strategi awal dimulai

Pagi ini Afifa tidak langsung ke rumah sakit tetapi dia pulang kerumah orangtua nya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit Afifa akhirnya Afifa sudah sampai dirumah orangtua nya.

Afifa langsung turun dari mobilnya dan langsung memasuki rumahnya.

"Assalamu'alaikum Uma, Abi" kata Afifa memberi salam.

"Wa'alaikumsalam salam" jawab Abi dan Uma yang kebetulan Abi dan Uma ada didepan karena habis lari pagi ditaman dekat kompleks.

"Fa kamu gak ke rumah sakit sayang" tanya Uma yang heran karena tidak seperti biasanya Afifa absen bekerja.

"Kangen sama Uma dan Abi aja sih, ya sekalian mau ada yang Uma bicarakan sama Abi mengenai proyek itu bi" kata Afifa sambil mengkode Abi nya itu.

"Owhh ayo masuk kalau begitu sekalian kita sarapan bersama" kata Uma

"Sudah lama juga kita tidak sarapan bersama" lanjut Uma nya.

Mereka pun masuk dan langsung menuju ke meja makan.

disana sudah terhidang berbagai macam masakan.

"Hmmm jadi rindu masakan rumah deh" kata Afifa.

"Makanya kamu tuh jangan sibuk aja, sampai-sampai jarang pulang.

Tahu gak Uma kan jadi kesepian" kata Uma sambil merajuk.

"Maaf kan Afifa Uma tapi tugas Afifa sangat banyak dan apalagi sekarang diluaran ada desas-desus tentang virus yang sangat mematikan ini, maka mau tidak mau Afifa harus sering stand by di rumah sakit" jelas Afifa sambil memeluk Uma nya agar tidak merajuk lagi.

"Ayo lah Uma, tolong mengerti akan tugas Afifa ya please" dengan muka Poppy eyes nya Afifa mencoba membujuk Uma.

"Iya sayang Uma paham kok, mudah-mudahan virus itu gak sampai ditempat kita ya.

Uma kok jadi ngeri deh dengarnya dan banyak berita yang menayangkannya" kata Uma prihatin.

"Aamiin" jawab Afifa.

"Uma memang yang terbaik deh" kata Afifa dan langsung mencium pipi Uma nya.

Mereka pun langsung mengambil makanan dan menikmati makanannya dengan hening dan hanya ada denting suara sendok dan garpu.

"Alhamdulillah, akhirnya bisa menikmati makanan dirumah" monolog Afifa bersyukur.

"Fa katanya ada yang mau dibicarakan sama Abi" tanya Abi nya kemudian.

"Kalau begitu ayo keruang kerja Abi saja" ajak Abi nya.

"Baik Abi" kata Afifa dan langsung mengikuti Abi nya menuju ke ruang kerja Abi Hamid.

Setelah mereka masuk dan menutup pintu Abi Hamid dan Afifa duduk berhadapan.

"Ada apa nak?" tanya Abi lembut namun masih sangat kelihatan berwibawa.

"Begini Abi, aku ijin mulai hari ini tinggal bersama Uma Aisyah" kata Afifa

"Kenapa tidak tinggal disini aja, kan disini keamanannya lebih terjamin" kata Abi nya.

"Afifa mempunyai alasan tersendiri Abi" kata Afifa penuh harap.

Akhirnya Afifa menceritakan rencananya yang tadi pagi mulai dirancang oleh nya dan kedua sahabatnya.

Setelah mendengarkan panjang lebar alasan Afifa dan rencana apa yang disusun akhirnya Abi menyetujui nya dan mengijinkannya tinggal bersama Uma Aisyah.

Karena selain Afifa hanya ingin menyembunyikan identitasnya tetapi juga untuk mengecoh orang-orang yang sedang mengincar nya dan juga mengincar sahabatnya.

"Baiklah kalau begitu, tetapi Abi akan tetap menyuruh Mario mengawal ketat kamu dari kejauhan agar tidak menimbulkan curiga.

Dan Abi mohon mobil kamu diganti dengan mobil tercanggih dan anti peluru ya" kata Abi nya yang masih memiliki sedikit rasa kekhawatiran.

"Baik Abi" kata Afifa

"Ya sudah nanti biar Abi kirim mobil barumu langsung kerumah Uma Aisyah aja ya?" kata Abi nya.

"Siap Abi ku sayang, terima kasih ya Abi sudah dukung Afifa dan selalu ada disisi Afifa selama ini" sendu Afifa dengan mata berkaca-kaca.

"Sama-sama nak, udah ah jangan nangis nanti cantiknya hilang lho" kata Abi nya yang melihat Afifa sudah mulai akan menitikkan air mata.

Afifa hanya membalasnya dengan senyuman manisnya.

"Ya sudah sekarang kamu bersiap-siap ke rumah sakit ya, kasian pasien nya nanti nunggu" kata Abi nya.

"Baik Abi" kata Afifa menimpali.

"Tapi Abi rasa biar sopir saja yang mengantarmu pagi ini, dan jangan lupa siang setelah makan siang kita ada meeting dengan Aptech corp" kata Abi nya mengingat kan.

"Baik Abi, kalau begitu Afifa berangkat dulu ya. dan tolong berkas buat meeting nanti sekretaris Abi suruh mengirim ke email Afifa biar Afifa pelajari dulu" kata Afifa dan langsung mencium puncak punggung tangan Abi nya dan kemudian keluar dari ruang kerja Abi nya.

Sesampai diluar ruang kerja Afifa langsung berhambur keluar mencari Uma nya.

Kebetulan sekali Uma lagi duduk disofa ruang tengah.

"Uma, Afifa berangkat dulu ya kerumah sakit. Assalamu'alaikum" kata Afifa berpamitan dan langsung mencium punggung tangan Uma.

"Wa'alaikumsalam nak, kamu hati-hati ya" balas Uma nya.

"Baik Uma" kata Afifa dan langsung keluar rumah.

"Mang Diman tolong anterin saya ke rumah sakit ya" pinta Afifa kepada mang Diman yang kebetulan berada didepan sedang membersihkan mobil Uma nya.

"Baik non" mang Diman menjawab dan langsung membukakan pintu mobil Afifa.

Beberapa menit kemudian Afifa sudah sampai dihalaman rumah sakit.

Setelah turun dari mobil Afifa langsung menuju ruangannya tetapi ditengah jalan dia berjumpa dengan dokter Nicholas.

"Pagi menjelang siang dokter Afifa" kata dokter Nicholas menyapanya.

"Pagi dok" kata Afifa karena waktu masih menunjukkan pukul 9 pagi.

"Saya permisi dulu ya dokter Nicholas, maaf karena banyak pekerjaan" pamit Afifa dan menyudahi pembicaraannya dengan dokter Nicholas.

Afifa langsung meninggal kan Afifa tanpa menunggu jawaban dari dokter Nicholas.

Dokter Nicholas merasa kesal karena Afifa sedikit mengacuhkannya.

Beberapa saat Afifa sudah berada di ruangannya dan mengkode suster Anna yang ada didepan agar masuk ruangannya.

"Suster anna jadwal saya hari ini apa saja ya, dan tolong atur ulang jadwal saya dan kosongkan waktu setelah makan siang karena saya mau ke kantor Abi untuk mengurus sedikit pekerjaan.

Setelah membacakan jadwalnya Anna mulai mengatur ulang jadwal sesuai permintaan Afifa.

"Baiklah dok, kalau begitu sekarang kita akan melakukan kunjungan diruang pasien rawat inap setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan pada pasien rawat jalan" kata suster Anna.

"Baiklah kalau begitu" kata Afifa.

Mereka pun berdua pergi melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap.

Setelah tugas selesai Afifa dan suster Anna kembali keruangan nya.

"Suster Anna tolong ambilkan berkas-berkas rekam medis pasien rawat jalan ya biar saya pelajari" kata Afifa.

Afifa memang seorang yang sangat detail, dia tidak mau mendeteksi penyakit pasien asal-asalan begitu saja.

Tak lama kemudian berkas-berkas yang diminta Afifa sudah berada didepan mejanya.

Afifa mengamati satu persatu berkas-berkas itu sambil menunggu pasien yang akan memasuki ruangan periksanya secara bergiliran.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan waktunya jam makan siang.

Setelah melakukan rutinitas ibadah Afifa langsung menuju ke ruangannya dan ternyata ada Ardiansyah yang sudah menunggu nya diluar ruangan Afifa.

"Kak Ardiansyah, apakah nyonya Habibah sakit lagi" tanya Afifa karena merasa heran kenapa Ardiansyah berada diluar ruangannya.

"Alhamdulillah bunda sudah baikan kok fa, cuma aku memang sengaja mau menjemput kamu untuk berangkat bersama-sama kekantor tuan Hamid" kata Ardiansyah.

"Tenang saja, tadi aku sudah meminta injin kok sama tuan Hamid" lanjut Ardiansyah agar Afifa mau berangkat bersamanya.

"Baiklah kalau begitu, kakak tunggu sebentar ya aku mau ambil tas dulu" kata Afifa dan langsung masuk ke ruangannya untuk mengambil tas nya.

beberapa menit kemudian Afifa sudah keluar dari ruangannya sebelum dia pergi Afifa memberi pesan kepada suster Anna.

"Suster Anna tolong ya selama saya pergi kamu tangani disini ya" pinta Afifa.

"Baik dokter Afifa" kata Anna patuh.

Kemudian Afifa pun berjalan beriringan bersama Ardiansyah menuju ke tempat parkir mobil, tetapi ditengah perjalanan menuju parkiran Afifa bertemu lagi dengan dokter Nicholas.

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

eng ing eng .... siapakh .. psti nicholas brtnya" pria yg brsm Afiffah hahahaa

2021-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan dengan cinta pertamanya
2 Cinta pertama
3 Hari - hari disekolah
4 Kebencian seorang Aqila.
5 Pertemuan
6 Disekolah hari ini
7 Tak sengaja bertemu.
8 Pertemuan Rahasia
9 Bertemu tanpa sengaja.
10 Pertemuan dengan tuan Hamid Abdullah
11 Perasaan yang berkecamuk
12 rahasia yang terkuak.
13 Kebetulan yang tidak disengaja.
14 Dokter baru
15 Cinta pandangan pertama
16 Dimarkas three Angel
17 Strategi baru
18 strategi awal dimulai
19 Makan siang berdua
20 Dikantor tuan Hamid
21 Dikediaman Ardiansyah
22 Berhasil lolos dari pengintaian Dokter Nicholas
23 Makan malam special
24 Markas Three Angel
25 Abang Aziel mengambil alih.
26 Kemarahan yang terpendam
27 Kejutan disaat makan siang.
28 Rencana pertama dimulai
29 Pertemuan rahasia musuh
30 Kegelisahan Ardiansyah
31 Janji bertemu Reina
32 Pengumuman
33 Keresahan Ardiansyah
34 Aziel jatuh cinta
35 Pergerakan profesor Alfaro mulai tercium
36 Perubahan rencana profesor Alfaro
37 kedatangan Abi Hamid dimarkas
38 Penemuan titik masalah dari suatu musibah yang mewabah.
39 Kekacauan dirumah sakit
40 Dokter Rio
41 Titik terang pergerakan Profesor Alfaro
42 Misi pertama Ardiansyah yang membuahkan hasil
43 Ardiansyah akhirnya bertemu dengan Afifa
44 Kemarahan profesor Alfaro
45 Penjelasan Afifa
46 Afifa berhasil menghajar Nicholas
47 Penyesalan Ardiansyah
48 Kejadian yang tak disangka-sangka
49 Afifa dan Reina tertangkap
50 Reina dan Afifa berhasil diselamatkan
51 Keterkejutan Uma Hamida
52 Jati diri Ardiansyah
53 Restu keluarga
54 Dua kebahagiaan sekaligus.
55 Ibadah bersama
56 penyelidikan Anna dan dokter Ridwan
57 Pembicaraan tentang misi penting
58 kecurigaan profesor Alfaro
59 Rencana penyelidikan pondok milik orangtua Afifa
60 Makan bakso
61 Dokter Anwar masuk dalam perangkap Fano
62 Mendapatkan Informasi dari dokter Anwar
63 Diapartemen Fano
64 Penyesalan Reina
65 Ke kantor Ardiansyah
66 Bertemu sang mantan
67 Niat Clara yang tak sesuai ekspektasi
68 Berlatih dan memasak
69 Misi dimulai
70 Misi 1 dijalankan
71 Misi terus berjalan
72 Visual tokohnya
73 Sepak terjang Afifa dan Reina dalam menjalankan misi
74 Diruang pemantauan
75 Terbongkarnya identitas Mr. X
76 Lolosnya profesor Alfaro
77 Kejujuran Nicholas
78 Kecemburuan Ardiansyah
79 Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
80 Pesta pernikahan Afifa dan Ardiansyah
81 Kebahagiaan Afifa
82 Reina dilamar
83 Pengumuman
84 Rumah baru Afifa
85 Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
86 Malam pertama yang tertunda
87 Honeymoon
88 Makan malam romantis
89 Seseorang mengikuti
90 Virus jenis baru
91 Kegagalan rencana Clara
92 Afifa dan Ardiansyah diserang
93 Kisah Nicholas
94 Rencana
95 Mengatur strategi penyerangan
96 Kenyataan hidup Nicholas
97 Misi belum berhasil sempurna
98 Ardiansyah dan Afifa melepas kerinduan
99 Kerja drone yang dibuat Aziel
100 Kemampuan Afifa
101 Pembaharuan strategi
102 Mulai berangkat menjalankan misi
103 Rencana musuh yang diketahui oleh Aziel
104 Serangan dimulai
105 Gerald berhasil dibekuk
106 Berkumpul kembali dirumah Afifa dan Ardiansyah
107 Afifa mendadak sakit
108 Kekhawatiran Aisyah
109 Keanehan Afifa
110 Kehamilan Afifa
111 Kebahagiaan kehamilan Afifa
112 Ardiansyah panik
113 Afifa dan Ardiansyah berbelanja
114 Kehadiran bayi yang membawa kebahagiaan
115 Rencana Pernikahan
116 Afifa kembali kerumah
117 Kehangatan keluarga kecil Afifa
118 Acara Aqiqah Aldrict
119 Hari pernikahan yang menyedihkan
120 Pengejaran
121 Anna berhasil diselamatkan
122 Ardiansyah berhadapan dengan Fernando
123 Formula ajaib
124 Membantu mengobati Anna
125 Bayi ajaib
126 Kecurigaan Afifa
127 Kepondok Syekh Muhammad Arsyad
128 Tamat
129 Keikhlasan hati RAINA
130 promosi
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pertemuan dengan cinta pertamanya
2
Cinta pertama
3
Hari - hari disekolah
4
Kebencian seorang Aqila.
5
Pertemuan
6
Disekolah hari ini
7
Tak sengaja bertemu.
8
Pertemuan Rahasia
9
Bertemu tanpa sengaja.
10
Pertemuan dengan tuan Hamid Abdullah
11
Perasaan yang berkecamuk
12
rahasia yang terkuak.
13
Kebetulan yang tidak disengaja.
14
Dokter baru
15
Cinta pandangan pertama
16
Dimarkas three Angel
17
Strategi baru
18
strategi awal dimulai
19
Makan siang berdua
20
Dikantor tuan Hamid
21
Dikediaman Ardiansyah
22
Berhasil lolos dari pengintaian Dokter Nicholas
23
Makan malam special
24
Markas Three Angel
25
Abang Aziel mengambil alih.
26
Kemarahan yang terpendam
27
Kejutan disaat makan siang.
28
Rencana pertama dimulai
29
Pertemuan rahasia musuh
30
Kegelisahan Ardiansyah
31
Janji bertemu Reina
32
Pengumuman
33
Keresahan Ardiansyah
34
Aziel jatuh cinta
35
Pergerakan profesor Alfaro mulai tercium
36
Perubahan rencana profesor Alfaro
37
kedatangan Abi Hamid dimarkas
38
Penemuan titik masalah dari suatu musibah yang mewabah.
39
Kekacauan dirumah sakit
40
Dokter Rio
41
Titik terang pergerakan Profesor Alfaro
42
Misi pertama Ardiansyah yang membuahkan hasil
43
Ardiansyah akhirnya bertemu dengan Afifa
44
Kemarahan profesor Alfaro
45
Penjelasan Afifa
46
Afifa berhasil menghajar Nicholas
47
Penyesalan Ardiansyah
48
Kejadian yang tak disangka-sangka
49
Afifa dan Reina tertangkap
50
Reina dan Afifa berhasil diselamatkan
51
Keterkejutan Uma Hamida
52
Jati diri Ardiansyah
53
Restu keluarga
54
Dua kebahagiaan sekaligus.
55
Ibadah bersama
56
penyelidikan Anna dan dokter Ridwan
57
Pembicaraan tentang misi penting
58
kecurigaan profesor Alfaro
59
Rencana penyelidikan pondok milik orangtua Afifa
60
Makan bakso
61
Dokter Anwar masuk dalam perangkap Fano
62
Mendapatkan Informasi dari dokter Anwar
63
Diapartemen Fano
64
Penyesalan Reina
65
Ke kantor Ardiansyah
66
Bertemu sang mantan
67
Niat Clara yang tak sesuai ekspektasi
68
Berlatih dan memasak
69
Misi dimulai
70
Misi 1 dijalankan
71
Misi terus berjalan
72
Visual tokohnya
73
Sepak terjang Afifa dan Reina dalam menjalankan misi
74
Diruang pemantauan
75
Terbongkarnya identitas Mr. X
76
Lolosnya profesor Alfaro
77
Kejujuran Nicholas
78
Kecemburuan Ardiansyah
79
Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
80
Pesta pernikahan Afifa dan Ardiansyah
81
Kebahagiaan Afifa
82
Reina dilamar
83
Pengumuman
84
Rumah baru Afifa
85
Kebahagiaan Afifa dan Ardiansyah
86
Malam pertama yang tertunda
87
Honeymoon
88
Makan malam romantis
89
Seseorang mengikuti
90
Virus jenis baru
91
Kegagalan rencana Clara
92
Afifa dan Ardiansyah diserang
93
Kisah Nicholas
94
Rencana
95
Mengatur strategi penyerangan
96
Kenyataan hidup Nicholas
97
Misi belum berhasil sempurna
98
Ardiansyah dan Afifa melepas kerinduan
99
Kerja drone yang dibuat Aziel
100
Kemampuan Afifa
101
Pembaharuan strategi
102
Mulai berangkat menjalankan misi
103
Rencana musuh yang diketahui oleh Aziel
104
Serangan dimulai
105
Gerald berhasil dibekuk
106
Berkumpul kembali dirumah Afifa dan Ardiansyah
107
Afifa mendadak sakit
108
Kekhawatiran Aisyah
109
Keanehan Afifa
110
Kehamilan Afifa
111
Kebahagiaan kehamilan Afifa
112
Ardiansyah panik
113
Afifa dan Ardiansyah berbelanja
114
Kehadiran bayi yang membawa kebahagiaan
115
Rencana Pernikahan
116
Afifa kembali kerumah
117
Kehangatan keluarga kecil Afifa
118
Acara Aqiqah Aldrict
119
Hari pernikahan yang menyedihkan
120
Pengejaran
121
Anna berhasil diselamatkan
122
Ardiansyah berhadapan dengan Fernando
123
Formula ajaib
124
Membantu mengobati Anna
125
Bayi ajaib
126
Kecurigaan Afifa
127
Kepondok Syekh Muhammad Arsyad
128
Tamat
129
Keikhlasan hati RAINA
130
promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!