Takdir Menjadi Dewi Perang

Takdir Menjadi Dewi Perang

Prolog

hello geys, bantu aku untuk vote novel aku yeeehh hihihi, oke oke oke😘

Merlia Carnava, seorang Tentara Angkatan Darat yang masih sangat muda, memiliki paras cantik, dan kecerdasan, membuat lelaki manapun meleleh dibuatnya, namun tidak dengan rekan² seperkerjaannya karna sudah mengetahui bagaimana sifat dan sikap Merlia yang sehari² hidup dengan mereka

Merlia sendiri tidak mempunyai keluarga, saat ia masih dalam akademi militer, seluruh keluarganya meninggal karna kejadian tsunami yang menyapu tempat tinggalnya, kini ia tidak punya siapa² lagi, wajahnya yang periang saat pertama kali masuk ke akademi seketika sirna setelah kejadian itu.

"Mer, ngapain lo, ngelamun mulu" seorang pria menepuk pundak Merlia yang sedang duduk dibatang pohon yang besar sambil meminum minuman kaleng

"ck, ngapain lo" jawab Merlia sambil menepis tangan pria itu

"galak amat sih lo Mer, gada yg mau sama lo tau rasa lo" bualan pria tersebut dan langsung mengambil posisi duduk disamping carlia yang sedang menatap api unggun

nama pria tersebut adalah Refi, teman pertama Merlia saat di akademi, Merlia sudah menganggap Refi sebagai kakaknya sendiri

"Ref!" panggil Marlia

"hmmm" jawab Refi

"Nanti kalo gua gugur di misi tolong jagain ini" lanjut Merlia sambil menyodorkan sebuah cincin yang digantung dengan sebuah tali hitam

"apaan nih? jimat dukun yah hahah"

"sialan lo, dari mak gua itu, jagain tuh! jangan sampe ilang, kalo ilang, leherlu gua patahin" balas Merlia

"eeet dah neng, galak amat, lagian nih yah, lo ga bakal gua biarin gugur, kita jalanin misi sama², jadi pulang juga harus sama²" jelas Refi

"sok lu kutu!" balas Merlia

"Mer, gua numpang dipundak lo yah, ngantuk gua!" pinta refi dengan muka memelas yang dibuat²

tapi Merlia tidak menjawab, dan membiarkan Refi menyenderkan kepalanya dipudak miliknya, tak perlu waktu lama, refi terlelap dipundak Merlia

"kok perasaan gua ga enak yah"batin Merlia

kresek kresek kresek.....

tiba² dibalik semak belukar terlihat samar² pergerakan mencurigakan, merlia pun langsung mengangkat senjatanya, untuk siap siaga

duar....

suara geranat terdengar dari arah samping, merlia pun segera membangungkan Refi

"Ref, ref, refiii, bangun kebo!" Merlia menepuk² pipi refi dengan kuat sambil melihat² keadaan sekitar

"SERANGAN BUTAAA!!!" teriak Merlia dan langsung membangunkan refi, bukan hanya refi, para prajurit yang sedang istirahat pun terbangun dan segera bergegas keluar tenda

"MENCAR!!" Titah Merlia

"Ref, lo ikut jaga samping sama Nata!" titah Merlia

tanpa basa basi Refi berlari menuju Nata dan pasukan lainnya, sedangkan Merlia bersama 5 orang dan 1 komandan

"Komandan, apa perlu kita lempar geranat ke semak² itu?" tanya Merlia sedikit berbisik

"jangan! siapa tau itu hanya pancingan, dan yg dibalik semak adalah umpan yg mungkin saja warga biasa yg mereka sandera!"jawab komandan

dor dor dor!!!

duuaar!!!

"ARAH JAM ENAM!!" teriak komandan

pasukan segera mengepung 7 orang berdenjata,

kini, dibelakang tersisa 4 orang, komandan, Merlia, dan 2 rekan lainnya

"tunggu!! 7? bukannya target ada 10 orang yah? kemana 3 orang lagi? jangan²!!" gumam Merlia, seketika Merlia tersadar dan membulatkan matanya "shit!! kejebak!!" umpat Merlia

"LINDUNGI KOMANDAAANN!! INI JEBAKAN!!" teriak Merlia

Dor!!

sebuah peluru berhasil menembus dada Merlia dari belakang

"uhuk!" seketika merlia batuk mengeluarkan darah

"SERANG!!" Titah komandan

para prajurit mematuhi perintah komandan, dan segera menyerang balik semua komplotan penjahat itu

Merlia yang sudah jaduh ketanah namun keadaannya masih setengah sadar, ia melihat jelas bagaimana rekan²nya bertarung mati²an demi melindungi bangsa tercinta mereka ini

"Mer! Merliaa?" Refi menopang tubuh Merlia yang bersimbah darah dipelukannya,

tidak ada pergerakan dari Merlia, matanya sudah terpejam, darah yang keluar dari tubuhnya sudah terlalu banyak, denyut nadi dan jantungnya sudah berhenti, nafaspun sudah tidak terasa dari hidung maupun mulut merlia

"meeerr, banguun merrr!!" Refi terus menepuk² pipi Merlia, air mata yg terbendung sudah tidak bisa ditahan lagi, Refi memecahkan tangisannya didepan rekan²nya, walaupun itu bisa disebut suatu yang memalukan bagi seorang prajurit.

"Ref, misi sudah tuntas, mari kita bawa jasad Merlia dan merawat prajurit yg terluka" titah komandan dengan lembut, Komandan juga merasa kehilangan dengan sosok Merlia, apa lagi, Merlia lah yang telah menyelamatkan komandan

.

.

.

para prajurit kembali kemarkas mereka untuk menjalankan perawatan bagi yang terluka

sedangkan jasad Merlia segera dikebumikan, tidak ada keluarga yang ikut turut mengebumikan dirinya karna Merlia adalah anak sebatang kara, hanya Refi yang ia anggap sebagai kakak sajalah yang terus setia hingga mau mengantarkan jasad dirinya yang dikebumikan

Refi terus memandangi makam Merlia dengan tatapan kosong. sakit, sedih, marah, semua perasaan itulah yang Refi rasakan sekarang, Merlia yang sudah menganggapnya sebagai kakak dari pertama masuk akademi, tapi refi memiliki perasaan yang berbeda kepada Merlia, bukan adik, melainkan cinta.

"Mer, lo jahat banget Mer, Gua belom nyatain cinta gua, lo udah ninggalin gua gitu aja" lirih refi yang berjongkok disamping makam merlia sambil memegangi cincin yang digantung dengan tali hitam yang diberikan Merlia sebelum kepergiannya

"Jahat lo mer!" lirih refi, kini ia tidak bisa menahan air matanya lagi, ia menumpahkannya disamping makam Merlia

.

.

Terpopuler

Comments

achaaa_AlisyaJeslynchaniago

achaaa_AlisyaJeslynchaniago

bagus aku suka ceritanya

2021-08-19

6

MURIZDAN

MURIZDAN

semangat buat novelnya🤞

2021-07-08

4

@koniyeditzz_

@koniyeditzz_

Oiiiii mbo

2021-07-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!