Kebencian seorang Aqila.

Keesokan hari saat tiba disekolah banyak anak-anak yang berkerumun sambil memandang Afifa seakan akan penuh hinaan.

"Ih gak sangka ya udah cantik berhijab juga tapi tega ya menikung sahabat sendiri" cibir salah satu siswi sambil melihat kearah Afifa.

Dan yang lain pun juga saling menimpali dan mencibir Afifa.

Afifa merasa heran karena tidak biasa - biasanya semua mata tertuju kepadanya dan seakan-akan mereka mencemooh Afifa.

"Ah mungkin ini hanya perasaanku saja kali" monolog Afifa dalam hati dan berusaha untuk menyangkal apa yang dilihatnya itu.

Bergegas Afifa menuju mejanya dan mendapati Aqila kelihatan sangat marah terhadapnya.

"Kau membohongiku Afifa, aku benci kamu dan mulai sekarang kamu bukan lagi sahabatku."

Afifa terkejut dengan tatapan tajam dan ucapan Aqila yang baginya sangat menyakitkan tuduhan itu.

"Aku berbohong apa sama kamu?"

"Aku tak sekalipun membohongi kamu" sangkal Afifa atas tuduhan Aqila yang memang tuduhan Aqila benar-benar adalah tuduhan palsu.

Aqila menunjukkan video yang ia rekam kemarin kehadapan Afifa.

"Kamu masih menyangkalnya ini buktinya." kata Aqila dengan penuh amarah dan kebencian.

"Itu tidak seperti yang kamu pikirkan Aqila, aku benar-benar tidak membohongimu dan aku memang tidak memiliki hubungan apapun dengan kak Ardiansyah". jelasnya

"Aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku sendiri Afifa kenapa kamu masih menyangkalnya" kata Aqila sarkastik.

"aku berani bersumpah kalau aku gak ada hubungan apapun" timpal Afifa membela diri karena apa yang diucapkannya memang benar adanya.

Aqila tidak bisa mengontrol dirinya dan dengan cepat dia menampar wajah Afifa dan Afifa tidak membalasnya dan hanya diam saja terkejut dengan perlakuannya Aqila.

Semua siswa dan siswi melihat kejadian itu.

"Sudah hajar saja sahabat yang tidak tahu diri itu" kata salah seorang siswi

"Buat apa bersahabat dengan orang yang tega mengkhianati sahabatnya sendiri" lanjut siswi lainnya yang mereka semua mencoba memanas - manasi Aqila yang memang sedang dikuasai emosi itu.

Saat ingin menghajar Afifa kembali Ardiansyah yang melihat kejadian itu langsung menghalangi Aqila dan berusaha melindungi Afifa.

Kesempatan itu dipergunakan dengan baik oleh Afifa untuk pergi meninggalkan mereka.

Afifa berlari sambil membawa tasnya dan keluar menuju gerbang hendak pulang.

Dia terus berlari dan menghentikan taksi yang kebetulan lewat didepan sekolahnya

dengan langkah seribu Afifa masuk kedalam taksi.

"Pak antar saya ke podokannya syekh Muhammad Arsyad" Pinta Afifa kepada sopir taksi itu masih dengan pipi memerah akibat tamparan tadi dan derai air mata yang terus membanjiri pipinya.

"Baik nona" jawabnya sisopir yang kelihatan memang masih sangat muda banget itu.

Dari kaca depan sopir melihat Afifa yang sejak tadi masih terus menangis tiada henti.

"Ada masalah apa non kok kelihatannya begitu menyedihkan sekali" tanya sopir yang bernama Hanif itu ingin tahu dan berusaha menghibur.

"Sudah non gak usah dihiraukan nanti juga mereka diam dengan sendirinya" Tebak Hanif masih dengan kata-kata yang menyudutkan Afifa agar mau berbagi cerita.

"Emang kelihatan banget ya pak saya menyedihkan" kata Afifa kemudian

" Jangan panggil pak non, saya ini masih muda dan bersekolah."

"Tapi bedanya non masih SMA dan saya sudah kuliah" jelas Hanif

"Panggil aja saya Hanif" kata Hanif memperkenalkan diri.

"Afifa" balas Afifa santai masih dengan sesenggukan dan menatap kearah luar kaca mobil.

"Udah gak usah nangis kali, gak usah dihiraukan aja nanti juga akan reda sendiri kok"

"Itu mah hal biasa disekolah, tinggal kita menanggapinya" kata Hanif seakan tahu kegalauan Afifa

"Ih apaan sih kak Hanif, sok tahu banget deh" kata Afifa berusaha menutup-nutupi apa yang sedang terjadi.

"Cerita aja kali gpp, kali aja aku bisa bantu" masih dengan keingin tahuannya yang sangat luar biasa itu.

"Ah gak ada apa-apa kok, cuma hanya masalah sedikit aja"

"Biasa kesalah pahaman gitu sih" jelas Afifa

Mereka ngobrol sampai tak terasa Afifa sudah berada didepan pondokan syekh Muhammad Arsyad.

Afifa bergegas membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang 50rb an.

"ini kak bayarannya" kata Afifa sambil menyerahkan uang tersebut.

"Kebanyakan ini, saya gak bisa menerimanya"

kata Hanif sambil menyerahkan kembali kelebihannya tapi Afifa menolaknya sambil berkata

"Anggap aja itu uang bayaran karena Kakak sudah menghibur saya dan saya memaksa Kakak menerima uang ini" dan berlalu pergi meninggalkan taksi itu.

"Terima kasih ya Afifa, jangan pernah sungkan untuk menghubungi saya bila kamu membutuhkan bantuan ku mengantarkanmu kemanapun" teriak nya sambil menatap punggung Afifa yang semakin menjauh meninggalkannya.

Afifa hanya melambaikan tangannya dan memberi isyarat oke.

Afifa langsung memasuki area pondokan syekh Muhammad Arsyad dan langsung menuju kekediaman sang syekh.

"Assalamu'alaikum" Afifa mengetuk pintu depan rumah sang syekh.

"Wa'alaikumsalam" terdengar suara wanita paruh baya dari dalam membalas salam Afifa dan langsung membukakan pintu untuk Afifa.

Saat tahu yang membuka pintu adalah Uma Aisyah adik dari Abi nya dan istri dari syekh Muhammad Arsyad, Afifa langsung ber hambur menghampiri setelah mencium punggung tangan Uma Aisyah langsung memeluknya dan menangis.

"Uma..." sambil sesenggukan

"Ada apa nak kok datang - datang langsung menangis" tanya uma khawatir.

"Afifa kangen Uma dan ingin bercerita ke Uma tentang masalah Afifa disekolah Uma" jelas Afifa

" Ya udah ayo masuk dulu kita ke belakang ya" ajak Uma Aisyah lembut.

Mereka berdua menuju ke gazebo dekat kolam ikan dibelakang rumah dan masih didalam kawasan pondok.

Afifa dan Uma Aisyah duduk menghadap ke kolam dan menjuntai kan kakinya masuk kedalam kolam ikan itu.

Afifa memang sangat dekat dengan adik Abi nya ini.

Setiap ada persoalan apapun Afifa selalu mencari Uma Aisyah bukan karena dia tidak dekat sama Uma nya sendiri tapi Afifa lebih nyaman apabila bercerita setiap masalah yang menimpanya ke Uma Aisyah.

Uma Afifa sebenarnya sudah tahu kedekatan Afifa dengan Uma Aisyah dan Uma Afifa tidak keberatan selama anaknya merasa nyaman, baginya setidaknya ada yang bisa membantu untuk menasehati dan mengarahkan Afifa.

"Abi Arsyad mana Uma kok kelihatan sepi" tanya Afifa

"Abi sedang ada ceramah diluar kota nak" jawab Uma Aisyah.

"Kamu kesini diantar sama siapa?"

"Apa Uma sama Abi kamu tahu kalau Afifa main kesini?" tanya Uma Aisyah menyelidik

"Abi sama Uma gak tahu aku kesini, masalahnya tadi Afifa dari sekolah langsung kesini Uma"

"Kamu bolos sekolah" sambil memicingkan matanya

"Iya Uma, sebenarnya tadi disekolah Afifa ada masalah Uma banyak siswa dan siswi yang mencibir Afifa gitu"

Akhirnya Afifa menceritakan semua masalahnya ke Uma mulai dari Ardiansyah mengejarnya, terus kejadian dimana saat Ardiansyah menarik tangannya sampai ia terjatuh dan sampai kejadian tadi pagi itu ke Uma Aisyah.

"Oh begitu ceritanya" faham Uma Aisyah sambil mengusap lembut kepala Afifa.

"Apa kamu sudah menjelaskannya kepada Aqila nak kejadian itu" tanya nya.

"Belum Uma masalahnya Aqila tidak mau mendengar penjelasan ku"

"Aku harus gimana Uma, aku juga mau menghindar dari kejaran dari Ardiansyah"

"Aku sudah berkali - kali menolaknya tetapi dia masih kekeh mengejar Afifa Uma"

"Apa Afifa harus pindah sekolah aja ya Uma" tanya Afifa

"Selesaikan dulu permasalahan kamu dengan mereka setelah itu kamu bisa pindah ke sekolah yang lain" Uma memberi saran

"Tapi Uma bagaimana cara menjelaskannya sama Aqila Uma"

"Aqila kelihatannya begitu sangat membenci Afifa Uma" jelas Afifa

"Setidaknya kalian bertiga bertemu dan jelaskan semuanya dan selesaikan permasalahan itu juga"

"Setelah selesai persoalan itu biar Uma nanti yang menjelaskan ke Abi mu kalau kamu ingin pindah sekolah" mendengar perkataan Uma Aisyah seketika Afifa langsung mengangguk dan memeluk Uma lanjut tidur dipangkuan Uma Aisyah.

Uma Aisyah mengusap-usap puncak kepala Afifa yang tertutupi dengan hijabnya.

Mereka berdua keasyikan berbincang-bincang hingga tanpa terasa adzan dhuhur berkumandang.

"Ya sudah kita sholat dulu ya, terus makan siang" ajak Uma Aisyah lembut

Afifa mengangguk tanda mengiya kan ajakan Uma Aisyah.

Terpopuler

Comments

Fadhil

Fadhil

jjjjooooos fa aku suka kepribadian kamu

2024-05-13

0

susi 2020

susi 2020

😘😘

2023-10-23

0

susi 2020

susi 2020

😍😍

2023-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan dengan cinta pertamanya
2 Cinta pertama
3 Hari - hari disekolah
4 Kebencian seorang Aqila.
5 Pertemuan
6 Disekolah hari ini
7 Tak sengaja bertemu.
8 Pertemuan Rahasia
9 Bertemu tanpa sengaja.
10 Pertemuan dengan tuan Hamid Abdullah
11 Perasaan yang berkecamuk
12 rahasia yang terkuak.
13 Kebetulan yang tidak disengaja.
14 Dokter baru
15 Cinta pandangan pertama
16 Dimarkas three Angel
17 Strategi baru
18 strategi awal dimulai
19 Makan siang berdua
20 Dikantor tuan Hamid
21 Dikediaman Ardiansyah
22 Berhasil lolos dari pengintaian Dokter Nicholas
23 Makan malam special
24 Markas Three Angel
25 Abang Aziel mengambil alih.
26 Kemarahan yang terpendam
27 Kejutan disaat makan siang.
28 Rencana pertama dimulai
29 Pertemuan rahasia musuh
30 Kegelisahan Ardiansyah
31 Janji bertemu Reina
32 Pengumuman
33 Keresahan Ardiansyah
34 Aziel jatuh cinta
35 Pergerakan profesor Alfaro mulai tercium
36 Perubahan rencana profesor Alfaro
37 kedatangan Abi Hamid dimarkas
38 Penemuan titik masalah dari suatu musibah yang mewabah.
39 Kekacauan dirumah sakit
40 Dokter Rio
41 Titik terang pergerakan Profesor Alfaro
42 Misi pertama Ardiansyah yang membuahkan hasil
43 Ardiansyah akhirnya bertemu dengan Afifa
44 Kemarahan profesor Alfaro
45 Penjelasan Afifa
46 Afifa berhasil menghajar Nicholas
47 Penyesalan Ardiansyah
48 Kejadian yang tak disangka-sangka
49 Afifa dan Reina tertangkap
50 Reina dan Afifa berhasil diselamatkan
51 Keterkejutan Uma Hamida
52 Jati diri Ardiansyah
53 Restu keluarga
54 Dua kebahagiaan sekaligus.
55 Ibadah bersama
56 penyelidikan Anna dan dokter Ridwan
57 Pembicaraan tentang misi penting
58 kecurigaan profesor Alfaro
59 Rencana penyelidikan pondok milik orangtua Afifa
60 Makan bakso
61 Dokter Anwar masuk dalam perangkap Fano
62 Mendapatkan Informasi dari dokter Anwar
63 Diapartemen Fano
64 Penyesalan Reina
65 Ke kantor Ardiansyah
66 Bertemu sang mantan
67 Niat Clara yang tak sesuai ekspektasi
68 Berlatih dan memasak
69 Misi dimulai
70 Misi 1 dijalankan
71 Misi terus berjalan
72 Visual tokohnya
73 Sepak terjang Afifa dan Reina dalam menjalankan misi
74 Diruang pemantauan
75 Terbongkarnya identitas Mr. X
76 Lolosnya profesor Alfaro
77 Kejujuran Nicholas
78 Kecemburuan Ardiansyah
79 Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
80 Pesta pernikahan Afifa dan Ardiansyah
81 Kebahagiaan Afifa
82 Reina dilamar
83 Pengumuman
84 Rumah baru Afifa
85 Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
86 Malam pertama yang tertunda
87 Honeymoon
88 Makan malam romantis
89 Seseorang mengikuti
90 Virus jenis baru
91 Kegagalan rencana Clara
92 Afifa dan Ardiansyah diserang
93 Kisah Nicholas
94 Rencana
95 Mengatur strategi penyerangan
96 Kenyataan hidup Nicholas
97 Misi belum berhasil sempurna
98 Ardiansyah dan Afifa melepas kerinduan
99 Kerja drone yang dibuat Aziel
100 Kemampuan Afifa
101 Pembaharuan strategi
102 Mulai berangkat menjalankan misi
103 Rencana musuh yang diketahui oleh Aziel
104 Serangan dimulai
105 Gerald berhasil dibekuk
106 Berkumpul kembali dirumah Afifa dan Ardiansyah
107 Afifa mendadak sakit
108 Kekhawatiran Aisyah
109 Keanehan Afifa
110 Kehamilan Afifa
111 Kebahagiaan kehamilan Afifa
112 Ardiansyah panik
113 Afifa dan Ardiansyah berbelanja
114 Kehadiran bayi yang membawa kebahagiaan
115 Rencana Pernikahan
116 Afifa kembali kerumah
117 Kehangatan keluarga kecil Afifa
118 Acara Aqiqah Aldrict
119 Hari pernikahan yang menyedihkan
120 Pengejaran
121 Anna berhasil diselamatkan
122 Ardiansyah berhadapan dengan Fernando
123 Formula ajaib
124 Membantu mengobati Anna
125 Bayi ajaib
126 Kecurigaan Afifa
127 Kepondok Syekh Muhammad Arsyad
128 Tamat
129 Keikhlasan hati RAINA
130 promosi
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pertemuan dengan cinta pertamanya
2
Cinta pertama
3
Hari - hari disekolah
4
Kebencian seorang Aqila.
5
Pertemuan
6
Disekolah hari ini
7
Tak sengaja bertemu.
8
Pertemuan Rahasia
9
Bertemu tanpa sengaja.
10
Pertemuan dengan tuan Hamid Abdullah
11
Perasaan yang berkecamuk
12
rahasia yang terkuak.
13
Kebetulan yang tidak disengaja.
14
Dokter baru
15
Cinta pandangan pertama
16
Dimarkas three Angel
17
Strategi baru
18
strategi awal dimulai
19
Makan siang berdua
20
Dikantor tuan Hamid
21
Dikediaman Ardiansyah
22
Berhasil lolos dari pengintaian Dokter Nicholas
23
Makan malam special
24
Markas Three Angel
25
Abang Aziel mengambil alih.
26
Kemarahan yang terpendam
27
Kejutan disaat makan siang.
28
Rencana pertama dimulai
29
Pertemuan rahasia musuh
30
Kegelisahan Ardiansyah
31
Janji bertemu Reina
32
Pengumuman
33
Keresahan Ardiansyah
34
Aziel jatuh cinta
35
Pergerakan profesor Alfaro mulai tercium
36
Perubahan rencana profesor Alfaro
37
kedatangan Abi Hamid dimarkas
38
Penemuan titik masalah dari suatu musibah yang mewabah.
39
Kekacauan dirumah sakit
40
Dokter Rio
41
Titik terang pergerakan Profesor Alfaro
42
Misi pertama Ardiansyah yang membuahkan hasil
43
Ardiansyah akhirnya bertemu dengan Afifa
44
Kemarahan profesor Alfaro
45
Penjelasan Afifa
46
Afifa berhasil menghajar Nicholas
47
Penyesalan Ardiansyah
48
Kejadian yang tak disangka-sangka
49
Afifa dan Reina tertangkap
50
Reina dan Afifa berhasil diselamatkan
51
Keterkejutan Uma Hamida
52
Jati diri Ardiansyah
53
Restu keluarga
54
Dua kebahagiaan sekaligus.
55
Ibadah bersama
56
penyelidikan Anna dan dokter Ridwan
57
Pembicaraan tentang misi penting
58
kecurigaan profesor Alfaro
59
Rencana penyelidikan pondok milik orangtua Afifa
60
Makan bakso
61
Dokter Anwar masuk dalam perangkap Fano
62
Mendapatkan Informasi dari dokter Anwar
63
Diapartemen Fano
64
Penyesalan Reina
65
Ke kantor Ardiansyah
66
Bertemu sang mantan
67
Niat Clara yang tak sesuai ekspektasi
68
Berlatih dan memasak
69
Misi dimulai
70
Misi 1 dijalankan
71
Misi terus berjalan
72
Visual tokohnya
73
Sepak terjang Afifa dan Reina dalam menjalankan misi
74
Diruang pemantauan
75
Terbongkarnya identitas Mr. X
76
Lolosnya profesor Alfaro
77
Kejujuran Nicholas
78
Kecemburuan Ardiansyah
79
Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
80
Pesta pernikahan Afifa dan Ardiansyah
81
Kebahagiaan Afifa
82
Reina dilamar
83
Pengumuman
84
Rumah baru Afifa
85
Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
86
Malam pertama yang tertunda
87
Honeymoon
88
Makan malam romantis
89
Seseorang mengikuti
90
Virus jenis baru
91
Kegagalan rencana Clara
92
Afifa dan Ardiansyah diserang
93
Kisah Nicholas
94
Rencana
95
Mengatur strategi penyerangan
96
Kenyataan hidup Nicholas
97
Misi belum berhasil sempurna
98
Ardiansyah dan Afifa melepas kerinduan
99
Kerja drone yang dibuat Aziel
100
Kemampuan Afifa
101
Pembaharuan strategi
102
Mulai berangkat menjalankan misi
103
Rencana musuh yang diketahui oleh Aziel
104
Serangan dimulai
105
Gerald berhasil dibekuk
106
Berkumpul kembali dirumah Afifa dan Ardiansyah
107
Afifa mendadak sakit
108
Kekhawatiran Aisyah
109
Keanehan Afifa
110
Kehamilan Afifa
111
Kebahagiaan kehamilan Afifa
112
Ardiansyah panik
113
Afifa dan Ardiansyah berbelanja
114
Kehadiran bayi yang membawa kebahagiaan
115
Rencana Pernikahan
116
Afifa kembali kerumah
117
Kehangatan keluarga kecil Afifa
118
Acara Aqiqah Aldrict
119
Hari pernikahan yang menyedihkan
120
Pengejaran
121
Anna berhasil diselamatkan
122
Ardiansyah berhadapan dengan Fernando
123
Formula ajaib
124
Membantu mengobati Anna
125
Bayi ajaib
126
Kecurigaan Afifa
127
Kepondok Syekh Muhammad Arsyad
128
Tamat
129
Keikhlasan hati RAINA
130
promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!