Pendekar Kelana Ll
"ah sepertinya akan turun hujan" keluh seorang pemuda yang tengah duduk di restoran sembari memandang keramaian di sekeliling nya.
Nampak terlihat berbagai macam pendekar yang tengah menikmati hidangan di restoran hingga mata pemuda itu tertuju kepada dua orang salah satunya berasal dari kuil matahari.
"Belakangan ini kau cukup sibuk ya?" ucap pria berusia 30 an sembari menuangkan arak ke cangkirnya. Pria tersebut adalah pemimpin para tetua dari kuil matahari.
"Begitulah, mendadak di lembah pedang dewa.. tetua Yuan yang sebelumnya mengasingkan diri telah kembali dari pengasingan nya" jawab pria didepan ketua kuil matahari.
"Tetua xi bukankah itu merupakan sebuah ke bahagian Mengapa kau terlihat gusar?"
"Tentu itu sebuah kebahagiaan bagi lembah pedang dewa, namun yang membuat ku risau adalah murid yang di bawa olehnya" jelas xi menghela nafas nya
"Murid dari tetua Yuan memiliki aura membunuh yang pekat, bahkan tidak segan menghajar para murid di lembah pedang dewa jika berani memprovokasinya" sambung nya.
Perbincangan kedua nya membuat lan wu sedikit tertarik, ia sedikit kagum ada bakat hebat yang muncul di kekaisaran Qin.
Usai membayar makanannya lan wu memutuskan melanjutkan perjalanan.
"Jika memang bakat nya sangat tinggi, seperti nya akan susah untuk membuat tetua Yuan melirik ku" pikir lan wu sembari tersenyum tipis.
Ia memang berniat menemui tetua Yuan karena ayah lan wu merupakan teman dekat dari tetua Yuan.
" Ahh.. paman Xin xio jika paman masih ada, tentu aku akan belajar dari mu saja" Tiba-tiba lan wu teringat saat ia tak berdaya melawan pembunuh yang mengejar nya, juga tentang pertaruangan Xin xio dengan pembunuh tersebut.
Walaupun kemampuan Xin cukup tinggi namun ia tetap kalah ketika berhadapan dengan pembunuh bayaran yang tingkatan nya mencapai tahap suci.
"Ayah... aku akan membalaskan dendam mu pada keluarga Wu" geram Lan wu mengepal tangan nya sembari memandang langit.
Ia melanjutkan perjalanan nya hingga tiba-tiba berhenti lalu menatap kearah pohon di samping nya.
"Sampai kapan mau mengintip, tidak lelah kah bersembunyi?" Ucap lan wu dengan nada tenang.
"Tingkat kewaspadaan mu tinggi juga?" Ucap sosok yang kini berada di depan lan wu yang sontak membuatnya terkejut.
"Bukan kah anda tetua xi yang tadi berada di restoran?" Tanya lan wu heran.
"Hahahaha... Anak muda kau dapat mengingat ku dengan baik" puji tetua xi.
"Sebuah kehormatan dapat di puji tetua , jika boleh tau ada perihal apa tetua mengikuti ku bukankah itu sedikit tidak sopan?" tanya Lan wu seraya tersenyum sinis
"Aura menekan yang cukup kuat" gumam tetua xi.
Tetua xi melepaskan aura petarungnya dan dengan cepat ia melancarkan pukulan keras ke arah lan wu.
"Kuat sekali" gumam lan wu seraya menahan pukulan tetua Xi dengan pedangnya.
"Alunan pedang sunyi!!" Ucap lan wu seirama dengan pedang yang ia benturkan pada sarung nya
"Aku tidak bisa mendengar Bahakan menyadari situasi sekeliling ku. Anak ini lebih hebat dari kelihatan nya" senyum tetua xi yang kembali melancarkan serangan.
Lan wu mampu menghindari serangan tetua xi kemudian melancarkan serangan nya dan tanpa diduga-duga ia berhasil mengenai lengan tetua xi.
Lan wu mengambi jarak beberapa langkah ke belakang seraya berdesis kesal melihat serangan nya sama sekali tak mampu menembus kulit tetua xi
"jurus tusukan sunyi adalah jurus andalan ku mengapa tidak mampu melukai nya?" Kaget lan wu sembari bersiap menyerang.
"Tidak buruk untuk anak seusia 8 tahun. kau memiliki jurus yang hebat tidak heran kau bisa bertahan dalam perjalanan mu selama 2 tahun" ucap tetua xi serentak dengan pukulan yang mendarat di perut Lan wu.
Pukulan tersebut membuat Lan wu terpental hingga menabrak pohon di belakang nya.
"Aku tidak bisa melihat arah serangan nya?!" Pikir lan wu sembari menahan sakit dan berusaha bangkit.
"Tidak perlu terburu-buru anak muda, kau Takan bisa mengeluarkan tenaga dalam serta kekuatan otot mu sebab telah ku kunci" jelas tetua xi yang kini duduk di samping lan wu
"Tetua, aku sedikit bingung dengan kejadian ini"
"Kau bocah nakal.. seharusnya tahun lalu kau sudah di lembah pedang dewa, mengapa masih keluyuran sampai saat ini. jika sesuatu terjadi pada mu, aku akan merasa bersalah pada adik liang wu" kini wajah tetua xi berubah murung.
"Tetua walaupun kekuatan mu lebih dari ku, aku Takan membiarkan mu menyebut nama ayahku secara sembarangan Lagi pula aku sudah terbiasa berkelana"
"Bodoh!!'' ucap tetua xi memukul kepala lan wu.
"Aku dan ayah mu dulu dikenal dengan sebutan 2 pedang, kami bersama memberantas gunung iblis dan berhasil membunuh pemimpin mereka, saat itu aku masih menjadi tetua dan ayah mu adalah calon penerus keluarga wu.Tidak di sangka ia di hianati saudara kandung nya" jelas tetua xi dengan pandangan sedih.
" A..anda adalah pemimpin lembah pedang dewa, ketua Jian xi ?" Kaget lan wu sembari berdiri memberi hormat
" Aih.. duduklah luka mu belum pulih. aku hanya ingin menguji kemampuan mu, ternyata kau memiliki bakat seperti liang wu"
Jian xi memberi lan wu pil penyembuh yang membuat lan wu pulih dalam sekejap, ia bercerita tentang masalah yang ia hadapi saat perjalanan nya, serta tentang terbunuh nya Xin xio.
Jian xi mengajak lan wu ke lembah pedang dewa dan lan wu akhirnya memutuskan mengikuti Jian xi.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan setelah memulihkan energi mereka.
Perjalanan mereka hanya memakan waktu 1 hari dalam perjalan mereka tak menemukan masalah serius dan akhirnya mereka sampai di pintu masuk lembah pedang dewa.
"Selamat datang ketua" sapa para tetua beserta murid lembah pedang dewa. Dari arah samping nampak yuan datang di temani seorang anak berusi 9 tahun yang datang menyambut Jian xi
"Salam ketua " sapa Yuan di ikuti murid nya.
"Hahaha, adik Yuan tak usah seformal itu" jawab Jian xi dengan tawa kecil
" Ah, ketua Jian berapa kali ku bilang jangan memanggil ku dengan sebutan adik " Yuan menjadi canggung
Sementara Jian xi hanya tertawa. perhatian Yuan teralih ke lan wu yang dari tadi hanya diam sembari menyaksikan percakapan kedua nya.
"Ketua apakah ini murid mu ?" Tanya Yuan memandangi lan wu
"Hahahha bisa di bilang begitu, aku bertemu dengan nya di perjalanan"
Mendadak perhatian semuanya terarah ke pada lan wu , sementara lan wu hanya diam tanpa gerakan apapun.
Hal tersebut tentu saja mengejutkan para tetua sebab Jian xi jarang mengangkat seorang murid apa lagi dari luar perguruan. Namun jika ia mengangkat seorang murid berarti murid itu mempunyai bakat yang luar biasa.
"Lan wu berikan salam kepada tetua Yuan" ucap Jian xi
"Salam kepada tetua, saya lan wu " lan wu yang sedari tadi hanya diam kini memberi hormat kepada Yuan.
Yuan pun tersenyum sembari menepuk pundak lan wu
" Kamu berada di tangan yang tepat "
" Terima kasih tetua "
"Ah ini murid ku. yin qi beri salam kepada saudara seperguruan mu" ucap Yuan
" Aku yin qi memberi salam kepada saudara lan"
" Salam kembali kepada saudari yin"
Jian xi kemudian membawa lan wu ke kediamannya. setelah mengantarkan lan wu beristirahat di kamarnya, Jian xi pun pergi ke aula untuk menghadiri pertemuan antar tetua.
Sementara di kediaman yuan, terlihat yin qi melanjutkan latihan pedangnya sembari yuan mengawasi dan memberi beberapa masukan.
beberapa saat kemudian dari arah pintu masuk terlihat 3 murid yang mendatangi Yuan
"Tetua Yuan, anda di minta menghadiri pertemuan di aula " jelas salah satu murid tersebut lalu menyerahkan kertas kecil kemudian pamit meninggalkan Yuan.
"Yinyin, temuilah lan wu di kediaman ketua perguruan. aku akan pergi sebentar" ucap yuan seraya melangkah pergi
" Baik guru "
"Apakah ketua serius menyuruh ku mengajari lan wu" pikir Yuan lalu berjalan meninggalkan kediaman nya.
Kini yinyin telah bersama dengan lan wu.Ia mengajak nya berkeliling menelusuri tempat-tempat di perguruan tersebut.
Suasana terasa sedikit canggung karena lan wu dan yinyin sama sekali tak bersuara.
"Mengapa aura petarung mu kau lepaskan?" Tanya yin merasa sedikit tidak enak dengan tekanan aura tersebut.
"Aku tidak terbiasa akan keramaian, makanya aku sedikit waspada" jawab Lan wu menyembunyikan kebenaran dari Yinyin.
"Apa kau menganggap ku ancaman?" Kini wajah yin sedikit serius, sementara lan wu fokus menatap ke arah sudut salah satu restoran di samping nya.
"Katakan ada urusan apa mengikuti ku?" tanya Lan wu bersamaan dengan ekspresi kebingungan Yinyin usai mendengar ucapan lan wu.
ia sontak menjaga jarak dari lan wu Namun tak di sangka kini terlihat pedang lan wu yang berada tepat di samping leher yin.
" Lan wu kau??" Kaget yin.
" Menunduk lah" singkat lan wu
Yin pun serentak menunduk dan melompat ke arah belakang lan wu usai merasakan aura seseorang yang berada di belakangnya
"Aku bahkan tak merasakan nya dari tadi, tapi lan wu.. kewaspadaan nya sangat tinggi" Gumam yin seraya menatap kearah lan wu
"Benarkan yang ku katakan?" gumam Lan wu sesaat sebelum muncul sosok yang familiar bagi lan wu.
"bukankah Anda adalah tetua dari kuil matahari?" tanya Lan wu.
"Ingatan mu sangat kuat.maafkan atas kelancangan cucu ku, ia hanya sedikit penasaran akan diri mu saja" jelas pria berusia kurang lebih 30 tahun.
Lan wu pun menatap sun er yang sedari tadi berdiri sembari tersenyum ke arah nya.
"Aku harus kembali ke kediaman ketua Jian, silahkan anda menikmati waktu anda" Ucap lan wu meninggalkan tetua bersama cucunya tersebut.
" Lan wu ini... Kemampuan serta sifatnya tidak biasa, bahkan aku yang diakui berbakat hebat dan telah mencapai tingkat akhir bumi Tidak bisa menyamai nya. Selain itu cucu dari tetua itu sepertinya sangat kuat" pikir yinyin lalu memberi salam sebelum akhirnya ia menyusul lan wu.
"Kakek dia sedikit menarik " tawa sun er
"Hemm, sesuai dengan perkataan si tua Jian. tak di sangka bakat hebat murid lembah pedang dewa kali ini bertambah satu orang.
Sun er, bagaimana jika kau ku jodohkan dengan nya" tanya pria tersebut sembari mengelus janggut nya.
"Kakek dia hanya sedikit lemah dari ku, selain itu aku hanya akan fokus pada pelatihan ku" jawab sun er dengan muka sedikit memerah
" Ting".......
"Alunan pedang sunyi" ucap lan wu sembari membenturkan pedang di sarung nya.
" Tusukan sunyi" lan wu menusukan pedang nya kebawah lalu keatas secara bergantian dengan cepat
" Putaran sunyi" ia memutar pedang nya tanpa ada sedikitpun suara.
Dari arah belakang serangan pedang mengarah kepada lan wu dengan cepat.
Lan wu segera membalikan badan nya dan menyambut serangan tersebut hingga terjadilah pertarungan pedang antar keduanya.
"Apakah anda murid di perguruan ini?" Tanya lan wu sembari menahan serangan pedang dari orang di depannya.
"Bisa di bilang begitu, bisakah kau menemani ku berlatih?"ujar pria tersebut sembari tersenyum kearah lan wu.
"Pedang membelah gunung" sambung pria tersebut mengeluarkan jurusnya.
kini lan wu mundur beberapa langkah setelah merasakan tekanan hebat dari jurus pria tersebut.
"Serangan nya sangat kuat dan akurat, terlambat sedikit lagi pasti Takan baik" gumam lan wu sembari menerjang ke arah depan.
" Hemm... teknik pedang nya cukup unik aku bahkan sedikit kesusahan" senyum pria tersebut sembari menerima serangan lan wu.
" Tarian pembunuh" kini serangan lan wu semakin cepat dan berubah alur. ia berhasil mendesak pria yang dari tadi mendominasi pertarungan, nampak di sisi lain pria tersebut justru semakin menyukai permainan pedang lan wu.
" Teknik pedang seribu tangan" jurus pria tersebut sedikit mempersulit lan wu.
"Bahkan baru mengeluarkan 2 jurus Aku sudah mencapai batas ku. apa benar dia seorang murid?" Pikir lan wu kian tersudut.
Ketika pedang pria tersebut hampir mengenai lan wu dengan cepat ia mengubah posisinya pedangnya seraya mundur beberapa langkah.
"Paman Xin aku memohon izin mu untuk menggunakan jurus ajaran mu" gumam lan wu mengubah posisi tumpuan nya.
"Kombinasi pedang sunyi,alunan sunyi " sambung Lan wu melepaskan jurusnya.
suara dari benturan pedang lan wu mampu membuat pria di depan nya kehilangan konsentrasi.
" Bagaiman bisa?'' heran pria tersebut bersamaan dengan rasa kagum.
"Kau sungguh menarik" ucap pria di depan Lan wu seraya tersenyum dan berhasil menghindari 2 tebasan lan wu.
"Tusukan sunyi 4 arah" kini lan wu menusukan pedang nya secara cepat berhasil membuat pria di depan nya mengambil jarak seraya bergumam "Aku sangat mengaguminya, nampaknya harus sedikit serius ya"
Lan wu seakan mengendalikan gerakan pria di depan nya semua tusukan nya mengarah tepat kemana pria tersebut menghindar. namun dalam waktu singkat pria tersebut mampu mematahkan setiap tusukan pedang lan wu.
melihat hal tersebut, Lan wu nampak berhenti sejenak tanpa membuat gerakan sedikit pun.
Sementara disisi lain pria tersebut semakin dekat dengan Lan wu, ketika jarak mereka telah begitu dekat lan wu seketika menaikan aura nya.
"Yang terakhir, putaran tarian sunyi!" teriak Lan wu bertaruh pada jurus terakhirnya.
tekanan kini bertambah kuat seirama dengan bercahaya nya pedang lan wu.
di lain sisi pria tersebut menyadari kekuatan dari serangan Lan wu kali ini, "Ini bahaya!!" pria tersebut nampak mengeluarkan aura kuat bersamaan dengan ekspresi seriusnya.
" Lilitan naga "
benturan dari kedua jurus pedang tersebut menciptakan ledakan kecil yang mampu menerbangkan dedaunan disekitar mereka.
akan tetapi hasil dari pertaruangan tersebut tetaplah dimenangkan oleh pria yang dilawan Lan wu.
" sepertinya aku terlalu berlebihan " ucap pria tersebut tertawa puas.
" Tetua Feng apa yang terjadi?" Tanya Yuan yang datang setelah mendengar keributan barusan.
" Ah,tetua Yuan. aku bertukar beberapa jurus dengan anak ini, tidak di sangka ia mampu membuat ku menggunakan jurus lilitan naga" jawab tetua Feng yang terlihat puas dengan pertaruangan kecil itu.
"Anak ini mampu memaksa tetua Feng sampai ke tingkat itu ini sungguh di luar nalar" heran Yuan.
"Aku tadi niat nya ingin bertemu ketua, tapi nampak nya ia belum ada, tolong urus anak ini dan berikan pedang naga kecil ini untuk nya" jelas tetua fang sembari menyerahkan pedang berukuran sedang berwarna emas.
"Katakan padanya aku akan datang untuk bertanding dengan nya lagi" sambung tetua fang sebelum meninggalkan tetua Yuan yang masih heran dengan sikap tetua Feng.
"Aku tidak atau apa yang terjadi antara kalian, tapi jika tetua Feng memberimu pedang ini berarti kau secara tidak langsung hendak di angkat sebagai murid. Selain itu tidak sembarang orang yang mampu membuat tetua Feng menggunakan jurus lilitan naga" gumam Yuan menghela nafas lalu mengangkat lan wu
.
Sementara yin dan beberapa murid yang sedari tadi mengamati pertarungan lan wu nampak begitu terkejut akan kemampuan yang di miliki oleh lan wu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Raysonic™
haha
2024-03-21
0
Raysonic™
8 THN sdh berkelana.. anak SD klas 2,.. kadang2 ceritanya gini berlebihan ya.. ,paling TDK 15thn lah.. /Hey//Hey/
2024-03-21
1
Al^Grizzly🐨
baru 8 tahun..berarti dia berlatih dr bayi...biasanya anak anak umur begitu..latihan fisik dulu...supaya fisiknya kuat saat bertarung tidak cepat lelah.
2024-03-19
1