Farhan menggendong gadis kecil itu menjauh dari jalan raya, mereka baru saja pulang dari membeli es krim namun ketika hendak menyebrang jalan Zia menjatuhkan es krim yang ia pegang disaat yang sama terdapat sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang hampir menabrak gadis berumur lima tahun itu jika tidak segera Farhan melindunginya.
Namun tetap saja Zia mendapat luka lecet pada kakinya yang membuat ia menangis merasa kesakitan membuat Farhan menegur si pengemudi yang langsung keluar mobil meminta maaf, namun yang membuat pria ini gerah ketika sang majikan sopir itu ikut keluar melemparkan sejumlah uang sebagai ganti rugi.
"Maaf nona, aku kira kau salah orang. Lain kali berhati-hatilah meski jalan raya ini sekalipun adalah milikmu," jawab Farhan sebelum meninggalkan gadis angkuh bersama uang yang berserakan di hadapannya.
Dada pria ini bergemuruh, jika saja bukan seorang wanita mungkin sudah ia tutup mulut wanita itu dengan sebuah tinju.
Meredamkan emosi dengan memeluk Zia yang perlahan berhenti menangis dan membeli es krim kembali.
Farhan Pradhipta, pria matang berumur tiga puluh tahun yang hidup sederhana bersama seorang wanita dan anak kecil berumur lima tahun Dinda dan Zia.
Mereka baru pindah ke kota ini dengan alasan tertentu yang mengharuskan mereka tinggal dengan mengontrak rumah sederhana tidak jauh dari pusat kota.
*****
"Huh sombong sekali dia berani menolak uangku, berhenti melamun ayo jalan aku kepanasan!" perintah Nadine tajam pada sopirnya yang sedang memungut uang yang berserakan.
"Baik nona"
Nadine memutar bola mata malas ketika ibunya terus menelepon sejak tadi namun ia abaikan karena sebelum ke rumah sakit ia berniat mampir ke hotel tempat yang diberitahu oleh salah satu asistennya yang ia suruh mematai sang kekasih yang sejak tadi tidak menjawab telepon darinya.
Dadanya berdegup kencang saat melihat sebuah gambar yang baru saja dikirim oleh sang asisten pada ponsel mahalnya, menampilkan bahwa sang kekasih tercinta tengah berjalan dengan seorang wanita secara mesra menuju salah satu kamar hotel.
Nadine memejamkan mata tajamnya sejenak lalu berkata, "Bisakah kau lebih cepat, sebelum aku memakanmu juga," ucap Nadine marah seraya meremas ponsel miliknya.
Sang sopir ikut gemetar, belum lama ia menghilangkan rasa cemas usai menabrak gadis kecil tadi, sekarang ia harus menghadapi sang majikan yang tampak sangat marah saat ini.
Mereka memarkirkan mobil, segera Nadine turun dan berjalan setengah berlari menuju asistennya berasa.
Terasa sangat jauh ia menjangkau kamar hotel yang telah masuk kekasihnya di sana dengan perasaan marah dan menduga-duga membuat langkahnya terasa berat menuju ke sana.
"Nadine," panggil sang asisten sekaligus sahabatnya sejak kecil itu.
Nadine menoleh dan segera menghampiri gadis yang bernama Rose itu yang berdiri bersama salah satu pelayan hotel tepat di depan pintu salah satu kamar vip.
Menarik napas dalam Nadine mengangguk, "Buka pintunya sekarang."
"Oh sayang jangan berhenti, oh tidak Daniel aku mencintaimu," racau seorang wanita yang tengah berada di bawah seorang pria.
"Kau membuatku gila Nadira," jawab sang pria yang mereka tengah asyik bermain di atas ranjang mewah tanpa busana.
Iya, mereka bermain melakukan hubungan terlarang dalam kamar hotel yang bahkan mereka tidak menyadari telah di buka oleh Nadine dan asisten setianya Rose.
Nadine terdiam mematung begitupun dengan Rose yang menutup mulut menyaksikan pria yang mereka anggap mencintai Nadine selama itu sedang bermain indah bersama wanita lain, tidak bukan wanita lain melainkan seseorang yang sangat dekat dengan Nadine selama ini.
Keasyikan mereka terhenti saat tepuk tangan dari Nadine menggema di dalam sana.
"Nadine," ucap mereka berbarengan.
Keduanya terkejut dan memisahkan tubuh mereka segera bersembunyi di balik selimut.
Sang pria segera memungut celananya dan memakainya segera dan berdiri mendekati Nadine.
"Sayang maafkan aku, ini tidak seperti yang terlihat," ucap Daniel mendekati Nadine.
"Pria yang ku cintai sedang bermain dengan adikku sendiri, seperti itu yang terlihat jelas di mataku Daniel," jawab Nadine dengan suara tinggi dan marah.
Nadine menoleh pada Nadira yang menunduk menyembunyikan tubuh polosnya di bawah selimut.
"Jika membunuh itu diperbolehkan negara, mungkin kalian telah menemui malaikat maut sekarang, kekasih dan adikku berselingkuh di belakang ku hari ini akan ku ingat seumur hidup Daniel, jangan tampakkan wajahmu padaku lagi"
"Kalian benar-benar menjijikkan," ucap Nadine sebelum meninggalkan Daniel dan Nadira di sana setelah mengambil sebuah botol bir yang terdapat di atas meja kamar itu lalu melemparnya tepat mengenai dinding di atas kepala ranjang hingga pecah yang membuat Nadira menciut ketakutan.
****
Nadine berjalan mulai sempoyongan, matanya berair saat tangannya menopang tubuhnya yang perlahan melemah menyusuri dinding hotel.
Rose ingin memberi bantuan namun Nadine menepisnya.
"Ayolah lelaki brengsek itu tidak pantas ditangisi," Rose berkata kesal.
Hanya Rose yang berani bicara seperti itu pada Nadine.
"Aku tidak menyangka Daniel tega bermain dengan Nadira," jawab Nadine sebelum akhirnya ia menangis juga.
Rose memeluk sahabat sekaligus majikannya itu menenangkan.
"Berhenti menangisi pria gila itu, ayo kita segera ke rumah sakit ibumu menghubungiku sejak tadi"
Nadine mengangguk.
Selama perjalanan Rose dan Nadine sibuk dengan pikiran masing-masing, mereka diam dalam keheningan sepanjang jalan menuju rumah sakit.
Berjalan pelan dengan wajah lesu mengingat apa yang terjadi di hotel tadi, membuat Rose menepuk pundak Nadine.
"Lihat, kenapa ramai sekali?" ucap Rose heran.
Nadine memfokuskan kembali pikirannya, segera ia berlari menuju ibunya berdiri sambil menangis.
"Ibu"
Nyonya Airin menoleh pada putri sulungnya.
"Kemana saja kau? apa kau hanya datang untuk menjemput jenazah ayahmu saja? mana Nadira?"
"Apa?"
"Ayahmu telah tiada Nadine, kau terlambat"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KATA2 KLASIK SETIAP KECIDUK, UDH JELAS2 KCIDUK LAGI BERZINAH, MLH BILANG TDK SPRTI YG KAU LIAT .
2024-04-15
1
🌸 andariya❤️💚
next kak 👍
2021-12-16
4
🌸 andariya❤️💚
semoga ada laki² yg baik dan tulus dgn kamu Nadine ☺️😍😍😍
2021-12-16
1