Entah kenapa jantung Kai berdetak kencang saat melihat sosok Flo yang nampak arogan itu duduk dengan jarak yang lumayan jauh dari nya.
"Selamat pagi Tuan Zaccheo" Sapa Flo dengan menatap Kai datar.
"Hmm" Dehem Kai dengan memalingkan wajahnya dari Flo.
"Bagaimana tuan? Apa anda sudah puas dengan berkas yang sudah saya kirim semalam?" Tanya Flo penasaran.
"Ya, saya sudah menandatangani surat kontrak kita. Untuk pengerjaan nya saya harap nona Grisham yang akan bertanggung jawab atas bisnis hotel dan resort ini" Ucap Kai dengan memberikan dokumen pada Flo.
"Oke" Angguk Flo singkat.
"Tuan, nona ini minuman dan sedikit cemilannya" Ucap Sekertaris Roy dengan memberikan kudapan di hadapan Flo.
"Tidak perlu, saya sangat sibuk. Terimakasih atas waktunya Tuan Zaccheo. Saya permisi" Ucap Flo dan langsung pergi dengan membawa dokumen yang di berikan Kai pada nya.
Setelah Flo pergi, Kai menghela nafas berat. Entah kenapa dia merasa kosong?
"Tuan, bukankah nona Alexa sangat arogan?" Ucap Sekertaris Roy.
"Dia arogan karena ada sesuatu yang dia banggakan, jadi hal itu sudah biasa" Santai Kai
"Ahh ya" Angguk Sekertaris Roy.
•••
Saat Flo turun dari ruangan Kai, banyak orang-orang yang memperhatikan nya secara diam-diam. Hingga Flo melihat sekumpulan orang yang dulu pernah menghina nya di kantin, Flo tersenyum kecil dan mendekati mereka.
"Ahhh selamat pagi nona Alexa" Sapa mereka dengan menundukkan kepalanya.
"Hmm" Angguk Flo.
"Ada yang bisa kami bantu nona?" Tanya mereka dengan gugup.
"Ada"
"Apa nona?"
"Ikut saya" Ucap Flo, mereka yang berjumlah 7 orang langsung mengikuti nya hingga berhenti di depan gedung.
"Bisa kalian ambilkan saya ember air bekas pelan?" Tanya Flo dengan suara indah nya.
"Ahh baik nona" Angguk mereka dengan senang karena mereka kira Flo akan menganggap mereka teman.
Setelah beberapa saat, mereka datang dengan ember di tangan mereka masing-masing.
"Ini nona" Ucap mereka dengan meletakkan ember tersebut di lantai.
"Ahh masa saya harus jongkok?" Keluh Flo membuat mereka panik dan segera mengangkat nya.
"Ehh tidak nona" Ucap mereka dengan semangat dan kembali mengangkat ember tersebut hingga dada mereka, Flo sangat puas melihat itu semua.
DUGHHHH
DUGHHHH
DUGHHHH
DUGHHHH
DUGHHHH
DUGHHHH
DUGHHHH
Flo menendang ember tersebut hingga air tersebut mengenai wajah dan pakaian mereka, hal itu membuat mereka berteriak histeris bahkan orang-orang yang melihat itu pun terkejut.
"Nona...." Kaget mereka namun Flo hanya tersenyum sinis dan melipatkan kedua tangannya di dada.
"Jika tidak ingin di perlakukan seperti ini maka bertindak baiklah untuk kedepannya, saya tidak suka jika mendengar seseorang yang di buli oleh orang yang sama rendah nya seperti kalian" Sinis Flo dan segera pergi dan masuk kedalam mobil mewah nya.
Mereka hanya bisa menahan malu dan marah, mereka tahu apa maksud dari perkataan Flo itu. Meskipun Flo mengatakan nya tidak jelas namun mereka tahu makna dari setiap ucapannya.
"Nona, anda sangat hebat!" Kagum Sekertaris Harun ketika melihat Flo yang menendang ember tersebut secara cepat dan tangkas.
"Hahah itu sangat mudah Harun" Balas Flo dengan terkekeh.
•••
3 Hari berlalu, Flo bersiap untuk pergi ke Rusia. Perusahaan ALROSA merupakan Penghasil Berlian Terbesar pertama di dunia. Negara ini menghasilkan dua kali lipat berlian dari berlian yang dihasilkan negara Botswana. Estimasi produksi berlian tahunan di negara ini sekitar 41,9 Juta Karat. Selain itu, harga per karat untuk berlian yang diproduksi di Rusia adalah sekitar US$ 101.
Perusahaan ALROSA di miliki oleh keluarga Alteir, kenapa Flo berniat untuk bekerja sama dengan perusahaan tersebut? Selain kaya dan memiliki penghasilan yang sangat fantastis, Flo juga ingin memastikan sesuatu dengan anak dari perusahaan ALROSA tersebut.
"Ahhhh ternyata Rusia Seperti ini" Senang Flo, saat ini dia berada di dalam hotel.
Akhirnya Flo memilih untuk bersiap karena dia ingin segera datang ke perusahaan tersebut, bukankah lebih cepat lebih baik?
Hari ini masih menunjukkan pukul 11 siang, Flo menggunakan rok span pink di atas lutut dengan sedikit belah di samping kanannya sehingga dia nampak memukau, tak lupa kaos putih bertali spaghetti yang di padukan dengan blazer pink yang selaras dengan rok nya.
Flo juga menggunakan high heels putih nya sehingga kini penampilan nya bisa saja membuat orang-orang berpaling dan langsung menatapnya kagum.
"Sempurna!" Senyum Flo.
Flo melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar hotelnya, ternyata Harun sudah menunggu nya di luar. Mereka langsung saja menuju perusahaan ALROSA yang jarak nya lumayan dekat dari hotel yang Flo tinggali sekarang.
Hingga setengah sampai di depan perusahaan tersebut, Flo langsung melangkahkan kakinya menuju resepsionis untuk menanyakan tentang atasan mereka.
"Selamat siang nona, ada yang bisa kami bantu?" Tanya mereka dengan tersenyum kecil.
"Ya, apa tuan Alteir ada?" Tanya Flo dengan datar.
"Ahh ya nona, apa anda sudah membuat janji?" Tanya nya lagi.
"Belum, tapi saya akan melakukan kerja sama dengan nya" Kelas Flo membuat mereka nampak bimbang.
"Oh tunggu sebentar nona" Ucap mereka dan menghubungi seseorang yang Flo tahu bahwa mereka menghubungi Sekertaris nya.
"Nona, Sekertaris Presdir bilang nona tunggu saja di atas. Karena beliau sedang ada meeting" Ucap resepsionis itu.
"Baik" Angguk Flo.
Gedung tersebut memang besar, sama mewah nya seperti perubahan Zaccheo. Hanya saja para pegawai disini sangat sopan dan saling menghormati satu sama lainnya. Mereka nampak terdidik, etika nya juga patut di acungi jempol.
"Selamat siang nona saya Evan, Sekertaris dari Tuan Steven" Ucap seorang laki-laki dengan dingin dan datar, laki-laki itu menatap Flo datar.
"Apakah atasan mu ada?" Tanya Flo balik dingin pula hingga membuat laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya.
"Apa nona sudah membuat janji dengan beliau?"
"Saya bilang, ada atau tidak?" Kesal Flo.
"Tuan ada, tap.....Nonaaa!!!!"
Flo langsung masuk kedalam tanpa menghiraukan panggilan Sekertaris Evan, hingga akhirnya Flo melihat sosok laki-laki tampan dan dingin tengah duduk di sofa dengan tangan yang memegang dokumen. Laki-laki itu menatap Flo dingin dan datar.
"Maafkan saya tuan, wanita ini memaksa untuk masuk" Ucap sekertaris Evan, sedangkan Harun? Dia sudah was-was karena takut.
"Apa kau tidak di ajari sopan santun nona?" Ucap Steven dengan dingin dan datar.
Flo yang melihat itu hanya diam dengan melipatkan kedua tangannya di dada, setelah beberapa saat diam akhirnya Flo melangkahkan kaki nya mendekati laki-laki itu yang nampak heran. Hingga akhirnya hal tak terduga pun terjadi.
Sekertaris Evan dan Sekertaris Harun hanya melotot melihat itu semua, mereka saling pandang dan meneguk ludahnya bulat-bulat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Atun Ismiyatun
usul aja kak itu si flo gunakan budaya timur dan menghormati yang lebih tua dg panggilan kak..bang ataupun mas...walaupun itu kesekertaris dan bawahan dia
2024-05-18
0
❄️ sin rui ❄️
untuk menjalin kerja sama kelakuan flo kurang sopan menurut ku
2022-05-09
1
Moly
Lanjut
2021-06-14
1