Lan wu membuka matanya ketika ia merasakan bahu kirinya teramat dingin hingga membuatnya secara spontan mengalirkan energinya.
Lan wu menatap sekelilingnya, yang terlihat terdapat beberapa pilar es putih.
"Bukankah seharusnya aku berada di perguruan pedang dewa?" tanya lan wu dalam hati sembari mencoba menggerakkan tubuhnya yang masih tak dapat ia gerakan. Ia merasa bahwa seluruh energi yang ia kumpulkan secara cepat terserap oleh pilar es di sekeliling nya
Lan wu yang berada dalam kebingungan mendadak di kejutkan dengan kedatangan seorang pria sepuh berpakaian serba putih dengan lambang bunga kristal di jubahnya.
Pria tersebut meletakan sebuah benda yang di kenali lan wu.
"Ginseng salju ?" Ujar lan wu begitu keheranan.
Ginseng salju mampu memberikan efek besar pada penguatan organ dalam serta mampu meningkatkan jumlah tenaga dalam serta membuka gerbang bagi pendekar yang berada di tahap langit akhir menuju ke tahap dewa fana.
"Haih... Tetua kecil, kau telah kehilangan kesadaran mu selama hampir 4 tahun. Namun aneh nya kemampuan mu justru semakin meningkat akibat berbagai jenis sumberdaya yang di berikan ketua bukit salju sebagai rasa terimakasih akibat kau menyelamatkan cucunya. Sampai kapan kau akan terus tertidur?tekanan dari api hitam di tubuh mu mengurang secara drastis namun kau belum mampu mengendalikan nya. Aku hanya mampu memberimu ginseng ini semoga kau segera sadar" ucap sesepuh tersebut bersamaan dengan pilar es mengeluarkan energi murni yang terus di serap oleh tubuh lan wu.
Lan wu kini tersadar bahwa ia berada di bukit salju, salah satu dari 4 aliran netral yang memiliki kekuatan hebat.
Lan wu sedikit terkejut mendengar bahwa muridnya adalah cucu dari ketua bukit salju. Lan wu mengumpulkan kekuatanya dengan bantuan kitab neraka serta menggunakan teknik pernafasan naga hitam untuk menyerap energi yang di berikan oleh pilar tersebut.
Selang beberapa jam, akhirnya lan wu mampu untuk menggerakkan tubuhnya dengan baik. Ia mengetahui luka dalam akibat pertarungan nya melawan junyi saat di lembah pedang membuat nya kehilangan kesadaran
Memang wajar, mengingat jika bukan karena pertolongan junyi, lan wu pasti sudah tewas. Ia juga menyadari bahu nya yang terasa dingin ialah akibat dari efek segel es yang menekan api hitam dari tubuh nya.
"Senior junyi memberiku kemampuan nya yang hebat"ujar lan wu sembari tersenyum mengingat perkataan junyi.
Lan wu mengamati situasi di sekitarnya yang terlihat sangat sepi, ia berniat mencari pedang miliknya.
Ketika lan wu berdiri di sebuah cermin yang terbuat dari kristal bening, ia begitu terkejut melihat perubahan tubuhnya ia sekarang setidaknya berusia 17 tahun. Nampak rambutnya yang memutih di akibatkan hawa dingin tersebut, serta badan nya yang kini terlihat kekar meski memiliki beberapa bekas luka di tubuhnya.
Lan wu menggeleng kagum sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut.
Lan wu membuka pintu besar di depan nya dan seketika mematung melihat puluhan orang dari 4 sakte berada di luar seakan mengetahui lan wu telah tersadar. Di antaranya terdapat ketua Jian yang tidak terlihat mengalami perubahan banyak.
"Salam para senior semuanya " ujar lan wu memberi penghormatan
Sebenarnya sewaktu pira sepuh meletakan ginsen tersebut, ia mengetahui bahwa lan wu sudah membaik dan hanya menebak bahwa ia akan segera siuman hari ini. Itulah mengapa para tetua dari sakte-sakte menunggu lan wu di depan aula es
"Lan wu kau bertambah tinggi, kemampuan mu bahkan telah melewati orang tua ini" seru Jian sembari tersenyum
"Ketua terlalu memuji, ini akibat efek ginseng yang selama ini di berikan tetua bukit salju" ujar lan wu sembari memberi hormat ke pria sepuh di samping Jian.
"Semua itu adalah pemberian dari putri Jia anying, jika bukan karena bantuan yang di berikan kaisar jia an,serta keluarga Jia. Maka kami hanya dapat melakukan sedikit untuk membantu tetua lan." Seru sepuh tersebut sembari mengenalkan kaisar an.
"Salam yang mulia , hamba lan wu berhutang Budi atas bantuan yang mulia.Jika ada sesuatu yang di butuhkan oleh yang mulia maka aku memberikan nya selama itu bisa ku lakukan " seru lan wu memberi hormat
"Lan wu, kau terlalu formal. Seharusnya ini pantas ku lakukan, mengingat putriku yang menjadi pendekar hebat selama beberapa tahun ini, serta pertolongan mu dari musuh-musuh ku yang menginginkan putri ku celaka. Sekarang setidaknya aku berhasil membayar salah satu hutang ku" jelas kaisar an sembari mengelus rambut lan wu.
"Yang mulia aku sungguh tak paham apa-apa. Aku menyelamatkan yiyi di karenakan aku adalah guru mereka sekaligus salah satu tetua di lembah pedang, seharusnya itu tindakan wajar" ujar lan wu.
"Ya, namun 11 orang yang kau hadapi merupakan pendekar hebat naga hitam, juga salah satunya adalah pemimpin mereka yang di kenal dengan sebutan "api hitam" " ujar ketua Jian yang lebih paham soal hal tersebut.
"Dengan kemampuan nya seharusnya ia bukan berada di tahap suci ataupun dewa " lanjut pria sepuh di samping Jian.
Lan wu terdiam sejenak, ia mengetahui jelas kemampuan junyi yang berada di tahap dewa langit, namun tidak mungkin juga untuk seorang seperti junyi berada di tingkat lebih dari tingkatan dewa langit.
"Tetua, aku menghadapi nya dengan tingkat ku yang berada di langit menengah apakah masuk akal bagi ku untuk menghadapi nya yang berada di tingkat lebih dari dewa?" seru lan wu sembari memceritakan kejadian tersebut.
Mendengar cerita lan wu para tetua dan kaisar begitu terkejut mendengar kan nya, lan wu menambahkan bahwa jika bukan di karenakan bantuan dari pedang sunyi maka ia Takan mungkin bisa menang dalam pertarungan mustahil tersebut.
"Hmm..ketua Jian, lembah pedang dewa kini memiliki pendekar bergelar yang begitu berbakat" ujar pria sepuh sembari mengamati lan wu.
Ketua Jian hanya tersenyum bangga. Selanjutnya mereka menceritakan tentang situasi beberapa waktu saat lan wu tak sadarkan diri. Tentang musnahnya sakte naga hitam, juga gunung kematian yang kehilangan kekuatannya akibat kematian junyi , lalu tentang pedang sunyi yang menjadi perebutan berbagai sakte di kekaisaran QIN.
Lan wu yang mendengarnya kini menyadari bahwa pedang sunyi kini di nobatkan sebagai senjata no 1 di kekaisaran QIN. Namun ia lebih terkejut mendengar yiyi yang kini di gelari sebagai "Dewi berpedang sunyi" di karenakan pedang milik lan wu di pakai oleh yiyi semenjak lan wu tak sadarkan diri. Yiyi kini sering terlibat pertarungan melawan aliran hitam dengan maksud untuk membalaskan dendam lan wu. Lan wu sedikit menyesal di karenakan yiyi yang membahayakan hidupnya demi lan wu.
"Saudari yiyi, anda dapat mempercayakan pedang sunyi pada ku" ujar quon yang berdiri di samping yiyi sembari mengarah ke sakte pedang dewa.
"Saudar quon, ini adalah pedang milik guruku, aku Takan membiarkan nya di sentuh orang selain Jia Li dan guru lan" ujar yiyi tanpa mengubah ekspresi wajahnya.
Quon yang menyadarinya hanya dapat tersenyum kecut. Quon begitu menginginkan pedang sunyi dikarenakan ia merasa bahwa yiyi masih terlalu muda untuk membahayakan diri nya, selain itu quon yang kini menjadi jenius di lembah pedang dewa hendak meningkatkan teknik berpedang nya.
Setelah cukup lama berjalan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk singgah di sebuah restoran
Setelah mencari tempat, mereka pun menyantap hidangan yang di sediakan sembari membahas tentang misi mereka.
"Wah, sayang sekali pendekar sunyi tersebut tak sadarkan diri usai menghabisi "api hitam"" terdengar percakapan di sebelah meja yiyi dan quon.
"Hmm. Kemampuan pendekar sunyi tentu sangat hebat hingga mampu mengalahkan api hitam, meskipun ia tidak sadarkan diri namun berkat matinya api hitam , kita mampu menghabisi aliran naga hitam dan gunung kematian " timpal salah satu dari mereka.
"Guruku si pendekar sunyi akan segera membaik, namun yang di sayangkan adalah pedang sunyi milik guruku yang di curi orang tak bertanggung jawab" ucap seorang pria yang memakai jubah sakte pedang dewa.
Perhatian yiyi dan quon mengarah ke pria tersebut.
"Namun selama masih berada di tangan murid pedang dewa, itu bukanlah hal yang buruk "sambung pria tersebut dengan tingkah malas tau.
Yiyi kini merasa begitu geram akibat ucapan pria tersebut, sontak ia mendekati meja mereka lalu meletakan pedang sunyi serta plat kayu milik lan wu.
"Jika saudara hendak mengambil pedang ini, boleh coba mengambilnya dari ku "ujar yiyi mengeluarkan energi petarung nya.
Pria yang bertingkah tersebut mendadak merinding merasakan energi yiyi bersamaan dengan nafsu membunuh nya.
"A.aaku hanya .." ucapan pria tersebut berhenti seiring dengan kepalanya terlepas
"Jika ada yang mengaku murid guruku dan sembarangan ingin menggunakan nama besar guruku maka di pastikan pedang guruku sendiri yang akan menghukumnya" ujar yiyi dengan lantang lalu berjalan meninggalkan restoran tersebut. Quon yang menyaksikan tingkah yiyi hampir tersendat makanan nya. Ia tak menyangka yiyi dapat membunuh tanpa suara pedang yang terlepas dari sarung nya.
"Haih... Tetua lan,sampai kapan kau akan tidur" ujar quon berharap lan wu segera mengambil pedangnya agar yiyi tidak membunuh banyak orang lagi.
Perjalanan mereka berlanjut hingga akhirnya mereka tiba di bukit salju. Yiyi segera menghadap ketua sakte yang merupakan kakeknya sendiri.
"Kakek aku membawa beberapa ginseng dan pil penambah energi untuk guru lan" seru yiyi dengan mimik wajah sedih.
"Haishh... Kau bahkan terlihat kurus, apa kata gurumu nanti jika ia sadar" jawab pria berusia senja sembari mengelus rambut yiyi.
"Kakek guru begini gara-gara aku, bahkan jika kehilangan nyawaku agar guru bisa sadar maka aku akan melakukan nya "jawab yiyi sembari meneteskan air matanya.
"Hais.. entah ini soal bakti mu pada nak lan, atau justru perasaan mu antara pria dan wanita. Tanyakan saja sendiri pada gurumu apakah ia mengijinkan kau membahayakan dirimu"
Perkataan kakek yiyi seketika membuat yiyi terkejut, tanpa bertanya lagi yiyi segera berlari menuju ke aula es .
Sementara lan wu yang terlihat berbincang dengan kaisar an serta tetua lain nya. Tak menyadari seorang wanita berlari begitu kencang hingga tak terlihat oleh mata orang normal.
" Sepertinya ak.." ucapan lan wu terputus ketika meraskan sesuatu menghampirinya dengan cepat .
"Ketua ini." Seru tetua Yuan yang di hentikan oleh ketua Jian.
"Hais.. biarkanlah dia sudah lama menanti hari ini" ujar tetua Jian di ikuti anggukan dari kaisar serta tetua-tetua yang ada.
Lan wu terdorong hingga menabrak pintu aula es dan akhirnya tersungkur di lantai.
"Yiyi apakah kau mau membunuh ku " ucap lan wu menggaruk kepalanya yang terbentur pintu
"Guru, aku minta maaf baru bisa menyambutmu sekarang. Aku terus mencari cara agar guru bangun cepat namun aku sungguh tidak berguna" ujar yiyi sembari memeluk lan wu yang terbaring di lantai.
Para tetua serta kaisar an hanya tersenyum menyaksikan lan wu yang muka nya memerah
Ketua Jian pun akhirnya memutuskan agar tidak mengganggu lan wu dan yiyi.
Hari sudah semakin sore namun lan wu dan yiyi masih berada di aula es,yiyi masih terus memeluk lan wu sembari membenamkan wajahnya di dada lan wu. Lan wu hanya diam sembari mengelus kepala yiyi, ia menyadari bahwa kekhawatiran yiyi tidak semata karena hubungan antara guru dan murid. Namun lan wu memelih tidak mengatakan nya,ia merasa bahwa selama yiyi tidak keberatan maka ia juga takan mempermasalahkannya.
"Yiyi, hari sudah semakin gelap sebaiknya kau segera makan" ujar lan wu yang merasa begitu pegal sedari tadi.
"Huff..dia tertidur"ujar lan wu menghela nafas.
Lan wu akhirnya menggendong yiyi hingga ke aula utama tempat kakek yiyi berada. Setelah tiba, salah satu murid di aula tersebut segera membawa yiyi ke kamar untuk beristirahat.
"Salam ketua " ucap lan wu memberi hormat.
"Hmm. Kau bisa memanggilku kakek, hais.. tidak salah cucu ku menyukai pemuda seperti kamu, dan kamu pasti sudah mengetahui perasaan yiyi" tanya dong yu
"Kakek ketua, aku mengetahui nya. Namun aku memilih diam demi kemajuan pelatihan yiyi" jawab lan wu merasa canggung.
"Kau benar nak lan, kemampuan yiyi begitu meningkat demi menyadarkan mu bawa ia mampu berada di samping mu selama kau hidup, kakek tua ini tidak mengerti banyak soal hubungan asmara, namun ada baiknya jika kau yang menjadi pendamping hidup bagi yiyi" jelas dong yu membuat lan wu tersendat nafasnya.
Lan wu sebenarnya tidak berfikir hingga sejauh itu, selain itu ia hendak meninggalkan kekaisaran QIN setelah urusan kelompok cakar darah usai.
"Pesan dari kakek ketua akan lan wu ingat" jawab lan wu
Dong yu tersenyum puas sembari menyerahkan segel kristal.
"Nak lan, tekanan dari api naga hitam begitu kuat hingga mampu membakar energi murni milikmu, selama ini aku menekan kemampuan api hitam mu dengan pilar es suci, serta memperkuat organ dalam mu dengan berbagai sumberdaya salah satunya ginseng es.
" Kekuatan mu sekarang melampaui seluruh kemampuan yang ada di kekaisaran QIN , aku mengharapkan kau mampu menggunakan nya dengan bijak" ujar dong yu memberi kan sebuah keping kristal.
Lan wu menerimanya setelah ia mengetahui kondisi tubuh nya yang semakin tak mampu menahan kekuatan besar tersebut.
"Menyegel kekuatan ku, sepertinya adalah pilihan yang baik untuk saat ini" ujar lan wu menatap keping kristal di tangan nya.
Kabar tentang kepulihan lan wu tersebar dengan begitu cepat, para aliransi aliran hitam menjadi semakin waspada mengingat lan wu yang kini bahkan memiliki kemampuan jauh lebih kuat di banding 4 tahun yang lalu.
Keberadaan lan wu di aliran putih menjadi pusa bagi aliran -aliran putih, namun sebaliknya bagi aliran hitam lan wu merupakan sebuah ancaman besar bagi mereka.
"Iblis ungu, apakah sebaiknya kita menyerang sekarang " seru seorang berpakaian biru bermotif ular.
" Saudara ular terbang, kemampuan pendekar sunyi bukanlah sesuatu yang dapat di anggap remeh. Jika ketua naga hitam yang merupakan pendekar terkuat di aliran hitam kalah, maka bukan hal yang sulit jika pendekar sunyi menghabisi lembah ungu maupun gunung ular terbang "jelas seorang wanita mengenakan cadar ungu menutupi bagian hidung dan mulut nya.
"Sebaiknya kita menunda sembari mengumpulkan kekuatan yang jauh lebih besar, lalu menyerang sakte-sakte aliran putih yang berada jauh dari sakte pedang dewa." Sambung wanita tersebut.
Di tempat lain,nampak rombongan sakte pedang dewa memasuki gerbang sakte pedang dewa, nampak lan wu yang di sambut dengan meriah oleh murid di gerbang tersebut. Selain kisah yang mereka dengar, lan wu kini tumbuh menjadi pemuda yang tampan serta gagah sehingga membuat para murid perempuan di sana begitu mengagumi lan wu.
"Tetua lan, aku senang anda sudah siuman" ujar seorang wanita di samping lan wu.
"Terima kasih atas sambutan kalian" jawab lan wu sembari masing senyum tipis
Ia merasa terganggu dengan suasan yang begitu ramai.
Selain itu wajah yiyi nampak memerah menahan kecemburuan.
Usai menyapa murid di perguruan sakte pedang dewa, lan wu memutuskan untuk beristirahat rasanya ia sudah sangat lama tidak melihat kediaman nya.
" Yiyi, kemana Jia Li aku tak melihat nya sejak pagi tadi" seru lan wu
"Adik lili, memutuskan untuk menerima misi guru yang berhubungan dengan sakte bambu emas" jawab yiyi sembari menyuguhkan segelas teh
"Aku merasa begitu bersalah membuat kalian kerepotan " jelas lan wu sembari menghela nafas nya.
"Guru tenang saja kemampuan adik lili meningkat pesat saat guru tak sadarkan diri, kami berdua mutuskan untuk berlatih keras demi membantu guru menghadapi urusan yang berbahaya " ucap yiyi tersenyum.
"Kemampuan mu sangat hebat, aku sungguh terkejut melihat mu. Selain itu aura dan paras mu membuat siapapun yang melihatmu menjadi tertarik" ujar lan wu sembari meneguk teh nya.
"Hais... Kecuali guru" gumam yiyi pelan sembari tersenyum kecewa.
"Suatu saat mungkin aku juga akan memiliki perasaan untuk mu , hanya saja kau harus bersabar" ujar lan wu sembari tersenyum menatap yiyi
Yiyi seketika memerah menahan malu, ia segera mengalihkan pandangan nya dari tatapan lan wu.
"Apakah guru serius?" Tanya yiyi dengan muka memerah.
"Ya, aku tidak pernah seserius ini" ucap lan wu sembari tertawa lepas di ikuti dengan senyuman bahagia yiyi
"Guru, ini pedang milik mu" ucap yiyi sembari menyodorkan pedang sunyi asli miliknya
Lan wu justru menarik pedang yang berada di tangan kiri yiyi yang merupakan pedang pemberian nya sebagai hadiah saat ia pulang dari misi pertama nya.
"Aku akan memakai pedang mu, kau sekarang di kenal sebagai Dewi berpedang sunyi. Maka jangan pernah melepaskan pedang ini, selain berharga bagi guru ku, ini juga sangat berharga bagi ku, dan aku harap pedang ini juga menjadi lebih berharga di tangan mu. Jangan menebas kebenaran karena pedang ini hanya akan diam saat menebas kejahatan" ujar lan wu sembari mengelus kepala yiyi dan membuat wajah yiyi semakin memerah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Putra_Andalas
sudah di tingkat apa ,knp gk disebutkan..😵
2024-05-03
0
Jimmy Avolution
Bagus...
2021-12-13
0
Ali Sabana
Emang enak sih Jadi pendekar yg digdaya Cinta datang dengan sendirinya........ Harta tak jadi masalah. Kecantikan dan derajat juga tidak menghalangi bagi Cinta itu sendiri. Biasanya putri dari patriack, Putri raja dan Putri Kaisar akan datang dengan sendirinya...... Beruntung memang Jadi seorang Pendekar atau Legenda. tidak Mustahil juga di dunia nyata, Seseorang yg mempunyai Skil dan Modal yg bagus dan ter ukur akan menjadi idola para Wanita.........🙏🏿
2021-09-30
0