..."Dari peduli mu menjadi kenyamanan ku"...
...~Claralista Amanda Althairan~...
...***...
“Nih minum supaya calon pacar gue gak dehidrasi!"
“Vero!” Beo Clara.
“Ambil dong! Liat tuh wajah lo lemes banget,” Vero mengambil tisu yang telah ia beli tadi dan mengusap lembut wajah Clara yang dipenuhi dengan keringat menggunakan tisu tersebut. Hingga tak sengaja mata mereka bertemu, untuk beberapa saat keduanya masih bersitatap hingga sebuah deheman membuat keduanya tersadar.
“EHEM!” Dehem Natasha.
“Eh makasih,” ucap Clara yang tersadar duluan. “Ya ampun kenapa gue jadi gugup kayak gini.” Batin Clara meruntuki dirinya.
“Bos lu kita cariin tau nya malah nyasar disini,” kata Gilang berkacak pinggang.
“Ini nih ciri-ciri orang bucin,” sambung Derren.
“Bocat!” Sarkas Vero.
“Ralat Ver,” koreksi Devan.
“Clara sejak kapan lo dekat sama mereka?” Mira menatap heran ketujuh most wanted Starlight ini begitu juga dengan Ghea dan Natasha.
“Gak tau,” Clara mengedikan bahu acuh.
“Lo hutang penjelasan sama kita Clar!” ujar Ghea menggebu-gebu.
“Btw kalian pasti haus juga kan? Nih gue juga beliin minuman buat kalian,” kata Vero memberikan minuman kepada Ghea, Natasha, dan Mira.
“Kita pamit dulu ya,” ucap Clara.
“Kemana?” –Vero.
“Ke kelas, kan udah bel”
“Kok gue gak dengar ya”
“Gimana mau dengar orang lo nya aja fokus nya cuman sama Clara,” celetuk Mike.
“Jangan salahkan gue, ini semua salah nya Clara!” ucapnya.
“Kok gue?”
“Salah lo lah, siapa suruh lo cantik nya kelewatan tau gak! Kan gue jadinya pengen liat wajah lo terus”
Fiks Clara sudah mengahabiskan waktu dengan sia-sia meladeni cowok di depan nya ini, ternyata dia raja gombal ya begitulah batin Clara sembari tersenyum tipis.
“Pepet terus bos!” Sindir Gilang.
“Anak gue udah dewasa ya”
“Bucin nya mohon di kurangin, saya kan jadi cembukor” –Mike.
“Cemburu Mike!” Koreksi Derren.
“Pajak jadian nya ditunggu bos”
Begitulah ucapan demi ucapan yang dilontarkan mereka.
“Kita duluan”
Setelah mengatakan itu Clara dan ketiga sahabat nya pergi meninggalkan ketujuh curut yang sedang sibuk menggoda Vero sedari tadi, Vero ternistakan.
...***...
Disebuah kamar bernuasa putih dengan bau obat-obatan yang menyengat sudah menjadi ciri khas tempat ini. Tempat yang sangat tidak disukai Laras tapi disini lah ia berada sekarang. Rumah Sakit tempat yang sangat menyedihkan menurut Laras, entah apa alasan Laras tidak menyukai tempat ini.
“Dek lo makan ya, nih abang udah beliin bubur ayam kesukaan kamu,” kata Denta membuyarkan lamunan Laras.
“Ingat apa yang di bilang Lara lo harus sembuh kalau lo mau cepat pulang dari sini!” titah Denta.
“Hm”
Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut gadis ini. Denta menghela napas berat, dia sudah mencoba berbagai cara supaya adik nya ini bisa hangat seperti dulu lagi tapi seperti nya itu hanya sebuah angan-angan belaka. Buktinya setelah kejadian itu adik nya berubah seratus persen, jika mengingat-ingat kejadian itu Denta tidak kuasa menahan emosi nya tapi sekarang ia berusaha untuk menahan nya dia tidak mau gegabah tentang hal ini.
“Kata Dokter lo bisa pulang besok, setelah lo pulih lo akan masuk sekolah di sekolah yang sama dengan Lara”
Laras hanya diam tanpa niat untuk membuka suara. Beginilah hari-hari laras selalu berdiam diri tanpa mau bicara. Sakit, itu lah yang di rasakan Denta. Fisik mungkin sehat tapi tidak dengan batin nya, hati nya sakit melihat orang yang ia sayang terpuruk seperti ini.
“Kakak jaga adeknya ya! Mama sayang kalian”
“Mama jangan tinggalin kita hiks hiks!”
“Mama tid---“
DORR
“MAMA!”
AKRHH!
...BERSAMBUNG........
Suka gak sama Pemeran Vero?
Jangan lupa Like, komen, and vote!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments