Chapter 7

"Apa kau sudah mendapat pekerjaan?".

"Belum, tapi aku akan mendapatkannya kau tenang saja.... aku janji", jawab Farhan mengusap puncak kepala seorang anak perempuan.

"Aku akan ke rumah sakit", ucap Farhan lagi menyudahi percakapan mereka di sore itu.

Dinda mengangguk, ia memegang tangan putrinya seraya mengantarkan Farhan keluar rumah.

"Apa ayah akan pulang nanti malam?", tanya seorang anak kecil perempuan berumur lima tahun itu.

"Tidak sayang, ayah akan menginap di rumah sakit seperti biasa. Kau tidak boleh nakal oke? jangan merepotkan mama mu", jawab lelaki itu sebelum mengecup gemas pipi anak yang bernama Nadia itu hingga memerah.

Dinda tersenyum penuh arti.

"Berhati-hatilah".

"Kau juga", jawab Farhan tersenyum pada perempuan yang melambai tangan padanya.

*****

Di kursi tunggu sebuah rumah sakit, tepatnya tidak jauh dari kamar ICU berada. Farhan sibuk dengan ponselnya.

"Aku baik bu, ibu juga harus jaga kesehatan".

'.......'

"Belum ada kemajuan yang berarti, setidaknya Arya mendapat perawatan terbaik di sini, aku baru saja mendapat informasi jika ada yang membutuhkan jasa pengawal pribadi, aku akan mencobanya besok, ibu tenang saja aku akan pastikan Dinda dan Nadia hidup dengan baik di sini".

'.......'

"Aku juga menyayangimu bu, aku tutup dulu aku akan menebus obat".

Farhan mengakhiri percakapan dengan ibunya via telepon sore itu, ia mulai berjalan gontai dengan resep obat di tangannya.

*****

Rose terpaksa turun tangan langsung dalam seleksi penerimaan beberapa pengawal pribadi yang akan diterima bekerja pada nona mudanya, tepatnya akan diterima empat pengawal pria yang akan dipekerjakan oleh Nadine nantinya.

Respon dari lowongan pekerjaan yang dipasang di media massa itu cukup tinggi hingga ada ratusan pelamar pria berbadan besar yang datang untuk interview, namun tentu yang memenuhi kriteria lah yang akan diterima.

Nadine tengah bersantai di rumah beauty and spa milik salah satu temannya, menikmati pijatan demi pijatan pada tubuhnya yang sempurna tanpa memikirkan apapun, padahal ibunya sejak tadi menghubungi lewat chat dan video call untuk bicara sesuatu namun Nadine begitu enteng mengabaikannya.

Matanya terpejam saat para terapis itu mengoleskan tubuhnya dengan lulur-lulur manja, namun suara dering ponsel kembali mengganggu nya, terpaksa ia terima karena panggilan itu berasal dari sang asisten sejati Rose.

"Iya ada apa?", jawab Nadine malas yang masih enggan membuka mata setelah penggilan video mereka terhubung.

'Kau enak-enakan dimanja aroma terapi di sana, sedang aku sejak tadi pusing ada banyak pelamar yang datang semuanya hampir memenuhi syarat, mana tampan-tampan pula, Nadine..... aku bingung', jawab Rose mulai kesal melihat wajah Nadine dalam video call itu.

"Kau ku gaji mahal Rose, terserah padamu mau menerima siapapun, kenapa kau mengeluh bukannya kau senang bisa bertemu pria-pria tampan itu?", Nadine mulai membuka matanya melihat wajah Rose di layar ponselnya.

'Huh.... percuma bicara padamu, segera kembali jangan lupa kau harus bertemu tuan Imran dua jam lagi', ucap Rose mengingatkan bosnya itu.

"Kau mulai pandai mengaturku rupanya".

'Untuk itulah aku digaji mahal nona muda, aku memegang kendali sekarang, ha ha ha', jawab Rose tertawa.

Nadine tidak menjawab, ia hanya tersenyum saja sambil kembali memejamkan matanya menikmati perawatan tubuhnya yang lelah.

Di lain tempat, Rose mulai kelelahan ia ingin membatasi interview hari ini namun ada satu pria lagi yang datang terlambat, karena ia merasa kasihan ia pun mengiyakan pada pegawainya untuk melanjutkan interview.

"Selamat siang nona, maaf saya terlambat".

Rose yang semula menunduk fokus dengan ponselnya kini menegakkan kepala setelah mendengar suara dari lelaki di hadannya sekarang.

Lama ia memandang wajah Farhan yang berdiri.

"Apa ini yang dinamakan jodoh".

"Maaf nona bicara apa?".

"Siapa nama mu?".

"Farhan Pradhipta".

"Oke kau bisa bekerja mulai besok, kau akan menjadi pengawal pribadiku, ah tidak maksudku pengawal nona muda Nadine Calista Rinaldi, terkhusus kau akan mendampingi aku dan nona muda kemanapun kami pergi", ucap Rose dengan senyum yang mengembang dan tatapan tidak berkedip.

Farhan terlihat kebingungan.

"Berikan nomor ponselmu", ucap Rose yang menyodorkan ponselnya pada lelaki itu.

Terpopuler

Comments

Lihayati Khoirul

Lihayati Khoirul

dasar rose gak pakai interview lihat cowok bening .

2022-08-09

1

Litaalzhaazzila Azzila

Litaalzhaazzila Azzila

bukankah si nadia itu keponakannya ya, waktu pertama baca ketika di tabrak mobil nadien.. kok papa sih panggilnya... salah gak ya 😅

2022-02-04

0

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

next💞💞💞💞💞💞💜💜💜💜

2021-12-16

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Pengumuman
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!