..."Pertemuan tak sengaja membuat kita menjadi dekat"...
...~Kyara Ayunda Althairan~...
...***...
Kyara berjalan menyusuri koridor hendak menuju ke gerbang seolah. Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima enam menit yang lalu.
Hari ini Kyara sangat kesal. Entah kesialan apa yang terjadi yang jelas Kyara sangat kesal, bagaimana tidak kesal coba berangkat ke sekolah bareng Clara eh pulang nya Clara bareng sama Vero.
Yang lebih apes nya lagi mobil Clara bocor di parkiran alhasil dia masih berada di sekolah sampai sekarang.
“Gila! Gue bosen banget dah, ini gak ada angkutan umum yang lewat apa ya.” Kesal Kyara.
“Andai aja kaya di drama-drama gitu, ada cowok ganteng nyamperin gue terus anterin gue pulang kan sweet banget.” Ucap Kyara ngelantur. Hingga segerombolan geng motor berjalan ke arah SMA Starlight sepertinya akan ada perkelahian lagi nih.
“Omo! Gue harus gimana nih, itu serius geng motor.” Gumam Kyara menatap lurus di depan nya.
“Ck, pengen di tolongin sama cogan kenapa malah abu kayu yang datang.”
Sesampainya ia di depan gerbang, gerombolan motor itu berhenti tepat di depan nya. Dahi Kyara berkerut bingung melihat salah satu dari mereka turun dari motor nya, jika di lihat-lihat sepertinya dia ketua dari mereka.
Cowok berpenampilan dengan pakaian sekolah yang urakan dengan tindik hitam di telinga sebelah kanan, mengesankan ia sangat berandalan.
“Hai cantik, kok belum pulang?” Tanya cowok itu dengan badge bernama Marko.
Tidak salah lagi dia adalah Marko ketua geng motor Agrasis musuh besar The Lion.
“Bukan urusan lo!”
Marko tersenyum miring. “Gue mau nanya ketua geng THE LION mana?”
“I don’t know!” Jawabnya datar.
“Wow! Ternyata lo berani juga ya sama gue, menarik.” Sudut bibir Marko terangkat membentuk senyuman yang sangat menyeramkan namun tidak berlaku bagi seorang Kyara Ayunda Althairan.
“Emang lo siapa yang harus gue takutin, sama-sama manusia juga kan.”
Marko makin tertarik dengan gadis di depan nya ini. Jika gadis pada umumnya ketakutan melihat nya ataupun terpesona dengan ketampanan nya namun tidak dengan Kyara.
“Mau gue anterin pulang gak! gue pastiin lo aman sama gue.” Tawar Marko.
“Sorry, gue gak kenal sama lo jadi jangan sok kenal dan sok dekat sama gue.”
“Yaudah kita kenalan, nama gue Marko Morgantara.”
Deg
“Gue gak mau kenal sama lo!” Ucap Kyara mendadak lebih dingin dari sebelum nya.
“Dasar cewek gak tau di untung lo ya!” Maki Marko mengepalkan tangan nya.
“Gak ada untungnya gue kenal sama lo, dan satu lagi gue gak suka liat lo disini!”
“Oh shit!” Tangan Marko terangkat hendak menampar Kyara namun seseorang lebih dulu menahan tangan nya.
“Don’t touch she!” Ujar cowok itu dengan dingin. Tangan nya mencekal kuat tangan Marko yang hendak menampar Kyara tadi hingga kemerahan.
“Mike!” Gumam Kyara. Sudut bibir nya terangkat membentuk senyuman di saat ia melihat Mike yang datang menolong nya.
“I don’t care!” Ucap Marko dengan emosi.
Bugh!
Bugh!
Dua bogeman mentah mendarat di rahang kokoh Marko hingga ia tersungkur di tanah.
“Gak usah pengecut lo! Lawan lo itu The Lion, apa jangan-jangan lo takut ya. Secara kan kalian selalu kalah lawan The Lion.” Ucap Mike terkekeh sinis.
“ANJING!” Umpat Marko menyerang balik Mike. Anggota geng nya juga tidak tinggal diam mereka juga ikut menyerang Mike. Bayangin aja satu lawan lima belas orang, but itu tidak membuat Mike takut malah ia semakin gencar memberi pukulan-pukulan kepada lawan nya.
Mike menendang, membanting, meninju wajah, perut serta menginjak-injak perut lawan yang sudah tumbang.
Darah mulai bercucuran lewat hidung, serta mulut lawan nya. Marko terkapar lemas di di tanah berserta anggota lainnya. Makanya jangan pernah remehkan seorang Mike Andreasta anggota inti The Lion tentu saja tenaga nya tidak di ragukan lagi. And you know lah itu.
“Jangan pernah lo ganggu Kyara lagi, camkan itu!”
Marko berserta anggotanya berdiri dengan tertatih-tatih berjalan ke arah motor mereka masing-masing meninggalkan Mike dan Kyara yang masih stay disana.
Mike menoleh ke arah Kyara yang masih berdiri di depan kursi hale.
“Kyara!” Panggil Mike pelan.
“Thanks udah nolongin gue.” Kata Kyara dengan tulus sambil menatap kedua mata tajam milik Mike.
“Itu udah kewajiban gue. Eum... are you okay?”
“I am fine.”
“Lo kenapa belum pulang?”
“Nunggu taksi lewat, tapi dari tadi gak ada yang lewat.”
“Disini taksi memang jarang lewat, mending lo pulang bareng gue aja!” Ajak Mike.
“Emang gak ngerepotin?” Tanya Kyara sedikit ragu.
“Whatever for you.” –Mike.
...***...
Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, gadis dengan setelan piyama tidur berwarna hitam putih tersebut belum juga tidur. Ia masih sibuk menyesap coklat hangat ditemani suara musik yang mengalun merdu dari ponsel nya di balkon kamar.
Seperti nya ia masih stay menikmati malam yang di penuhi dengan bintang yang bersinar terang di langit yang gelap itu menjadi pelengkap sang bulan di sana.
“Ternyata lo disini.” Kata Kyara berjalan ke arah Clara yang duduk di kursi di dekat balkon.
“Lo ngapain kesini?” Tanya Clara.
“Harusnya gue yang nanya, lo ngapain disini bukan nya tidur.”
“Gue lagi gak ngantuk.” Kata Clara santai.
“Ya harus ngantuk.” Celetuk Kyara.
Clara mendengus kesal mendengar perkataan Kyara. “Gak jelas lu”
“Clara gue boleh nanya sesuatu sama lo gak?” Ucap Kyara sedikit ragu.
“Nanya aja asalkan jangan yang aneh-aneh.”
“Emm, lo suka sama Vero?”
Alis Clara terangkat tak mengerti kenapa Kyara tiba-tiba nanya itu. “Kenapa lo nanya nya gitu?”
“Ya gue cuman mau pastiin aja Ra, tapi gue harap sih lo mau buka hati lo sama Vero.” Ujar Kyara.
“Gue belum tau sih, cuman gue gak bisa bohong kalau gue sebenarnya ngerasa nyaman kalau dekat sama vero.” Jelas Clara.
“Bagus dong, itu artinya lo udah mulai jatuh cinta sama Vero Ra!” kata Kyara dengan menggebu-gebu.
“Kenapa lo bisa simpulin kayak gitu?
“Karena cinta akan datang seiring berjalan nya waktu, di saat lo merasa nyaman di dekat nya itu berarti lo udah mulai cinta sama dia.” –Kyara.
Clara tertengun mendengarnya. Apa iya dia udah jatuh cinta sama Vero, namun ia masih ragu untuk menyimpulkan itu. Namun jika benar dia sudah jatuh cinta sama Vero ia harap semoga ia tidak salah untuk mencintai seseorang.
Clara punya komitmen, bahwa ia hanya ingin mencintai satu orang untuk teman hidup nya. Yang jelas Clara hanya ingin cinta pertama nya adalah cinta terakhirnya untuk dia, dan akan menjadi cinta sejatinya kelak.
Tanpa kalian sadari Clara Amanda Althairan dan Alveron Atlantik Alexander mempunyai komitmen yang sama. Be the first and last in his life, itulah semboyan cinta mereka.
...BERSAMBUNG........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
rat
lanjut kak
2021-06-04
2
rat
ayokk kak semangat up nya
2021-06-04
2