Farhan tidak membalas, pria itu hanya memejamkan mata menahan kesal karena wajahnya dibogem mentah oleh seorang pria yang tidak ia kenal.
Nadine menarik kasar tangan Daniel yang memukul Farhan.
"Berhenti memukul, kenapa kau kemari? dia pengawal baru ku, tidak ada yang terjadi diantara kami ini hanya salah paham jangan berpikir yang aneh-aneh"
Baru saja Daniel ingin bersuara menjawab pertanyaan Nadine, namun gadis itu lebih dulu menariknya ke arah pintu keluar.
"Jangan katakan apapun, apa yang ku lakukan tidak ada hubungannya dengan kau lagi brengsek, keluar kau jangan ganggu aku lagi!"
Daniel mulai terpancing emosi, pria itu merasa tidak dihargai meski hanya ingin berbicara sebentar.
"Nadine, aku hanya peduli padamu. Aku tidak rela lelaki itu menyentuhmu itu saja"
"Omong kosong, pergilah sebelum aku kehilangan kesabaran Daniel, kita sudah berakhir aku benci padamu"
"Aku mencintaimu"
"Dan juga mencintai Nadira begitukah? kau jahat Daniel, kau tega padaku Nadira itu adikku"
Akhirnya Nadine menangis juga, setelah hampir dua minggu ia tahan untuk tidak menangisi hubungan mereka yang berakhir buruk.
Pria itu ingin meraih Nadine dalam pelukan namun segera gadis itu menghindar.
"Maafkan aku, aku benar-benar khilaf. Aku menyesal mengkhianati mu sungguh"
"Pulanglah, aku tidak ingin membahasnya lagi. Asal kau tahu kalian tidak termaafkan"
Nadine menjawab pelan seraya menutup pintu apartemennya kembali tanpa menghiraukan Daniel yang berdiri mematung.
Baru saja akan berbalik badan, Rose menyusulnya bersama Farhan yang mengikuti dari belakang.
"Aku malas ke kantor, moodku hilang pagi ini kalian pergilah biarkan aku sendiri"
Ucap Nadine dengan nada dingin dan menghapus airmatanya seraya berjalan melewati Rose dan Farhan, gadis itu hendak kembali ke kamarnya.
Rose ingin bicara pun akhirnya terdiam, ia bisa merasakan kesedihan majikannya itu yang tidak terlihat selama ini, Rose mengakui Nadine menyembunyikan luka hatinya selama ini dengan sikap, namun dari airmata yang baru saja ia lihat baru ia menyadari bahwa Nadine tetaplah seorang wanita.
"Aku rasa kau tetap di sini, biar aku yang ke kantor asal kau tahu nona muda bisa berbuat yang aneh-aneh itu akan mempersulit kita nantinya" Rose berkata pada Farhan setelah Nadine menghilang.
"Apa dia akan bunuh diri hanya karena lelaki?"
"Bisa jadi bukan, yang jelas kau tidak boleh mengambil kesempatan dalam keadaan nona muda lagi stress seperti itu, kau mengerti?"
"Apa aku terlihat ingin mengambil kesempatan? aku seorang profesional" jawab Farhan tersenyum tipis seraya ekor matanya melirik kamar Nadine.
"Bagus jadi jangan bermimpi, jika mau kau boleh menyukai ku saja karena kita satu level bukan"
Farhan terdiam menatap Rose dengan kening berkerut.
"Aku hanya bercanda, jangan kaku jika bersamaku oke..... sebenarnya aku berharap kau jodohku" goda Rose lagi.
Farhan geleng kepala dengan sikap Rose yang tanpa malu-malu padanya.
"Aku serius, bukankah kita bisa saling mengenal lalu jika cocok kita bisa menikah bukan? aku tidak pernah menawari diri pada lelaki manapun seharusnya kau merasa beruntung" ucap gadis bertubuh gempal itu.
Farhan tersedak liurnya sendiri.
"Jangan sungkan, aku tahu kau malu-malu tapi mau mengaku saja"
Farhan menjadi salah tingkah sendiri oleh sikap Rose yang frontal.
"Rooooose" Nadine berteriak dari dalam kamarnya.
"Iya, iya aku akan pergi sekarang jangan berbuat yang aneh ini pengawal tampan akan ku tinggal agar bisa menjaga mu oke" Jawab Rose terkekeh di balik pintu kamar nona mudanya.
Nadine tidak menjawab lagi karena gadis itu sedang ke kamar mandi.
"Jaga dia, sebenarnya dia gadis yang baik, hanya saja salah asuh. Jangan menerka maksudku tampan, jaga dia dengan baik dia bukan hanya majikanku tapi juga saudara bagiku"
Rose menepuk dada Farhan seraya mengerlingkan mata genitnya.
"Dengan nyawaku, dia juga majikanku sekarang" jawab Farhan setelah mundur satu langkah.
"Oh sayang, kau tampan dan bertanggung jawab. Baiklah aku akan pergi sekarang pikirkan lagi tawaranku yang tadi"
Farhan hanya diam, sampai Rose benar-benar menghilang di balik pintu, barulah pria itu bernapas dengan tenang sambil tangannya meraba bagian wajahnya yang terasa nyeri akibat pukulan Daniel tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
🌸 andariya❤️💚
lanjutkan 💞
2021-12-16
8
🌸 andariya❤️💚
ternyata di rose ini humoris 😘😘😘😘
2021-12-16
2
🌸 andariya❤️💚
rose ..gokil abis😂😂😂😂😂
2021-12-16
1