Episode 18. Hari Minggu

..."Jika gue Bulan maka lo Matahari nya"...

...~Alveron Atlantik Alexander~...

...***...

Hari minggu adalah hari yang sangat di sukai anak-anak yang sekolah pada umumnya. Tidak terkecuali cowok yang satu ini.

Vero duduk bersila di atas karpet beralaskan bulu yang bermotif Upin-Ipin. Kalian tau siapa yang suka dengan kartun itu? Alveron, cowok itulah yang sangat ngefans dengan kartun kepala botak ini. Di dalam kamar nya terdapat ruang rahasia yang isi nya penuh dengan poster Upin Ipin, pokoknya isi ruangan itu penuh dengan benda berbau Upin ipin. Mulai dari kasur, lemari, stiker dinding, meja kursi dan masih banyak lagi.

Tidak ada yang mengetahui hobi langka seorang Vero yang satu ini namun ada satu yang tau semuanya, dia adalah Bunda Vero. Lee Na-ra sudah tau rahasia putra nya yang satu ini, namun ia berpura-pura tidak tahu akan hal itu.

Coba kalian bayangin seorang Vero ketua geng motor The Lion yang di segani banyak orang belum lagi sifat badboy yang ia miliki, ngefans setengah hati dengan kartun Desa Durian Runtuh itu.

Hingga sebuah ketukan di pintu kamarnya membuat sang empu mendengus kesal karena sudah menganggu zona nyaman nya.

Gadis cantik blasteran itu masih setia mengetuk pintu kamar sang adik laki-laki nya ini. Hingga Vero keluar dengan muka malas menatap kesal kakak nya itu.

“Kenapa sih kak?” Tanya Veron dengan kesal.

“Temenin kakak ke mall yuk!” Ucap Viona menaik turun kan alis nya menggoda sang adik.

“Males!” Ketus Vero.

“Ck, lo mah gitu. Tapi yaudah deh kalau lo gak mau gak papa, mending kakak telpon Clara aja buat temenin kakak ke sana, tadi Clara juga bilang mau pergi mall.” Ujar Viona.

“Otw kak, yuk berangkat.” Ajak Vero semangat.

“Dih, katanya gak mau.” Sindir Viona.

“Gak kok, tadi cuman canda doang.”

“Yaudah kakak siap-siap dulu.”

“Ok!”

...***...

Vero meruntuki dirinya sendiri karena telah mengiyakan ajakan kakak nya. Sudah berapa kali ia menghela napas mengikuti kakak nya yang kesana kemari membawa banyak belanjaan. Andai di sini ada Clara pasti ia tidak akan bosan seperti ini. Terlebih lagi sang kakak membohongi dirinya, katanya tadi dia ngajakin Clara taunya malah bohongan. Salah Vero nya juga sih asal percaya aja sama kakak rese nya itu.

“Kak udah belum sih, gue bosen banget woi.” Ucap Vero tak santai.

“Bentar lagi dek.” Jawab viona.

“Nyebelin banget lo untung kakak gue kalau gak udah gue obralin lo di toko donat.” Gumam Vero.

Di tempat yang tidak jauh dari Vero berada, seorang gadis cantik memperhatikan Vero sedari tadi. Hingga ia memutuskan untuk menghampiri nya.

“Hai Vero.” Suara lembut seorang gadis yang sangat Vero kenali. Spontan vero menoleh ke belakang, Ia sangat mengenal suara ini.

“Clara! Ini beneran kamu?”

“Yes i’m Clara.”

“Gini ya kalau jodoh sama kayak kita.” Ucap Vero.

“Sama apanya?”

“Dimana ada Vero disana ada Clara begitu juga sebalik nya.”

“Basic!”

“Lo kesini sama siapa?” Tanya Clara mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Biasalah sam---“

Ucapan Vero terpotong, saat kakak nya menghampiri Clara. Viona memang sejak kenal dengan Clara dia sudah suka sama Clara. Jadi mereka berdua mudah sekali akrab, padahal Viona itu bukan tipe cewek yang mudah akrab sama orang lain lho.

“Hei, Clara!” Pekik Viona kegirangan.

“Hai kak.” Sapa Clara ramah.

“ternyata kamu kesini juga. Syukur deh soalnya dari tadi ada yang uring-uringan gara-gara gak ada kamu.” Ujar Viona sambil melirik Vero.

“Siapa kak?”

“Tuh siapa lagi kalau bukan adek jelek kakak itu.”

“Sembarangan lu kak kalau ngomong, gue ganteng gini di katain jelek.”

“Percaya diri sekali anda.”

“Bodoamat miskah!”

Lantas Vero langsung membawa Clara pergi dari sana, sekarang ia sangat ingin berduaan dengan Clara saja tanpa ada yang menganggu nya.

Ngomong-ngomong tentang Clara, tadi ia pergi ke mall bareng Kyara namun perempuan itu entah pergi kemana meninggalkan Clara seorang diri. Emang gini nih kalau punya sepupu laknat, hobi banget ninggalin.

...***...

“Vero, kok kita ke sini?” Tanya Clara heran.

Bagaimana Clara gak heran coba sekarang Vero membawa nya ke parkiran.

“Mau jalan gak?” Tanya balik Vero.

“Jalan? Tapi kak Vion gimana!”

“Kak Vion bisa pulang sendiri kok, lo gak usah khawatir.”

“Yaudah deh ayo!”

“Mau kemana?” Tanya Vero, tangan nya terulur menyelipkan ana rambut Clara yang tergerai.

“Katanya tadi mau ajak jalan, gimana sih!” Saut Clara sedikit menekuk wajahnya.

Vero terkekeh gemas melihat wajah Clara yang menurutnya sangat imut, bukan menurutnya sih Clara kan emang imut.

“Lain kali kalau mau keluar gak usah dandan cantik gini.” Ujar Vero. Posisi mereka masih sama seperti tadi.

“Ke-kenapa?” Tanya Clara sedikit gugup.

“Nanti banyak yang lirik, gue gak suka lihatnya.” Ujar Vero sambil menatap intens kedua bola mata biru laut milik Clara.

Bagaimana perasaan Clara saat ini? Tentu saja Clara very very very happy, sekarang ia mengakui bahwa ia sudah jatuh cinta dengan cowok itu.

“Vero bisa gak kamu jangan deket-deket kayak gini.” Ujar Clara, menutupi rasa gugupnya.

“Iya-iya kesayangan nya Vero yang cantik kita jalan sekarang ya. Helm nya mau di pakein atau mau di pakein.” Tanya Vero.

Gadis itu berdehem singkat, jujur Clara sudah salting dengan perlakuan manis Vero sedari tadi. Kemudian jemari lentik nya membenarkan rambut nya yang sedikit berantakan dan menatap kembali mata tajam milik Vero.

“Gue pake---“

“Biar gue pakein!” Potong Vero cepat membuat Clara mendengus kesal.

“Ayo naik!” Titah Vero sambil memakai helm di kepalanya sendiri.

Lantas Clara pun naik ke atas Mogan nya Vero. Asalkan kalian tau hanya Clara dan Viona yang bisa menaiki motor kesayangan Vero ini, karena mereka berdua sangat spesial buat Vero. Meskipun ia sering kesal dengan kakak nya namun ia sangat menyayangi kakak nya itu.

“Pegangan sayang ntar jatuh lagi.”

Tanpa ragu ragu Vero menarik tangan Clara memeluk pinggang nya. Clara pun tak masalah kan hal itu, toh dia nya aja nyaman dengan posisi itu. Clara menyandarkan kepalanya pada bahu Vero dan menghirup bau mint yang melekat di tubuh cowok itu, jujur Clara suka dengan bau parfum yang di gunakan Vero membuat ia betah bersandar di bahu kokoh cowok itu.

Bibir Vero tertarik menyunggingkan senyumnya, akhirnya Clara sudah tidak malu-malu lagi dengan nya.

Motor Ninja berwarna merah itu melesat dengan kecepatan sedang, Membelah jalanan ramai kota.

...BERSAMBUNG.........

Cover sama Judul Novel ini Author ganti ya! Jadi kalau kalian bingung atau gimana nanti cari aja "The Secret Of Love" itu judul nya.

Jangan lupa Like, Komen, And Vote. Bantu rekomendasi novel ini ke teman-teman lainya ya😌

Sorry baru Update soalnya author lagi ngerjain tugas sekolah banyak banget, harap maklum ya!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***