BMP 7: Blusukan Sang Prabu

*Bibir Merah Pendekar (BMP)*

 

Setelah kemarin melakukan Sidang Akbar yang cukup lama, kemudian dilanjutkan dengan sidang Dewan Hukum Sanggana Kecil untuk merumuskan sejumlah hukum atau perundang-undangan, sebagai putri yang terpelajar dan berpendidikan tinggi di negerinya, Permaisuri Yuo Kai layak memimpin dewan tersebut.

Pagi ini, Prabu Dira melakukan kunjungan kerja atau blusukan ala negeri masa depan.

Kunjungan kerja pertama adalah mengunjungi tiga desa di Kadipaten Gunung Prabu. Prabu Dira didampingi langsung oleh Ratu Getara Cinta, Mahapati Turung Gali, Mantri Kesejahteraan Putri Sagiya Riangga Liya, dan Adipati Pangeran Kubur. Selain dikawal oleh sepuluh prajurit pilihan, ada dua pendekar yang turut mengawal, yaitu Reksa Dipa dan Nyi Mut. Keduanya adalah dua pendekar yang termasuk dalam Pasukan Pengawal Bunga.

Daerah bergunung membuat mereka masing-masing harus menggunakan kuda.

Selain mengunjungi pembangunan permukiman layak untuk warga desa, Prabu Dira juga mengunjungi pertanian dan perkebunan yang sedang digarap oleh warga Desa Kenangan, Desa Subur dan Desa Makmur.

“Untuk kebun kacang tanah, kita sudah budidayakan sejak lama, jadi hasilnya sudah terlihat, Gusti Prabu,” kata Adipati Pangeran Kubur, saat rombongan Pangeran Dira melihat kebun kacang tanah yang cukup luas dan sudah menuju masa panen. “Untuk yang sebelah sana, warga baru mencoba menanam iles-iles (porang). Tanaman itu lebih banyak manfaatnya dibandingkan jenis ubi lainnya.”

“Bagus,” ucap Prabu Dira.

Setelah mengunjungi sejumlah lahan yang baru dibuka untuk sejumlah jenis tanaman, Prabu Dira pergi mengunjungi Gua Api yang kini dijaga oleh sejumlah pasukan Kerajaan Sanggana Kecil.

“Aku sudah mengutus dua orang prajurit yang diajukan oleh Senopati Batik Mida ke Tabir Angin, untuk meminta beberapa prajurit ahli tambang emas kepada Ratu Puspa,” kata Ratu Getara Cinta kepada suaminya.

“Berarti bukan hanya ahli tambang yang kita perlukan, selain tenaga tambang yang banyak, kita juga memerlukan orang-orang yang bisa mengolah batu itu setelah menjadi emas. Ke depannya, sepertinya kita membutuhkan seorang pejabat yang bisa mengurus masalah pekerja dan aturan pengupahannya,” kata Prabu Dira.

“Benar itu, Kakang Prabu. Setahuku, membangun sebuah kerajaan baru dan masyarakatnya, lebih susah dan lebih lama daripada merencanakan pernikahan,” celetuk Putri Sagiya yang membuat mereka tertawa rendah.

Putri Sagiya adalah adik tiri dari Prabu Dira tapi lain ibu. Ia seorang gadis cantik berambut panjang. Rambutnya ditata cantik dengan untaian mutiara pendek dan ikat rambut dari pita berhias emas. Kecantikannya semakin segar dengan bibir merah yang berwarna merah dan terlihat selalu basah. Hari ini ia mengenakan pakaian pendekar warna biru. Pada bagian pinggangnya ada gulungan tali berwarna emas dan perak yang memiliki gagang bagus.

“Kau sudah ingin menikah?” tanya Prabu Dira menggoda adiknya.

“Aku harus mencari seorang pemuda yang berkarakter setia terhadap satu wanita,” jawab Putri Sagiya.

“Hahaha!” tawa Prabu Dira. Lalu katanya, “Sebenarnya aku karakter lelaki yang setia dengan satu wanita, tetapi kebutuhan tidak bisa aku tolak.”

Kembali tertawalah mereka.

Setelah dari Gunung Prabu, mereka melanjutkan kunjungan ke Kadipaten Malam Abadi yang ada di dalam Hutan Malam Abadi. Pada kunjungan di kadipaten ini, Adipati Pangeran Kubur sudah tidak mendampingi, berganti dengan Adipati Ririn Salawi.

“Inilah hutan sonokeling yang ada di dalam Hutan Malam Abadi, Gusti Prabu. Sebelumnya aku tidak pernah berpikir bahwa hutan ini bisa menghasilkan emas hijau, hingga ketika Mahapati menemukan hutan sonokeling ini,” kata Ririn Salawi dengan jenis suara seperti lelaki.

“Tentunya hasil dari kekayaan ini akan dibagi antara Istana dengan Kadipaten. Dengan demikian, warga Kadipaten Malam Abadi akan menikmati hasil dari kekayaan alamnya,” kata Prabu Dira.

“Jenis hutan ini sangat liar, sehingga banyak kekayaan hutan yang masih asli dan tidak tersentuh oleh manusia. Namun, kita kekurangan banyak tenaga kerja, Gusti Prabu,” kata Mahapati Turung Gali.

“Ketika kita menjalin persahabatan dengan kerajaan lain, kita bisa membuka lapangan pekerjaan untuk warga negeri lain agar kekurangan tenaga kerja bisa terpenuhi. Namun, kita harus mengutamakan warga negeri sendiri,” kata Ratu Getara Cinta.

“Benar. Ke depannya itu bisa dilakukan, tetapi tingkat upah tanaga kerja negeri sendiri harus lebih besar dari tenaga kerja negeri lain,” kata Prabu Dira. “Perekrutan tenaga kerja negeri lain baru bisa kita lakukan jika semua bagian pendukung sudah tersedia dan siap.”

“Benar, Gusti Prabu. Jangan sampai kita mengutamakan membuat barang dan bahan, tetapi kita tidak memiliki pasar untuk menjualnya. Itu artinya, jalan hutan yang sudah kita buat harus diperbaiki lebih baik agar kendaraan seperti pedati pengangkut muatan berat bisa lewat,” kata Putri Sagiya.

Setelah mengunjungi warga di dua desa, yaitu Desa Malam dan Desa Abadi, serta berdialog sepintas dengan warga, rombongan Prabu Dira lalu mengunjungi basis militer Kerajaan Sanggana Kecil. Basis militer itu terletak di hutan yang menjadi benteng depan Istana.

Pada kunjungan itu, Putri Sagiya sudah tidak ikut. Ia digantikan oleh Permaisuri Kerling Sukma yang menjabat sebagai Mantri Keprajuritan, Permaisuri Kusuma Dewi sebagai Ketua Pasukan Pedang Putri dan Senopati Batik Mida.

“Kita mendapat lima ratus prajurit baru dari kalangan rakyat biasa, Kakang Prabu. Hampir semuanya harus dilatih dari pendidikan dasar keprajuritan,” kata Permaisuri Kerling Sukma saat Prabu Dira menyaksikan latihan beladiri dasar ratusan prajurit baru.

“Sebelum mereka benar-benar layak disebut sebagai prajurit, jangan sekali-kali mereka diturunkan ke dalam peperangan. Kita merekrut para prajurit untuk mempertahankan nyawa manusia, bukan untuk mengorbankan nyawa mereka,” pesan Prabu Dira kepada Permaisuri Kerling Sukma dan Senopati Batik Mida.

“Baik, Kakang Prabu,” ucap Permaisuri Keempat.

“Baik, Gusti Prabu,” ucap Senopati Batik Mida.

Prabu Dira juga mengunjungi Pasukan Hantu Sanggana dan Pasukan Pengawal Bunga.

Pasukan Hantu Sanggana yang berjumlah empat puluh pendekar dikomandani oleh Babat Seta, lelaki bermata sipit mantan anak buah utama Ririn Salawi, ketika mereka masih menjadi kelompok penjahat Hutan Malam Abadi.

Pasukan Pengawal Bunga dikomandani oleh Reksa Dipa, pemuda tampan tapi berkulit agak gelap. Pemuda berambut gondrong tanpa senjata itu memiliki karakter diam dan dingin. Wanita zaman sekarang sering mengistilahkannya “cowok kulkas”. Saat ini dia mengawal Ratu Getara Cinta bersama dengan Nyi Mut, yang diam-diam menaruh hati kepadanya.

Pada kesempatan itu, Permaisuri Kerling Sukma memperkenalkan satu demi satu pendekar yang menjadi bagian dari Pasukan Hantu Sanggana. Permaisuri Kerling Sukma bahkan hapal keunggulan kesaktian setiap pendekar itu. Sebelumnya, Permaisuri Kerling Sukma sudah menjajal kesaktian mereka satu demi satu dalam tes perekrutan.

Permaisuri Kerling Sukma juga memperkenalkan kelima belas anggota Pasukan Pengawal Bunga. Masing-masing pendekar telah memiliki tugas sesuai dengan tupoksinya. Mereka akan mengawal jika ada permaisuri yang pergi keluar Istana, seperti yang dilakukan oleh Reksa Dipa dan Nyi Mut.

Prabu Dira juga diperkenalkan oleh seluruh Pasukan Pedang Putri yang berjumlah dua puluh lima orang. Semuanya adalah pendekar wanita. Pasukan itu diketuai oleh Permaisuri Kusuma Dewi dan dikomandani oleh Manik Cahaya yang berjuluk Pendekar Kipas Hitam. Manik Cahaya adalah seorang gadis cantik berusia di atas tiga puluh tahun. Kulitnya kuning langsat dibalut oleh pakaian berwarna hijau gelap. Ia berbekal senjata berupa kipas hitam.

Meski namanya Pasukan Pedang Putri, bukan berarti para pendekar wanita yang di dalamnya wajib bersenjatakan pedang atau punya ilmu pedang. Kata “pedang” dalam nama itu berarti sebagai senjata bagi Kerajaan Sanggana Kecil.

Permaisuri Kusuma Dewi yang punya giliran memperkenalkan setiap pendekar wanita dalam pasukan itu. Bagaimana tidak merananya para wanita tersebut, mereka dipaksa memandangi ketampanan raja mereka, tetapi tidak bisa memiliki dan menikmatinya.

Kunjungan terakhir adalah mengunjungi apa saja kerja Pasukan Penguasa Telaga. Namun sebelum itu, ketika rombongan kuda Prabu Dira melewati pinggiran hutan belantara di wilayah timur, sejenak Prabu Dira berhenti. Ia menatap serius jauh ke dalam hutan yang gelap, meski hari masih siang.

“Sepertinya hutan ini lebih berbahaya dari Hutan Malam Abadi,” kata Prabu Dira mengomentari hutan lebat dan luas itu.

“Apakah perlu kita mengirim prajurit untuk menjelajahi hutan ini, Kakang Prabu?” tanya Ratu Getara Cinta.

“Jika Permaisuri Mata Hati bisa mengetahui kekuatan besar yang ada di dalam Telaga Fatara, mungkin ia pun bisa tahu apakah hutan ini berpenghuni atau tidak,” kata Prabu Dira.

Saat mengunjungi Telaga Fatara, Prabu Dira, Ratu Getara Cinta, Permaisuri Kerling Sukma, Reksa Dipa, dan Nyi Mut ikut menelaga dan memancing ikan besar. Garis Merak sebagai Komandan Pasukan Penguasa Telaga, satu perahu dengan Prabu Dira dan kedua permaisurinya.

Garis Merak menjabarkan apa saja program kerjanya dalam mengelola telaga tersebut. Prabu Dira manggut-manggut mendengar presentasi gadis manis mantan bajak laut bersenjata pancing itu.

“Karena jumlah pasukan kami sangat terbatas, jadi rencana-rencana yang sudah kami susun dengan baik akan kami kerjakan satu demi satu hingga benar-benar selesai dan hasilnya bagus. Sehubungan ikan-ikan di telaga ini ganas-ganas, jadi kami meminta dibuatkan beberapa perahu yang lebih besar lagi dan juga lebih kuat, Gusti Prabu,” ujar Garis Merak.

“Baik, aku akan perintahkan pembuatan lima perahu yang lebih besar dari ini,” jawab Prabu Dira.

“Arah barat! Arah barat!” teriak Senandung Senja begitu nyaring melengking. Ia tegang karena ia yang lebih dulu melihat sesuatu di arah barat dari rombongan perahu mereka.

Mereka semua segera beralih memandang ke arah barat.

Tampak di arah barat, ada pergerakan air yang sedikit menggunung dan ada sesuatu yang melesat cepat di bawah permukaan air. Sudut pandang yang mereka miliki membuat mereka tidak bisa melihat makhluk apa yang bergerak cepat seperti torpedo raksasa di bawah permukaan air. Melihat arah gerakannya, sepertinya makhluk itu sengaja hendak menyerang rombongan perahu.

“Siapkan tombaaak!” teriak Garis Merak cepat memberi komando pada pasukannya.

Empat orang segera memegang kendali alat penembak tombak di keempat perahu. Mereka bersiap dan tegang. Mungkin ini jenis ikan seperti yang pertama mereka tangkap. Namun, tiba-tiba….

“Kaaak!”

Tiba-tiba terdengar koakan Gimba di langit. Semuanya segera mendongakkan wajah ke langit. Saat itu, sosok burung rajawali raksasa sudah menukik begitu cepat ke arah pergerakan makhluk telaga.

Bruss!

Tepat ketika makhluk telaga mendekati perahu, Gimba menyelupkan sepasang cekernya sambil mencengkeram makhluk telaga. Sementara sayapnya mengepak keras sebagai rem. Setelah itu Gimba naik terbang.

“Wawww!” teriak Pasukan Penguasa Telaga terkejut, saat mereka melihat apa yang ada di dalam cengkeraman Gimba.

Makhluk yang Gimba tangkap adalah seekor ikan raksasa bertubuh panjang dan memiliki mulut panjang lagi lancip. Itu bisa disebut ikan cucut raksasa. Mulutnya yang panjang bisa dengan mudah melubangi perahu.

“Gusti Prabu bisa lihat, jika kita menghadapi ikan besar seganas itu, perahu-perahu ini tidak akan banyak berarti,” kata Garis Merak.

Prabu Dira kembali manggut-manggut, seolah sedang memikirkan solusinya. (RH)

Terpopuler

Comments

Budi Efendi

Budi Efendi

lanjutkan

2023-01-30

0

aim pacina

aim pacina

cerita yg super lengkap, salut sama author nya

2022-09-02

1

Wak Jon

Wak Jon

🐋🐋🐋🐋🐋🐋🐋🐋🐋🐋🐤🐤🐤🐤🐤🐤🐤

2021-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Cihua 1: Mimpi Berujung Buruk
2 Cihua 2: Teluh Jahat Tidak Terobati
3 Cihua 3: Keputusan Pahit Adipati
4 Cihua 4: Harimau pun Tidak Sudi
5 Cihua 5: Penghuni Hutan
6 Cihua 6: Jatuh Cinta
7 Cihua 7: Keturunan Dua Orang Sakti
8 Cihua 8: Prabu Raga Sata
9 Cihua 9: Mengejar Penculik
10 Cihua 10: Pertarungan Dua Lelaki Sakti
11 BMP 1: Joko Tenang Pulang
12 BMP 2: Laksana Dewa Cinta
13 BMP 3: Kejutan di Ruang Kesejukan
14 BMP 4: Adikku Hidup Lagi
15 BMP 5: Cerita Sahabat Lama
16 BMP 6: Sidang Akbar
17 BMP 7: Blusukan Sang Prabu
18 BMP 8: Mendarat di Tanah Kelahiran
19 BMP 9: Pesan Gulung Lidah
20 BMP 10: Cerita Kakek dan Nenek
21 BMP 11: Membebaskan Kekasih
22 BMP 12: Kegembiraan Gurudi
23 BMP 13: Ningsih Dirama dan Pesan Rahasia
24 BMP 14: Tamu Tidak Terduga
25 BMP 15: Lima Syarat Prabu Raga
26 BMP 16: Bertemu Ibu Mertua
27 BMP 17: Cerita Ningsih
28 BMP 18: Berhadapan Raksasa Biru
29 BMP 19: Kalah Terhormat
30 BMP 20: Kehebatan Siluman Bayangan
31 BMP 21: Misi Raja Anjas
32 BMP 22: Air Mata Putri Sri
33 BMP 23: Pertemuan
34 BMP 24: Penyusup Berbahaya
35 BMP 25: Keanehan di Ladang Anjing
36 BMP 26: Sesuatu di Kamar Raja
37 BMP 27: Ratu Sri Dilecehkan
38 BMP 28: Siasat Anjas di Atas Ranjang
39 BMP 29: Drama Ala Anjas
40 BMP 30: Pertarungan Dua Raja
41 BMP 31: Joko Tenang Gugur
42 BMP 32: Wanita Rambut Kuning
43 BMP 33: Bersatunya Dua Raga yang Terpisah
44 Mata Batu 1: Bukit Buruan
45 Mata Batu 2: Mutiara Ratu Panah
46 Mata Batu 3: Permaisuri Utusan Sanggana Kecil
47 Mata Batu 4: Pertemuan Dua Ratu
48 Mata Batu 5: Tawaran Mengejutkan
49 Mata Batu 6: Keputusan Prabu Dira
50 Mata Batu 7: Jajal Kekuatan Tamu
51 Mata Batu 8: Rusuh Sandaria
52 Mata Batu 9: Orang di Balik Mahapati
53 Mata Batu 10: Pulangnya Anak yang Hilang
54 Mata Batu 11: Pertemuan Penuh Tangis
55 Mata Batu 12: Orang Tua Aneh
56 Mata Batu 13: Raja Akar Setan
57 Mata Batu 14: Mahapati-Senopati Berangkat
58 Mata Batu 15: Perintah Jin Gurba
59 Mata Batu 16: Pasukan Walang Kekek
60 Mata Batu 17: Pengiriman Bantuan
61 Mata Batu 18: Pertemuan di Tengah Jalan
62 Mata Batu 19: Kecurigaan Penasihat
63 Mata Batu 20: Pemberontakan Dimulai
64 Mata Batu 21: Perlawanan Angger Buda
65 Mata Batu 22: Kudeta yang Buntu
66 Mata Batu 23: Hancurnya Pasukan Tangkal Bencana
67 Mata Batu 24: Pertemuan Dua Permaisuri
68 Mata Batu 25: Serangan Fajar
69 Mata Batu 26: Tumbang Satu-Satu
70 Mata Batu 27: Akhir Pemberontakan
71 Mata Batu 28: Giliran Prabu Menak Ujung
72 PCR 1: Putri Manik Sari
73 PCR 2: Lelaki Pengrajin Caping
74 PCR 3: Membebaskan Tawanan
75 PCR 4: Dewa Seribu Tameng
76 PCR 5: Ratu Sri Jatuh
77 PCR 6: Ikut ke Sanggana Kecil
78 PCR 7: Pernikahan Kedelapan
79 PCR 8: Repakulo Takluk
80 PCR 9: Kabar Ibunda
81 PCR 10: Bunuh Prabu Dira
82 PCR 11: Joko VS Lima Pangeran
83 PCR 12: Mengobati Prabu Kecil
84 PCR 13: Istri yang Hamil Pertama
85 PCR 14: Tamu Angkuh
86 PCR 15: Adu Sakti Dua Jelita
87 PCR 16: Tembangi Mendayu Kalah
88 PCR 17: Penyergapan Siluman Pedang
89 PCR 18: Anjas VS Siluman Pedang
90 PCR 19: Cerita Kusuma Dewi
91 PCR 20: Izin dari Ningsih
92 PCR 21: Sambutan Mengejutkan
93 PCR 22: Sidang Kasus Kematian Prabu Raga
94 PCR 23: Anjas VS Dewa Seribu Tameng
95 PCR 24: Bakti Sri Rahayu
96 PCR 25: Mertua VS Menantu
97 PCR 26: Menaklukkan Petir dan Panah
98 PCR 27: Syarat dan Kopi Pahit
99 PCR 28: Rusuh Tamu Dadakan
100 Rajungan 1: Pengawasan Anak Halus
101 Rajungan 2: Rahasia yang Bocor
102 Rajungan 3: Merebut Tongkat Jengkal Dewa
103 Rajungan 4: Pemuda Tampan Penolong Putri
104 Rajungan 5: Ruang Awan Putih
105 Rajungan 6: Puspa di Telaga
106 Rajungan 7: Apa Kabar Ginari?
107 Rajungan 8: Gua Lolongan
108 Rajungan 9: Ramainya Desa Lamongan
109 Rajungan 10: Isu Pusaka Tanpa Tanding
110 Rajungan 11: Tawa di Kamar Tiga Puluh
111 Rajungan 12: Perdana, Dewa Kematian Muncul
112 Rajungan 13: Mencuri Obrolan Rahasia
113 Rajungan 14: Perjalanan Malam Kunda Poyo
114 Rajungan 15: Pewaris Tongkat Jengkal Dewa
115 Rajungan 16: Pertemuan Dua Sahabat
116 Rajungan 17: Pertarungan Malam Berujung Gairah
117 Rajungan 18: Salah Pilih Mangsa
118 Rajungan 19: Pertarungan Pengawal Bunga
119 Rajungan 20: Lumpuhnya Ilmu Bayangan
120 Rajungan 21: Pagi-Pagi di Gua Lolongan
121 Rajungan 22: Muni Kelalap Cipta Rusuh
122 Rajungan 23: Siluman Harimau Hitam
123 Rajungan 24: Rombongan Bidadari
124 Rajungan 25: Para Permaisuri Ambil Kendali
125 Rajungan 26: Menghentikan Pertarungan
126 Rajungan 27: Bahasan Dua Joko
127 Rajungan 28: Jurang Lolongan
128 Rajungan 29: Cara Mudah Menyeberang
129 Rajungan 30: Dua Kakek Gagah Adu Nyawa
130 Rajungan 31: Pusaka Ditemukan
131 Rajungan 32: Tongkat Jengkal Dewa
132 Rajungan 33: Tamu-Tamu Sakti
133 Rajungan 34: Duel Tokoh Seratus Tahun
134 Rajungan 35: Perintah Dewa Kematian
135 Rajungan 36: Rombongan Permaisuri Tiba di Gua
136 Rajungan 37: Munculnya Pemegang Pusaka
137 Rajungan 38: Pertarungan Wanita Cantik Dimulai
138 Rajungan 39: Perlawanan Aninda Serunai
139 Rajungan 40: Membasmi Pasukan Musuh
140 Rajungan 41: Joko Tenang Datang
141 Rajungan 42: Kakak Versus Adik
142 Rajungan 43: Sinar dan Tangis Bayi Aneh
143 Rajungan 44: Pertemuan Mendadak
144 De Bude 1: Dosa Dewa Kematian
145 De Bude 2: Tiga Kekuatan Hebat
146 De Bude 3: Rombongan Permaisuri Tiba
147 De Bude 4: Kejutan di Pintu Bawah Awan
148 De Bude 5: Mayat Jelita
149 De Bude 6: Dewi Geger Jagad
150 De Bude 7: Menolak Terhina
151 De Bude 8: Hamil dan Hidup Bersama
152 De Bude 9: Arda Handara
153 De Bude 10: Joko VS Ara
154 De Bude 11: Penerbangan Dalam Bumi
155 De Bude 12: Membuka Konflik Lama
156 De Bude 13: Dewa Kematian Bertarung
157 De Bude 14: Penentangan Joko
158 De Bude 15: Ancaman Negeri Tanduk
159 De Bude 16: Ketua Barisan Putih
160 De Bude 17: Mandi Malam Bertunas Cinta
161 De Bude 18: Memimpin Sendiri
162 De Bude 19: Penambang, Wongawet, Kawin
163 De Bude 20: Lelah dan Nikmat Pernikahan
164 De Bude 21: Tragedi yang Sebenarnya
165 De Bude 22: Nara - Dewi Ara Ambil Keputusan
166 De Bude 23: Adu Kekuatan Mata
167 De Bude 24: Cara Menjinakkan Nara
168 De Bude 25: Fatara dan Hewan Alam Kahyangan
169 De Bude 26: Keakuran Dua Dewi
170 De Bude 27: Ilmu Delapan Dewi Bunga
171 De Bude 28: Pesta yang Berantakan
172 Mis Kekar 1: Jin Gurba
173 Mis Kekar 2: Ratu Dua Matahari
174 Mis Kekar 3: Kematian Pendekar Ternama
175 Mis Kekar 4: Duka di Padepokan
176 Mis Kekar 5: Target Berikutnya
177 Mis Kekar 6: Kunjungan Prabu Dira
178 Mis Kekar 7: Mengejar Pangeran Mabuk
179 Mis Kekar 8: Tiga Nenek Putih
180 Mis Kekar 9: Pendekatan Petra Kelana
181 Mis Kekar 10: Kematian yang Terhubung
182 Mis Kekar 11: Pelajaran untuk Kakek Sombong
183 Mis Kekar 12: Murai-Limarsih Ribut
184 Mis Kekar 13: Korban Selamat
185 Mis Kekar 14: Mengobati Bidadari
186 Mis Kekar 15: Pangeran Mabuk
187 Mis Kekar 16: Keracunan
188 Mis Kekar 17: Godaan Dalam Kereta
189 Mis Kekar 18: Seratus Pendekar
190 Mis Kekar 19: Ilmu Dewi Bunga Dua
191 Mis Kekar 20: Bertemu Cinta Lama
192 Mis Kekar 21: Menjinakkan Macan Betina
193 Mis Kekar 22: Pertemuan di Jalur Bukit
194 Mis Kekar 23: Pertarungan di Kaki Bukit
195 Mis Kekar 24: Bantuan Datang
196 Mis Kekar 25: Ilmu yang Mengerikan
197 Mis Kekar 26: Laporan Super Gawat
198 Pepes 1: Pasukan Kerajaan Siluman Datang
199 Pepes 2: Pesta Ledakan
200 Pepes 3: Siluman Merah Muda
201 Pepes 4: Lereng Tiga Mata
202 Pepes 5: Di Ambang Perang
203 Pepes 6: Pasukan Maju
204 Pepes 7: Pendekar Sanggana Kecil Beraksi
205 Pepes 8: Pendekar Sanggana Terdesak
206 Pepes 9: Panen Nyawa
207 Pepes 10: Siluman Merah Menyerah
208 Pepes 11: Menuntaskan Perang
209 Pepes 12: Pidato Kemenangan
210 Pepes 13: Sidang Pertahanan
211 Pepes 14: Menyeleksi Pasukan Siluman
212 Pepes 15: Serangan Kangen Raja Anjas
213 Pepes 16: Permintaan Berat Ratu Sri
214 Pepes 17: Serangan Malam di Bukit Dalam
215 Pepes 18: Mengeroyok Sang Ketua
216 Pepes 19: Rencana Menyerang
217 Pepes 20: Pasukan Ikan Raksasa
218 Pepes 21: Tamu Dari Jurang Lolongan
219 Pepes 22: Mengendus Pengkhianat
220 Pepes 23: Tetap pada Rencana
221 Pepes 24: Undangan Kerajaan Siluman
222 Pepes 25: Pengkhianat Golongan Putih
223 Darah Keras 1: Melacak Pasukan Siluman
224 Darah Keras 2: Berpencar
225 Darah Keras 3: Menculik Siluman
226 Darah Keras 4: Balas Dendam yang Pertama
227 Darah Keras 5: Siluman yang Tegang
228 Darah Keras 6: Dewi Bunga Tiga
229 Darah Keras 7: Tingkah Nenek Genit
230 Darah Keras 8: Menghakimi Gulung Lidah
231 Darah Keras 9: Lamaran Joko Tingkir
232 Darah Keras 10: Terendus Musuh
233 Darah Keras 11: Tanda yang Rusak
234 Darah Keras 12: Bertarung Sampai Mati
235 Darah Keras 13: Penyergapan Gelap
236 Darah Keras 14: Pasukan Murka Kegelapan
237 Darah Keras 15: Serangan Membutakan
238 Darah Keras 16: Melacak Jejak
239 Darah Keras 17: Pendaratan Malam
240 Darah Keras 18: Kejutan Tengah Malam
241 Darah Keras 19: Mengatur Strategi
242 Darah Keras 20: Cipta Rusuh
243 Darah Keras 21: Mendobrak Istana
244 Darah Keras 22: Tantang Satu-Satu
245 Darah Keras 23: Payung VS Api
246 Darah Keras 24: Nenek Galak VS Kakek Mesum
247 Darah Keras 25: Senjata Rahasia Setan Ngompol
248 Darah Keras 26: Dewi Bunga Empat dan Enam
249 Darah Keras 27: Adu Kiamat Pagi
250 Darah Keras 28: Siasat Melumpuhkan Joko
251 Darah Keras 29: Pusaka Direbut
252 Perjaka 1: Bidadari Menari
253 Perjaka 2: Kalah Terhormat
254 Perjaka 3: Guru Peri Setan
255 Perjaka 4: Raksasa Biru
256 Perjaka 5: Bukti Joko Tersakti
257 Perjaka 6: Pasukan Jin
258 Perjaka 7: Pasukan Singa Gaib
259 Perjaka 8: Janji di Ujung Maut
260 Perjaka 9: Pendekar Raja Kawin
261 Perjaka 10: Siasat Dua Pangeran
262 Perjaka 11: Nenek Peti Terbang Buron
263 Perjaka 12: Nasib Aninda Serunai
264 Perjaka 13: Ginari Tagih Nikah
265 Perjaka 14: Berangkat ke Balilitan
266 Perjaka 15: Serangan Pemancing
267 Perjaka 16: Wanita Bercadar Putih
268 Perjaka 17: Kedatangan Joko dan Serigala
269 Perjaka 18: Joko Bertemu Raja Kawin
270 Perjaka 19: Tantangan untuk Raja Kawin
271 Perjaka 20: Joko Diracun
272 Perjaka 21: Dendam Masa Lalu
273 Perjaka 22: Gempar Sambut Duel
274 Perjaka 23: Berhadapan
275 Perjaka 24: Duel Raja Kawin
276 Perjaka 25: Bawa Pulang Tiga Istri
277 Perjaka 26: Bertemu Sang Pengkhianat
278 Perjaka 27: Jodoh Tiga Janda
279 Perjaka 28: Pernikahan Terakhir
280 Perjaka Tamat: Hukuman untuk Pengkhianat
281 Pengumuman Baru
Episodes

Updated 281 Episodes

1
Cihua 1: Mimpi Berujung Buruk
2
Cihua 2: Teluh Jahat Tidak Terobati
3
Cihua 3: Keputusan Pahit Adipati
4
Cihua 4: Harimau pun Tidak Sudi
5
Cihua 5: Penghuni Hutan
6
Cihua 6: Jatuh Cinta
7
Cihua 7: Keturunan Dua Orang Sakti
8
Cihua 8: Prabu Raga Sata
9
Cihua 9: Mengejar Penculik
10
Cihua 10: Pertarungan Dua Lelaki Sakti
11
BMP 1: Joko Tenang Pulang
12
BMP 2: Laksana Dewa Cinta
13
BMP 3: Kejutan di Ruang Kesejukan
14
BMP 4: Adikku Hidup Lagi
15
BMP 5: Cerita Sahabat Lama
16
BMP 6: Sidang Akbar
17
BMP 7: Blusukan Sang Prabu
18
BMP 8: Mendarat di Tanah Kelahiran
19
BMP 9: Pesan Gulung Lidah
20
BMP 10: Cerita Kakek dan Nenek
21
BMP 11: Membebaskan Kekasih
22
BMP 12: Kegembiraan Gurudi
23
BMP 13: Ningsih Dirama dan Pesan Rahasia
24
BMP 14: Tamu Tidak Terduga
25
BMP 15: Lima Syarat Prabu Raga
26
BMP 16: Bertemu Ibu Mertua
27
BMP 17: Cerita Ningsih
28
BMP 18: Berhadapan Raksasa Biru
29
BMP 19: Kalah Terhormat
30
BMP 20: Kehebatan Siluman Bayangan
31
BMP 21: Misi Raja Anjas
32
BMP 22: Air Mata Putri Sri
33
BMP 23: Pertemuan
34
BMP 24: Penyusup Berbahaya
35
BMP 25: Keanehan di Ladang Anjing
36
BMP 26: Sesuatu di Kamar Raja
37
BMP 27: Ratu Sri Dilecehkan
38
BMP 28: Siasat Anjas di Atas Ranjang
39
BMP 29: Drama Ala Anjas
40
BMP 30: Pertarungan Dua Raja
41
BMP 31: Joko Tenang Gugur
42
BMP 32: Wanita Rambut Kuning
43
BMP 33: Bersatunya Dua Raga yang Terpisah
44
Mata Batu 1: Bukit Buruan
45
Mata Batu 2: Mutiara Ratu Panah
46
Mata Batu 3: Permaisuri Utusan Sanggana Kecil
47
Mata Batu 4: Pertemuan Dua Ratu
48
Mata Batu 5: Tawaran Mengejutkan
49
Mata Batu 6: Keputusan Prabu Dira
50
Mata Batu 7: Jajal Kekuatan Tamu
51
Mata Batu 8: Rusuh Sandaria
52
Mata Batu 9: Orang di Balik Mahapati
53
Mata Batu 10: Pulangnya Anak yang Hilang
54
Mata Batu 11: Pertemuan Penuh Tangis
55
Mata Batu 12: Orang Tua Aneh
56
Mata Batu 13: Raja Akar Setan
57
Mata Batu 14: Mahapati-Senopati Berangkat
58
Mata Batu 15: Perintah Jin Gurba
59
Mata Batu 16: Pasukan Walang Kekek
60
Mata Batu 17: Pengiriman Bantuan
61
Mata Batu 18: Pertemuan di Tengah Jalan
62
Mata Batu 19: Kecurigaan Penasihat
63
Mata Batu 20: Pemberontakan Dimulai
64
Mata Batu 21: Perlawanan Angger Buda
65
Mata Batu 22: Kudeta yang Buntu
66
Mata Batu 23: Hancurnya Pasukan Tangkal Bencana
67
Mata Batu 24: Pertemuan Dua Permaisuri
68
Mata Batu 25: Serangan Fajar
69
Mata Batu 26: Tumbang Satu-Satu
70
Mata Batu 27: Akhir Pemberontakan
71
Mata Batu 28: Giliran Prabu Menak Ujung
72
PCR 1: Putri Manik Sari
73
PCR 2: Lelaki Pengrajin Caping
74
PCR 3: Membebaskan Tawanan
75
PCR 4: Dewa Seribu Tameng
76
PCR 5: Ratu Sri Jatuh
77
PCR 6: Ikut ke Sanggana Kecil
78
PCR 7: Pernikahan Kedelapan
79
PCR 8: Repakulo Takluk
80
PCR 9: Kabar Ibunda
81
PCR 10: Bunuh Prabu Dira
82
PCR 11: Joko VS Lima Pangeran
83
PCR 12: Mengobati Prabu Kecil
84
PCR 13: Istri yang Hamil Pertama
85
PCR 14: Tamu Angkuh
86
PCR 15: Adu Sakti Dua Jelita
87
PCR 16: Tembangi Mendayu Kalah
88
PCR 17: Penyergapan Siluman Pedang
89
PCR 18: Anjas VS Siluman Pedang
90
PCR 19: Cerita Kusuma Dewi
91
PCR 20: Izin dari Ningsih
92
PCR 21: Sambutan Mengejutkan
93
PCR 22: Sidang Kasus Kematian Prabu Raga
94
PCR 23: Anjas VS Dewa Seribu Tameng
95
PCR 24: Bakti Sri Rahayu
96
PCR 25: Mertua VS Menantu
97
PCR 26: Menaklukkan Petir dan Panah
98
PCR 27: Syarat dan Kopi Pahit
99
PCR 28: Rusuh Tamu Dadakan
100
Rajungan 1: Pengawasan Anak Halus
101
Rajungan 2: Rahasia yang Bocor
102
Rajungan 3: Merebut Tongkat Jengkal Dewa
103
Rajungan 4: Pemuda Tampan Penolong Putri
104
Rajungan 5: Ruang Awan Putih
105
Rajungan 6: Puspa di Telaga
106
Rajungan 7: Apa Kabar Ginari?
107
Rajungan 8: Gua Lolongan
108
Rajungan 9: Ramainya Desa Lamongan
109
Rajungan 10: Isu Pusaka Tanpa Tanding
110
Rajungan 11: Tawa di Kamar Tiga Puluh
111
Rajungan 12: Perdana, Dewa Kematian Muncul
112
Rajungan 13: Mencuri Obrolan Rahasia
113
Rajungan 14: Perjalanan Malam Kunda Poyo
114
Rajungan 15: Pewaris Tongkat Jengkal Dewa
115
Rajungan 16: Pertemuan Dua Sahabat
116
Rajungan 17: Pertarungan Malam Berujung Gairah
117
Rajungan 18: Salah Pilih Mangsa
118
Rajungan 19: Pertarungan Pengawal Bunga
119
Rajungan 20: Lumpuhnya Ilmu Bayangan
120
Rajungan 21: Pagi-Pagi di Gua Lolongan
121
Rajungan 22: Muni Kelalap Cipta Rusuh
122
Rajungan 23: Siluman Harimau Hitam
123
Rajungan 24: Rombongan Bidadari
124
Rajungan 25: Para Permaisuri Ambil Kendali
125
Rajungan 26: Menghentikan Pertarungan
126
Rajungan 27: Bahasan Dua Joko
127
Rajungan 28: Jurang Lolongan
128
Rajungan 29: Cara Mudah Menyeberang
129
Rajungan 30: Dua Kakek Gagah Adu Nyawa
130
Rajungan 31: Pusaka Ditemukan
131
Rajungan 32: Tongkat Jengkal Dewa
132
Rajungan 33: Tamu-Tamu Sakti
133
Rajungan 34: Duel Tokoh Seratus Tahun
134
Rajungan 35: Perintah Dewa Kematian
135
Rajungan 36: Rombongan Permaisuri Tiba di Gua
136
Rajungan 37: Munculnya Pemegang Pusaka
137
Rajungan 38: Pertarungan Wanita Cantik Dimulai
138
Rajungan 39: Perlawanan Aninda Serunai
139
Rajungan 40: Membasmi Pasukan Musuh
140
Rajungan 41: Joko Tenang Datang
141
Rajungan 42: Kakak Versus Adik
142
Rajungan 43: Sinar dan Tangis Bayi Aneh
143
Rajungan 44: Pertemuan Mendadak
144
De Bude 1: Dosa Dewa Kematian
145
De Bude 2: Tiga Kekuatan Hebat
146
De Bude 3: Rombongan Permaisuri Tiba
147
De Bude 4: Kejutan di Pintu Bawah Awan
148
De Bude 5: Mayat Jelita
149
De Bude 6: Dewi Geger Jagad
150
De Bude 7: Menolak Terhina
151
De Bude 8: Hamil dan Hidup Bersama
152
De Bude 9: Arda Handara
153
De Bude 10: Joko VS Ara
154
De Bude 11: Penerbangan Dalam Bumi
155
De Bude 12: Membuka Konflik Lama
156
De Bude 13: Dewa Kematian Bertarung
157
De Bude 14: Penentangan Joko
158
De Bude 15: Ancaman Negeri Tanduk
159
De Bude 16: Ketua Barisan Putih
160
De Bude 17: Mandi Malam Bertunas Cinta
161
De Bude 18: Memimpin Sendiri
162
De Bude 19: Penambang, Wongawet, Kawin
163
De Bude 20: Lelah dan Nikmat Pernikahan
164
De Bude 21: Tragedi yang Sebenarnya
165
De Bude 22: Nara - Dewi Ara Ambil Keputusan
166
De Bude 23: Adu Kekuatan Mata
167
De Bude 24: Cara Menjinakkan Nara
168
De Bude 25: Fatara dan Hewan Alam Kahyangan
169
De Bude 26: Keakuran Dua Dewi
170
De Bude 27: Ilmu Delapan Dewi Bunga
171
De Bude 28: Pesta yang Berantakan
172
Mis Kekar 1: Jin Gurba
173
Mis Kekar 2: Ratu Dua Matahari
174
Mis Kekar 3: Kematian Pendekar Ternama
175
Mis Kekar 4: Duka di Padepokan
176
Mis Kekar 5: Target Berikutnya
177
Mis Kekar 6: Kunjungan Prabu Dira
178
Mis Kekar 7: Mengejar Pangeran Mabuk
179
Mis Kekar 8: Tiga Nenek Putih
180
Mis Kekar 9: Pendekatan Petra Kelana
181
Mis Kekar 10: Kematian yang Terhubung
182
Mis Kekar 11: Pelajaran untuk Kakek Sombong
183
Mis Kekar 12: Murai-Limarsih Ribut
184
Mis Kekar 13: Korban Selamat
185
Mis Kekar 14: Mengobati Bidadari
186
Mis Kekar 15: Pangeran Mabuk
187
Mis Kekar 16: Keracunan
188
Mis Kekar 17: Godaan Dalam Kereta
189
Mis Kekar 18: Seratus Pendekar
190
Mis Kekar 19: Ilmu Dewi Bunga Dua
191
Mis Kekar 20: Bertemu Cinta Lama
192
Mis Kekar 21: Menjinakkan Macan Betina
193
Mis Kekar 22: Pertemuan di Jalur Bukit
194
Mis Kekar 23: Pertarungan di Kaki Bukit
195
Mis Kekar 24: Bantuan Datang
196
Mis Kekar 25: Ilmu yang Mengerikan
197
Mis Kekar 26: Laporan Super Gawat
198
Pepes 1: Pasukan Kerajaan Siluman Datang
199
Pepes 2: Pesta Ledakan
200
Pepes 3: Siluman Merah Muda
201
Pepes 4: Lereng Tiga Mata
202
Pepes 5: Di Ambang Perang
203
Pepes 6: Pasukan Maju
204
Pepes 7: Pendekar Sanggana Kecil Beraksi
205
Pepes 8: Pendekar Sanggana Terdesak
206
Pepes 9: Panen Nyawa
207
Pepes 10: Siluman Merah Menyerah
208
Pepes 11: Menuntaskan Perang
209
Pepes 12: Pidato Kemenangan
210
Pepes 13: Sidang Pertahanan
211
Pepes 14: Menyeleksi Pasukan Siluman
212
Pepes 15: Serangan Kangen Raja Anjas
213
Pepes 16: Permintaan Berat Ratu Sri
214
Pepes 17: Serangan Malam di Bukit Dalam
215
Pepes 18: Mengeroyok Sang Ketua
216
Pepes 19: Rencana Menyerang
217
Pepes 20: Pasukan Ikan Raksasa
218
Pepes 21: Tamu Dari Jurang Lolongan
219
Pepes 22: Mengendus Pengkhianat
220
Pepes 23: Tetap pada Rencana
221
Pepes 24: Undangan Kerajaan Siluman
222
Pepes 25: Pengkhianat Golongan Putih
223
Darah Keras 1: Melacak Pasukan Siluman
224
Darah Keras 2: Berpencar
225
Darah Keras 3: Menculik Siluman
226
Darah Keras 4: Balas Dendam yang Pertama
227
Darah Keras 5: Siluman yang Tegang
228
Darah Keras 6: Dewi Bunga Tiga
229
Darah Keras 7: Tingkah Nenek Genit
230
Darah Keras 8: Menghakimi Gulung Lidah
231
Darah Keras 9: Lamaran Joko Tingkir
232
Darah Keras 10: Terendus Musuh
233
Darah Keras 11: Tanda yang Rusak
234
Darah Keras 12: Bertarung Sampai Mati
235
Darah Keras 13: Penyergapan Gelap
236
Darah Keras 14: Pasukan Murka Kegelapan
237
Darah Keras 15: Serangan Membutakan
238
Darah Keras 16: Melacak Jejak
239
Darah Keras 17: Pendaratan Malam
240
Darah Keras 18: Kejutan Tengah Malam
241
Darah Keras 19: Mengatur Strategi
242
Darah Keras 20: Cipta Rusuh
243
Darah Keras 21: Mendobrak Istana
244
Darah Keras 22: Tantang Satu-Satu
245
Darah Keras 23: Payung VS Api
246
Darah Keras 24: Nenek Galak VS Kakek Mesum
247
Darah Keras 25: Senjata Rahasia Setan Ngompol
248
Darah Keras 26: Dewi Bunga Empat dan Enam
249
Darah Keras 27: Adu Kiamat Pagi
250
Darah Keras 28: Siasat Melumpuhkan Joko
251
Darah Keras 29: Pusaka Direbut
252
Perjaka 1: Bidadari Menari
253
Perjaka 2: Kalah Terhormat
254
Perjaka 3: Guru Peri Setan
255
Perjaka 4: Raksasa Biru
256
Perjaka 5: Bukti Joko Tersakti
257
Perjaka 6: Pasukan Jin
258
Perjaka 7: Pasukan Singa Gaib
259
Perjaka 8: Janji di Ujung Maut
260
Perjaka 9: Pendekar Raja Kawin
261
Perjaka 10: Siasat Dua Pangeran
262
Perjaka 11: Nenek Peti Terbang Buron
263
Perjaka 12: Nasib Aninda Serunai
264
Perjaka 13: Ginari Tagih Nikah
265
Perjaka 14: Berangkat ke Balilitan
266
Perjaka 15: Serangan Pemancing
267
Perjaka 16: Wanita Bercadar Putih
268
Perjaka 17: Kedatangan Joko dan Serigala
269
Perjaka 18: Joko Bertemu Raja Kawin
270
Perjaka 19: Tantangan untuk Raja Kawin
271
Perjaka 20: Joko Diracun
272
Perjaka 21: Dendam Masa Lalu
273
Perjaka 22: Gempar Sambut Duel
274
Perjaka 23: Berhadapan
275
Perjaka 24: Duel Raja Kawin
276
Perjaka 25: Bawa Pulang Tiga Istri
277
Perjaka 26: Bertemu Sang Pengkhianat
278
Perjaka 27: Jodoh Tiga Janda
279
Perjaka 28: Pernikahan Terakhir
280
Perjaka Tamat: Hukuman untuk Pengkhianat
281
Pengumuman Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!