Chapter 18

"Kau kenapa peduli dengan kehidupan seseorang? lagi pula dia hanya seorang bodyguard, untuk apa kita mengetahui latar belakangnya, bukankah yang terpenting dia bekerja dengan baik dan kau aman"

"Aku menyukainya"

Jawaban Nadine berhasil membuat Rose membesarkan matanya, ia tidak berpikir bahwa Nadine akan berkata seperti itu.

"Kenapa memangnya ada yang salah? aku menyukainya Rose, aku kagum pada Farhan. Pria itu tampan lagi keren, dia cukup mengalihkan duniaku dari Daniel sialan itu"

"Apa aku tidak salah dengar? aku tidak berpikir sampai kesana Nadine ini terlalu cepat, aku tahu kau masih terluka tapi tidak baik juga menjadikan Farhan pelampiasan mu, dia pria baik ingat itu"

"Aku serius Rose"

Nadine berdiri dari duduknya, ia berjalan pelan menuju pintu yang menjadi akses keluar masuk ruangannya, di sampingnya terdapat pula jendela tempat Nadine berdiri dengan mata hitamnya yang indah dihiasi bulu mata asli yang lentik, ia menatap seseorang yang berdiri diluar ruangannya.

"Aku menyukai Farhan Rose, aku menyukainya"

Rose kembali menghembus napas kasar.

"Aku tidak percaya ini, kau serius menyukainya? aku kira kau hanya bermain-main, kasihan dia Nadine.... biarkan dia bekerja dengan baik, aku hanya takut itu perasaan sesaat saja"

"Aku juga tidak tahu ini sesaat atau bukan, yang ku rasakan cukup hangat, aku menyukai pria itu. Aku ingin mengetahui latar belakangnya, dia cukup sulit di ajak bicara"

Nadine belum beranjak dari tempat ia berdiri, pandangannya masih tertuju pada seorang pria yang sedang mereka bahas, senyuman manis terbit dari bibir seksi Nadine.

Lalu alisnya menyatu dan senyumnya memudar saat melihat seorang pria lain yang berjalan ke arah ruangannya.

Di luar ruangan.

"Maaf tuan, aku akan memberitahu nona terlebih dahulu jika ada tamu"

"Siapa kau berani mengaturku, minggirlah..."

Pria itu mendorong tubuh Farhan dengan kasar, ia langsung saja masuk ke ruangan Nadine tanpa basa basi.

"Bisakah kau sedikit lebih sopan, ini sudah menjadi peraturan siapa saja yang bertamu harus lapor terlebih dahulu meski orang terdekat nona muda sekalipun"

Jawab Farhan menghalangi orang tersebut yang ingin menerobos masuk.

"Beraninya kau"

Pria itu mengepalkan tinjunya yang sudah melayang ingin memukul Farhan.

"Apa-apaan kau Daniel? baru datang kau sudah ingin berkelahi"

Suara kesal Nadine menghentikan sikap Daniel pada Farhan.

"Sebaiknya kau suruh bodyguard mu ini mengenal orang dengan baik, tidak semua tamu harus lapor"

Nadine melirik Farhan, lalu beralih pada Daniel sejenak dan berkata "Biarkan dia masuk."

Farhan mundur beberapa langkah lalu mengangguk, namun ekor matanya membalas tatapan Daniel yang tampak tidak suka padanya.

"Huh.... kenapa lagi pria itu kemari?," rutuk Rose yang sejak tadi hanya diam memperhatikan saja gerak gerik mereka.

Gadis itu memilih tidak ikut campur percakapan antara sepasang mantan kekasih itu, ia menoleh pada Farhan.

"Ayo ikut aku, Daniel tidak akan menyakiti Nadine... aku ingin bertanya sesuatu padamu"

Ajak Rose yang langsung diangguki oleh Farhan, lelaki itu menoleh sejenak pada pintu ruangan yang telah tertutup dimana Nadine dan Daniel berada di dalamnya.

Di dalam ruangan.

"Aku tidak menyukai pengawal mu itu"

"Aku tidak peduli kau menyukainya atau tidak, itu bukan urusanmu," jawab Nadine kesal.

"Nadine"

Daniel meraih tangan Nadine yang langsung gadis itu tepis secepat mungkin.

"Cepat katakan apa alasanmu datang ke kantorku?"

"Aku ingin membicarakan tentang kerjasama perusahaan kita, bukankah sudah menjadi agenda kita akan bertemu hari ini?"

"Benarkah? maaf Daniel aku rasa tidak ada janji apapun dengan mu hari ini, jangan mengada-ngada jika urusan perusahaan kau bisa bicara pada Rose kau pasti tahu bahwa Rose adalah kaki dan tanganku dalam pekerjaan ini"

"Maafkan aku, itu bisa diurus nanti. Aku kemari sebenarnya hanya ingin bertemu dengan mu..."

"What? huh dasar pria tidak tahu diri"

Daniel berjalan mendekat, Nadine segera mundur.

"Ayolah, kita belum usai Nadine... aku tahu kau masih mencintaku"

"Lantas?," ucap Nadine geram.

"Ayo kita bicara tentang kita, aku sungguh menyesalinya," ucap Daniel dengan suara sendu.

"Lalu bagaimana dengan Nadira?"

"Aku mengakui sekarang bahwa kami adalah suatu kesalahan"

Nadine terkekeh mendengarnya.

"Cih, mudah sekali kau bicara seperti ini. Asal kau tahu Daniel kau maupun Nadira sungguh aku tidak peduli lagi"

"Cinta? cinta mana yang kau maksud? maaf aku rasa kau hanya bermimpi saat ini, pernikahan sudah di depan mata namun sekarang kau datang begitu entengnya bicara cinta padaku, sungguh memalukan"

"Kau salah, cintaku padamu telah kandas Daniel... Kandas disaat melihatmu berhubungan intim dengan adikku sendiri tepat di depan mataku, kau pikir itu kesalahan yang bisa dimaafkan? oh tidak.... kau pria pengecut Daniel, kau dan Nadira sama saja"

Jawab Nadine tanpa takut, kilatan amarah serta kekecewaan kembali terukir di mata indahnya.

Siapa sangka pria itu tiba-tiba berlutut di hadapan mantan kekasihnya itu, Daniel tampak rapuh saat ini.

"Maafkan aku sayang, maafkan aku.... aku sungguh menyesal"

Nadine menjatuhkan airmatanya.

"Kau membuat luka kembali terbuka Daniel, berhenti bersikap seperti ini. Pikirkan Nadira, aku akan memaafkan mu karena kita akan menjadi saudara ipar tidak lama lagi, jangan buat aku lebih membenci mu karena hal ini"

"Aku mencintaimu Nadine, aku masih mencintaimu"

"Pergilah Daniel, aku tidak peduli lagi pada kata yang baru saja kau ucapkan, aku benar-benar tidak peduli"

Nadine menghindari Daniel, ia berjalan ke lain arah, gadis itu mengusap airmata yang mengalir di pipi mulusnya, sungguh ia tidak berpikir bahwa Daniel akan bersikap seperti ini.

Disaat yang sama Rose masuk bersama Farhan, gadis itu menutup mulutnya terkejut mendapati Daniel tengah berlutut pada Nadine yang tampak menangis, berbeda dengan Farhan pria ini hanya diam namun matanya tidak beralih dari punggung Daniel.

"Rose, Daniel kemari ingin bicara tentang pekerjaan. Kau urus semuanya, aku menurut apa yang terbaik atas kerja sama ini, aku ingin pulang sekarang"

Nadine berjalan ke arah Farhan.

"Ayo kita pulang, biar Rose yang urus semuanya"

Ucap Nadine pada Farhan, ia tampak lesu. Gadis itu keluar ruangan tanpa menoleh pada Daniel.

Farhan mengangguk lalu segera menyusul langkah Nadine keluar ruangan.

Rose mendekati Daniel yang telah berdiri.

"Aku rasa kau perlu ke dokter jiwa Daniel"

Terpopuler

Comments

Ai

Ai

kudaniel yg idiot 😁😁😁

2021-12-26

1

QQ

QQ

Masih punya muka aja si Daniel dtg dan blg masih cinta si Nadine klo aku udah ku tampol aja tu muka 😠😠😠

2021-12-10

0

Keno Safeaa

Keno Safeaa

sikat aja farhan

thor ilup u

2021-10-09

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Pengumuman
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!