Episode 6.Gentaran hati?

..."Setelah aku bertemu dengan nya entah kenapa aku merasa bahwa aku punya kekuatan lagi untuk menjalankan hidup di dunia yang kejam ini"...

...~Claralista Amanda Althairan~...

...***...

Suasana koridor cukup ramai siang ini. Para guru berserta staf lain nya sedang mengadakan rapat membuat semua siswa-siswi Starlight bersorak kesenangan.

Disepanjang koridor terdapat beberapa kubu yang sedang bersantai ria. Ada yang hanya duduk-duduk di bangku depan kelas, ada yang sedang menggoda siswi yang lewat di depan mereka, ada yang bernyanyi sambil memainkan gitar ada juga yang menggunakan beberapa alat bersih-bersih yang di jadikan sebagai alat musik, dan ada juga yang sibuk berpacaran bersama kekasihnya membuat para jomblo yang melihatnya iri hati, yang sabar ya jombs.

Lebih parahnya lagi beberapa gerombolan siswa yang memalak siapapun yang melewati nya. Sungguh penerus bangsa yang membuat para pejuang menggelengkan kepalanya tidak mengerti apa yang sebenarnya isi pikiran mereka ini, apakah mereka mau melihat negara ini di jajah seperti dulu lagi tentu saja itu jangan sampai terjadi.

Lantas semua padangan siswa-siswi langsung terfokus kepada 7 lelaki yang baru saja berjalan melewati koridor. Tak sedikit dari para siswi yang memekik senang sekaligus kagum saat melihat most wanted di SMA Starlight yang berjalan dengan gaya cool melewati mereka, apalagi saat melihat beberapa dari mereka diantaranya melemparkan senyum menggoda siswi-siswi yang di lewatinya.

Derren Ardantara, Devano Kenata, dan Mike Andreasta. Mereka bertiga memiliki banyak kesamaan, yaitu sama-sama tebar pesona sekaligus playboy cap kadal. Meskipun mendapat julukan playboy cap kadal tetapi mereka belum pernah yang namanya berpacaran begitu juga dengan keempat sahabatnya yang lain, tapi tak sedikit gadis yang menyukai nya tapi hanya mereka jadikan sebagai gebetan tanpa di beri kepastian meskipun begitu mereka tidak pernah memasalahkan hal itu.

Bisa dekat dengan mereka aja gadis-gadis itu udah senang, siapa sih yang mau menolak jika didekati mereka sebab paras mereka yang membuat siapapun terpesona saking tampan nya most wanted ini bah kan mengalahkan ketampanan sang pangeran di negeri dongeng.

“CLARA!” sebuah teriakan dari mulut sang ketua The Lion siapa lagi kalau bukan Vero, membuat semua mata menatap ke arahnya dengan dahi mengerut heran.

Merasa ada yang memanggilnya lantas Clara pun menoleh ke sumber suara sepertinya ia kenal dengan suara ini.

Melihat Clara yang sudah berhenti Vero pun langsung berjalan mendekatinya tidak lupa ke enam curut itu juga ikut bersama nya.

“Selamat siang masdep,” sapa Vero kepada Clara yang saat ini menatap nya bengong.

“Vero! Ada apa?” tanya Clara dengan ekspresi yang sudah berubah dari sebelum nya.

“Nih lagi nyamperin masdep,” jawab Vero.

Jangan lupa kan senyum manis nya yang membuat siapa pun yang melihat nya pasti terpesona karena ini sangat langka menurut mereka, seorang Vero yang dikenal dengan sifat dingin dan cuek nya kepada perempuan itu sekarang sedang tersenyum manis di hadapan seorang gadis berparas cantik ini. Clara, dia lah gadis yang beruntung menurut mereka yang bisa mendapat kan senyum itu. Mungkin kedengaran lebay tapi itu lah kenyataan nya.

“Masdep? Siapa masdep?” tanya Clara heran sebab ia tidak pernah mendengar orang yang bernama masdep ini begitu juga yang lain nya kecuali sahabat Vero pastinya mereka sudah tau apa maksud Vero itu.

“Masdep. Masa depan ku, dan itu adalah kamu,” ujar Vero.

Seketika tubuh Clara terasa menegang saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut cowok dihadapan nya ini, entah kenapa jantung nya berdetak lebih kencang dari sebelum nya.

Sedangkan sahabat Vero yang mendengar nya pun langsung bersorak ria, baru kali ini sang ketua mereka menggoda seorang gadis. Tentu saja mendapat pekikan yang luar biasa dari para fans-fans nya yang mendengar hal itu.

“Ciee.... akhirnya Vero ku sayang bisa deket cewek juga, ayah bangga pada mu nak, pertahankan itu!” ucap Derren dengan dramatis nya.

“Buset deh Ver lo sekali goda cewek bikin terbang sampe ke langit sepuluh tau gak!” pekik Galang.

“Astaga Mike rasanya mau meninggoy,” ujar Mike alay.

“ Gak usah alay deh curut, lo malu-maluin The Lion aja,” sambung Devano.

“Jebal! Hati gue gak kuat dengar nya bang,” sembur Vino dengan nada di buat-buat logat orang korea.

“Berisik!” ucap Raka.

Satu kata tujuh huruf itu mampu membuat mereka diam. Begitulah Raka ia cukup ditakuti mereka berlima kecuali Vero tentu nya.

“Vero lo gak lagi sakit kan?” Clara heran laki-laki ini, kenapa tiga hari berturut-turut ini selalu mendekatinya.

“Gak kok gue gak sakit, btw lo mau kemana?”

“Gue mau ke perpus,”

“Oh, hati-hati jatuh ya!”

“Jatuh kenapa?”