Kediaman kaisar sedikit kacau akibat penyerangan beberapa Minggu yang lalu. Nampak di kediaman kaisar telah hadir juga beberapa utusan keluarga bangsawan yaitu keluarga Ding, huo,dan liem.
Ke tiga utusan keluarga tersebut di utus dengan maksud sebagai dukungan serta perlindungan bagi keluarga Jia yang merupakan keluarga terbesar setelah huo yang mempunyai beberapa pendekar hebat .
di ruang tahta naak kaisar tengah berbincang dengan seluruh utusan tersebut.
"Kaisar an, sebaiknya kita segera menginvasi beberapa daerah di sekitar kota tao dengan mengirimkan prajurit terkuat yang kita miliki . Menurut mata-mata kami, beberapa daerah tersebut di gunakan sebagai markas kecil para aliran gunung kematian" ujar Liem Chung selaku tuan muda dari keluarga Liem
"Maaf mencela tuan muda Chung, dengan mengirimkan prajurit penjaga kota, maka secara tidak langsung melemahkan kota tao dan memberi kesempatan untuk aliran hitam menduduki kota ini "seru wenhua angkat bicara.
Kaisar serta Liem Chung mengangguk pelan dan memahami maksud perkataan wenhua
" Memperkuat pertahanan hanya itu satu-satunya yang dapat kita lakukan. Hingga dapat mengetahui siapa dalang dari penyerangan kota tao "ujar Liu Ding yang merupakan tuan muda keluarga Ding.
Penyerangan yang terus di lakukan dengan menggunakan pendekar gunung kematian memberikan beberapa cela di kediaman kaisar, yang hanya di lindungi oleh sekitar 40 prajurit tingkat energi akhir dan 4 jendral tahap bumi akhir.
Dan juga utusan ke tiga keluarga serta rombongan yi-yi dari sakte pedang dewa.
Penjagaan di fokuskan pada titik -titik yang berada di sekitar kota Tao. Kaisar sendiri telah mengirimkan surat kepada beberapa sakte aliran putih untuk mengirimkan bantuan namun di karenakan pergerakan bukit ular yang beberapa waktu lalu menggemparkan kekaisaran qin, membuat sakte-sakte aliran putih sibuk meningkatkan kekuatan mereka.
Namun sakte bambu emas telah menyanggupi permintaan kaisar dan akan mengirimkan 3 tetuanya serta beberapa murid elit untuk membantu.
Dengan demikian rencana untuk melakukan pergerakan di luar kota tao akan di lakukan secepat nya ketika utusan sakte bambu emas telah sampai, selain itu tetua Yuan serta yinyin dan ketua Feng dari pedang dewa akan segera menyusul ke kota Tao.
di sisi lain, tepatnya di pedang dewa nampak tetua Ling yang tengah mengawasi latihan jianheeng
"Terus jangan berhenti berlari " teriak Ling yang mengawasi jianheeng tengah berlari sembari memukul tas yang terisi dengan pasir.
Jianheeng berlari hampir 50 putaran melewati berbagai rute yang di tentukan Ling.
"Fisiknya masih butuh di tingkatkan " pikir Ling sembari meneguk teh di cangkir nya.
Kemampuan perasa heeng telah meningkat dan teknik pedangnya mencapai tingkat mahir dalam beberapa Minggu pelatihan nya. Namun fisik serta stamina heeng masih di katakan sebagai fisik manusia biasa.
Ling akhirnya memikirkan pelatihan khusus bagi heeng untuk meningkatkan kemampuan fisiknya.
Terlihat yueyin beserta tetua xinxin mendekat ke arah Ling yang terus menatap hengg yang kini lajunya melambat.
"Salam tetua Ling "ucap yueyin memberi hormat.
" Ah kalian, apakah ada keperluan?"ujar Ling mempersilahkan keduanya duduk.
"Ketua Ling aku hendak meminta sesuatu padamu ini berhubungan dengan pedang sunyi " ucap xinxin menatap yueyin
"Hais...mengapa kalian begitu tertarik pada anak pedang sunyi tersebut, meskipun terdapat energi milik pedang sunyi di dalam nya namun kemampuan pedang tersebut tidak sehebat pedang asli di tangan yiyi "jelas Ling tersenyum
" Tetua Ling meskipun demikian, pedang tersebut membantu peningkatan jurus dari penggunanya. Aku merasa bahwa yueyin dapat berkembang lebih jauh ketika menggunakan pedang sunyi milik lili tersebut "
"Rupanya begitu, namun aku tidak berkewajiban memberikan pedang tersebut ke murid anda. Pedang tersebut adalah kepunyaan li-li. Jika anda hendak memintanya ada baiknya anda mengatakan nya secara langsung kepada lili "jelas tetua Ling tersenyum sembari memasang muka malas tau.
"Tetua adalah saudara dari tetua lan serta orang penting di sakte, seharus nya dengan bantuan tetua Ling tidak akan sulit mendapatkan pedang sunyi di aula utama." Ujar xinxin masih ingin membujuk Ling
Mendadak ekspresi wajah Ling berubah serius, senyum nya kini menghilang berganti geram.
"Tetua xinxin, adik seperguruan ku tidak membuat anak pedang sunyi sebagai alat meningkatkan kemampuan berpedang, jika tetua Xinxin hendak mencoba mengambilnya tanpa persetujuan lili . Maka aku akan menggunakan cara kasar untuk melindungi pedang tersebut "ucap Ling sembari melepaskan aura membunuh.
Xinxin dan yueyin menelan ludah melihat keseriusan Ling. Ling di kenal sebagai tetua yang baik dan hampir tak pernah menunjukan kemarahan nya
"Baiklah jika begitu , aku akan berbicara kepada murid lili " ucap tetua xinxin tersenyum mencairkan suasana .
Tetua Ling menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengatakan sesuatu kepada xinxin
"Tetua, aku sarankan sebaiknya kau tak mengatakan hal yang berhubungan dengan adik lan wu.Aku hanya khawatir jika lili tidak bersikap sopan kepada anda setelah mendengar permintaan anda" ucap Ling sembari meninggalkan halaman nya .
xinxin pun kembali dengan perasaan kecewa.
"Guru, apakah tidak ada cara untuk membuat tetua Jian memberikan pedang sunyi pada ku" seru yueyin berharap
"Yueyin, ketua Jian Takan memberikan pedang tersebut kecuali kepada murid lan wu atau tetua Ling" jawab xinxin menghela nafas panjang nya.
"Terima ini.!! " ujar seorang pria yang mengenakan baju berlambang bambu emas.
Nampak terjadi pertarungan cukup besar di hutan antara rombongan sakte bambu dengan pendekar yang mengenakan simbol tengkorak.
"Tidak di sangka rupanya mereka telah mengetahui perjalanan kita "ujar seorang pria yang merupakan salah satu tetua bambu emas.
Di sisi lain nampak tetua Yuan ,yin-yin,dan tetua Feng bergerak mendekat setelah merasakan terjadinya pertarungan
Kedatangan rombongan tetua Yuan membuat kaget kelompok gunung tengkorak. Dengan bantuan tetua Yuan dan lain nya 13 pendekar tahap langit menengah gunung tengkorak berhasil di kalahkan.
"Syukurlah saudara dari pedang dewa datang menolong" ujar salah satu tetua bambu emas.
"Tetua terlalu sungkan, kami hanya kebetulan melintas dan merasakan adanya pertarungan di sini" jelas tetua Yuan
Setelah saling mengetahui bahwa mereka hendak menuju kota Tao. Akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama.
Perjalanan yang mereka tempuh dapat memakan waktu hampir 4 hari, jika tidak ada kendala selama perjalanan.
Hari semakin sore dan akhirnya rombongan ketua Yuan memutuskan untuk beristirahat di tempat tersebut.
Para murid elit bambu emas memutuskan untuk berburu dan mencari beberapa buah yang bisa di temukan, sementara tutua Yuan dan tetua lain nya memastikan tempat mereka aman dalam beberapa radius kedepan.
Yueyin memutuskan untuk bertapa di salah satu pohon dekat perkemahan tersebut.
"Tetua lan, jika kau berada dalam situasi hidup dan mati apakah akan kau lakukan " tanya yinyin saat menemui lan wu setelah lan wu pulang dari misinya
"Hmm. Aku mungkin akan menyeret situasi tersebut mati bersama ku "jawab lan wu sembari tersenyum lebar
"Mengapa kau tak ingin lari?"tanya yin-yin merasa heran dengan jawaban lan wu
"Aku mempunyai murid serta reputasi sebagai tetua di pedang dewa. Melarikan diri akan mempermalukan mereka yang sudah seperti keluarga ku" jawab lan wu seiring dengan yin-lyin membuka matanya.
Ia tersenyum kecut mengingat perbincangan nya dengan lan wu beberapa tahun lalu.
"Kau menjadi sangat di hormati sampai sekarang di pedang dewa , banyak juga yang termotivasi untuk berlatih keras demi menjadi seperti mu" ucap yinyin sembari menatap langit.
Setelah mendengar kematian lan wu beberapa jam saat kekacauan di arena aula utama, membuat yinyin begitu terkejut. Ia bahkan tidak percaya bahwa orang yang memiliki kehebatan seperti lan wu bisa tewas akibat ledakan energi. Memang ketua Jian tidak menjelaskan kematian lan wu di karenakan ledakan api hitam yang tak bisa di kendalikan lan wu. Hal ini di lakukan nya demi mencegah adanya upaya dari luar bahkan dalam sakte untuk mencari dan bahkan membongkar makam lan wu demi mencari api hitam tersebut.
Yinyin mendatangi makam lan wu beberapa hari sebelum berangkat ke kota Tao.
Ia berjanji bahwa ia akan melindungi kedua murid lan wu dan jika perlu akan menukarkan nyawanya seandainya jika ke dua murid lan wu dalam bahaya.
Yin-yin begitu berterimakasih dengan bantuan lan wu yang begitu banyak mengajari dan membantu peningkatan kekuatan nya. Ia bahkan menganggap lan wu sebagai saudara kandung nya dan sering memanggil lan wu dengan sebutan saudara bahkan adik.
Hanya saja situasi saat di arena, lan wu berada dalam keadaan begitu marah.
Yinyin tersenyum sesaat sebelum memutuskan melanjutkan pelatihan nya.
Pagi harinya mereka melanjutkan perjalanan dengan kecepatan tinggi. Mereka memutuskan untuk singgah di sebuah kota kecil untuk membeli beberapa persiapan di perjalanan mereka.
Ketika mereka melewati sebuah tempat penjualan pedang, mendadak seorang pria sesepuh mendekati yin-yin.
"Hmm nona, apakah anda adalah murid pria tersebut " tanya pria sepuh sembari mengelus janggutnya
"Maaf kakek, aku tidak mengerti yang anda katakan " jawab yinyin
"Aku mengenali pedang tersebut "ucap pria sepuh sembari menunjuk pedang di pinggang yin-yin.
Pedang tersebut adalah pedang sunyi yang di temukan di tempat meninggalnya lan wu, dengan permintaan yinyin akhirnya yiyi memberikan pedang tersebut kepada yinyin karena yiyi mengetahui kedekatan keduanya
"Ini adalah pemberian dari salah satu tetua hebat di pedang dewa " jawab yin-yin sembari menggenggam pedang nya kuat .
"Ini berikan oleh seorang pengunjung" ujar pria sepuh sembari memberikan sebuah pedang sunyi dengan ukuran sedang serta di gagang nya terukir keligrafi nama yin-yin.
Yinyin beserta tetua Feng uang melihatnya begitu terkejut, awalnya mereka berfikir bahwa pedang tersebut adalah pedang biasa . Akhirnya mereka hanya menelan ludah ketika merasakan energi pedang sunyi yang bahkan hampir setara pedang sunyi yang asli.
"Kakek, apakah yang memberikan nya adalah pria berusia sekitar 17 atau 18 tahun?" Tanya yin-yin penuh harap.
"Hemm.. kalau yang ku lihat,ia bahkan berusi seperti pendekar yang berada di sebelah mu" ucap pria sepuh sembari menyipitkan matanya menatap tetua Yuan
"Namun ia juga mengatakan bahwa ia adalah salah satu tetua dari pedang dewa" sambung pria sepuh tersebut sebelum pamit untuk meninggalkan mereka.
Yuan yang sebelumnya tidak bereaksi ,kini menjadi begitu terkejut dan bahkan beberapa kali terdiam sembari memegang dagunya berusaha mengingat.
"Tetua Yuan, bukankah ini masuk akal jika pedang tersebut pemberian tetua Xin ?" Ucap Feng setelah berada di penginapan
"Aku juga berfikiran seperti itu, selain lan wu dan Ling siapa lagi yang mempunyai pedang tersebut " jelas Yuan.
"Hanya saja bukankah induk dari pedang sunyi berada di tangan yiyi"tanya Feng
"Itulah sebabnya aku begitu penasaran dengan pria tersebut, jika itu adalah saudar Xin mengapa ia tidak memberikannya secara langsung di sakte pedang dewa.
Percakapan mereka terputus melihat kedatangan yinyin dan tetua bambu emas.
Mereka menikmati hidangan yang di sediakan sembari beberapa kali bercerita tentang keadaan dunia persilatan beberapa waktu ini.
"Aih .. kediaman kaisar semalam di serang lagi " ujar tetua bambu emas yang mendapatkan informasi dari kaisar an
"Sepertinya kali ini sedikit lebih serius dari penyerangan sebelum-sebelumnya. Menurut informasi ini di ketahui bahwa dalam kelompok tersebut, terdapat beberapa pendekar tingkat bumi akhir dan langit awal yang berasal dari gunung ular "jelas tetua bambu emas tersebut
"Ini menjadi semakin buruk, ada kemungkinan pendekar tahap langit akhir dan bahkan tahap suci akan muncul di pertarungan kali ini" seru tetua Feng dengan raut wajah kawatir
"Hmmm.. tetua Yuan sebaiknya kita mempercepat langkah kita " usul salah satu tetua bambu emas.
Selepas menghabisi hidangan makan malam, mereka akhirnya memutuskan untu beristirahat lebih awal dan mengumpulkan energi demi mempercepat perjalanan esok hari.
Namun yinyin yang berada di kamarnya masih begitu penasaran dengan sosok yang memberikan pedang sunyi kepadanya.
"Apakah semua ini di lakukan tetua lan?" Tanya yinyin yang perlahan terlelap dalam tanya nya.
Keesokan pagi rombongan tetua Yuan bergerak lebih cepat dari biasanya, mereka menargetkan akan sampai hari ini. Jadi mereka meneruskan untuk terus berlari tanpa beristirahat sedikitpun, kecuali jika memang ada yang tidak sanggup melakukan nya.
Kini sudah hampir sore saat mereka mulai berlari dari pagi nampak wajah para murid elit bambu emas terlihat begitu kelelahan. Namun berbeda dengan yinyin uang bahkan tidak terlihat tanda kelelahan di wajahnya. Kecepatan nya juga masih stabil seperti awal mereka berlari.
"Ah itu gerbang kota tao "ujar tetua Yuan sembari menunjuk ke depan.
"Akhirnya "ujar salah satu murid elit bambu emas menghentikan lari nya melihat para tetua memutuskan untuk beristirahat sebentar.
Namun yin-yin terus berlari hingga akhirnya memasuki kota tersebut
"Tetua, murid anda sangat hebat"puji salah satu tetua bambu emas.
"Ya kau benar tetua ki, aku seperti melihat tetua kecil lan pada gadis itu" ucap salah satu tetua bambu kepada tetua Ki.
"Hahaha. Terima kasih atas pujian kedua tetua, tapi jika di bandingkan dengan lan wu maka yinyin masih sangat jauh" ungkap tetua Yuan sembari tertawa kecil.
Yuan mengetahui bahwa yinyin hendak sampai lebih cepat supaya dapat menanyakan kepada yiyi soal pria misterius yang memberikan pedang sunyi kepada nya.
Yinyin berharap jika yiyi, mungkin mengetahui sesuatu soal pria tersebut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Yoen Lala
ceritanya mutar2gak jelas atau author yg yg udah error' /Puke/
2024-04-02
0
Sang M
Tokoh utama mana, Thor!!!??. Stop aja ceritamu..
2024-03-31
1
Andrias Sigit Prayoga
kya kodok critanya loncat loncat
2022-02-27
2