..."Cinta gue bukan hanya sebuah pernyataan namun juga sebuah perasaan yang tulus dari hati untuk lo"...
...~Alveron Atlantik Alexander~...
...***...
Disebuah danau yang indah dengan rerumputan hijau di sekitarnya. Tempat ini indah namun sepi, entah kenapa tempat seindah ini tapi tidak ada yang mengunjunginya. Hanya satu orang yang biasa datang di tempat ini, namun sekarang bukan hanya dia sendiri lagi. Melainkan dia datang bersama orang spesial buat dirinya.
“Suka gak?” Tanya Vero seraya melirik Clara.
“I like so much!” Jawab Clara dengan senyuman yang tidak pernah pudar dari bibir gadis itu.
“Kok aku gak tau ya ada tempat sebagus ini disini?” Tanya Clara pada diri nya sendiri.
“Tempat ini memang gak ada yang tahu.” Saut vero.
“kenapa bisa begitu?” Tanya Clara dengan heran.
“Karena tempat ini memang sengaja ditutup, hanya orang-orang tertentu yang bisa kesini.”
“Kok bisa gitu?”
“Karena tempat ini milik kakek gue, dia sengaja membeli tempat ini karena tempat ini sangat berarti buat dia.”
“Wow!” Kagum Clara.
“Ara, kamu tau gak kenapa kakek beli ini tempat?”
Clara menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tahu.
“Tempat ini adalah tempat dimana kakek ketemu dengan nenek, dia bertemu cinta pertama dan terakhirnya disini. Banyak hal yang mereka lalui, namun mereka bisa melewati nya dengan baik.”
“Kesimpulan nya?”
“Kesimpulan nya, danau ini memberi kenangan indah tentang kisah cinta mereka.”
“Terus, apa alasan lo bawa gue kesini? Tanya Clara.
“Gue mau kisah cinta gue sama kayak kakek. Mencintai dan dicintai.” Tukas Vero.
Vero meraih kedua tangan Clara menghadapkan Clara di depan nya. Menatap dalam manik mata indah Clara. Sorot mata gadis itu memberi ketenangan tersendiri bagi Vero.
“Clara gue tau ini cepat, namun apa salah nya untuk mengungkapnya bukan.” Ujar Vero.
Jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Ada sebuah harapan yang terselip di hati Clara, apakah ini waktunya.
Yang semulanya menunduk sekarang Clara mendongak menatap balik bola mata tajam milik Vero.
“Lo mau ngomong apa?”
Vero merasa sedikit gugup untuk mengatakan nya namun ia dengan cepat menepis hal itu.
“Singkat kok, gua cuman mau bilang!”
“I LOVE YOU!”
Jika kalian berpikiran kalau Vero yang mengucapakan nya maka jawaban nya kurang tepat. Yang mengatakan ‘I love You’ itu adalah kedua nya. Vero dan Clara mengatakan nya secara bersamaan.
Vero tercengang sebentar namun ia tersadar, dan langsung menarik Clara kedalam pelukan nya.
“Thanks!”
Hanya kata itu yang bisa ia ucapkan untuk mewakili semua perasaan nya. Senang? Tentu saja Vero senang begitu juga dengan Clara. Mencintai dan dicintai, sekarang sudah tercapai. Namun ini bukan akhirnya, melainkan ini adalah awal dari kisah mereka ‘VERCLA’ Vero dan Clara.
“Jadi sekarang kita pacaran?” Tanya Clara dengan polos. Vero pun gemas di buat nya.
Lantas tangan kekar itu bergerak mencubit kedua pipi chubby milik gadisnya yang sekarang sudah menjabat sebagai pacarnya saat ini.
“Of course baby, sekarang kita pacaran!”
“Ih Vero jangan cubit.” Kesal Clara.
“Lagian kamu kok bisa gemesin gini sih, mana cantik lagi.” Menatap wajah cantik Clara dengan senyum yang tidak pernah pudar dari bibir cowok itu.
“Gak tau emang dari sana nya maybe.”
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi. Keduanya terdiam menikmati senja di danau. dengan posisi duduk di atas rerumputan hijau, Vero merangkul Clara serta Clara yang menyenderkan kepala nya di bahu kokoh milik Vero.
“Vero.” Panggil Clara pelan.
“Hem.”
“Kamu kenapa bisa suka sama aku?” Tanya Clara.
“Aku gak suka sama kamu.” Jawab vero.
Clara terdiam mendengarnya. Apakah laki-laki ini hanya membohongi nya, lantas ia mendongak menatap Vero dengan tatapan penuh tanya.
Vero menatapnya balik, hingga sepasang manik mata itu bertemu.
“Rasa suka terkadang hanya sementara untuk orang yang ia sukai. Dan rasa suka ada alasan nya kenapa ia bisa suka sama seseorang yang ia sukai, namun beda lagi rasa aku sama kamu.” Kata Vero.
“Emang rasa kamu sama aku kayak gimana?” Tanya Clara.
“Rasa aku sama kamu itu cinta dengan tanpa alasan, cinta Vero sama Clara itu tulus dan suci. Aku cinta sama kamu sejak pandangan pertama.” Ujar Vero.
“Sejak pandangan pertama? Kapan?” Tanya Clara.
“Ntar aku kasih tau, tapi tidak untuk sekarang.”
“Kalau kamu gimana, kenapa mau nerima aku jadi pacar kamu.” Tanya Vero balik.
“Karena Clara juga cinta sama Vero. Clara sudah merasa nyaman sama Vero sejak kita pertama kali kenalan, entah sejak kapan cinta itu tumbuh yang jelas setelah aku kenal sama kamu sejak saat itu lah aku tau bahwa aku sudah jatuh cinta sama kamu.” Jelas Clara.
Vero yang mendengar nya pun tersenyum, ternyata Clara adalah perempuan yang akan jujur jika sudah menyangkut sebuah perasaan nya ia tidak akan berbohong ataupun gengsi untuk mengungkapkan nya. Vero bersyukur bisa dicintai dengan seorang Clara.
“Kamu mau buat harapan gak disini!” –Vero.
“Caranya?”
“Cukup ucapkan di depan aku disini, begitu juga dengan kamu.”
“Baiklah, harapan kamu apa.”
“Aku berharap semoga bisa bersama kamu selamanya, cinta kita akan abadi, dan kamu adalah jodoh aku.” Ucap Vero dengan tulus.
Clara tersenyum senang mendengarnya. “Dan aku harap semoga harapan kamu itu terkabul, karena harapan Vero berarti itu juga harapan Clara. Karena inti harapan kita adalah sama-sama bisa bersama dari awal hingga maut memisahkan. So, I hope VERCLA will always be together and forever.” –Clara.
...***...
Vero menghentikan motornya tepat di area parkiran apartemen Clara, ia langsung melepaskan helm full face nya. Sedikit membalikkan badan nya menghadap Clara, kemudian tangan nya bergerak melepas helm yang bertengger di kepala gadisnya.
“Yuk, aku anterin kamu sampe ke dalam.” Ujar Vero.
“Let’s go.” Balas Clara. Tangan keduanya saling bertautan enggan untuk melepaskan.
Sampainya di dalam apartemen Clara. Kedua pawang Clara menatap keduanya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, siapa lagi kalau bukan Kenzo dan Reyhan.
“Darimana aja kamu?” Tanya Kenzo.
“Danau!” Jawab Clara singkat.
“Duduk!” Titah Kenzo.
Lantas Clara pun dudu di sofa di depan Reyhan dan Kenzo serta Vero yang duduk di samping Clara. Tidak ada raut takut dari wajah cowok itu. Ia hanya menatap santai laki-laki di depan nya, ia tau apa yang akan mereka lakukan kepada ia dan Clara saat ini.
“Kenapa kamu pulang sore sekali, dan kamu juga gak hubungin abang sama sekali?” Tanya Kenzo.
“Maaf, kebetulan Clara lupa bawa ponsel.”
“Ck, bang lo gak usah sok interogasi deh geli gua liat nya.” Celetuk Reyhan yang sudah tertawa sejak tadi.
Memang keduanya sudah tau kemana Clara pergi, hanya saja mereka sengaja ingin bermain-main dengan adik kecil nya itu.
“Sialan lo Rey! Gak tau apa gue pengen bikin takut itu curut.” Ujar Kenzo sambil menunjuk Vero.
“Sembarangan lo ngatain gue curut, kayaknya mata lo perlu di cek deh takutnya ada kelainan. Soalnya gue ganteng di pake banget plus pake cinta nya Clara jadi jelas muka gue ganteng tiada tara, jangan ngadi-ngadi lu.” Cerocos Vero.
“Diem lu, lagian jangan panggil gue bang emang gue abang lo.” Ketus Kenzo.
“Lo kan calon abang ipar gue gimana sih.” Ucap Vero sans.
“Sayang nya gue gak mau jadi abang ipar lu.” Ujar Kenzo dengan sengit.
“Yaudah kalau gitu lo gue coret dari data calon abang ipar gue.” Balas Vero tidak mau kalah.
Skakmat!
Reyhan dan Clara melongo melihat perdebatan Kenzo dan Vero saat ini udah kayak anak kecil saja.
“Rasain lu bang di coret dari calon ipar.” Sahut Reyhan.
“Diem lu kadal! Gue gak ngomong sama lu.” Tukas Kenzo.
“Shitt!” Umpat Reyhan.
“Bang gue ke kamar dulu ya mau mandi, Vero aku istirahat dulu ya.” Ucap Clara.
“Iya sayang.” Jawab Vero.
Lantas Clara tersenyum manis dengan melambaikan tangan nya ke arah Vero.
Kenzo yang mendengar nya pun mendelik Vero. “Ngapain lu manggil adek gue sayang?” Tanya Kenzo cepat.
“Kan gue pacar nya.”
“What! Sejak kapan lo pacaran sama adik gue Ver.” Pekik Reyhan.
“Sejak tadi.” Jawabnya enteng.
“Ck, udah jadian ternyata. Awas lo berani nyakitin adek gue, lo tau kan Clara itu adek kesayangan gue jadi jangan pernah buat berpikir untuk menyakitinya!” Ujar kenzo.
“Gue gak janji buat gak nyakitin Clara, tapi gue berjanji berusaha untuk tidak pernah menyakiti Clara. Karena gue juga seorang manusia yang pada umumnya yang tidak jauh dari kata salah atau membuat kesalahan. Satu hal yang perlu lo tau kalau gue sangat mencintai dia, kalau gue berani nyakitin dia itu berarti gue juga nyakitin diri gue sendiri.” Ujar Vero dengan serius, tidak ada sorot kebohongan di mata nya.
“Gue percaya sama lo!” Ujar Kenzo dan Reyhan bersamaan.
...BERSAMBUNG........
Gimana suka gak sama cerita nya?
Jangan lupa Like, Komen, and Vote!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments