ardiansyah
81 Kebahagiaan Afifa
82 Reina dilamar
83 Pengumuman
84 Rumah baru Afifa
85 Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
86 Malam pertama yang tertunda
87 Honeymoon
88 Makan malam romantis
89 Seseorang mengikuti
90 Virus jenis baru
91 Kegagalan rencana Clara
92 Afifa dan Ardiansyah diserang
93 Kisah Nicholas
94 Rencana
95 Mengatur strategi penyerangan
96 Kenyataan hidup Nicholas
97 Misi belum berhasil sempurna
98 Ardiansyah dan Afifa melepas kerinduan
99 Kerja drone yang dibuat Aziel
100 Kemampuan Afifa
101 Pembaharuan strategi
102 Mulai berangkat menjalankan misi
103 Rencana musuh yang diketahui oleh Aziel
104 Serangan dimulai
105 Gerald berhasil dibekuk
106 Berkumpul kembali dirumah Afifa dan Ardiansyah
107 Afifa mendadak sakit
108 Kekhawatiran Aisyah
109 Keanehan Afifa
110 Kehamilan Afifa
111 Kebahagiaan kehamilan Afifa
112 Ardiansyah panik
113 Afifa dan Ardiansyah berbelanja
114 Kehadiran bayi yang membawa kebahagiaan
115 Rencana Pernikahan
116 Afifa kembali kerumah
117 Kehangatan keluarga kecil Afifa
118 Acara Aqiqah Aldrict
119 Hari pernikahan yang menyedihkan
120 Pengejaran
121 Anna berhasil diselamatkan
122 Ardiansyah berhadapan dengan Fernando
123 Formula ajaib
124 Membantu mengobati Anna
125 Bayi ajaib
126 Kecurigaan Afifa
127 Kepondok Syekh Muhammad Arsyad
128 Tamat
129 Keikhlasan hati RAINA
130 promosi
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pertemuan dengan cinta pertamanya
2
Cinta pertama
3
Hari - hari disekolah
4
Kebencian seorang Aqila.
5
Pertemuan
6
Disekolah hari ini
7
Tak sengaja bertemu.
8
Pertemuan Rahasia
9
Bertemu tanpa sengaja.
10
Pertemuan dengan tuan Hamid Abdullah
11
Perasaan yang berkecamuk
12
rahasia yang terkuak.
13
Kebetulan yang tidak disengaja.
14
Dokter baru
15
Cinta pandangan pertama
16
Dimarkas three Angel
17
Strategi baru
18
strategi awal dimulai
19
Makan siang berdua
20
Dikantor tuan Hamid
21
Dikediaman Ardiansyah
22
Berhasil lolos dari pengintaian Dokter Nicholas
23
Makan malam special
24
Markas Three Angel
25
Abang Aziel mengambil alih.
26
Kemarahan yang terpendam
27
Kejutan disaat makan siang.
28
Rencana pertama dimulai
29
Pertemuan rahasia musuh
30
Kegelisahan Ardiansyah
31
Janji bertemu Reina
32
Pengumuman
33
Keresahan Ardiansyah
34
Aziel jatuh cinta
35
Pergerakan profesor Alfaro mulai tercium
36
Perubahan rencana profesor Alfaro
37
kedatangan Abi Hamid dimarkas
38
Penemuan titik masalah dari suatu musibah yang mewabah.
39
Kekacauan dirumah sakit
40
Dokter Rio
41
Titik terang pergerakan Profesor Alfaro
42
Misi pertama Ardiansyah yang membuahkan hasil
43
Ardiansyah akhirnya bertemu dengan Afifa
44
Kemarahan profesor Alfaro
45
Penjelasan Afifa
46
Afifa berhasil menghajar Nicholas
47
Penyesalan Ardiansyah
48
Kejadian yang tak disangka-sangka
49
Afifa dan Reina tertangkap
50
Reina dan Afifa berhasil diselamatkan
51
Keterkejutan Uma Hamida
52
Jati diri Ardiansyah
53
Restu keluarga
54
Dua kebahagiaan sekaligus.
55
Ibadah bersama
56
penyelidikan Anna dan dokter Ridwan
57
Pembicaraan tentang misi penting
58
kecurigaan profesor Alfaro
59
Rencana penyelidikan pondok milik orangtua Afifa
60
Makan bakso
61
Dokter Anwar masuk dalam perangkap Fano
62
Mendapatkan Informasi dari dokter Anwar
63
Diapartemen Fano
64
Penyesalan Reina
65
Ke kantor Ardiansyah
66
Bertemu sang mantan
67
Niat Clara yang tak sesuai ekspektasi
68
Berlatih dan memasak
69
Misi dimulai
70
Misi 1 dijalankan
71
Misi terus berjalan
72
Visual tokohnya
73
Sepak terjang Afifa dan Reina dalam menjalankan misi
74
Diruang pemantauan
75
Terbongkarnya identitas Mr. X
76
Lolosnya profesor Alfaro
77
Kejujuran Nicholas
78
Kecemburuan Ardiansyah
79
Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
80
Pesta pernikahan Afifa dan Ardiansyah
81
Kebahagiaan Afifa
82
Reina dilamar
83
Pengumuman
84
Rumah baru Afifa
85
Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
86
Malam pertama yang tertunda
87
Honeymoon
88
Makan malam romantis
89
Seseorang mengikuti
90
Virus jenis baru
91
Kegagalan rencana Clara
92
Afifa dan Ardiansyah diserang
93
Kisah Nicholas
94
Rencana
95
Mengatur strategi penyerangan
96
Kenyataan hidup Nicholas
97
Misi belum berhasil sempurna
98
Ardiansyah dan Afifa melepas kerinduan
99
Kerja drone yang dibuat Aziel
100
Kemampuan Afifa
101
Pembaharuan strategi
102
Mulai berangkat menjalankan misi
103
Rencana musuh yang diketahui oleh Aziel
104
Serangan dimulai
105
Gerald berhasil dibekuk
106
Berkumpul kembali dirumah Afifa dan Ardiansyah
107
Afifa mendadak sakit
108
Kekhawatiran Aisyah
109
Keanehan Afifa
110
Kehamilan Afifa
111
Kebahagiaan kehamilan Afifa
112
Ardiansyah panik
113
Afifa dan Ardiansyah berbelanja
114
Kehadiran bayi yang membawa kebahagiaan
115
Rencana Pernikahan
116
Afifa kembali kerumah
117
Kehangatan keluarga kecil Afifa
118
Acara Aqiqah Aldrict
119
Hari pernikahan yang menyedihkan
120
Pengejaran
121
Anna berhasil diselamatkan
122
Ardiansyah berhadapan dengan Fernando
123
Formula ajaib
124
Membantu mengobati Anna
125
Bayi ajaib
126
Kecurigaan Afifa
127
Kepondok Syekh Muhammad Arsyad
128
Tamat
129
Keikhlasan hati RAINA
130
promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!