Rafael Daniel Vernandez

Semburat sinar jingga dari sang surya yang mulai menyapa, mengiringi langkahku yang sedikit tergesa. Aku terus mengayunkan kaki, sembari menghirup semerbak wangi mawar yang tumbuh di sepanjang jalan. Desir angin, berembus pelan menggoyangkan dedaunan. Menjatuhkan buliran embun yang sebening kristal.

Sesekali kulirik jarum jam yang melingkar di lengan kiri, sudah pukul 06.00. Lantas aku semakin mempercepat langkah. Letak kampus masih cukup jauh dari tempatku saat ini, sedangkan aku harus tiba di sana sebelum pukul 06.30.

Hari ini adalah hari ulang tahun Universitas Trijaya, universitas yang menjadi tempatku mengenyam pendidikan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kampus merayakannya dengan acara pentas seni. Semua mahasiswa dan mahasiswi diperkenankan andil dalam acara ini. Menyanyi solo, band, dance, deklamasi, ataupun bakat yang lain. Acara tahunan ini adalah ajang untuk menampilkan talenta, baik bagi mahasiswa senior, maupun mahasiswa baru.

Aku sudah dua tahun mengejar ilmu di sana, dan aku juga ikut berperan dalam acara itu. Aku akan mendeklamasikan puisi yang kubuat sendiri. Sejak kecil, aku sangat gemar menulis sajak. Setiap kali rasa sedih mendera, aku selalu menuangkan emosiku dalam aksara. Itu sebabnya, aku memilih jurusan Bahasa Indonesia dan Sastra.

Beberapa menit kemudian, bangunan kampus yang kokoh mulai tertangkap kornea. Aku tersenyum lebar sambil berlari-lari kecil menuju pintu gerbang. Kulihat sudah banyak mahasiswa yang berlalu-lalang di sana.

Menit berikutnya, langkahku terhenti karena menabrak sosok asing yang tiba-tiba muncul di depan mata. Aku nyaris terjatuh, namun untungnya dia menarik tanganku dengan cepat. Lantas kami berdua saling berdiri dalam jarak yang teramat dekat. Sepasang netraku menatap, menilik manik matanya yang kecokelatan.

"Kamu tidak apa-apa?"

Pertanyaannya menyadarkan aku dari lamunan, lalu dengan cepat aku membuang pandangan. Rasa malu perlahan menghampiri, kala mengingat tatapanku yang cukup lama tertuju padanya. Kendati demikian, aku masih belum menepis tangannya yang menggenggam lenganku dengan erat.

"Tidak, aku tidak apa-apa," jawabku dengan pelan.

"Maaf ya, aku menghalangi jalanmu." Dia tersenyum sembari melepaskan genggamannya.

"Tidak apa-apa, justru aku yang seharusnya minta maaf. 'Kan aku yang menabrakmu," sahutku dengan senyum lebar.

"Kalau begitu saling memaafkan saja, lebih indah, 'kan?"

Kulihat dia menaikkan kedua alisnya, dan entah kenapa hal itu sangat menarik perhatianku. Tanpa sebab yang pasti, jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat dari beberapa detik lalu.

"Nama kamu siapa?"

Lagi-lagi kudengar suaranya mengalun begitu saja. Mungkin karena aku diam, jadi dia berinisiatif untuk bertanya.

"Kirana," jawabku masih dengan senyuman.

"Kirana, nama yang cantik. Sangat cocok dengan wajahmu yang anggun dan ceria."

Aku menunduk, menyembunyikan wajahku yang mulai memanas. Mendengar pujian sederhana darinya, sanubari ini berbunga-bunga. Kirana Mentari, artinya cahaya matahari. Sesungguhnya aku heran, kenapa Ibu memberiku nama itu. Aku lahir dini hari, bersamaan dengan hujan yang turun mengguyur kota. Tidak ada sinar bintang, bulan, apalagi matahari.

"Rafael Daniel Vernandez, orang-orang sering memanggilku Daniel. Tapi aku tidak keberatan, andai saja kau ingin memanggilku dengan nama yang lain."

Kulihat dia tersenyum sambil mengulurkan tangannya ke arahku. Lantas aku menyambutnya. Dan seakan ada aliran listrik yang menyengat tubuhku, tatkala kulit kami saling bersentuhan.

"Kamu kuliah di sini?" tanya Daniel. Suaranya terdengar ringan, seperti tanpa beban. Berbeda jauh dengan diriku yang sangat gugup dan salah tingkah.

"Iya."

"Semangat ya, semoga harimu menyenangkan!"

Dia menepuk pundakku dua kali, kamudian pergi meninggalkan aku yang masih terpaku.

"Daniel."

Tanpa sadar aku menggerakkan bibir, dan menggumamkan namanya. Entah siapa dia, kenapa sekali temu saja perhatianku sudah tercuri olehnya.

"Woi! Pagi-pagi udah ngelamun!"

Teriak seseorang sambil menepuk punggungku dari belakang.

Tanpa menatap pun aku tahu siapa dia. Suaranya yang cempreng, serta tawa yang keras jauh dari kata anggun. Membuatku langsung yakin jika dia adalah Mayra. Salah satu sahabat dekatku di universitas ini.

"Bisa nggak sih May, kalau nyapa orang itu yang sopan dikit." Aku menyindir sembari memutar bola mata.

"Aku tadi sudah berkali-kali manggil kamu, dengan suara yang anggun, dan sikap yang lembah lembut, persis putri di zaman dinasti kuno. Tapi kamu diem aja, cuek bebek, nggak menghargai usahaku yang sudah mencapai batas maksimal," celoteh Mayra dengan cepat dan tanpa jeda.

Cerewet, mungkin itulah satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan dirinya. Kendati demikian, dia adalah gadis yang ramah, jujur, dan sederhana. Meskipun sebenarnya, dia adalah anak dari pengusaha kaya raya yang cukup berpengaruh di Kota Malang.

"Iyakah, kok aku nggak dengar ya?"

"Kamu ngelamun. Eh tunggu-tunggu, kok mukamu merah, Ra? Kenapa, lagi jatuh cinta, ya?" Mayra menatapku sambil tersenyum lebar.

"Enggak ada." Kupalingkan pandangan, tak ingin Mayra menilik wajahku lebih jeli lagi.

"Eh beneran, Ra. Mukamu merah, aku nggak bohong. Hayo ngaku, kamu tadi ketemu siapa?"

Mayra terus berbicara sembari mengikuti langkahku yang mulai pergi meninggalkannya.

"Ra, tunggu!" teriak Mayra.

Kala itu, jarak kita memang cukup jauh. Aku terus mempercepat langkah, sambil berusaha menepis bayangan Daniel.

"Ra, tunggu!"

Aku menghentikan langkah, saat mendengar teriakan Mayra untuk yang kesekian kalinya.

"Pagi-pagi udah ngajak lari-lari, kalau make up ini luntur tanggung jawab, ya," gerutu Mayra.

"Olahraga May, biar sehat," jawabku dengan asal.

"Aku udah sehat, lihat nih, sempurna 'kan?" Mayra berkacak pinggang, sambil berputar pelan. Memamirkan postur tubuhnya yang memang sempurna.

"Kok pinggangmu sedikit berisi, May," gumamku menggoda Mayra. Dia adalah gadis yang senantiasa menjaga berat badan, dia akan kalang-kabut jika ada yang menyebutnya gemuk.

"Kamu serius, Ra?" Mayra menatapku dengan tajam. Membuatku merasa geli, dan gagal menahan tawa.

"Kamu bohongin aku, ya. Dasar reseh!" gerutu Mayra.

"Hei, buruan! Bentar lagi acaranya dimulai, kalian lama banget sih!" teriak seseorang dari kejauhan.

Aku menatap ke sumber suara, dan kudapati sosok Nindi sedang berdiri di dekat parkiran. Dia adalah sahabat kami, diantara kita bertiga, Nindi adalah gadis yang paling bijak.

"Ayo cepat, semua sudah siap-siap! Teman-temanmu sudah ganti kostum lho, May," ucap Nindi, ketika aku dan Mayra sudah berdiri di hadapannya.

"Semalam aku lupa memasang alarm, jadi bangunnya kesiangan deh," jawab Mayra.

Lantas kami bertiga melangkah cepat menuju aula.

"Puisimu gimana, Ra? Sudah beres, 'kan?" tanya Nindi.

"Sudah dong," jawabku dengan senyum lebar. Memamirkan gigi gingsul dan lesung pipit yang menjadi kebanggaanku.

"Keren!" Nindi memujiku sambil mengacungkan dua jempol.

Dalam acara kali ini, aku dan kedua sahabatku tidak tampil bersama. Karena punya hobi dalam dunia musik, Mayra akan tampil sebagai dancer bersama teman yang lainnya. Sedangkan Nindi, dia memilih untuk menjadi penonton. Kendati dia cerdas dan bijak, namun dia sangat pemalu. Tidak punya kepercayaan diri untuk tampil di depan umum.

Kami terus melangkah, sambil berbincang dan sesekali tertawa. Walapun kami berbeda, namun persahabatan terjalin dengan erat.

Aku dan Nindi adalah gadis yang terlahir di tengah keluarga sederhana, berbeda jauh dengan Mayra. Sedangkan Nindi, dia adalah gadis non Muslim. Keyakinannya berbeda dengan aku dan Mayra. Namun, kami menjadikan perbedaan itu sebagai warna yang memperindah tali persahabatan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

fanthaliyya

fanthaliyya

😍😍

2022-10-15

0

Little Peony

Little Peony

Bagus thor 😍

2021-08-04

0

MACA

MACA

jejak

2021-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 Garis Dua
2 Rafael Daniel Vernandez
3 Sepandai Itukah Dia?
4 Daniel, Aku Hamil!
5 Maafkan Aku, Ra!
6 Cita-cita Di ambang Kehancuran
7 Ra, Kamu Telat Ya?
8 Rencana Daniel
9 Bertengkar
10 Tes Urine
11 Terungkap
12 Bukan Mahasiswa Universitas Trijaya
13 Ayah, bangun, Ayah!
14 Ayah Telah Pergi
15 Mengapa Ujian Datang Bertubi-tubi?
16 Angkat Kaki Dari Rumah Ini!
17 Rencana Kirana
18 Pergi Dari Rumah
19 Ada Apa Dengan Nindi?
20 Polisi Di Pagi Hari
21 Sikap Aneh Mayra
22 Doa Kirana
23 Menghancurkan Kami
24 Aku Rindu, Ibu
25 Mulai Bekerja
26 Daniel Tanpa Kabar
27 Hatiku Untuk Siapa?
28 Daniel Bersama Dia
29 Pingsan
30 Seperti Kirana Mentari
31 Karena Aku Mencintaimu
32 Penjelasan Mayra
33 Sifat Asli Nindi
34 Empat Bulan Kemudian
35 Pengakuan Daniel
36 Kejutan Untuk Reza
37 Pergi Jauh
38 Tiba Di Bululawang
39 Titik Terendah Dalam Hidup
40 Di Rumah Sakit
41 Asa Yang Kembali Hirap
42 Hidup Adalah Perjalanan, Bukan Pelarian
43 Foto Yang Mengejutkan
44 Siapa Orang Tuamu, Nak?
45 Takdir Selalu Indah
46 Detik-detik Menyakitkan
47 Sabrina Dara Azzahra
48 Saling Mengenal
49 Mengupas Masa Lalu
50 Dilema
51 Lelaki Masa Lalu
52 Keinginan Daniel
53 Pemberitahuan
54 Beri Aku Waktu Dua Bulan
55 Sikap Aneh Darren
56 Mencari Pengganti
57 Menanti Jawaban
58 Jawaban Yang Menyesakkan
59 Tawaran Menikah
60 Sedikit Hal Tentang Reza
61 Tidak Bisa Membuka Hati
62 Menanyakan Jawaban
63 Makan Malam Bersama
64 Ungkapan Rasa
65 Menerima Pinangan
66 Pesan Dari Nomor Asing
67 Mungkinkah Itu Darren?
68 Bertemu Kembali
69 Kehadiran Reza
70 Dilema
71 Kebenaran Masa Lalu
72 Menjelang Pernikahan
73 Detik-detik Ijab Kabul
74 Sah
75 Kacau
76 Elegi Cinta Aynara
77 Sosok Di Kantor Polisi
78 Fakta-fakta Mengejutkan
79 Kedai Bambu dan Wanita Masa Lalu
80 Lembaran Mencurigakan
81 Cerai
82 Bebas
83 Gelap
84 Bulu Kuduk Meremang
85 Malaikat Penolong
86 Buah Cinta yang Malang
87 Mengering Sebelum Mekar
88 Bisikan Daniel
89 Berkecamuk
90 Akhir Hidup
91 Bertanam di Taman Impian
92 Satu Tahun Kemudian
93 Angel
94 Mungkinkah Dia Tiada?
95 Menemukan Anu
96 Oligospermia
97 Sekadar Bisnis
98 U—3
99 U-2
100 U-1
101 Ujung Kata
102 Ex 1
103 Noda 2
104 Gagal
105 Melihat Sesuatu
106 Marah
107 Titik Terang
108 Tiga Tahun Kemudian
109 Terbang Ke Lombok
110 Gadis Aneh
111 Aneh Lagi
112 Mulai Mendaki
113 Kepribadian Ganda
114 Bang Kai
115 Berpisah
116 Tiba Di Rumah
117 Hukuman
118 Aluna Aldamaya
119 Beban Hidup
120 Beban Hidup 2
121 Beban Athreya
122 Sudah Bertunangan
123 Sayap-Sayap Patah
124 Tersandung Kasus
125 Dikurung
126 GREY
127 Hampir Terungkap
128 Bebas
129 Kehadiran Seseorang
130 Terungkap
131 Pengakuan Luna
132 Antara Grey dan Nadhea
133 Pernikahan yang Tak Biasa
134 Butuh Pelarian
135 Pemberitahuan
136 Malam Kelam
137 Aku Sama Sepertinya
138 Apa Kamu Tetap Mencintaiku?
139 Orderan yang Mengejutkan
140 Rencana ke Bandung
141 Gadis Kecil yang Liar
142 Masa Lalu Luna
143 Sisi Pahit Nadhea
144 Tiba di Bandung
145 Awal Kehancuran
146 Berjumpa Kembali
147 Pemberitahuan
148 Rencana Licik Luna
149 Kecurigaan Rega
150 Tragedi Berdarah
151 Murka
152 Kabar Buruk Tentang Athreya
153 Tidak Tertolong
154 Gara
155 Arsen Menggila
156 Menyelamatkan Nadhea
157 Di Mana Luna?
158 Mengatakan Kebenaran
159 Berpisah
160 Bicara Dari Hati ke Hati
161 Dukungan Untuk Athreya
162 Rindu yang Tak Tahu Malu
163 Rindu Tapi Malu
164 Travelling
165 Masa Lalu Nadhea
166 Jatuh Cinta Ala Kennan
167 Dilema Athreya
168 Menemui Arsen
169 Penyesalan Arsen
170 Perintah Ke Bandung
171 Mengejutkan
172 Isi Hati Arsen
173 Sedikit Hadiah
174 Oops
175 Meluruskan Masalah
176 Cinta Untuk Athreya
177 Sudah Pergi
178 Surat Arsen
179 Sebelas Digit
180 Hari Pernikahan
181 Salah Paham
182 Undangan Dari Nadhea
183 Masih Gagal
184 Lelaki Baby Face
185 Tiba Di Queen Galery
186 Pesan Mengejutkan
187 Oh Ternyata
188 Aku Akan Egois
189 Merencanakan Sesuatu
190 Siap Gassss
191 Mengutarakan Niat
192 Mendapat Restu
193 Setengah Manis Setengah Tegang
194 Luna Pingsan
195 Ujian untuk Luna
196 Berterus Terang
197 Gagal Anu
198 Detik-Detik Menuju Halal
199 Sah
200 Happy Ending
201 Pemberitahuan
202 Bonus Chapter
203 Promo (Bukan) Orang Ketiga
204 Promo Novel Mutiara Yang Ternista
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Garis Dua
2
Rafael Daniel Vernandez
3
Sepandai Itukah Dia?
4
Daniel, Aku Hamil!
5
Maafkan Aku, Ra!
6
Cita-cita Di ambang Kehancuran
7
Ra, Kamu Telat Ya?
8
Rencana Daniel
9
Bertengkar
10
Tes Urine
11
Terungkap
12
Bukan Mahasiswa Universitas Trijaya
13
Ayah, bangun, Ayah!
14
Ayah Telah Pergi
15
Mengapa Ujian Datang Bertubi-tubi?
16
Angkat Kaki Dari Rumah Ini!
17
Rencana Kirana
18
Pergi Dari Rumah
19
Ada Apa Dengan Nindi?
20
Polisi Di Pagi Hari
21
Sikap Aneh Mayra
22
Doa Kirana
23
Menghancurkan Kami
24
Aku Rindu, Ibu
25
Mulai Bekerja
26
Daniel Tanpa Kabar
27
Hatiku Untuk Siapa?
28
Daniel Bersama Dia
29
Pingsan
30
Seperti Kirana Mentari
31
Karena Aku Mencintaimu
32
Penjelasan Mayra
33
Sifat Asli Nindi
34
Empat Bulan Kemudian
35
Pengakuan Daniel
36
Kejutan Untuk Reza
37
Pergi Jauh
38
Tiba Di Bululawang
39
Titik Terendah Dalam Hidup
40
Di Rumah Sakit
41
Asa Yang Kembali Hirap
42
Hidup Adalah Perjalanan, Bukan Pelarian
43
Foto Yang Mengejutkan
44
Siapa Orang Tuamu, Nak?
45
Takdir Selalu Indah
46
Detik-detik Menyakitkan
47
Sabrina Dara Azzahra
48
Saling Mengenal
49
Mengupas Masa Lalu
50
Dilema
51
Lelaki Masa Lalu
52
Keinginan Daniel
53
Pemberitahuan
54
Beri Aku Waktu Dua Bulan
55
Sikap Aneh Darren
56
Mencari Pengganti
57
Menanti Jawaban
58
Jawaban Yang Menyesakkan
59
Tawaran Menikah
60
Sedikit Hal Tentang Reza
61
Tidak Bisa Membuka Hati
62
Menanyakan Jawaban
63
Makan Malam Bersama
64
Ungkapan Rasa
65
Menerima Pinangan
66
Pesan Dari Nomor Asing
67
Mungkinkah Itu Darren?
68
Bertemu Kembali
69
Kehadiran Reza
70
Dilema
71
Kebenaran Masa Lalu
72
Menjelang Pernikahan
73
Detik-detik Ijab Kabul
74
Sah
75
Kacau
76
Elegi Cinta Aynara
77
Sosok Di Kantor Polisi
78
Fakta-fakta Mengejutkan
79
Kedai Bambu dan Wanita Masa Lalu
80
Lembaran Mencurigakan
81
Cerai
82
Bebas
83
Gelap
84
Bulu Kuduk Meremang
85
Malaikat Penolong
86
Buah Cinta yang Malang
87
Mengering Sebelum Mekar
88
Bisikan Daniel
89
Berkecamuk
90
Akhir Hidup
91
Bertanam di Taman Impian
92
Satu Tahun Kemudian
93
Angel
94
Mungkinkah Dia Tiada?
95
Menemukan Anu
96
Oligospermia
97
Sekadar Bisnis
98
U—3
99
U-2
100
U-1
101
Ujung Kata
102
Ex 1
103
Noda 2
104
Gagal
105
Melihat Sesuatu
106
Marah
107
Titik Terang
108
Tiga Tahun Kemudian
109
Terbang Ke Lombok
110
Gadis Aneh
111
Aneh Lagi
112
Mulai Mendaki
113
Kepribadian Ganda
114
Bang Kai
115
Berpisah
116
Tiba Di Rumah
117
Hukuman
118
Aluna Aldamaya
119
Beban Hidup
120
Beban Hidup 2
121
Beban Athreya
122
Sudah Bertunangan
123
Sayap-Sayap Patah
124
Tersandung Kasus
125
Dikurung
126
GREY
127
Hampir Terungkap
128
Bebas
129
Kehadiran Seseorang
130
Terungkap
131
Pengakuan Luna
132
Antara Grey dan Nadhea
133
Pernikahan yang Tak Biasa
134
Butuh Pelarian
135
Pemberitahuan
136
Malam Kelam
137
Aku Sama Sepertinya
138
Apa Kamu Tetap Mencintaiku?
139
Orderan yang Mengejutkan
140
Rencana ke Bandung
141
Gadis Kecil yang Liar
142
Masa Lalu Luna
143
Sisi Pahit Nadhea
144
Tiba di Bandung
145
Awal Kehancuran
146
Berjumpa Kembali
147
Pemberitahuan
148
Rencana Licik Luna
149
Kecurigaan Rega
150
Tragedi Berdarah
151
Murka
152
Kabar Buruk Tentang Athreya
153
Tidak Tertolong
154
Gara
155
Arsen Menggila
156
Menyelamatkan Nadhea
157
Di Mana Luna?
158
Mengatakan Kebenaran
159
Berpisah
160
Bicara Dari Hati ke Hati
161
Dukungan Untuk Athreya
162
Rindu yang Tak Tahu Malu
163
Rindu Tapi Malu
164
Travelling
165
Masa Lalu Nadhea
166
Jatuh Cinta Ala Kennan
167
Dilema Athreya
168
Menemui Arsen
169
Penyesalan Arsen
170
Perintah Ke Bandung
171
Mengejutkan
172
Isi Hati Arsen
173
Sedikit Hadiah
174
Oops
175
Meluruskan Masalah
176
Cinta Untuk Athreya
177
Sudah Pergi
178
Surat Arsen
179
Sebelas Digit
180
Hari Pernikahan
181
Salah Paham
182
Undangan Dari Nadhea
183
Masih Gagal
184
Lelaki Baby Face
185
Tiba Di Queen Galery
186
Pesan Mengejutkan
187
Oh Ternyata
188
Aku Akan Egois
189
Merencanakan Sesuatu
190
Siap Gassss
191
Mengutarakan Niat
192
Mendapat Restu
193
Setengah Manis Setengah Tegang
194
Luna Pingsan
195
Ujian untuk Luna
196
Berterus Terang
197
Gagal Anu
198
Detik-Detik Menuju Halal
199
Sah
200
Happy Ending
201
Pemberitahuan
202
Bonus Chapter
203
Promo (Bukan) Orang Ketiga
204
Promo Novel Mutiara Yang Ternista

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!