"Maaf ada apa ya?" tanya Arum berbalik badan melihat ke arah David.
"Terima kasih," jawab David.
"Terima kasih untuk apa?" tanya Arum mengernyitkan dahi bingung.
"Terima kasih sudah menolong Nenek saya." Jelas David.
"Oh, itu sudah kewajiban saya jadi tidak perlu berterima kasih." Arum tersenyum menatap ke arah David.
"David," ujar David mengulurkan tangan ke arah Arum bermaksud memperkenalkan diri.
"Arum," Arum menyambut tangan David dan juga memperkenalkan diri.
"Suatu saat jika kau butuh bantuan jangan sungkan untuk menemuiku." Tutur David.
"Baiklah, kalau begitu Aku pulang dulu. Permisi," pamit Arum melenggang pergi meninggalkan David yang masih diam mematung menatap kepergian Arum.
"Gadis yang menarik," gumam David dengan senyum menyerungai.
David seorang pembisnis hebat yang bisa sukses di usia muda, dia termasuk seseorang yang penuh dengan ambisi. Karena sifat ambisiusnya itulah membuat dirinya sukses.
Arum beranjak pergi meninggalkan mension dan David yang masih menatapnya.
"Ayo jalan Pak!" ajak Arum.
Mobil kembali melaju menuju mension Oma Arum yang tak terlalu jauh dari mension David.
"Selamat datang Nona," ujar seorang satpam yang menjaga gerbang di mension Oma.
"Makasih Pak," sahut Arum membuka kaca mobil sembari tersenyum ke arah Satpam.
"Terima kasih Pak Marto," ucap Arum turun dari mobil melangkah ke dalam rumah.
"Assalamualaikum, Oma! Oma!" panggil Arum masuk ke dalam rumah.
"Waalaikum salam," sahut Oma Arum berjalan mendekat ke arah Arum dengan senyum yang mengembang.
"Omaaaa!!!" Arum berlari memanggil Oma Mia dan langsung memeluknya.
"Kamu dari mana kok baru pulang?" tanya Oma Mia.
"Tadi habis nganterin Nenek-nenek Oma." Jawab Arum dengan senyum yang mengembang.
"Nenek-nenek siapa?" tanya Oma Mia dengan rasa penuh penasaran, Oma Mia mengajak Arum duduk di ruang keluarga.
"Itu Oma Nenek Lastri, rumahnya lumayan deket kok dari sini." Jelas Arum.
"Oh, Kalau gitu kamu makan dulu! Nenek udah nyiapin makanan untukmu." Oma Mia berdiri hendak mengajak Arum ke ruang makan.
"Oma, Arum udah makan." Arum memegang tangan Mia mencegahnya agar kembali duduk.
"Kamu makan di mana?" tanya Oma Mia.
"Makan di rumah Oma Lastri, tadi." Jawab Arum.
Arum dan Oma Mia berbincang-bincang membicarakan berbagai hal, saling melepas rindu. Hingga kantuk di rasakan oleh Arum.
"Oma, Arum istirahat dulu ya, besok Oma anterin Arum ke pesantren." Pamit Arum berdiri meninggalkan Oma setelah mendapat anggukan juga senyuman dari Sang Oma.
Jam berjalan begitu cepat hari ini terlewati dengan baik, Malam beranjak pergi bersama sinar rembulan berganti mentari pagi yang mulai muncul.
"Hoaammm ...." Arum menguap, sinar mentari masih malu-malu untuk muncul, tapi Arum si gadis cantik mulai terbangun mendengar kicauan burung peliharaan Omanya di pagi hari mengusik ketenangannya. kamar Arum memang kedap suara tapi pintu kamar yang terhubung ke balkon yang sedang terbuka membuat suara burung peliharaan Oma Mia terdengar begitu nyaring dan saling bersahutan.
"Pagi yang indah," gumam Arum berdiri melangkah ke arah balkon menatap sekeliling yang terlihat begitu asri dengan pemandangan pohon juga kicauan burung di halaman.
"Pagi-pagi Oma sudah sibuk dengan burungnya." gerutu Arum yang melihat Oma Mia tengah sibuk menyemprot kandang burung dan sepertinya dia sedang memandikan burung.
Arum kembali masuk ke dalam rumah membersihkan diri kemudian melangkah pergi menghampiri Oma Mia.
"Oma pagi-pagi sudah mandiin burung, memang Oma sendiri sudah mandi?" ucap Arum sambil memeluk Oma Mia dari belakang.
"Astaghfirullah, kamu ngagetin aja Nak." Oma Mia reflek menghentikan aktifitasnya karena terkejut.
-
-
-
-
-
Kakak2 pembacaku tersayang maaf ya author hari ini update sedikit karena saudara author tunangan hari ini jadi author sibuk membantu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
SriHarmanto
semangat terus kak..
2021-06-15
0
Syifa Dealovha
lanjut
2021-06-15
0
Aini Ayuandini
lanjutkan lagi lah kak 😉 semangat untuk terus nge up Nya 😊🤩🤗
2021-06-15
0