Satu minggu berlalu begitu cepat, semenjak kejadian pertengkaran dirumah mewah tersebut. ara tak banyak bicara ia lebih memilih diam dan sering pura pura tidur ketika jonathan pulang, ara ingat betul malam kemarin yang membuat nya semakin berfikir jelek tentang lelakinya.
Ceklek
Suara pintu kamar terbuka, nampak sosok laki laki yang gagah masuk kedalam kamar. Ia hanya mengerutkan keningnya ketika ia melihat wanita yang ia rindukan dari tadi sudah tertidur.
Jonathan berjalan mendekat, menyibahkan rambut wanitanya dengan pelan. Mengusap pipi nya dengan lembut.
" apa aku membuat kesalahan ara?, kenapa kau akhir akhir ini menghindar dari ku.." jonathan bicara dengan pelan lalu mengecup kening ara begitu lama, dan ia segera masuk kedalam kamar mandinya.
Sedangkan ara yang hanya pura pura tertidur merasa semakin tersakiti karna ulah hangat nya jonathan semakin membuat nya sakit hati jika ia menginggat status nya.
" maafkan aku jonathan, aku tak ingin membuat nya semakin sulit. Aku tahu aku bagi mu apa.." ara berucap dengan air mata yang keluar dari pinggiran mata nya.
Ara dengan terpaksa harus pura pura tertidur lagi, setelah ia mendengar pintu kamar mandi nya terbuka.
" aku akan datang kesana.." suara jonathan yang ingin pergin ke suatu tempat. " aku tak akan lupa alamat apartemen mu emil, bahkan itu apartemen ku.." sambungnya lagi.
Dan jonathan dengan cepat meninggalkan kamar nya. Ara terbangun dari pura pura tidurnya. Ia terduduk dengan menyenderkan punggung nya tanpa ia sadari ia meneteskan air mata nya.
Malam ini hanya di habiskan dengan deraian air mata yang seakan bertambah deras jika ia menginggat jonathan kembali pada wanitanya yang bernama emil. Tanpa ia sadari ia tertidur dengan sisa air mata yang membasahi pipinya.
Pagi ini ia terbangun dengan mata yang sembab karna menanggis dari semalam, bahkan untuk turun saja ia enggan.
" kau tak pulang, berarti kau tidur di apartemen emil.." suara serak terdengar dari wanita cantik tersebut.
Ia turun dari kasur nya, melangkah kan kaki nya menujuh kamar mandi nya, menyegarkan badan nya dengan guyuran air hangat nya.
Hampir satu jam ara di dalam sana, ia keluar dengan badan yang sudah segar, entah kenapa ia sedikit pusing dari tadi. Ia keluar dan sedikit terkejut melihat asisten pribadinya berdirin di sana.
" apa yang kau lakukan di sini.." tanyak ara dengan ketus.
" aku mengantarkan anda makanan nona, dan ini juga obat nya.." jawab asisten nya dengan menyerahkan sebuh pil penundan kehamilan.
Ara mengambilnya dan segera meminumnya tanpa menyentuh makanan sama sekali. " apa yang nona lakukan?" Tanyak sang asisten dengan rasa khawatir.
" aku hanya minum.." jawab acuh ara dengan menyisir rambutnya.
" tapi anda belom makan sama sekali nona. Sejak semalam anda belom makan apapun.." perkataan sang asisten tak dapat jawaban apapun dari ara.
Sang asisten menyadari bahwa nona muda nya sedang dalam kondisi kacau. Ia berjalan mendekat mengambil ahli pengering rambut yang di gunakan.
Ara hanya menatap lurus kedepan, pandangan nya kosong, pikiran nya melayang, hati nya tersakiti, apalagi jonathan tak pulang dari semalam, pikiran nya menghantui nya dari semalam.
" nona jangan bersedih, jika ingin menanggis maka menanggis lah.." Sang asisten bicara dengan posisi berjongkok di depan ara.
Ara yang dari terdiam tak bisa membendungnya lagi, ara menanggis dengan sesegukan.
" perasaan ini kenapa harus muncul lagi hiks hiks.." ucapnya dengan tanggisan. " aku sudah membentengi nya tapi tetap saja dia bisa masuk kedalam hati ku, kenapa nasib ku harus seperti ini.." sambungnya lagi, sang asisten hanya terdiam tak mengatakan apapun, ia hanya menyodorkan tisu pada nona muda nya.
" dia masih mencintai wanita lain, jika dia mencintai nya kenapa harus membawah ku sini dan salalu mengatakan cinta pada ku hiks, semua nya palsu.." ungkapan yang di katakan ara membuat asisten nya merasa kasihan, tapi sang asisten tahu betul bagiamana tuan muda nya memanjakan nona muda nya.
" nona yang sabar, coba nona tanyakan pada tuan muda.." Sang asisten mencoba menenangkan nya dengan mengusap punggung majikan nya.
" tentu saja aku gengsi, dia akan tahu bahwa aku menyukai nya. Hanya menyukai nya tidak mencintai nya. Camkan kan itu.." Sang asisten hanya tersenyum tipis mendengarkan ocehan dari nona muda nya.
" di tambah dia tak pulang semalam kan. Pasti dia bersama wanita lain hiks hiks.." tanggisan nya pecah kembali ketika ia menginggat bahwa lelaki nya bersama wanita lain.
" nona jangan pikir macam macam dulu. Apa perlu saya yang menghubungi tuan muda."
" tidak.." bentak nya membuat sang asisten terkejut.
" baik nona, sebaiknya nona sekarang makan dulu."
Ara menatap asisten nya dengan tatapan sendu nya. " aku tidak mau makan.." tolak ara untuk makan.
" nona untuk kuat menghadapi kenyataan pahit, juga butuh tenaga. Jadi anda harus makan yang banyak nona."
" kau benar.." Ara dengan segera melahap makanan yang ada di depan nya dengan rakus agar semua makanan yang dipiring segera habis.
****
Sedangkan di sebuah apartemen jonathan tertidur dengan banyak kerutan di keningnya. Jonathan terbangun ketika ia dapat sentuhan dari seseorang.
" ada apa.." suara serak terdengar jelas dari laki laki yang sedang banyak pikiran.
" anda harus pulang tuan.." orang tersebut berkata dengan sangat sopan.
Jonathan mengusap wajajnya dengan kasar. " jam berapah ini."
" jam 10 pagi tuan."
Jonathan yang mendengar jam tersebut segera beranjak dari kasurnya. " kenapa kau tak bangunkan aku dari tadi, kekasih ku pasti tambah marah dengan ku.." suara kesal nampak jelas terdengar dari jonathan.
" maafkan saya tuan.." jawab orang tersebut dengan menunduk.
Jonathan dengan segera melangkahkan kaki nya keluar dari apartemen itu, dengan segera berjalan menujuh ke mobil nya. Melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi agar ia segera tiba di rumah nya.
" pasti ara bertambah menghindar dari ku arghhh.." teriak jonathan dengan memukul setirnya.
Jalan di kota saat ini begitu macet hingga jonathan tak segera tiba di rumahnya. Sedangkan ara yang sudah meluapkan tanggisan tadi kini telah bersiap pergi kesuatu tempat untuk menenangkan hati nya.
Ara akan datang ketempat di mana ia selalu bisa membuang beban nya sementara, meskipun ketika ia pulang ia harus menelan kepahitan nya lagi.
Ara berfikir hanya menghitung hari, ia akan di campahkan oleh laki laki yang selalu mengatakan cinta pada nya.
Menyedihkan bukan.
Tapi kepahitan apapun selalu harus di terimah, di tinggalkan atau meninggalkan. Bertahan atau pergi.
________
Hai selamat pagi semua nya, bagaimana kabar kalian semua gaes. Aku harap kalian baik baik saja ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, like atau komen apapun boleh kok. Komen kalian buat aku semangat up.
Kasih vote pertama juga ga pa pa kok hehehe makasih ya gaes.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 728 Episodes
Comments
Siti Aminah
ayo las les Thor...
2023-01-31
0
Rahmawaty❣️
Visual jo sekilas mirip nick bateman🤗
2022-09-28
0
Rosmawati Intan
dlm hal ini kamu ara yg tertutup n mrnghindar. sedang kan jo sudh bertanya..kmu kenapa..tapi kmu hnya sibuk berperang sendiri dgn bathin mu...kmu rak memberi peluang pda diri mu sendiri.selalu di kuasai masa lalu...
2022-07-30
0