Chapter 12

Farhan hanya terdiam, lelaki itu sama sekali tidak berkata-kata akan sikap Nadine yang cukup membuatnya terkejut itu.

Ia menurunkan Nadine dari gendongannya setelah wanita itu menekan password dan pintu apartemennya terbuka, mereka masuk dan Farhan mendudukkan majikannya itu di sofa ruang tamu.

"Jika tidak ada yang nona butuhkan, apa aku boleh pulang sebentar? aku ada urusan keluarga"

"Tidak, kau tidak boleh pulang sampai Rose kemari. Aku jenuh sendirian, ada kau yang tampan cukup membuat moodku membaik seharusnya kau merasa beruntung, aku akan menggaji mu dengan mahal karena kau banyak membantu ku hari ini"

"Baik nona, istirahatlah aku akan berjaga di luar saja" Farhan tidak bisa membantah.

"Tidak, kau di sini saja" jawab Nadine enteng.

Lagi-lagi Farhan menghela napas dalam dibuat sang majikan, ia memutuskan untuk diam dan berdiri tidak jauh dari Nadine berada.

Gadis itu melepaskan sepatu dari kaki mulus nan jenjang miliknya, penampilan yang serba mini itu membuat Farhan cukup menahan diri. Lelaki ini mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Nadine berkata sebelum masuk ke kamar "Pesankan aku makan siang, hmmm tidak tidak maksudku makan siang untuk kita berdua".

"Maaf nona aku tidak tahu makan siang seperti apa yang nona mau"

"Apapun yang kau pesan, akan ku makan" jawab Nadine seraya berlalu ke kamarnya.

"Baik" jawab Farhan lagi.

*****

Setelah cukup lama menunggu sang majikan keluar dari kamar dengan makanan telah terhidang di atas meja.

Farhan cukup cerdas, ia menghubungi Rose sebelum memesan makan siang untuk Nadine hingga ia tahu menu apa yang harus ia pesan.

"Silahkan nona"

Nadine berjalan mendekat.

"Kau menghubungi Rose?" tanya Nadine ketika melihat menu makan siangnya.

Lelaki itu hanya mengangguk sopan.

"Ayo kita makan"

"Maaf nona, aku...."

"Jangan sungkan, aku tidak akan memakanmu juga. Kau cukup membuatku terkesan hari ini" jawab Nadine menarik tangan Farhan agar duduk di sampingnya.

Farhan menurut saja.

"Kenapa kau memilih pekerjaan ini?" tanya Nadine sambil mengunyah makanan.

Farhan menoleh, ia menghentikan kegiatan makannya.

"Aku membutuhkan uang nona"

"Untuk apa?"

"Uang selalu dibutuhkan nona, dalam hal apapun termasuk biaya rumah sakit, aku ada tanggung jawab akan hal itu"

"Lalu kenapa kau menolak uangku beberapa waktu lalu?"

"Aku ingin mendapatkan dari hasil kerjaku, bukan mengemis"

"Bukankah itu yang biasa dilakukan orang miskin?"

"Ada banyak orang miskin yang punya harga diri nona" jawab Farhan menahan kesal.

"Benarkah? oh aku baru tahu hari ini" ucap Nadine terkekeh.

Farhan memilih diam tanpa menjawab lagi.

"Apa ijazahmu?"

"Aku hanya tamat SMA nona"

"Tapi kau berbeda, kau tidak terlihat seperti orang berpendidikan rendah" jawab Nadine mengernyitkan dahi sebelum kembali mengunyah.

"Tidak ada pendidikan yang rendah nona, hanya beberapa orang yang merasa tinggi hati yang menganggapnya begitu"

"Apa kau menyindirku?" diluar dugaan Nadine sama sekali tidak marah, ia hanya terkekeh saja.

"Kau tampan dan pandai berkata-kata" ucap Nadine lagi memberi senyumannya yang menampilkan lesung pipi pada lelaki yang baru pertama kali bekerja padanya itu.

Farhan hanya tersenyum tipis.

****

Rose datang dengan membawa sebuah tas laptop di tangannya, setelah menekan password gadis bertubuh berisi itu masuk berjalan langsung menuju dapur melewati Nadine yang sedang duduk membaca majalah di depan sebuah televisi berukuran besar sedang menyala.

"Apa kau tidak minum selama bekerja?"

"Huh semua ini ku lakukan demi kau gadis bodoh, aku bahkan sampai lupa tenggorokanku kering karena terlalu banyak bicara dan mengurus semuanya"

Jawab Rose yang telah menghabiskan satu botol air mineral yang ia ambil di dalam kulkas, gadis itu berjalan mendekati Nadine seraya meletakkan laptop di atas meja.

Nadine terkekeh mendengar Rose merutuki pekerjaannya.

"Bagaimana apa ada masalah?"

"Kau seharusnya beruntung memiliki asisten serba bisa seperti ku"

"Oh Rose sayang, kau segalanya bagiku" Nadine berkata sambil memeluk Rose yang tengah membuka dan menghidupkan laptop berniat melaporkan segala pekerjaan hari ini pada sang majikan.

Mereka lama terlarut dalam diskusi tentang pekerjaan, Nadine memang lulusan kuliah bisnis di universitas ternama namun ia tidaklah pandai dalam bidang akademis, selama kuliah ia hanya sibuk jalan-jalan dan berfoya saja menikmati kekayaan ayahnya, lulus kuliah saja semuanya menggunakan uang.

Ia merasa beruntung memiliki Rose yang ternyata kuliah di tempat yang sama dengan biaya ditanggung ayahnya dengan alasan untuk menemani Nadine, ilmu yang berguna untuk Rose sekarang yang tidak bisa terlepas dari Nadine yang harus ia dampingi bahkan mungkin seumur hidupnya.

"Bagaimana dengan si tampan, apa dia sudah pulang?" tanya Rose setelah menutup laptop.

"Farhan maksudmu?"

"Apa ada yang lebih tampan darinya, kau bahkan menghapal namanya dengan baik?" Rose terkekeh.

"Iya, dia baru saja pulang. Kau pandai membaca situasi Rose, pengawal yang cukup membuatku terkesan, aku rasa kau tidak salah pilih"

Rose mengangguk dan tersenyum.

"Aku harap dia jodohku"

"Jangan bermimpi" Nadine menekan kata-katanya.

"Oh sial, apa kau menyukainya? kau menyukai pria rendahan?" Rose membesarkan matanya.

Nadine menghardikkan bahunya enteng.

"Dia melindungiku dengan baik, aku terkesan meski baru hari pertama dia bekerja, mulai besok kau tidak perlu menjemputku Rose, biar Farhan yang menjadi sopirku"

"Apa?"

Nadine mengangguk.

"Huh aku harus mengalah lagi kali ini, kau punya segalanya tuan putri, kau bebas dalam hal apapun"

"Bagus" jawab Nadine menepuk pipi Rose yang tampak kesal.

Ponsel Nadine berdering, gadis itu memandang Rose setelah melihat siapa yang menelepon.

"Bicaralah, hargai dia sebagai ibumu"

Nadine menghembus napas kasar lalu memilih menerima saran dari Rose untuk menjawab telepon dari ibunya.

"Hallo bu" Nadine menjawab suara ibunya dengan nada dingin.

'.......'

"Aku baik"

'.......'

"Baiklah, aku akan datang demi ibu bukan demi Nadira"

Nadine mematikan ponselnya, matanya tampak berkaca-kaca.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Rose mengusap punggung sahabatnya itu.

"Ibu mengundangku makan malam bersama, karena orangtua Daniel akan ikut bergabung" jawab Nadine lesu.

"Apa kau akan terlihat menyedihkan seperti ini? ayolah ini bukan Nadine yang ku kenal, kau akan datang dan membuat pria jahat itu menyesal setidaknya berilah mereka pelajaran bahwa kau baik-baik saja setelah semua yang terjadi, lupakan Daniel lanjutkan hidup sempurna mu seperti sedia kala"

Nadine tersenyum penuh arti.

"Farhan"

"Farhan"

Ucap mereka berbarengan, lalu mereka tertawa seraya memikirkan sesuatu.

Terpopuler

Comments

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

next kak 👍

2021-12-16

4

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

Farhan jadi pria terpopuler nie 😂 😂😂😂🥰

2021-12-16

0

QQ

QQ

Wah si Farhan jd tameng nih

2021-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Pengumuman
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!