Chapter 14

"Kita sudah sampai nona"

Hening, merasa tidak mendapat jawaban membuat Farhan memberanikan diri melirik sang nona muda yang masih duduk di sampingnya.

Pria itu terkejut, ia mengira Nadine mungkin saja tertidur namun diluar dugaan gadis itu sedang memandangnya tidak berkedip bahkan Farhan mendapatkan sebuah senyuman manis dari bibir cantik majikannya itu.

"Nona?"

"Kau tampan Farhan"

"Apa sejak tadi nona memperhatikan ku?"

"Iya," jawab Nadine terkekeh.

Gadis itu mendudukkan diri dari posisinya yang bersandar sambil memperhatikan wajah Farhan.

Nadine menunggu Farhan membukakan pintu mobil untuknya, segera pria itu mempersilahkan Nadine turun mobil seraya sedikit membungkuk.

"Kau boleh pulang, terimakasih banyak atas malam ini," ucap Nadine dengan lesu.

Ucapan gadis itu membuat Farhan kembali tercengang, sederhana namun bermakna bagi yang mendengarnya bahwa Nadine seorang wanita arogan bisa juga mengucapkan kata terimakasih.

"Baik nona"

Farhan menjawab seraya mengangguk, lama ia berdiri menatap punggung nona nya yang berjalan lesu perlahan meninggalkan parkiran.

Farhan memutuskan untuk masuk ke mobil, seperti biasa ia menjadi pengawal sekaligus sopir untuk keperluan Nadine.

Pria itu menangkap sesuatu dari penglihatannya.

"Huh.... selalu saja meninggalkan ponsel sembarang tempat," rutuk Farhan seraya memungut ponsel Nadine yang tergeletak di sana.

Terpaksa pria itu kembali keluar untuk mengejar Nadine demi menyerahkan ponsel tersebut.

Ia berjalan cepat ketika melihat seseorang yang mencurigakan mengikuti Nadine dari belakang, beruntung Farhan bisa menyusul dengan cepat ketika ia menyadari bahwa pria yang sedang mengikuti nona majikannya itu tengah memegang sebuah kayu seperti ingin memukul dari belakang.

Benar saja, saat pria asing itu mengangkat kayu untuk memukul Nadine dari belakang saat itu pula Farhan mencegahnya dengan menarik lengan pria asing itu dengan kasar dan memukul mentah wajah sang pelaku tanpa ampun.

"Aaaaahhh"

Nadine terkejut dan berteriak seketika menyadari hal itu di belakangnya, gadis itu menutup mulutnya tidak percaya.

"Siapa kau?"

Farhan mengunci pergerakan sang pria yang telah berdarah hidung dan bibirnya oleh pukulannya tadi.

Pria itu terkekeh, ia menatap wajah Farhan lalu melirik Nadine dengan wajah tanpa takut.

"Kenapa kau mengacau urusanku, biar saja gadis sombong itu mati di tanganku malam ini," ucap pria itu dengan wajah menyeringai.

"Apa?"

Nadine gemetar mendengarnya, demi apa pria asing itu seolah ingin membunuhnya malam ini.

Melihat Nadine ketakutan yang telah mundur beberapa langkah dengan wajah pucat, lelaki itu memutuskan untuk tidak berlama meladeni sang pelaku, ia memukul kembali pria asing hingga pingsan.

Farhan berdiri lalu menelepon petugas keamanan apartemen Nadine agar mengurus pria asing yang masih terdapat kayu di sampingnya yang akan menjadi bukti bahwa ia memiliki niat jahat pada gadis seperti majikannya.

"Nona"

"Farhan," jawab Nadine menelan ludah, matanya berair ia begitu ketakutan.

Farhan mendekat, ia membuka jaketnya lalu memakaikannya untuk menutupi punggung gadis itu yang terbuka saat menatap wajah pucat dan keringat dingin yang ditampilkan oleh Nadine.

Nadine menoleh pada wajah Farhan.

"Apa kau membunuhnya?"

"Lebih baik begitu bukan? daripada dia yang membunuhmu lebih dulu," jawab Farhan bercanda.

"Kau mendengarnya tadi? dia ingin membunuhku Farhan, dia ingin memukulku dengan kayu itu," ucap Nadine dengan suara lirih, terlihat sekali ia ketakutan.

"Tenanglah nona, sudah lihat bukan dia bahkan tidak bisa bangun sekarang, ayo ku antarkan sampai apartemen"

Farhan mengajak Nadine yang ia rangkul pundaknya yang ia pakaikan jaketnya tadi menuruskan niat untuk berjalan menuju apartemen Nadine dan meninggalkan pria asing itu sendirian menunggu petugas keamanan datang ke parkiran.

Nadine hanya diam sepanjang jalan, membuat Farhan merasa kasihan, ia menuntun Nadine masuk apartemen.

Ia dibuat terkejut saat gadis itu tiba-tiba saja memeluknya sambil menangis.

"Aku takut Farhan, bagaimana jika kau tidak menyusulku tadi"

"Tenanglah nona, kau aman sekarang. Tidak ada yang bisa menyakiti mu, apa nona mengenalnya?"

Nadine mengangguk, "Dia pria yang ku pecat dari hotel minggu lalu."

Farhan mengernyitkan dahinya, ia tahu sekarang penyebab kenapa pria asing tadi ingin memukul Nadine.

"Lebih baik nona beristirahat"

Nadine hanya diam, ia masih betah memeluk tubuh besar sang bodyguard.

Farhan melepas pelukan lalu menggendong tubuh ramping Nadine tanpa permisi masuk ke kamar gadis itu, ia membaringkan Nadine di ranjang dan melepaskan jaketnya.

"Beristirahatlah nona, mungkin besok keterangan nona diperlukan di kantor polisi, ini ponselmu aku menyusul karena benda ini tertinggal di mobil"

Farhan segera berdiri saat tidak mendapat jawaban dari gadis itu, ia meletakkan ponsel Nadine di atas nakas.

Niatnya terhenti saat sebuah tangan mulus nan cantik menangkap lengannya seolah mencegah ia pergi.

Farhan menoleh.

"Apa aku aman sekarang?"

"Tentu saja aman, tidak ada siapa-siapa di sini aku sudah menghubungi nona Rose agar kemari"

"Bagaimana jika ada ancaman lain, kau pengawal ku Farhan kau tidak boleh pergi meninggalkan ku dalam kecemasan seperti ini"

Suara Nadine meninggi, ia tahu akan aman jika bersama pria itu.

"Tapi nona"

"Jangan membantah, kau ku bayar mahal bodoh... aku tidak mau sendiri, aku takut"

Balas Nadine kesal, ia menatap mata Farhan dengan garang lalu ia menarik lengan pria itu dan memeluknya erat tanpa rasa malu.

Membuat Farhan menarik napas dalam, ia berusaha memaklumi sikap Nadine yang memang tengah ketakutan akan kejadian tadi.

"Nona bisa lepaskan aku, aku harus menghubungi seseorang"

"Tidak, telepon di sini saja. Jangan tinggalkan aku sampai Rose datang," jawab Nadine tajam.

"Baiklah"

Farhan enggan berdebat, ia mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang yang ia maksud.

"Hallo... maaf mengganggu mu apa Zia sudah tidur?"

Farhan memulai obrolan di telepon dengan suara pelan, ia merasa sungkan karena Nadine masih menempel padanya.

'..........'

"Maafkan aku sepertinya aku akan terlambat pulang, hubungi aku jika ada masalah, jangan menerima tamu siapapun itu!"

'.........'

Lelaki itu menutup teleponnya, lalu ia cukup terkejut saat mata Nadine menatapnya penuh tanya.

"Siapa yang kau hubungi?," tanya gadis itu penasaran sebab ia mendengar sayup suara perempuan yang menjadi lawan bicara Farhan.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MAKANYA JGN MAIN PECAT ORG KLO GK ADA KSALAHAN, BISA JDI ORG YG LO PECAT, TULANG PUNGGUNG KLUARGANYA, KRN STREES AKHIRNYA DENDAM.. LO SENDIRI YG CARI MUSUH..

2024-04-15

1

Keno Safeaa

Keno Safeaa

thor jgn lama2 up nya awas klo lama👊👊👊 hehehe

2021-10-03

7

atteu

atteu

seru thor lanjut

2021-10-03

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Pengumuman
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!