Flo menghela nafas lega dan kembali duduk di kursinya, begitupun dengan Sekertaris Roy yang nampak lega karena sudah selesai.
"Sekertaris Flo, anda sangat hebat!" Kagum nya.
"Terimakasih Sekertaris Roy, anda terlalu memuji" Balas d
Flo dengan tersenyum kecil.
"Jika kau ingin kembali ke ruangan mu, kembali saja."
"Tidak apa-apa, apa Presdir sangat lama saat tidur?" Penasaran Flo.
"Tidak, Tuan hanya tidur 15 sampai 30 saja. Mungkin sebentar lagi akan bangun" Jelas nya membuat Flo mengangguk mengerti.
"Apa Presdir sering seperti ini?"
"Ya, bahkan saat melakukan perjalanan pun dia sering seperti ini"
"Apa dia tidak melakukan terapi?" Heran Flo.
"Tidak, tuan selalu menolak nya"
"Hhhh...Jika begitu akan susah nanti nya" Ucap Flo.
"Apa yang susah!" Tanya seseorang membuat Flo dan sekertaris Roy tersentak.
"Tuan" Kaget sekertaris Roy.
"Tidak ada sir" Elak Flo dengan tersenyum kecil.
"Hmm... Apa semu...."
"Sudah selesai sir, mari kita kembali" Sela Flo dengan cepat.
"Selesai? Bagaimana mungkin!" Heran nya.
"Mungkin tuan, karena ada sekertaris Flo yang menanganinya" Jelas sekertaris Roy membuat Kai heran dan langsung menatap Flo.
"I...tu....saya hanya menjelaskan apa yang saya bisa sir" Jelas Flo dengan gugup karena tatapan Kai benar-benar membuat nya merinding.
"Apa mereka setuju?" Tanya nya dengan datar.
"Ya sir, nanti mereka akan mengirimkan kontrak kerja sama nya" Balas Flo.
"Ok" Balas nya dan segera bangkit dari duduknya meninggalkan mereka yang nampak masih diam di kursinya.
"Apa kalian akan tetap duduk di sana? Kembali bekerja!!" Marah Kai membuat Flo dan sekertaris Roy terlonjak dari duduknya, dengan tergesa-gesa mereka mengejar Kai yang sudah berjalan jauh.
"Hhh....Hhh.... Untung saja jantung ku masih aman" Ucap Flo dengan ngos-ngosan.
"Benar...." Balas Sekertaris Roy dengan ngos-ngosan juga.
"Permisi tuan dan nona, apa kalian membutuhkan sesuatu?" Tanya seorang office boy pada mereka.
"Bawakan kami minuman yang segar dan juga cemilannya" Ucap Sekertaris Roy.
"Baik tuan"
"Akhirnya saya tidak kesepian lagi, semoga kau betah disini" Ucap sekertaris Roy dengan menatap Flo.
"Hahahah anda bisa saja Sekertaris Roy" Tawa Flo dengan kecil.
Drttttt Drtttttttt Drrtttttttttttttt
"Ke ruangan saya sekarang!" Ucap seseorang di sambungan telepon sekertaris Roy.
"Sekertaris Flo, saya ke dalam dulu"
"Hmm" Angguk Flo.
Saat Sekertaris Roy masuk, dia terkejut melihat Kai yang duduk di sofa dengan keringat yang sudah membasahi jas dan juga kemejanya.
"Tuan.....!!" Pekik sekertaris Roy dengan panik.
"Apa yang terjadi tuan?" Kaget nya.
"Hmm... Kau hubungi dokter Chandra dan ambilkan obat ku di mansion" Ucap nya dengan memejamkan matanya.
"Baik tuan..." Ucap nya dan segera pergi dengan tergesa-gesa.
"Ada apa?" Heran Flo.
"Tuan kembali Kambuh, bisakah kau menemani nya dulu? Saya harus ke Mansion dan memanggil dokter Chandra" Cemas nya.
"Ehh baiklah..." Angguk nya, setelah melihat kepergian sekertaris Roy. Flo langsung masuk ke ruangan Kai, dia sama terkejutnya seperti sekertaris Roy tadi saat melihat kondisi Kai sekarang.
"Astaga...." Pekik Flo dan segera mendekati nya, dia tidak bisa melakukan apapun karena dia tidak bisa berdekatan dengan laki-laki itu karena takut penyakitnya akan kambuh.
Namun Flo sangat panik, dia mengambil tisu dan mengelap wajah Kai yang terus berkeringat. Entah sadar atau tidak, Kai merebahkan kepalanya di pundak Flo hingga membuat wanita itu terkejut, dia ingin menyingkirkan nya karena takut akan semakin parah tapi dia tidak bisa melakukannya.
Dengan penuh ke hati hatian, Flo melepaskan jas yang di kenakan Kai dan membuka beberapa kancing atas nya beserta dasi nya juga. Setelah selesai, Flo mulai mengelap kembali keringat nya hingga tanpa sadar Flo dan Kai bersentuhan atas ketidak sengajaan.
"Hmmmm....." Lirih Kai.
"Suttt tenanglah..... " Lembut Flo dengan menepuk nepuk kepala Kai yang berada di pundaknya.
"Ck.... Di mana lagi Sekertaris Roy! Kenapa dia lama sekali!" Kesal Flo karena ia takut melihat Kai yang terus kesakitan.
Hingga akhirnya Flo merasakan nafas teratur dari Kai, ternyata laki-laki itu tidur di sana dengan nyaman. Bahkan tanpa sadar Kai memeluk pinggang Flo yang belum sadar akan hal itu.
"Hhh syukur lah dia sudah tidur" Lega Flo dengan terus menepuk nepuk kepala Kai dengan lembut.
Hingga akhirnya pintu itu terbuka dan memperlihatkan 2 sosok laki-laki yang nampak ngos-ngosan, namun saat melihat Flo mereka melotot bahkan sampai terjatuh saking terkejutnya.
"A..pa..."
"Sutt! Jangan berisik!! Atau dia akan bangun dan meringis lagi!" Kesal Flo pada Sekertaris Roy yang langsung menutup mulutnya rapat-rapat.
"Nona, kenapa anda menyentuhnya?" Tanya dokter Chandra dengan menatap Flo, Flo yang baru ingat pun terkejut.
"Astaga!" Pekik nya dan berusaha melepaskan pelukan Kai tapi tidak bisa.
"Bagaimana ini?" Ringis Flo dengan ketakutan.
"Tenanglah" Ucap dokter Chandra dan segera memeriksa Kai. Di tangannya terpasang sarung tangan khusus agar tidak membuat Kai sakit lagi.
"Ini......" Kaget dokter Chandra.
"Ada apa? Apa penyakit nya bertambah parah saat ini!" Cemas Flo.
"Tidak.... Justru, kalian........ Tuan Kaisar tidak mengalami reaksi apa-apa saat kau menyentuhnya" Aneh nya membuat Flo melongo.
"Benarkah?" Tanya Flo penasaran.
"Hmm" Angguk nya.
"Coba kau pegang, jika sama seperti ku mungkin penyakitnya sudah sembuh" Ucap Flo membuat dokter Chandra mengangguk.
"Baiklah" Angguk nya.
Dokter Chandra membuka sarung tangannya dan memegang tangan Kai yang tak terhalang oleh apapun karena Flo yang melepaskan semua nya. Aneh! Saat dokter Chandra menyentuh nya, langsung terhadap ruam merah pada tangan Kai membuat dia terkejut dan segera melepaskan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
berati Flo jodohnya kai
2024-05-03
1
❄️ sin rui ❄️
bagus deh kalau punya penyakit ke gitu, bakal bebas dari jerat pelakorrr wkwkwk
2022-05-09
5
Rafiah Taufik
itu nmanya obat herbal alami dr flo😂
2021-09-01
1