Pemaksa

“ aku akan mengambil ahli semua beban yang ada di pundak mu, bahkan aku yang akan membiayai semua orang orang yang ada di belakang mu.”

“ kamu jangan jadi laki laki bodo* jo, di luar masih ada wanita yang lebih dari aku..” ucapku dengan tetap tak mau jika aku harus bergantung dengan laki laki yang menawarkan segalanya untuk ku.

“ tapi di luar sana tak akan bisa membuat ku merasa nyaman ara.”

Aku tak bisa mengatakan apapun kecuali hanya terdiam sebenarnya ungkapan cinta nya membuat jantung ku tak karuan tapi aku tak ingin hal menyakitkan terulang lagi. Aku dan dia hanya bagaikan langit dan bumi. Dia mempunyai segalanya sedangkan aku tak memiliki apapun, bahkan aku adalah wanita hina yang tak pantas mendaptkan cinta dari pangeran.

“ baby please don’t deny my love, don’t leave me again..” katanya dengan memengang tanggan ku.

( sayang ku mohon jangan tolak cintaku, jangan tinggalkan aku lagi )

“ entah lah jo ini terlalu cepat bagi ku, aku sungguh tak pantas mendapatkan mu, kau pangeran yang terhormat sedangkan aku hanya wanita koto-“

“ sstttt..” potongnya dengan menempelkan jemarinya ke bibirku. “ tak ada wanita hina sayang, aku yakin kamu memiliki sebuah alasan kenapa kamu bekerja di sana, apapun alasan mu aku terimah itu, bagaimana masa lalu mu aku juga terimah sayang. Aku mencintai kamu dari segi mana pun, entah dari masa lalu, masa sekarang bahkan dari masa terburuk pun..” kata kata nya membuat ku tak bisa untuk tak meneteskan air mata.

“ don’t cry dear, you deserve to be happy. Your sadness is enough.” sambungnya lagi membuat ku segera menerjang tubuhnya agar ia memeluk ku, wanita mana yang tak akan leleh jika ada seseorang yang mengatakan hal yang lembut. Mungkin kata kata itu tak romantis tapi di setiap kata nya ia menyakinkan ku.

( jangan menanggis sayang, kau berhak bahagia. Sudah cukup kesedihanmu )

“ jo mungkin aku akan sulit mencintai kamu, karna aku mempunyai prinsip jika aku akan mencintai uang. Aku jatuh cinta pada uang mu hiks hiks.”

“ meskipun kau mencintai uang ku, aku tak masalah sayang, asal kau bersama ku.”

“ kau akan bangkrut nanti, jika kau miskin aku akan pergi dengan laki laki yang lebih kaya dari mu.”

“ jika itu terjadi kau berhak menentukan pilihan mu.”

“ kau tak ingin mempertahan kan ku atau marah pada ku..” aku bertanyak dan melepaskan pelukan nya.

“ aku akan melepaskan mu ketika aku miskin, karna aku tak bisa membahagiakan mu lagi dengan uang ku..” perkataan nya membuat ku terhipnotis bagaimana bisa ada laki laki baik seperti dia. “ tapi asal kau ingat sayang harta ku tak mungkin habis, jadi jangan berfikir konyol untuk pergi dengan laki laki yang lebih kaya dari ku, kau harus tahu siapa laki laki yang ada di depan mu ini..” sambungnya lagi dengan nada sombongnya.

“ cih!! Aku tak peduli siapa dirimu, yang jelas aku akan senang hati menguras harta mu..” aku yang berkata dengan tertawa dan dia juga tertawa membalas ucapan ku, entah dia berfikir aku hanya bercanda atau apa yang jelas aku seakan terbangun dari mimpi yang menyenangkan.

Semua kata cinta membuat ku bahagia, mungkin aku bukan anak abg yang merasakan cinta, aku hanya seorang janda yang terjebak dalam lingkaran hina. Aku hanya anak yang di buang keluarga, dan juga di buang oleh mantan suami ku. tapi laki laki yang sedang memeluk ku dengan erat saat ini adalah sosok yang memiliki segalanya, harta, kekuasaan tapi dia datang pada ku untuk menawarkan kebahagian.

Aku yang tak ingin terjebak lagi untuk ketiga kali nya membuang jauh jauh rasa bahagia tersebut, aku hanya mencintai uangnya tapi, cepat apa lambat aku akan terjatuh pada lingkaran komitmen lagi, dan mungkin suatu hari aku akan terpuruk lagi karna cinta, tapi untuk saat ini aku hanya akan memanfaatkan kebahagian ku ini sebelom semua merengutnya.

****

“ bagaimana saudara mu yang kemarin masuk rumah sakit..” sebuah perkataan jo ketika kami selesai melakukan ritual panas dan kami masih terbaring di kasur tanpa sebenang kain hanya selimut yang menutupi tubuh kami.

“ dia selesai oprasi tapi dia belom sadar, aku tadi datang ke pak leo untuk memintak bekerja karna aku harus membayar biaya rumah sakit, jika sampai besok tak ada uang alat alat nya akan di lepas..” kata ku dengan menyadarkan kepala ku pada dada bidangnya.

“ aku akan membiayai sayang dan kamu tak aku ijinkan untuk bekerja.”

“ jo biayanya tak sedikit.”

“ saudara mu adalah saudara ku juga ara..” katanya dengan mengecup puncak kepala ku. “ apa dia adik mu atau kakak mu.”

“ bukan, dia adalah orang asing yang kebetulan telah menolong ku dan aku memiliki hutang budi dengan keluarga nya.”

“ besok hans akan membayar semua nya sampai ia sembuh.”

“ terimah kasih..” aku yang mengucap nya terimah kasih dengan tanggan ku yang bermain di dada nya yang di tumbuhi bulu bulu halus.

“ jangan mengoda ku sayang..” nada nya yang menahan sesuatu.

“ aku tak mengoda mu..” jawab ku dengan polos.

“ dan aku yang tergoda..” ucapnya dan dengan seketika mengubah posisi aku yang berada di bawah dan dia di atas. Aku menatap mata nya yang berkabut gairah.

“ kau serakah, bahkan kita baru selesai melakukan ny-“

Ara tak dapat menyelesaikan kata nya karna bibir ara sudah di segel oleh bibirnya jo dengan rakus. ara hanya bisa Menggeram karna telapak tanggan meraba benda yang ada di antara paha dan berhasil membuatnya one kembali, jo memimpin permain hingga membuat ara tak berdaya di bawah kendali. Jo Merasakan gairah yang luar biasa, ia tak pernah merasakan gairah bercinta pada wanita mana pun.

Mereka bergulat di atas ranjang melepaskan kerinduan yang begitu dalam, saling menyebut nama, saling mendesa* karna nikma* yang di berikan. Memompah pinggulnya dengan tempo yang sedang membuat wanitanya hanya bisa pasrah.

Kini jonathan mengubah posisi nya yang berada di bawah, ara yang memimpin permain nya hingga membuat jonathan tak berdaya di bawahnya. Permainan yang cukup lama hingga membuat mereka mengeram panjang menumpahkan cairan panas ke dinding rahim ara.

Mereka hanya tergulai lemas, nafas yang terputus putus karna permainan panas mereka yang ciptakan. Ara yang masih berada di atas hanya bisa ambruk di dada bidang jonathan.