Drama

Setelah selesai dengan ritual mandiku, aku sedikit melihat ponsel ku yang dari semalam tak aku buka, dan betapa terkejutnya bahwa ibu panti asuhan telah menghubungiku dari tadi pagi.

Aku dengan segera menghubungi nya kembali. Pada deringan yang lama panggilan tersebut terjawab.

“ ibu sofia, maafkan bella yang baru melihat panggilan ibu..” kata ku dengan sedikit khawatir karna tak biasa nya ibu sofia menghubungi ku.

“ bella, leon masuk rumah sakit..” perkataan sang ibu panti asuhan membuat ku terkejut.

“ ada apa dengan leon bu.”

“ dia tertabrak mobil tadi sewaktu mengantar ibu ke pasar, dan orang nya melarikan diri. Leon harus operasi bella karna pendarahan di otak nya.”

Deg

Perkataan sang ibu panti membuat ku lemas seketika dan tak ku sangka aku meneteskan air mata. “ aku akan kesana, ibu sofia jangan cemas, aku akan kerumah sakit sekarang bu..” kata ku dengan bergetar aku yakin ibu sofia juga mendengar getaran setiap suara ku.

Dan aku segera mematikan panggilan tersebut, menyamber tas kecil dengan kasar dan aku keluar kamar dengan tergesa gesa, dan sebuah pandangan yang tak seharus nya aku lihat malah terlihat jelas dengan mata ku.

Jo yang melihat aku berdiri di atas anak tangga membuat nya dengan kasar mendorong tubuh wanita yang mencoba menindihnya dengan paksa. “ sayang ini tak sama dengan yang kamu lihat, aku bisa jelaskan ara..” inilah yang aku takutkan ketika aku jatuh cinta dengan seseorang.

Aku memejamkan mata ku ketika ia mencoba berbicara pada ku dan aku mendengar wanita nya tengah tak terimah bahwa ada wanita lain di rumah kekasihnya.

“ siapa dia jo?, kau mengkhianati ku..” teriakan perempuan itu membuat aku malas berdebat dengan drama yang tak penting.

Aku turun dari tangga dengan tergesa gesa karna saat ini yang penting adalah leon, sahabat ku yang selalu ada untuk ku dari dulu hingga sekarang.

“ jo aku harus pergi, saudara ku mengalami kecelakaan dan dia harus di operasi, dan mereka membutuhkan ku, aku harus pergi..” aku yang berkata dengan suara yang bergetar dan jo mencoba menenangkan ku dengan pelukan nya.

“ dasar murah*n kau ingin bermesraan dengan pacar orang lain ha..” bentak wanita itu yang tiba tiba menarik ku paksa keluar.

Aku sempat melihat bahwa jonathan juga menarik tanggan wanita gila itu yang membuat wanita itu terjatuh dan aku yang ditahan oleh jo tak ikut terjantuh. “ yang kau katakan mura*an adalah kekasih ku jadi kau yang harus pergi dari sini bukan dia..” bentak jo kepada wanita itu. Drama apalagi ini ya tuhan.

“ jonathan sayang aku harus pergi, selesaikan urusan kalian aku sungguh harus pergi..” aku harus segera pergi tak ingin berlama lama menyaksikan drama ini terlalu lama.

“ aku akan antar.”

“ tidak perlu, kau urus saja wanita gila mu itu..” kata ku dengan nada yang berubah sinis dan aku segera lari meninggalkan jonathan yang berteriak memanggil ku dan aku hanya melambaikan tanggan ku.

***

Saat ini aku sudah terduduk di sebuah bangku kosong di depan ruangan oprasi karna leon tengah di oprasi. Akhirnya aku mengambil uang yang jo berikan pada ku waktu itu. Hampir lima jam kami menunggu oprasi itu.

“ keluarga tuan leon..” kata seorang dokter yang barusan keluar dari ruangan oprasi.

“ saya dok, saya saudara nya..” aku yang berkata dengan berdiri di depan sang dokter.

Sedangkan sang dokter tak langsung mengatakan apapun dia hanya menatap ku dengan tatapan tak bisa di artikan.

‘ sungguh cantik sekali wanita ini ‘ batin sang dokter.

Aku yang melihat kearah tubuhku tak ada tanda tanda baju ku yang terbuka. Aku menyenggol lenggan ibu panti dan beliau untungnya mengerti dengan kode yang aku maksud.

“ maaf dokter saya ibu dari mereka, tolong katakan bagaimana keadaan putra saya..” kini ibu panti yang bicara dengan berdiri di depan ku dan dokter tersebut.

“ ehh,em. Maafkan saya nyoya. Kami berhasil mengoprasi putra anda, tapi butuh beberapah hari untuk ia kembali sadar..” penjelasan dari sang dokter membuat kami merasa lega, setidaknya leon bisa kembali berada bersama kami.

“ terimah kasih dok, kapan kami bisa melihat nya..” kini aku yang bicara dan melihatkan wajahku.

“ setelah kami memindahkan nya keruangannya.”

“ sekali lagi terimah kasih dokter.”

“ sama sama, kalau begitu saya permisi..” kata sang dokter dan kami menganggukan kepala kami.

Aku dan ibu panti merasa lega karna leon berhasil dalam oprasi kepalanya. “ terimah kasih bella sudah menolong leon..” perkataan ibu panti membuat ku melihat kearah beliau.

“ tak perlu berterimah kasih pada ku bu, kita adalah keluarga seharus nya aku membantu kalian. Leon seperti kakak ku bu, jadi jangan berterimah kasih terus pada ku.”

“ ibu sangat beruntung bertemu dengan wanita baik seperti mu nak.”

“ ibu yang mendidikku sangat baik, bahkan bantuhan ku tak sebanding dengan pertolongan kalian pada ku..” aku berkata dengan air mata yang sudah menetes membasahi pipiku. Dan kami saling berpelukan untuk saling menenangkan.

Leon adalah putra dari ibu sofia tersebut, mungkin jika beliau tak ada mungkin aku tak bisa bertahan hidup seperti sekarang. Bahkan ibu sofia tak tahu apa pekerjaan ku jika beliau tahu aku yakin beliau akan sangat marah. Ketika dulu aku memilih menikah dengan seseorang yang salah dan ia meninggalkan ku tanpa alasan yang jelas membuat wanita separuh bayah ini sangat murka, beliau mengusahkan bagaimana pun cara nya kami berpisah dan aku mendaptkan surat cerai.

Sedangkan kedua mata yang melihat adengan tersebut dan kedua telingga yang mendengar nya membuat nya tersentuh dengan wanita yang ia kagumi sejak bertemu tadi.

‘ bella nama yang cantik seperti wajahmu ‘ batin sang dokter muda yang bernama yongki. Dokter tampan spesialis bedah yang juga direktur di rumah sakit terkenal di kota amerika.

Dia saat ini tengah mengagumi kecantikan wanita yang sedang ia pandangi dari jauh dari tadi. Wajah, bentuk tubuh yang sempurna di mata setiap laki laki yang melihat nya.

‘ akan ku miliki kamu bella, bagaimana pun cara nya ‘ senyum tipis di bibirnya yang membuat semua wanita akan leleh seketika.

Sedangkan yang tengah di tatap dengan tatapan memuja tak menyadari bahwa ia tengah di tatap seseorang. ara atau bella tetap duduk tenang menunggu leon di pindahkan ke kamar nya.