..."Baik boleh goblok jangan!"...
...~Reyhanda Althairan~...
...***...
Motor ninja berwarna hijau melesat cepat membelah jalanan yang mulai ramai oleh pengendara. Sesekali ia berdecak dan mengumpat kasar ketika lampu merah sialan itu belum berubah juga. Melirik jam tangan yang bertengger di pergelangan tangannya, jam menunjukan 8:00 dan yang artinya gerbang sekolah sudah ditutup sejak satu jam tadi.
Reyhan melesatkan motornya dengan cepat saat lampu merah sudah berubah menjadi warna hijau. Pagi ini sepertinya ia sudah memecahkan rekor atas keterlambatan nya ini. Yang biasa nya ia kesiangan sampai pukul 7:30 sekarang ia memecahkan rekor 30 menit lebih dari biasanya.
Pak Johan selaku satpam di SMA Starlight Internasional terlonjak kaget saat mendengar suara klakson dengan keras bersumber dari moto Reyhan yang ia bunyi kan terus-menerus.
“Reyhan kamu tau sekarang jam berapa, hah!” Bentak Pak Johan kepada Reyhan.
Reyhan yang mendengarnya pun hanya memutar bola mata malas melandeni satpam sok keren satu itu. Mana itu rambut tiap minggu ganti mulu warna nya, padahal itu muka tetap aja seperti itu gak ada yang berubah tetap gitu-gitu aja jelek. Wkwkwk yang sabar ya pak.
“Bapak punya jam kan, kenapa harus nanya ke saya pak. “
“Buruan pak buka gerbang nya! Mau saya tabrak lagi tu gerbang.” Ujar Reyhan dengan sedikit mengancam.
Pak Johan mendelik tidak suka mendengar ancaman yang terlontar dari anak satu ini. Bukan apa tanpa alasan, waktu dulu Reyhan juga pernah datang terlambat karena merasa gak di bukain gerbang sama si satpam ya auto tabrak lah tuh. Motor nya sih gak papa secara motor nya kan mahal namun gerbang sekolah yang harga nya mendekati 50 juta itu porak-poranda akibat nya. Mulai saat itu pak Johan pun kapok, ternyata Reyhan tidak pernah main-main dengan ucapa nya.
Setelah Pak Johan membuka kan gerbang, Reyhan kembali melajukan motor ninja nya ke are parkiran. Memasuki area sekolahan dengan tampang cool di balik kaca helm full face nya. Tak memperdulikan segala pekikan dan pujian yang terlontar dari siswi-siswi di sana.
Nichol salah satu sahabat nya datang menghampiri Reyhan yang baru saja menginjakkan kakinya di lantai koridor sekolah. “Dapat rekor baru lagi nih.” Sindir Nichol.
Reyhan menolehnya sekilas dan menghendikan bahu acuh tanpa membalas Nichol, toh gak penting juga buat dia. “Siapa lu?” Ucap Reyhan.
“ANYING! Lo Rey, pura-pura gak kenal lagi. Situ sehat?” Maki Nichol.
Cowok berwajah tampan dengan perawakan tinggi itu tidak memperdulikan sahabat sangklek nya yang satu ini, yang ada dia ikutan gila kalau sudah ngomong panjang lebar dengan Nichol ini. Lantas ia melenggang pergi.
“Woi Rey, ae lah lu mah main ninggalin aja.” Kesal Nichol dari kejauhan. Reyhan tidak menggubrisnya sama sekali. Cowok itu berjalan dengan gaya cool nya kemudian jari tengah nya terangkat yang ia tunjukan pada Nichol.
****!
...***...
Heningnya ruangan kelas XI IPA 3 hanya terdengar suara seorang guru yang tengah memberikan penjelasan tentang materi pelajaran saat ini. Mira yang sedari tadi diam sesekali ia menguap menahan ngantuk. Pelajaran Fisika ini sangat rumit menurut nya dan lebih lagi hari ini sedang dapat tamu bulanan tentu saja dia sangat mudah badmood.
“Clara gue bosen banget sumpah.” Celetuk Mira. Mira dan Clara memang duduk sebangku namun tak jarang terkadang mereka sering pindah-pindah tempat duduk, katanya sih biar adil aja, sama-sama ngerasain duduk sama sahabat yang lain nya lagi.
“Gue juga.” Jawab Clara dengan lesu.
Bukan hanya Mira ternyata yang lagi badmood, Clara juga dalam mode badmood. Begitulah cewek hal itu sudah biasa di alami oleh kaum hawa.
“Oliv gue mau bolos boleh kan?” Ucap Mira sedikit berbisik kepada Oliv yang duduk di depan nya. Hari ini Oliv memang sudah kembali bersekolah seperti biasa setelah ia izin tidak sekolah beberapa hari yang lalu.
“No Mira!” Ucap Oliv dengan pelan namun penuh penekanan.
Mira berdecak kesal dengan sahabat nya satu ini. Arshylla Olivia Maheswari cewek yang terkenal cuek, jutek, dan kadang bersikap dingin itu lah ciri khas nya. Tidak heran jika di banyak di segani oleh anak-anak Starlight, kecuali Clara dan Natasya mereka berdua tidak takut dengan Oliv karena mereka tau Oliv seperti itu sebenarnya dia sangatlah baik dan peduli hanya saja ia menutupi semua itu dengan sifat dingin yang ia miliki.
Ghea dan Mira selaku yang paling terkecil atau lebih muda sedikit dari ketiga nya tentu saja tidak berani membangkang ucapan Oliv. Oliv sudah seperti seorang ibu di antara mereka berlima.
Setelah menunggu beberapa menit akhir nya bel sekolah pun berbunyi, membuat semuanya menghela napas lega.
“Akhirnya yang gue tunggu-tunggu pun tiba!” Pekik Mira kesenangan.
“Gue laper banget, kantin yuk!” Ucap Ghea. Dia memang sudah kelaparan sedari tadi mungkin efek dari belajar fisika ini benar-benar menguras tenaga rupanya.
“Kuy lah!” Sahut ketiga sahabat nya kecuali Oliv, dia hanya dia tanpa menjawab namun ia tetap ikut bersama ke empat sahabat nya.
Jemari lentik Clara memutar knop pintu kelas nya, begitu ia menginjakkan kakinya pada lantai luar kelas, Clara terlonjak kaget saat melihat siapa di depan nya saat ini, bukan hanya Clara ke empat sahabat nya pun sama sepertinya.
“Astaghfirullah! Lo ngagetin aja!”
“Assalamualaikum masa depan nya Vero”
“Waalaikumsallam.” Jawab Clara pelan.
“Vero kamu ngapain kesini?” Tanya Clara.
“Mau jemput kamu sekalian ke kantin bareng.”
“Tapi—“
Belum sempat Clara menjawab Vero terlebih dahulu menggenggam tangan Clara menuntun gadis itu menuju ke arah kantin.
Sedangkan yang lain nya masih bengong di depan kelas memperhatikan interaksi Clara dan Vero sedari tadi.
“Mereka sejak kapan deket?” Tanya Oliv.
“Sejak lo gak masuk beberapa hari yang lalu.” Jawab Natasya.
Ke enam sahabat Vero juga masi berada di tempat yang sama dengan sahabat nya Clara.
“Bos kalau udah bucin bahaya juga ya.” Celetuk Gilang.
“Bahaya kenapa?” Tanya Vino.
“Jelas bahaya lah Vin, gak peduli siang gak peduli malam pasti tu anak pengen deket-deket Clara terus.” Bukan Gilang yang menjawab melain kan Derren.
“Tapi gue seneng sih akhirnya dia jatuh cinta juga, jadi gue gak takut lagi deket sama dia.” Kata Devan.
“Lo kira Vero hantu apa pake di takutin.” Sahut Vino.
“Gue sama hantu mana pernah takut, cuman gue takut aja kalau Vero belok secara kan gue ganteng jadi bisa aja dia naksir sama gue.” Ujar Devan.
“Situ sehat!” Ujar Raka.
Sontak semua menoleh ke arah nya tak terkecuali dengan ke empat ciwi-ciwi itu.
“Raka lo mau ge beliin ice cream gak?” Ucap Derren.
“Mau-mau!” Bukan Raka yang menjawab melainkan Gilang yang menjawab dengan antusias.
“Gue gak nawarin lo Gigi.” Ketus Derren. Gilang berdecak kesal.
“emang kenapa lo mau nawarin Raka ice cream, lo pikir Raka anak kecil apa ya.” Vino menggeleng.
“Biar Raka bisa ngomong manis kayak ice cream gitu, gak kayak sekarang dia kalau ngomong pedes banget.” Cerocos Derren.
“Gila.” Gumam seseorang namun masih bisa di dengar oleh mereka.
“Siapa yang gila Olaf?” Tanya Ghea kepada Oliv.
“Gak tau.” Jawab Oliv dengan acuh.
“Eh neng Oliv udah masuk sekolah lagi ya, kok aa Derren gak tau.” Goda Derren. Namun sepasang mata menatap tajam ke arah nya tanpa ia sadari.
“Mulai deh sifat Buaya nya.” Celetuk Natasya.
“Nanat cemburu ya jangan cemburu sayang sini-sini aa Dereen peluk.” Ujar Derren merentangkan tangan bersiap untuk memeluk Natasya.
“Najis!” –Natasya.
Sontak semuanya tertawa mendengar nya, seorang Derren yang di setiap tikungan selalu ada gebetan nya itu sekarang di tolak mentah-mentah oleh Natasya Wilantara gadis tergalak yang pernah ada rival nya Derren tapi Derren suka sama Nanat gimana dong.
...BERSAMBUNG........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Nilaaa🍒
hadir kakak
semangat selalu
salam dari This is Our Love
2021-08-09
1
rat
lanjut kak
2021-06-02
2