Hari telah beranjak pagi , kini rombongan laut awan melanjutkan perjalanan mereka.
Xu lan nampak lebih banyak berbicara dengan lan wu sembari sesekali meminta lan wu mengajarinya gerakan pedang sunyi. Tetua 9 seperti biasa ia menjadi kusir kereta kuda yang di kendarai Ning dan tetua 13. Lan wu dan xu lan memilih berjalan kaki dan kuda xu lan di kendarai oleh huan du yang merupakan murid dari tetua 11.
"Adik lan, ajarilah aku beberapa jurus pedang mu" xu lan merangkul lan wu sembari memasang muka riang.
"Hahaha kakak xu lan bagaimanapun kau lebih menguasai tombak ketimbang pedang, jika ingin mempelajari jurus pedang setidaknya kamu membutuhkan 2 tahun untuk melatih dasar berpedang" lan wu menatap xu lan
Xu lan melompat sembari tergagap "du. du...dua. Tahun" expresi xu lan membuat rombongan laut awan tertawa keras .
"Apakah selama itu?" Xu lan memasang muka lesu seakan tak sanggup berjalan.
Lan wu tersenyum sembari melempar sebuah buku dari jubahnya .
"Ini adalah jurus yang tak sengaja ku dapatkan saat melintasi suatu kota di kekaisaran Ning "
Xu lan membuka kitab tersebut dan begitu terkejut melihat isinya ,
"Ini , jurus tombak membelah samudra?!!" Xu lan menelan ludah saat merasakan sebuah gelombang energi menyerap masuk kedalam tubuhnya
"Adik lan...!!" Teriak xu lan merasa tubuhnya tak terkontrol .
"Jangan di lawan , cobalah untuk menyerapnya lalu aliri ke tombak mu"
Xu lan mengikuti instruksi lan wu dan segera menyerapnya , ia merasakan kemampuan nya bertambah 10 x lipat dari biasanya hanya dengan membaca 2 lembar kitab tersebut. Ia segera mengaliri energinya ke tombak dan mengarahkannya ke pepohonan di samping kanan.
"Aku tak percaya...?!!" Ujar xu lan melihat pepohonan yang lenyap menjadi debu setelah terkena jurusnya.
Para tetua begitu terkejut melihat kekuatan jurus xu lan yang di berikan lan wu. Sedang lan wu hanya menatap santai tanpa bereaksi. Ia bahkan telah menguasai jurus tombak pemecah bulan saat ia di hadapkan dengan asasin di perjalanan nya.
"Ehmm.. adik lan , aku sangat keren sekarang kan?" Xu lan memasang expresi keren sembari menahan dagunya .
"Tentu" singkat lan wu.
Mereka terus menyusuri jalan hingga sampai di sebuah kota kecil yang bernama Tiong, kota tersebut di pimpin oleh sebuah gubernur yang tegas serta dermawan , tidak heran bahwa kota Tiong berkembang begitu pesat.
Rombongan laut awan berbaris rapi di depan gerbang masuk kota , untuk di lakukan pemeriksaan jikalau ada yang membahayakan keamanan kota Tiong .
"Aku adalah tamu dari keluarga Ni, apakah seorang prajurit seperti kamu pantas memeriksaku " terdengar perdebatan antara prajurit penjaga gerbang dengan seorang pria berpenampilan seperti bangsawan yang di kawal setidaknya prajurit tingkat langit menengah dan akhir.
Lan wu hanya menyaksikan perdebatan tersebut dan sama sekali tak tertarik untuk melihatnya jika saja Ning tak memaksa hendak melihat keadaan tersebut.
"Tuan, tapi sesuai prosedur kami harus memeriksa anda " prajurit tersebut masih berusaha menjelaskan dengan baik.
"Kau berani memprovokasi keluarga Ni, bahkan keluarga Qio saja tunduk pada kami" pemuda tersebut mendorong prajurit di depannya
Lan wu menepuk jidatnya saat melihat Ning kini mulai mengeluarkan suaranya. Bagaiman pun Ning merupakan putri dari pemimpin keluarga Qio yang sekarang.
"Sejak kapan keluarga Qio tunduk pada keluarga lemah seperti kalian " Ning mendekati pemuda di hadapannya .
"Nona jangan ikut campur urusan ku" ujar pemuda di depan Ning memasang tampang tidak senang.
Ning menggerakkan pukulannya dan berhasil memukul mundur pemuda di depannya , pemuda tersebut segera menerjang Ning dan terjadilah pertarungan di antara keduanya . Kemampuan Ning jauh lebih unggul di bandingkan lawan nya yang masih berada di tahap langit akhir. Dalam waktu singkat Ning berhasil menjatuhkan lawannya tanpa sanggup untuk berdiri lagi.
"Kau akan membayarnya " pria tersebut memerintahkan pengawalnya untuk menyerang Ning .
Lan wu yang melihat ke 6 pria menerjang Ning , akhirnya memutuskan untuk ikut campur.
"Sepertinya guruku terlalu lembut terhadap kalian" lan wu kini berada di samping Ning sembari mengeluarkan aura neraka .
Seketika ke 6 pria di depan lan wu segera melompat mundur di akibatkan aura lan wu.
"Sebenarnya siapa kalian?!" Tanya pria yang terkapar sembari menahan ketakutannya.
"Kami berasal dari istana laut awan , dan ini guruku pemimpin istana laut awan" jawab lan wu tersenyum manis.
"Apa?!!!" Kaget pria di depan lan wu bersamaan dengan prajurit di sampingnya .
"Ketua istan, maaf atas kelancangan ku. Aku hanya membual soal perkataan ku tadi mohon anda tidak menyimpan dendam" pria di depan lan wu segera memberi hormat kepada Ning .
Ia sadar bahwa kemampuan nya dan pengawal nya tidaklah mungkin bisa mengalahkan Ning yang di kawal oleh laut awan .
"Nama ku Guan Ni , kalau boleh aku tau siapakah nama saudara?" Tanya pria di depan lan wu sembari menatap lan wu.
"Nama ku sein , aku murid dari ketua laut awan" ujar lan wu
"Ah , aku mengundang saudara sein dan ketua untuk makan malam di kediamanku sebentar , apakah kalian punya waktu?" Tanya Guan berharap .
"Baiklah , mungkin aku yang akan hadiri namun guruku butuh istirahat " lan wu bermaksud tidak melibatkan Ning dalam permainan yang di rencanakan Guan .
"Kehadiran saudara saja sudah cukup".
Sebenarnya Guan berencana hendak membangun relasi dengan lan wu , ia meyakini bahwa lan wu merupakan murid penting di laut awan, sehingga akan mudah untuk membuka jalan di masa depan jika lan wu berada di pihaknya .
Usai kejadian tersebut , rombongan laut awan segera mencari penginapan dan mampir di sebuah restoran usai memesan kamar. Mereka memilih lantai dua untuk menikmati hidangan mereka.
Belum usai semenit, mendadak seorang pria mendekati meja lan wu dan lainnya.
"Apakah anda tuan sein, aku di utus untuk menjemput anda ke kediaman keluarga ni" ujar seorang pria berusia sekitar 20 tahun.
"Tak ku sangka ia begitu berusaha" lan wu sedikit memaki dalam hati .
"Baiklah , aku akan mengikutimu" lan wu berdiri kemudian pamit kepada para tetua lalu mengikuti pemuda di sampingnya .
"Aku dengar tuan sein adalah murid pribadi ketua laut awan " tanya pria di samping lan wu
"Benar." Jawab lan wu tidak tertarik dengan pertanyaan pria di sampingnya .
"Kali begitu kita akan bertemu nanti di istana langit "ujar pria tersebut membuat lan wu sedikit tersenyum.
"Nama ku rou NI, murid dari pemimpin istana langit , senang mengenal tuan sein" kini rou mengeluarkan pedang dengan maksud mengajak lan wu bertarung .
"Saudar rou, pertemuan murid pemimpin istana bukanlah untuk bertarung melainkan menantanng sesepuh dan mendapat Akuan dari mereka " lan wu tak bergeming melihat pedang rou berada di lehernya .
"Anggap saja ini latihan " jawab rou hendak menebas lan wu .
Begitu pedang rou telah menyayat sedikit leher lan wu , mendadak api hitam menjalar di pedang tersebut dan berhasil membuat rou melepas pedang nya . Rou begitu kaget melihat api hitam yang tak kunjung padam hingga pedangnya meleleh .
"Itu berbahaya?!!" Panik rou sembari menahan ketakutannya , seandainya api tersebut di arahkan tepat di tubuhnya maka bisa di pastikan aja akan bernasib sama seperti pedang nya .
Lan wu mengeluarkan aura nerakanya bersamaan dengan aura naga hitam , membuat tekanan udara di sekelilingnya menjadi padat dan membuat rou kesulitan untuk bernafas .
Lan wu bergerak cepat ke arah rou yang masih mematung akibat tekanan auranya , sembari mengeluarkan pedang raja darah malam dari sarungnya dan kini berada tepat di leher rou .
"Masih mau melanjutkan?" Ujar lan wu dengan wajah datar.
Rou menelan ludah menatap pedang yang berada beberapa senti dari lehernya .
"Hahahah..tuan sein maafkan kelancangan adik ku" ujar sebuah suara yang berasal dari arah belakang sein .
"Kakak Guan" kaget rou dengan wajah sedikit malu
"Oh tuan Guan aku hanya bertukar beberapa jurus dengan saudara rou , tidak perlu sesungkan itu" lan wu menyandingkan kembali pedangnya .
Setelah suasana mencair , Guan segera membawa lan wu ke ruangan nya dan meminta pelayannya memberikan hidangan terenak demi menyambut kedatangan lan wu . Guan nampak di temani rou serta 3 orang gadis yang merupakan putri dari keluarga Heng .
"Saudara sein silahkan di nikmati hidangan ini " ujar Guan mempersilahkan lan wu untuk menikmati hidangan di depannya .
Lan wu mengangguk pelan sebelum akhirnya menikmati hidangan tersebut .
"Bagaimana saudara sein hidangan malam ini?" Tanya Guan usai menyantap hidangan di meja .
"Sangat lezat, aku sangat menyukainya " lan wu tersenyum puas.
"Sebenarnya ada keperluan apa saudar Guan mengundang ku kemari " tanya lan wu
"Hmmm.. tujuan pertama ku adalah membayar kesalahan ku saat berada di gerbang tadi , dan yang kedua adalah hendak meminta saudara sein untuk mengawalku dalam perjalan ke istana langit " ujar Guan sembari menuangkan arak di gelas lan wu .
"Tuan Guan terlalu sungkan , kejadian tadi hanya kesalahpahaman saja dan itu sudah di maklumi . Dan perihal pengawalan tersebut , bagaimana jika besok kita berangkat bersama saja. Kebetulan aku dan guruku hendak menghadiri pertemuan murid pemimpin istana di istana langit " jawab lan wu tersenyum seusai meneguk arak di gelasnya .
"Kakak Guan , apakah kita perlu pengawalan oleh orang yang bahkan baru berada di tahap suci awal?" Ujar seorang wanita di samping Guan .
Lan wu mendadak tersenyum kecut mendengar ucapan gadis di depannya .
"Adik die , kau sedikit kelewatan . Kemampuan saudar sein bukan berada di tingkat kita lagi" timpal rou yang telah merasakan sendiri sedikit kemampuan lan wu .
"Hahahaha saudar rou terlalu memuji kemampuan ku memang masih kurang , namun ada para tetua laut awan yang mengawal perjalanan kami jadi seharusnya itu tidaklah kurang " lan wu berusaha menutupi emosinya .
"Kau tidak pantas menjawab pertanyaan ku " nada die sedikit meninggi bersamaan dengan wajah lan wu yang kini menjadi datar.
"Aku bahkan tak tau trik apa yang kau gunakan untuk menghasut kakak Guan dan rou , pada dasarnya kalian murid laut awan begitu lemah dan tak pantas menghadiri pertemuan ini " kini die berdiri sembari menunjuk wajah lan wu yang masih mencoba menahan emosinya .
"Die cukup!!!" Bentak Guan sembari memukul meja dan sontak membuat die terkejut .
"Kau berasal dari keluarga bangsawan namun kau nampaknya tidak mempunya sopan santun . Saudar sein merupakan tamu ku , aku yang berhak menilai apakah ia pantas menjadi teman perjalanan kita atau tidak!" Geram Guan sembari menyuruh die duduk .
"Kau membuat aku di marahi , akan ku temui keluargamu dan mencabik-cabik ayahmu !!" Tatap die dengan nafsu membunuh .
Lan wu yang sedari tadi menahan emosinya , kini tak bisa diam lagi mendengar ayahnya di hina.
"Nona die aku tak masalah jika kau hendak membunuh keluarga ku , namun jika kau merendahkan ayahku maka aku tak bisa menerimanya " ujar lan wu bersamaan denga terbakarnya meja di depan die .
Melihat kondisi tersebut sontak die melompat mundur di ikuti Guan dan lainnya . Kini lan wu mengeluarkan aura neraka yang di gunakan ya saat menekan jurus Wei .
"Gawat.. tekanan auranya berbeda dengan yang tadi !!" Ujar Rou berusaha menahan kesadaran nya . Die nampak pucat merasakan aura neraka dan nafsu membunuh yang di arahkan lan wu padanya . Guan segera mengeluarkan sebuah cawan dan seketika terbentuk pelindung yang menutupi dirinya dan lainnya .
Lan wu yang menyadari dirinya hampir termakan emosinya kini segera menetralkan energinya sembari menghela nafas panjang .
Guan merasakan tekanan aura lan wu yang telah lenyap akhirnya menetralkan pelindungnya dan segera mendekati lan wu yang kini kembali duduk di kursinya.
"Saudara sein maafkan kelancangan saudari sepupuku " mohon Guan dengan raut wajah bersalah .
"Tuan Guan , kau tak memiliki masalah dengan ku jadi tak perlu meminta maaf . Namun aku memiliki sesuatu yang harus kalian ketahui " lan wu menatap tajam ke arah die yang segera mengalihkan pandangannya begitu melihat mata lan wu yang memerah akibat mata iblis.
"Apa itu saudara sein?" Tanya Guan terlihat cemas.
"Aku Takan membiarkan mereka yang menghina ayahku secara terang-terangan masih bisa bernaf di dunia ini , namun melihat tindakan tuan Guan yang begitu baik pada ku , aku akan memberi pengecualian untuk kali ini " lan wu kemudaian berdiri dan berjalan kearah pintu keluar .
"Terimakasih atas kebaikan saudara" Guan memberi salam sesaat sebelum lan wu melewati pintu keluar
Guan segera menatap die dengan tatapan marah , melihat tatapan Guan die segera membela dirinya
"Kakak maafkan aku atas masalah yang ku timbulkan tadi " ujar die dengan wajah memelas .
"Kau telah melakukan kesalahan besar jika tadi dia serius hendak membunuhmu maka aku tak bisa berbuat apa-apa " ucap Guan sedikit melembek melihat wajah die yang terlihat begitu ketakutan .
"Bukankah tadi sudah ku katakan , bahwa kemampuan saudara sein tidak lagi berada di tingkatnya '" rou kini menghampiri die sembari mengaliri energinya ke jidat die
"Tekanan auranya tadi dapat merusak jiwa yang belum cukup kuat , kini jiwa mu sedikit terluka akibat aura tersebut seandainya kak Guan tidak mengeluarkan cawan jiwa takutnya jiwamu akan hancur berkeping -keping" rou menambahkan
"Kakak sewaktu perjalan ku kemari, aku sempat mendengar kabar bahwa ketua dari topeng darah berhasil di bunuh oleh murid ketua laut awan " ujar saudari Guan yang bernama Mei Heng
"Sudah ku duga dia bukan orang sembarangan . Kemampuan Wei bahkan berada di 50 pendekar hebat di kekaisaran Ning di tambah lagi sebuah tongkat langit yang berada di tangan nya , pasti membunuhnya bukanlah perkara gampang bahkan untuk ketua istana langit sekali pun" ujar rou .
Pembaca yang terhormat :
**Jangan lupa ... **
Titipkan jejak berupa like ,coment ( walaupun hanya titik🙂)dan share.
Sebab dukungan kalian adalah pendorong buat author bisa lebih semangat nulis nya dan lebih banyak update nya setiap hari.
..
Mengapa dukungan kalian itu penting??!
**Jawabannya sederhana : karna author pengen tau \, kalian suka atau tidak dengan karya author . **
Jika terbukti kalian benaran suka , maka author bisa up sehari 5 episode selama pembacanya banyak .
**Beberapa hari ini memang mengalami tunggakan dalam episode \, sebenarnya author sempat berfikir percuma juga up terus tapi peminatnya kurang . **
Maka dari itu, di mohon dari pembaca sekalian untuk memberi dukungan supaya author bisa semangat nulisnya .
Kata hati tokoh..
"Lan wu kau bahkan sudah berkelana dan menghadapi banyak musuh, apakah kau tidak mendapat sedikit pujian dari para pembaca mu ??" Tanya tetua 13 sembari membuka novel pendekar kelana
"Tetua 13 , jangan tanyakan perasaan ku . Aku bahkan tak mengetahui ada yang membaca kisah ku ini" lan wu menopang dagunya dengan lesu .
"Hmmm. Bagaimana jika kau ganti nama mu jadi nar**o, aku yakin akan banyak yang menyukai mu " saran tetua 13 sembari mengelus janggut nya .
"Hentikan itu , butuh berapa tahun bagi ku untuk menguasai rase**an. Lagi pula aku tetap percaya kepada pembaca ku " lan wu seketika tersenyum lebar melihat beberapa koment serta like di novel pendekar kelana .
"Kalau begitu semangatlah , perjuangan mu lebih mudah ketimbang mengubah nasib seorang jomblo" tetua 13 menepuk pelan pundak lan wu .
Mendadak lan wu meneteskan air mata sembari memandang tetua 13 dengan senyuman kecut .
"Bocah , kau kenapa???!" Tetua 13 sedikit khawatir melihat ekspresi lan wu.
"Tetua kamp*t , kau menghina ku yang bahkan belum mempunya pasangan . Ehh tapi kau juga kan masih sendiri hingga keriputan" mendadak lan wu tertaw keras sembari menunjuk tetua 13 yang kini memasang aura membunuh.
"Gawat" lan wu mengusap kepalanya yang terdapat benjol akibat pukulan tetua 13..
"Guysss ingat jangan mempermainkan jomblo , mereka itu berbahaya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Raysonic Lans™
ganti nama NARUTO mesti bikin nasi tumpeng kuning lengkap MC nya.. /Facepalm//Grin/
2024-03-21
0
Mbah Dhokhon
semangat Thor
2022-04-21
0
Mbah Dhokhon
mantap Thor lanjutkan
2022-04-21
0