Jujur

“ apa kau tak ingin menayakan wanita tadi sayang..” sebuah pertanyakan jonathan yang membuat ku menatap nya, kami kini sudah berada di rumah, di kamar tepat nya.

“ tidak..” jawab ku dengan singkat.

“ kau tak cemburu?”

“ tidak..” lagi lagi jawaban hanya singkat.

Aku melirik jonathan yang dari tadi senyum senyum gak jelas di bibirnya. “ kamu mengatakan tak cemburu tapi sikap mu dari tadi mendiam kan aku..” aku pikir pikir dari tadi malas untuk bicara dengan jonathan, apa benar aku cemburu.

“ aku hanya malas bicara dengan mu.”

“ benarkah..” dia mengangkat satu alis nya memintak penjelasan lagi.

Ting

Sebuah pesan singkat yang muncul di ponsel ku, membuat ku melihat isi nya dan aku terkejut bahwa dokter yongki menghubungi ku dengan pesan singkat.

“ siapa yang mengirim pesan?” pertanyakan jonathan membuat ku gugup bukan main, aku takut ia tahu siapa yang mengirim pesan.

“ tak ada hanya seorang teman..” jawab ku dengan suara yang bergetar.

“ sayang, jangan berbohong. Aku tahu kamu berbohong. Katakan siapa yang mengirim pesan..” joanthan adalah laki laki yang pandai menelitih orang berbohong atau tidak astaga, apa yang harus aku lakukan, aku tak bisa lari kali ini. Lebih baik aku jujur dari pada dia tahu dari orang lain.

“ jo jangan marah, aku juga gak tahu dari mana dia tahu nomer ponsel ku, sungguh..” aku akhirnya memilih jujur dari pada nanti urusan nya panjang.

“ aku tak akan marah sayang, siapa yang kamu maksud, laki laki mana yang menganggu mu hem.”

“ kau tak akan marah jika aku bercerita?”

“ tidak sayang, kekasih ku ini adalah primadona, jadi aku mengerti, coba katakan siapa yang mengirim pesan itu hingga kamu ketakutan pada ku..” jonatahan bicara dengan lembut, ke lembutan inilah yang membuat ku merasa nyaman dan aman bersama nya.

“ yongki yang mengirim aku pesan..” aku melihat kebinggungan di wajah jonathan ketika aku mengatakan nama itu.

“ yongki yang mana sayang, nama yongki di kota kita banyak.”

“ do- dokter yongki..” jawab ku dengan menunduk.

“ eh kekasih sedang di kagumi oleh seorang dokter rupa nya..” goda nya pada ku, apa dia tak tahu apa dia lupa dengan nama itu.

“ kau tak marah?”

“ buat apa aku marah, mana sini ponsel mu, aku akan membalas nya mengatakan kau terganggu dengan nya..” aku menyerahkan ponsel ku ketika ia memintak ponsel itu.

” jika kamu tak marah kenapa hans tadi memperingatkan aku tentang dokter itu..” aku mengatakan apa yang ada di otak ku, dengan posisi tetap bersandar di dada nya.

“ hans?, apa hans tahu tentang dokter ini?, kenapa hans tak mengatakan apapun pada ku tadi.”

“ apa aku keceplosan bicara.”

“ kau sungguh polos, dan kamu sudah jujur pada ku, aku akan memberikan hadiah.”

“ hadiah?, mana hadiah nya..” aku bicara dengan gembira. Wanita mana yang tak gembira jika akan di beri hadiah.

Jonathan membalik posisi kami, hingga aku berada di bawah kungkungan nya, aku baru tahu ternyata hadiah bagian bawah yang ia maksud.

Dia meluma* bibir ku dengan pelan, meraba seluruh bagian tubuh ku, membuat ku mendesa* di bawah kungkungan nya, perilakunya yang lembut yang selalu membuat ku ketagihan untuk dia sentuh sekedar ciuman panjang kami.

“ faster jo..” racau ku ketika bagian bawah kami sudah bersatu, dan dia memompah nya dengan gerakan cepat. Desahan demi desahan memenuhi kamar kami.

“ aku mencintai mu ara..” racau nya ketika kami sudah berganti posisi dengan aku yang berada di atas nya.

Aku yang menaik atas nya benda bagian bawah, melakukan gerakan dengan cepat, mendesah, saling menyebutkan nama kami masing masing. “ arghhh..” desahan kami berdua, keringat kami yang sudah bercucuran menjadi satu.

Ruangan yang ber AC kini menjadi panas karna kegiatan panas kami, satu jam kami masih bergumul dalam kegiatan panas kami, dengan posisi yang berubah ubah. “ sa..yang aku ingin keluar..” kata ku dengan posisi aku memunggungi nya.

“ waiting sayang..” dan kami akhir nya mengeluarkan nya secara bersamaan. Kenikmatan bercinta dengan orang yang membuat kita nyaman dan saling mencintai mempunyai kenikmatan tersendiri.

Jonathan berbaring di sebelah ku dan lenggan nya aku gunakan sebagai bantal ku, “ tidurlah sayang, ini sudah malam..” aku masih dengar suara nya sebelom aku benar benar terpejam dalam tidur ku dan aku merasakan bahwa ia menaikan selimut untuk menutupi tubuh ku.

***

“ yongki siapa yang di maksud oleh ara hans..” suara jonathan terdengar penasaran, ketika ia sudah memastikan wanita nya tertidur ia segera memunguti baju nya dan berjalan ke tempat kerja nya untuk menghubungi asisisten nya.

“ apa nona yang mengatakan nya tuan?”

“ laki laki itu menghubungi ara, dan ara ketakutan dia megatakan semua nya dan kau juga memperingati nya, jangan bilang bahwa yongki adik tiri ku yang ara maksud..” nada jonathan begitu dingin.

“ maaf kan saya tuan..” hanya kata itu yang bisa di katakan oleh hans kali ini.

“ dia lagi, apa belom cukup mengambil emil, kali ini dia ingin mengambil ara dari ku, tak akan ku biarkan..” suara nya begitu dingin.

“ saya yang akan menghukum nya jika dia berani mendekati nona ara tuan muda.”

“ kau urus dia, di rumah sakit mana dia hans?”

“ rumah sakit tuan besar tuan, dan tuan yongki yang merawat leon di sana..” perkataan hans membuat jonathan mengusap wajahnya dengan kesar.

“ segera urus pindahan leon, dan urus juga pindahan laki brengse* itu..” suara jonathan kali ini benar benar marah. “ dua hari aku ingin dia sudah tak berada di sini..” sambungnya lagi lalu mengakhiri panggilan tersebut.

_______

Pembaca yang bijak adalah pembaca yang selalu meninggalkan jejak nya, jangan lupa like atau komen, saran apa aja boleh kok ga pa pa, kasih vote atau hadiah juga ga pa pa.

Mampir juga di karya cinta lama berlabuh kembali ya, kalau sahabat jadi cinta masih di review ya, karna ada ada visual yang gak boleh hehehe, jadi masih aku review lagi.

Makasih yang sudah mampir atau meninggalkan jejak kalian, tanpa kalian semua para author bukan siapa siapa, author ucapakan banyak banyak terimah kasih buat kalian semua.