Pagi hari Flo terbangun dengan rasa pusing di kepala nya, dia ingat bahwa semalam dia mabuk berat hingga lupa setelah itu apa yang terjadi pada dirinya. Di lihatnya jam menunjukkan pukul 9 pagi, dengan cepat Flo membersihkan dirinya karena dia sudah terlambat untuk datang ke kantor kakak nya.
Awalnya Flo ingin menggunakan samarannya lagi tapi saat dia melihat stok pakaiannya, dia melongo karena tak ada satupun pakaian itu. Semuanya hanya dress dan celana pendek beserta gaun-gaun tertentu saja.
Flo menghela nafas geram karena ia tahu ini semua ulah Alex, dengan cepat dia mengambil rok putih di atas lutut dengan baju rajut berwarna hitam. Dia juga memakai high heels hitam nya, tak lupa Flo merias wajah nya dengan natural.
"Perfeck!! Mulai sekarang tidak ada florenza yang cupu! Karena florenza yang cupu sudah hilang saat laki-laki sialan itu membentak nya!" Kesal Flo.
Dia memakai kalung nya beserta jam tangan dan juga anting pemberian dari Alex dulu saat dia ulang tahun yang ke 22.
Karena sudah bebas, akhirnya Flo mengendarai mobilnya sendiri menuju kantor Alex. Tak membutuhkan waktu lama, kini Flo sudah sampai di sana dengan selamat.
"Permisi nona, ingin bertemu siapa yah?" Tanya sang resepsionis pada Flo, Flo lupa bahwa dia sudah tidak lama datang ke kantor papa nya hingga mereka tidak mengenali nya yang sekarang.
"Ah tuan Alex, apa dia ada?" Tanya Flo dengan tersenyum manis.
"Tuan Alex sedang ada rapat nona, mohon tun..."
"Tidak mau! Saya akan menunggu di ruangannya!" Ketus Flo dan segera melangkah pergi.
"Nona...... Hei..... Satpam!!!" Marah resepsionis itu.
"Ya Bu?" Tanpa satpam itu.
"Tangkap wanita gila itu!!!!" Marah resepsionis tadi dengan menunjuk Flo.
"Baik Bu" Patuh nya.
Flo yang di tahan seperti itu pun mengamuk karena dia tidak terima dirinya di perlakukan seperti ini, terlebih saat ini dia menjadi tontonan orang-orang.
"Apa-apaan ini?? Lepaskan saya!!" Kesal Flo yang terus berontak.
"Tidak nona, mari ikut saya dan tolong jangan berulah disini" Ucap satpam tersebut.
"Apa? Hey!!!! Lepaskan saya sialan!!!!!!" Marah Flo yang di seret begitu saja oleh satpam.
"Ada apa ini?" Ucap seseorang membuat Flo menolehkan kepalanya.
"Tuan, Jala** itu menerobos ingin masuk. Untungnya saya memaksa satpam ini agar membawa nya pergi dari sini!" Bangga sang resepsionis dengan menunjuk Flo yang nampak kesal.
"Lepaskan dia!" Geram Alex.
"Maaf tuan" Balas sang satpam karena dia tahu bahwa Alex sedang marah.
Flo Cemberut dan menghentak hentakan kaki nya di lantai, dia sangat kesal hari ini. Alex yang melihat itu segera mendekati nya.
"Apa tidak apa-apa?" Tanya Alex dengan lembut dan segera memeriksa tangan Flo yang memerah.
"Tuan...." Kaget resepsionis itu ketika melihat tingkah manis Alex pada Flo.
"Apa Lo liat liat!!!" Kesal Flo dan segera mendekati nya, dengan kasar Flo menjambak rambut wanita itu hingga mengerang kesakitan.
"Astaga.... Lepaskan dia Flo!! bisa bisa dia terluka!!" Panik Alex.
"Ohh.... Jadi kakak lebih membela wanita ini yang menyebut ku sebagai jala** iya!" Marah Flo pada Alex.
"Tidak, bukan begitu...."
"Cihhhh......!!!" Marah Flo karena amarahnya tidak tersalurkan, dengan cepat dia melangkah pergi meninggalkan mereka.
"Flo...... Florenza!!!" Teriak Alex namun Flo tidak peduli sama sekali, dia malah pergi begitu saja meninggalkan Alex yang nampak prustasi.
"Kau!!!!! Segera pergi dari perusahaan ini!!!! Berani-beraninya kau menyebut adikku jala**!!!" Marah Alex pada resepsionis itu.
"A..pa...." Kaget mereka, karena ternyata wanita itu merupakan adik satu-satunya Alex yang berkuliah di Jerman dan sekarang sudah kembali? Sangat cantik.
Di dalam mobil, Flo nampak memaki-maki wanita itu. Dia berhenti di sebuah danau yang cukup sepi karena hari ini merupakan hari kerja.
"Hhh..... Ternyata begini rasanya jadi pengangguran!" Keluh Flo dengan menundukkan kepalanya.
Flo terus mengabaikan telepon yang masuk bahkan tanpa ragu lagi Flo melemparkan ponsel tersebut ke danau karena sangat kesal dan emosi saat ini.
"Mama.... Papa.... Aku rindu kalian, andaikan kalian masih ada. Mungkin kalian akan membela ku" Tunduk Flo dengan mengusap air matanya.
"Kakak..... Kakak sudah menemukan pasangan hidupnya, tapi aku? Entahlah.... Mungkin sampai kapanpun aku akan tetap seperti. Seorang diri dan terus kesepian" Lirih nya.
"Mah...pah... Bolehkah Flo egois? Jika Flo tidak bisa menemukan hidup Flo yang asli maka kak Alex pun tidak boleh pergi bersama wanita lain? Aku takut sendirian mah pah..... Hiks...." Tangis Flo dengan terisak-isak.
Ini lah hal yang Flo takutkan sejak dulu, dia sudah terbiasa bergantung pada Alex. Flo takut kasih sayang Alex akan hilang pada nya saat Alex menikah dan memiliki anak nanti.
"Flo takut mah..... Flo tidak mau sendirian hiks..... Kenapa tuan sangat kejam pada Flo, padahal...... Hiks.... Flo tidak pernah jahat pada siapapun hiks.... tapi kenapa...." Lirih nya, dada nya terasa sesak karena tangisan.
"Maaf mah Flo terlalu egois, Flo janji akan membuat kak Alex bahagia dengan kak Melisa. Dapatkah aku menemukan laki-laki seperti kakak? Aku sangat iri pada kak Melisa pah.... Dia bisa bertemu laki-laki sebaik kakak"
"Jangankan di tinggal, kak Alex membela orang lain pun aku tidak suka hiks..... Jika kakak tidak membela ku lalu siapa yang akan membela ku lagi hiks....." Flo terjatuh ke rumut, dia menelungkupkan wajahnya di kursi depan kedua tangannya sebagai bantal.
Flo terisak-isak dalam kesedihannya, dia tidak menyangka jika Alex ada di sana dan mendengar semua keluh kesah nya. Awalnya dia ingin ke sana tapi segera ia urungkan, selama ini dia jarang melihat Flo menangis dan baru kali ini dia melihat adik kesayangannya tengah menangis dan itu pun karena dirinya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
kasihan amat, ade kk saling mengisi 😇
2024-05-03
1
Trisna Tris
lanjut thor....
2022-02-15
3
Ocie_Yunki 💜
Ditunggu nextnya thor 😍🤗
2021-06-12
1