Ara yang sudah lelah menanggis dari semalam, ia mencoba untuk melupakan sakit hati nya. Ia memilih untuk pergi kesuatu tempat, tempat dimana dia melupakan masalah nya.
" nona mau kemana?" Asisten nya bertanyak ketika melihat nona nya sudah rapi dan cantik.
" aku ingin pergi."
" maaf nona kemana?" Ara tak menjawabnya malah ia berjalan dengan tergesa gesa untuk segera mencapai pintu depan nya.
Ara yang sudah tiba di depan pintu. Dengan segera menyuruh supirnya untuk mengantarkan dirinya ke sebuah cafe.
Ara mengirimkan pesan pada ibu sofia, mengatakan bahwa dirinya akan datang ke sana. Tempat dimana ara di besarkan dengan banyak nya anak kecil yang lain.
Ara menyuruh sang sopir untuk menghentikan nya di sebuah cafe, dan menyuruh supir nya untuk menunggu nya agak jauh.
Sedangkan jonathan dan hans masih berada di perjalan untuk pulang kerumah nya. Hans menatap kedepan, ada sosok wanita yang mirip dengan nona muda nya yang masuk kedalam taksi.
Hans memperlambat kecepatan nya untuk memastikan matannya. " kenapa kau lambat sekali jalan nya hans.." suara sedikit meninggi dari tuan nya.
" maaf tuan, tadi saya melihat seperti nona muda."
" dimana.." nampak jonathan melihat ke samping, kebelakang tapi tak ada ara di sana.
" sudah naik taksi tuan."
Jonathan mengerutkan keningnya ketika mendengar bahwa kekasihnya naik taksi. " kamu salah lihat hans, mana mungkin ara naik taksi. Aku sudah menyiapkan mobil untuk dirinya."
" mungkin benar tuan, saya yang salah lihat."
Hans melanjutkan perjalanan nya, ia melajukan kecepatan nya lagi agar mereka segera tiba di rumahnya.
Kini mereka berdua sudah di tiba di rumah mewahnya. Jonathan yang sudah tak sabar segera turun dari mobilnya. Jonathan lari kecil masuk kedalam rumahnya.
Tap
Tap
Tap
" selamat datang tuan.." asisten ara menyapa nya dengan sedikit menunduk.
" apa ara di dalam kamar.." tanyak jonathan dengan melangkah ingin menaiki anak tangga.
" maaf tuan, nona ara tak ada di rumah.." perkataan sang asisten membuat jonathan menghentikan langkahnya dan berbalik menatap kearah sang asiten.
" kemana?, kenapa dia tak menghubungi ku."
" maaf tuan, saya tidak tahu. Tadi saya bertanyak tapi tak di jawab oleh nona ara.." penjelasan membuat jonathan benar benar marah, ia melangkahan kaki nya lagi menujuh kedalam kamar nya.
Sedangkan ara telah berhasil mengelabui supirnya, ia kini sedang bermain main dengan pada anak kecil yang berada di panti asuhan yang di naungi oleh ibu sofia.
Di tempat ini lah ara bisa melupakan rasa sakitnya. Ia bergurai dengan pada anak kecil, bermain dengan anak kecil. Tawa nya begitu lepas ketika melihat sosok anak kecil yang begitu mengemaskan.
" bela.." sapa bu sofia.
" iya buk.." jawab ara dengan tetap berfokus main dengan anak anak.
" bela kamu sudah lama di sini, sebaiknya kamu segera pulang nanti kekasihmu marah."
" aku tak peduli buk."
" bela selesaikan permasalahan kalian dengan baik baik.." Ara yang mendengarnya hanya menatap kearah ibu sofi sebentar.
" anak anak tante akan pulang dulu ya, ibu sofi cerewet oke, besok tante kesini lagi."
" baik tante, hati hati.." ucap serentak anak kecil yang sedang duduk bersila di sana membuat lingkaran. Dan ara duduk di tengah tengah mereka.
Ara yang juga segera berpamitan pada ibu sofia dan ia segera masuk kedalam mobil taksi yang sudah di pesan oleh nya. Sedangkan sang sopir ara harus dapat amukan serta pukulan di wajahnya karna ia lalai menjaga nona muda nya.
" bagaimana bisa kau kehilangan ara ha.." bentak nya pada sang supir.
Bugh
" maafkan saya tuan.." jawab sang supir dengan memengang ujur bibirnya yang terkena jotosan dari tuan nya.
" cari kemana pun dia, aku ingin dia ke sini.." bentaknya.
" baik tuan.." hans dan sang supir menjawabnya dengan serentak.
Mereka berdua mencari ara kemana pun, cafe, bioskop, mall, bahkan taman pun juga tak nampak nona muda nya.
Sedangkan yang di dari tadi, tiba di depan gerbang rumah mewahnya, ia turun dari taksi dengan santai, seperti tak ada kesalahan sama sekali. Hans dan sang supir yang juga baru tiba segera menghampiri nona mudanya dengan wajah yang lega.
" nona dari mana saja, dari tadi tuan mencari anda.." hans segera bertanyak ketika ia sudah tiba di depan ara.
" kenapa anda tadi menghilang nona.." satu pertanyakan lagi yang di layangkan oleh kedua laki laki ini.
Ara tak menjawabnya, ia malas untuk berdebat, ia meninggalkan kedua laki laki yang dari tadi sudah tengang bukan main.
" nona tolong jelaskan dulu.." hans kembali lagi menyegah nya tapi ara tetap tak peduli. Ia melangkahan kaki nya masuk kedalam rumahnya.
Ceklek
Mata ara tertujuh dengan dari laki laki yang tengah berdiri dengan aura yang tak biasa, aura jahat di wajahnya nampak jelas, mata nya seakan mengatakan ada kemarahan di sana. Tapi ara tetap tak peduli, ara berjalan melewati jonathan.
" ara.." suara jonathan seakan menggema di rumah mewah tersebut.
Ara menghentikan langkahnya yang ingin menaiki anak tangganya, tapi tetap tak memandang wajah kekasihnya.
" dari mana kamu ha.." bentak nya.
" bukan urusan mu.." jawab ara dengan ketus yang kemudian berjalan lagi menaiki anak tangga. " ara.." panggilnya lagi dengan nada tinggi.
Ara menghentikan jalan nya di tengah tengah jalan nya, membalikan tubuhnya, menatap me arah jonathan yang di bawah dengan tatapan sama sama tajam.
" aku bukan tahanan mu jonathan, kau tak bisa melarang ku seenak mu.." jawan ara dengan nada sedikit tinggi.
Jonathan yang pertama kalinya mendengar wanitanya bernada tinggi, merasa ada yang aneh pada wanitanya.
" ara aku khawatir, apa kamu pikir kamu tak salah, melarikan diri dari supir mu.." bentaknya lagi. " jika ada masalah selesaikan jangan kabur dari ku ara.." sambungnya lagi.
Ara tak mempedulikan bentaknya lagi. Ia membalikan tubuhnya, melanjutkan jalannya lagi. Meninggalkan jonathan yang di sana dengan segala emosi nya dari tadi. Meninggalkan jonathan yang dari tadi marah marah.
Ara memilih untuk masuk kedalam kamar nya, meletahkan tas kecilnya, masuk kedalam kamar mandinya.
Bruak
Jonathan masuk dengan mendorong pintunya dengan kasar, ara hanya melihat nya dengan tatapan tak bisa di artikan. " ara kita perlu bicara."
" apa yang ingin kau bicarakan ha, kau ingin berkata bahwa kau masih mencintai wanita mu di mas lalu mu he.." nada suara ara kini sudah meninggi, ia sudah tak bisa membendung emosi nya yang dari seminggu ini.
Jonathan hanya terdiam ketika ara mengatakan apa yang di pikiran nya. Jonthan gak tahu kata kata dari mana itu semua nya, siapa yang mengaruhi wanita nya, hingga ia berkata seperti itu.
" dengar tuan jonathan, jika kau memang masih mencintai wanita mu, maka tinggalkan aku. Jangan kau ambil semua nya, kau serahkah.." bentaknya lagi.
" apa yang kau bicarakan ara, siapa yang kau maksud. Katakan dengan jelas.." jonathan binggung harus berkata seperti apa. Karna memang dia tak tahu apa yang ada di otak wanitanya kali ini.
_________
Jangan lupa tinggalkan jempol kalian ya gaes, like atau komen apapun ya gaes.
Yang mau vote masuk hari senin ya gaes, makasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 728 Episodes
Comments
Siti Aminah
sama² kakunya.
2023-01-31
0
💓yin & yang💓
jgn pernh menyebut nm mantan didpn kekasihmu🤣
2022-08-06
0
Rosmawati Intan
cemburu tapi gengsi .mengungkap kan rasa..
2022-07-30
0